Mini Project
oleh :
Pendamping :
dr. Nur’Aini
KOTA BATAM
2018
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Keluarga Sehat
Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Dari definisi diatas yang dimaksudkan oleh WHO,
sehat terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk
‘positif health’, yaitu: sehat jasmani, sehat mental, sehat spiritual, kesejahteraan
sosial.1,2,3
Bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai usia 6
bulan, tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali
pemberian air putih untuk minum obat saat bayi sakit. ASI banyak
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI
sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta
kecerdasan. ASI mengandung zat kekebalan sehingga mampu melindungi
bayi dari alergi.
a. Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama.
Setelah kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena
mengandung banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang
penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi. Kolostrum
mengandung vitamin A, E dan K serta beberapa mineral seperti
natrium dan Zn.
ASI matang adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar pada hari ke -
14 dan seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan
berwarna putih kekuningan yang diakibatkan warna dari gambar c-
casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat di dalamnya. Pada ibu
yang sehat dimana produksi ASI cukup. ASI ini merupakan makanan
satu – satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai
berumur 6 bulan. Selama 6 bulan pertama, volume ASI sekurang –
kurangnya sekitar 500-700 ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600
ml/hari setelah bayi berusia satu tahun.
Menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan setiap
bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) berturut-turut dalam 3
bulan terakhir. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada
kondisi gisi baik, gizi kurang, atau gizi buruk. Setelah balita ditimbang di
buku KIA atau KMS maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak
turun. Naik apabila garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita
warna di atasnya. Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar dan
garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda. Bila balita
mengalami gizi kurang maka akan dijumpai tanda – tanda:
a. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut – turut, badannya kurus
b. Mudah sakit
Kuman TB yang kebal obat juga dapat ditularkan kepada orang lain
dengan status kebal obat (lebih bahaya)
Tujuan JKN :
Tujuannya adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam
sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak.
Manfaat JKN :
2. JKN menerapkan prinsip kendali mutu dan biaya, yang berarti peserta
mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan
terkendali.
a. Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak
berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, cara
mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
b. Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri.
Terutama bakteri patogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air
minum terkontaminasi oleh bakteri patogen, adalah dengan memeriksa
sampel air tersebut. Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat
kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi
kesehatan.
c. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat – zat tertentu dalam
jumlah yang tertentu pula.
METODE
b. Besar Sampel
d. Kriteria Sampel
Keterangan:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Keluarga Sehat RT 005/ RW 001 Kelurahan
Mangsang Wilayah Kerja Puskesmas Sei Pancur Kota Batam Periode Desember 2017
Kawasan Permukiman
Variabel RT 005/ RW 001,
Kelurahan Mangsang
Usia N %
<15 tahun 163 40.9%
16-30 tahun 65 16.3%
31-50 tahun 162 40.5%
>51 tahun 9 2.3%
Tingkat Pendidikan
Rendah (<SMA/sederajat) 205 51.4%
Sedang (SMA/sederajat) 185 46.3%
Tinggi (Sarjana/Sederajat) 9 2.3%
Pekerjaan
Bekerja 136 34.1%
Tidak Bekerja 263 65.9%
B. Analisa Data
Analisa data secara deskriptif digunakan utuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing indikator keluarga sehat dengan bentuk persentase. Pengambilan
data indikator keluarga sehat dilakukan dengan wawancara terarah dan
memberikan kuesioner kepada masing-masing responden. Setelah dilakukan
pengambilan dan pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Distribusi Masing-Masing Indikator Mengenai Keluarga Sehat di RT
005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja Puskesmas Sei Pancur
Kota Batam
a. Distribusi Keluarga Mengikuti Program KB
Tabel 4.2 Distribusi Keluarga Mengikuti Program KB RT 005/RW 001 Kelurahan
Mangsang Wilayah Kerja Puskesmas Sei Pancur Kota Batam Periode Desember
2017.
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mempunyai waktu yang singkat dan juga jumlah tenaga yang sedikit
terhadap penelitian tentang indeks keluarga sehat karena penilaian indeks
keluarga sehat ini mempunyai ruang lingkup yang besar.
2. Perlu dilakukan sampel lebih banyak lagi dan dilakukan perbandingan secara
kualitatif terhadap program keluarga sehat ini di kelurahan Mangsang.
3. Terhambatnya proses pengambilan data yang disebabkan keterbatasan waktu,
ketersediaan masyarakat untuk dilakukan kunjungan rumah, kurangnya
kerjasama dari pihak masyarakat serta minimnya pengetahuan pasien
mengenai keluarga sehat.
4. Kurangnya partisipasi warga RT 005/RW 001 Kelurahan Mangsang pada
Program Keluarga Sehat karena belum banyak sosialisasi mengenai keluarga
sehat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Indeks Keluarga Sehat adalah sebuah program Indonesia sehat yang
berupaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat. Dari hasil
penelitian menunjukan bahwa Indeks Keluarga Sehat masyarakat di RT 005/ RW
001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja Puskesmas Sei Pancur Kota Batam
sebagai berikut :
1. Indeks keluarga sehat di RT 005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah
Kerja Puskesmas Sei Pancur Kota Batam adalah 0,684 yaitu termasuk dalam
kategori RT pra sehat.
2. Jumlah keluarga di RT 005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Pancur Kota Batam yang termasuk dalam kategori keluarga
sehat sebanyak 27 keluarga.
3. Jumlah keluarga di RT 005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Pancur Kota Batam yang termasuk dalam kategori keluarga
pra sehat sebanyak 66 keluarga.
4. Jumlah keluarga di RT 005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Pancur Kota Batam yang termasuk dalam kategori keluarga
tidak sehat sebanyak 14 keluarga.
5. Cakupan indikator yang memerlukan Intervensi Indeks Keluarga Sehat di
RT 005/ RW 001 Kelurahan Mangsang Wilayah Kerja Puskesmas Sei Pancur
Kota Batam adalah
- Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur sebanyak 4%
- Keluarga mengikuti program KB sebanyak 26.53%
- Anggota keluarga tidak ada yang merokok sebanyak 43%
B. Saran
1. Instansi Terkait
Diharapkan dapat melakukan tindakan intervensi terkait nilai cakupan
indikator yang rendah. Kemudian melakukan pemerataan pelaksanaan
program keluarga sehat seperti sosialisasi mengenai program Keluarga Sehat
ini, meningkatkan akses keluarga dan anggotanya terhadap pelayanan
kesehatan yang komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif),
serta perlu adanya kebijakan yang mengatur tentang pelaksanaan program
keluarga sehat, seperti penjelasan mengenai jenis jenis kontrasepsi dan
ketersediaannya alat tersebut di puskesmas, dan pemyuluhan mengenai
penyakit hipertensi di wilayah RT 005 / RW 001 Kelurahan Mangsang.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, memiliki keyakinan yang
kuat dan peran aktif masyarakat tentang penerapan indikator keluarga sehat
di lingkungan tempat tinggal masing-masing sehingga indikator keluarga
sehat dapat terpenuhi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk melakukan penelitian lanjut dengan ruang lingkup yang
lebih luas, yaitu seluruh masyarakat di kelurahan Mangsang
DAFTAR PUSTAKA
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Petugas Puskesmas. Depkes RI.
Jakarta; 2007
2. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: 2016
3. Modul Pelatihan keluarga Sehat. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: 2017
4. Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan
Keluarga. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta: 2016
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005 – 2025.
Depkes RI. Jakarta; 2009
6. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Depkes RI. Jakarta; 2016
7. Profil Kesehatan Kota Batam Tahun 2016. Batam; 2016
8. Puskesmas Sei Pancur. Profil Kesehatan Puskesmas Sei Pancur Tahun 2016.
Puskesmas Sei Pancur. Batam: 2016
Lampiran