Anda di halaman 1dari 4

Nama : Luky Anggit Paraditha

NIM : 312110018

Kelas : TI.21.A1

1. Taurat

Kitab Taurat diturunkan pada 6 Ramadan. Taurat diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS sekitar
abad 12 SM (Sebelum Masehi). Kala itu, Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung dalam
Kitab Taurat kepada bangsa Bani Israil.

Isi kitab tersebut menggunakan bahasa Ibrani. Di dalamnya ada beberapa hukum syariat dan sistem
kepercayaan yang dapat dibenarkan.

Alquran Surat Ali 'Imran ayat 3 menjelaskan tentang firman Allah SWT yang menyatakan adanya
Taurat yang berbunyi: "Dia menurunkan Al Kitab (Alquran) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil".

Abu Musa al-Asy'ari mengatakan, "Sesungguhnya Bani Israil menulis sebuah kitab dan membuang
Taurat."

Dalam riwayat tersebut, Imam Baihaqi meriwayatkan dalam bab Syuabul Iman dari Abdullah, bahwa
ketika Bani Israil mengalami masa yang panjang dan hati mereka menjadi keras, mereka membuat
kitab yang diinginkan hati mereka dan dihalalkan lisan mereka.
Dan adalah kebenaran yang menjadi penghalang bagi mereka untuk mewujudkan banyak ambisi
mereka, sehingga mereka membuang kitab Allah di belakang punggung mereka seolah-olah mereka
tidak mengetahui.

Sekelompok orang dari Bani Israil berusaha sungguh-sungguh untuk menistakan kitab peninggalan
Musa, Taurat. Mereka membuat kitab yang seolah-olah sama dengan Taurat.

2. Injil

Kitab Injil diturunkan pada 13 Ramadan kepada Nabi Isa AS pada abad 1 M (Masehi). Kitab Injil
diturunkan di Yerusalem dan ditulis menggunakan bahasa Suryani.

Kitab ini menjadi pegangan bagi kaum Nasrani. Injil memiliki kandungan mengenai perintah untuk
percaya kepada Allah SWt serta menghapus beberapa hukum yang ada di Kitab Taurat lantaran
beberapa ajaran di Kitab Taurat tidak sesuai dengan zaman saat itu.

Melalui Alquran Surat Maryam Ayat 30, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah,
Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi".

3. Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS pada 18 Ramadan. Sama seperti Kitab Taurat, Zabur juga
disampaikan Nabi Daud AS kepada para umatnya, yakni Bani Israil. Zabur diturunkan pada abad 10 SM
di Yerusalem.

Kitab Zabur ini menggunakan bahasa Qibti yang di dalamnya terdapat doa, zikir, nasihat, dan himah.
Namun, dalam kitab ini tidak ada ajaran hukum syariat lantaran umat tersebut masih mengikuti ajaran
yang diperintahkan Nabi Musa AS.

Adanya Kitab Zabur bisa diketahui melalui Alquran Surat An-Nisa Ayat 163 yang berbunyi,
"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada
Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami
berikan Zabur kepada Daud".

1. Mengingkari keseluruhan atau sebagian kitab-kitab Allah meskipun hanya 1 huruf


Allah ‫س ْبحَانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ berfirman:

َ ‫س ِل ِه َوا ْل َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر فَقَ ْد‬


‫ض َّل ض َََل اًل َب ِعيداا‬ ِ ‫َو َمن َي ْكفُ ْر ِبا‬
ُ ‫هلل َو َم ََل ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬

“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya


dan hari akhir maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang jauh” (an-Nisa: 136)

Berkata ‘Abdullah Ibnu Mas’ud ‫رضي هللا عنه‬:

‫آن أ َ ْو بِآيَ ٍة ِم ْنهُ فَقَ ْد َكفَ َر بِ ِه ك ُِل ِه‬


ِ ‫َم ْن َكفَ َر بِح َْرفٍ ِمنَ ا ْلقُ ْر‬

“Barangsiapa yang kufur atau mengingkari satu huruf dari Al-Quran atau 1 ayat darinya maka
sungguh dia telah kufur atau mengingkari keseluruhannya” (Atsar ini dikeluarkan oleh Ath-Thabariy
di dalam tafsirnya)

2. Mendustakan kabar-kabar yang ada di dalam kitab-kitab tersebut

Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman:

َ‫َاب النَّ ِار ُه ْم فِيهَا َخا ِلدُون‬


ُ ‫صح‬ْ َ ‫ع ْنهَا أُولَ ِئكَ أ‬ ْ ‫َوالَّ ِذينَ َكذَّبُوا بِآيَاتِنَا َوا‬
َ ‫ست َ ْكبَ ُروا‬

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka sombong merekalah penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya” (al-A’raf: 36)

3. Melecehkan dan mengolok-olok

Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman:

َ‫ستَه ِْزئ ُون‬ ُ ‫قُ ْل أَبِاهللِ َوآيَاتِ ِه َو َر‬


ْ َ ‫سو ِل ِه كُنت ُ ْم ت‬

‫ًَل ت َ ْعتَذ ُِروا قَ ْد َكفَ ْرت ُم بَ ْع َد إِي َمانِ ُك ْم‬

“Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya kalian mengolok-olok? Janganlah
kalian minta udzur, sungguh kalian telah kufur setelah keimanan kalian” (at-Taubah: 65-66)
4. Membenci apa yang ada di dalam kitab-kitab tersebut berupa petunjuk Allah ‫س ْبحَانَهُ َو‬
ُ
‫تَعَالَى‬

Allah ‫س ْبحَانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ berfirman:

‫ط أ َ ْع َمالَ ُه ْم‬
َ َ‫نز َل هللاُ فَأَحْ ب‬
َ َ ‫ذَ ِلكَ ِبأَنَّ ُه ْم ك َِرهُوا َما أ‬

“Yang demikian karena mereka membenci apa yang Allah turunkan maka Allah membatalkan
amalan-amalan mereka” (Muhammad: 9)

Apabila seseorang membenci Al-Quran yang di dalamnya ada petunjuk meskipun dia
mengamalkannya maka dia telah kufur.

Anda mungkin juga menyukai