ABSTRAK
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Puskesmas
Bestari Kota Medan belum mencapai target pendataan keluarga karena komitmen pembina
keluarga sehat yang kurang dalam melakukan pendataan keluarga, waktu pendataan terbatas,
warga sulit dijumpai terkadang pembina keluarga sehat sering tidak menjumpai warga di rumah,
evaluasi hasil pendataan belum dilaksanakan secara berkala meskipun Puskesmas Bestari sudah
melakukan sosialisasi tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Penelitianbertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas Bestari Kota Medan.Jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Adapun informan dalam penelitian ini adalah informan kunci
adalah Kepala Puskesmas Bestari Kota Medan, informan utama adalah Koordinator PIS-PK,
dokter dan anggota timpendataan keluarga sehat terdiri dari Administrasi Kesehatan, Gizi,
Kesehatan Lingkungan dan Bidan serta informan triangulasi adalah Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Medan.Teknik pengambilan sampel menggunakansnowball
sampling. Analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitianadalah sumber daya manusia yang dilatih dalam TOT PIS-PKada 5 orang
dan TOT manajemen puskesmas ada 2 orang, ketersediaan dana belummencukupi, sarana dan
prasarana belum memadai, kebijakan pelaksanaan PIS-PK adanya SK Kepala Puskesmas,
sosialisasi Permenkes Nomor 39 tahun 2016 sudah dilaksanakan tetapi belum adanya roadmap,
perencanaan sesuai program, pengorganisasian tim pembina keluarga belum sesuai dengan
Permenkes Nomor 39 Tahun 2016, Pendataan keluarga dilaksanakan tetapi masih adanya
keluargapenghuni rumahsulit ditemui, sering terjadi keterlambatan pelaporan serta Indeks
keluarga sehat tingkat puskesmas belum tercapaimasih sebesar 60% dari target 100% pada Juli
2019
Disarankan bagi puskesmas dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam pendataan di
mulai dari input sampai output indeks keluarga sehat dapat tercapai
Keywords: Evaluation, Healthy Indonesia Program Implementation with Family Approach (PIS-
PK)
Bibliography: 17 books and 41 internet (2010-2019)
merupakan salah satu sasaran yang ingin mulai dari tingkat Nasional, Provinsi,
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS- kendala yang ada. Berdasarkan latar
dari PIS-PK adalah nilai IKS (Indeks JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
(IKS) adalah proporsi keluarga sehat atau dalam penelitian ini adalah kualitatif
pendataan setiap hari indeks kesehatan dari Menurut asumsi peneliti bahwa
tingkat keluarga, RT, RW, Kelurahan, adanya disusun perencanaan yang
Kecamatan, bahkan Kota, yang nantinya dibutuhkan serta integrasi program, SDM
dapat digunakan untuk menentukan dan pendanaan. Kendala yang ditemukan
kegiatan dalam mengatasi masalah di Puskesmas Bestari tidak adanya target
kesehatan yang ada. Namun, dalam pendataan setiap hari indeks kesehatan.
pelaksanaanya tidak disampaikan waktu Sosialisasi yang dilakukan belum merata
pelaksanaan kegiatan pendataan, sehingga dan data penduduk yang diperoleh dari
anggota keluarga tidak dapat ditemui saat kelurahan tidak berdasarkan jumlah KK
pendataan keluarga. Perencanaan kegiatan dan nama KK, melainkan jumlah jiwa
meliputi tahap persiapan PISPK. Namun, sehingga puskesmas perlu melakukan
sosialisasi yang dilakukan belum merata pengecekan data sampai ke tingkat RT
dan data penduduk yang diperoleh dari supaya data KK yang peroleh valid.
kelurahan tidak berdasarkan jumlah KK Kendala yang ditemukan dalam
dan nama KK, melainkan jumlah jiwa pelaksanaan perencanaan terdapat di
sehingga puskesmas perlu melakukan petugas kesehatan, masyarakat dan dana
pengecekan data sampai ke tingkat RT dalam melaksanakan Program Indonesia
supaya data KK yang peroleh valid. Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Kendala yang ditemukan dalam b. Pengorganisasi
pelaksanaan perencanaan terdapat di Hasil penelitian bahwa
petugas kesehatan, masyarakat dan dana Puskesmas Bestari ada melaksanakan
dalam melaksanakan Program Indonesia pengorganisasian tim pembina keluarga
Sehat dengan Pendekatan Keluarga. belum sesuai dengan Permenkes Nomor
Dalam melaksanakan suatu 39 Tahun 2016, Puskemas Bestari
intervensi, diperlukan kerjasama lintas terdapat Pembina wilayah yaitu Pembina
program dengan bidang/bagian yang posyandu di wilayah kelurahan tersebut.
terkait kegiatan tersebut. Selain itu Pembagian tim mulai dari tingkat
perencanaan strategis dilakukan dengan kelurahan sampai ke tingkat RT. Satu tim
menggali sumber daya yang ada, beranggotakan 2-3 orang yang terdiri dari
termasuk upaya keterpaduan antara petugas medis dan non paramedis.
pemegang program dan dukungan politis Kendala lain, yang dihadapi adalah
pemerintah daerah, pihak swasta, dan koordinasi antar tim yang cukup sulit,
patisipasi masyarakat untuk dijadikan karena anggota dalam tim memiliki
sebagai suatu kekuatan dan peluang kesibukan tersendiri dan tenaga yang
mencapai sasaran kebutuhan local. kurang berpartisipasi dalam pelaksanaan
Vol 2 No. 2 (2019) Page 57
Jurnal Online Keperawatan Indonesia ( 50 - 67 )
yang dapat dilakukan oleh puskesmas oleh Dinas Kesehatan setiap bulan.
rumah secara rutin dan terjadwal. Dengan pelaporan, karena tenaga memiliki
memperoleh data profil kesehatan tidak selesai sesuai dengan jadwal yang
keluarga. Selain itu, kegiatan promotif prokesga dan aplikasi Keluarga Sehat
dan preventif terhadap keluarga juga tetapi data yang terkumpul hingga saat
pendataan penghuni rumah sulit ditemui, puskesmas dapat memperoleh data profil
sektor, dalam hal ini adalah pihak RT, kegiatan promotif dan preventif terhadap
RW, dan kelurahan. Dengan koordinasi keluarga juga dapat terlaksana dengan
dari warga Melibatkan lintas sektor juga keluarga (Prokesga) dan paket Informasi
dianjurkan dalam petunjuk teknis PIS kesehatan keluarga (Pinkesga). Ini untuk