Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ARTIKEL

MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU POLITIK

Disusun oleh :

ALIZA ANASTASYA
NIM C1D322024

PROGRAM STUDI JURNALSTIK


UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
Close Power dan Risiko Penyelewengan Kekuasaan

Kasus politik dinasti ini bisa dianalisis dengan menggunakan konsep kekuasaan John Gaventa.
Dalam konsep ini, kekuasaan tertutup (close power) artinya hanya segelintir orang saja yang
dapat merasakan posisi jabatan yang strategis. Publik atau masyarakat tidak bisa mengikuti dan
mengontrol ruang politik tersebut.
Salah satu risiko yang fatal dari ketidakterbukaan ini tercermin dari berbagai jabatan strategis
yang dipegang oleh keluarga Asrun, dan tentunya tidak bisa dikontrol oleh publik,
mengakibatkan terjadinya penyelewengan berupa kasus korupsi oleh Asrun dan Adriatma.
Akhirnya, KPK menuntut Walikota Kendari non-aktif Adriatma Dwi Putra dan ayahnya sang
mantan Walikota Kendari Asrun, dengan dikenakan hukuman penjara 8 tahun dan denda Rp500
juta. Secara bersamaan, keduanya diduga menerima suap dari Direktur Utama PT Sarana Bangun
Utama Hasmun Hamzah sebesar Rp6,7 miliar.
Motif penyuapan tersebut supaya sang walikota memenangkan perusahaan milik Hasmun
Hamzah itu dalam proyek pekerjaan multiyears pembangunan gedung DPRD Kota Kendari
tahun anggaran 2014-2017, pembangunan tambat labuh zona III TWT, serta Ujung Kendari
Beach tahun anggaran 2014-2017. Uang itupun diduga digunakan untuk memodali Asrun maju
dalam Pilgub Sulawesi Tenggara tahun 2018.
Atas perbuatannya, Asrun dan Adriatma dituduh telah melanggar Pasal 12 huruf b Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal
64 ayat (1) KUHP.

Anda mungkin juga menyukai