Anda di halaman 1dari 5

Nama : Allyssa Forest

Nim : 205080100111025

Kelas : M01

Tugas UAS Kewarganegaraan Analisis Kasus Terkini

I. Pendahuluan
Bupati Muara Enim Ahmad Yani divonis majelis hakim Pengadilan
Tipikor Palembang 5 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 6 bulan
kurungan. Ahmad Yani terbukti bersalah dalam kasus dugaan korupsi 16
proyek perbaikan jalan. Dalam sidang secara virtual yang berlangsung di
Pengadilan Negeri Kelas 1 A Palembang, Ahmad Yani dinyatakan melanggar
Pasal 12 huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Atas Undang-undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, dengan pasal 55 ayat 1 junto pasal 64 ayat 1. Sebab, ia telah
menerima suap sebesar Rp 3,031 miliar dari Robi Okta Fahlefi terkait 16 paket
proyek pengerjaan jalan di Kabupaten Muara Enim. Ahmad Yani terbukti
mengatur serta memanipulasi proses lelang 16 proyek perbaikan jalan. Ahmad
Yani juga disebut meminta commitment fee proyek 15 persen dari total nilai
proyek, yakni Rp 13,4 miliar. Dari jumlah tersebut, Ahmad Yani diduga
menerima 10 persen dan sisanya dibagi-bagi kepada pejabat lain. Total nilai 16
paket proyek itu berjumlah Rp 129,4 miliar. Seluruh proyek itu disebut
dikerjakan kontraktor, Robi Okta Pahlevi. Selain itu, dia menerima barang
berupa dua unit mobil, dua bidang tanah di Muara Enim senilai Rp 1,25 miliar,
dan uang USD 35.000. Ahmad Yani pun diminta untuk mengembalikan
kerugian negara berupa uang pengganti sebesar Rp 2,1 miliar dengan
menggunakan harta benda yang disita. "Apabila tidak mencukupi, akan diganti
dengan pidana penjara selama delapan bulan," jelasnya. Terbaru, KPK juga
telah menetapkan Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Aries HB sebagai
tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proyek Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Muara Enim karena diduga menerima suap Rp
3,031 miliar dari Robi Okta Fahlefi, Senin (27/4/2020). Selain Aries, KPK juga
menetapkan Plt Kepala Dinas PUPR Muara Enim Ramlan Suryadi sebagai
tersangka dalam kasus ini. Ramlan diduga menerima Rp 1,115 miliar dan satu
unit telepon genggam merek Samsung Galaxy Note 10 dari Robi. 

II. Analisis
Dalam kasus suap seorang Bupati Muara Enim yang seharusnya bisa
diandalkan dan menjaga kepercayaan rakyatnya justru dinilai tidak mendukung
program pemerintah dalam upaya memberantas korupsi. Ekspektasi masyarakat
yang tinggi terhadap demokrasi bahwa demokrasi dapat mengikis sedimen
korupsi pemerintahan otoriter Soeharto pada masa lalu masih jauh dari
harapan. Kini korupsi justru terus tumbuh di tengah kian rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap akuntabilitas dan kinerja lembaga demokrasi,
terutama parpol serta parlemen (dan hukum).
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana hukum, kebijakan,
kepemimpinan, dan usaha besar dari suatu negara atau pemerintahan lain
secara langsung atau tidak langsung diputuskan oleh rakyat. Demokrasi yang
ditandai dengan keterlibatan aktif masyarakat sipil dan media seharusnya
memberi kekuatan pada pemberantasan korupsi, bukan sebaliknya, korupsi
justru tumbuh subur dalam gegap gempita demokrasi. Besarnya gelombang
dukungan masyarakat sipil dan media terhadap gerakan pemberantasan korupsi
seperti diabaikan.
Faktanya perusahaan-perusahaan besar punya hubungan dengan partai-
partai yang ada di kancah perpolitikan negeri ini, bahkan beberapa pengusaha
besar menjadi ketua sebuah partai politik. Seringkali kepentingan partai
bercampur dengan kepentingan perusahaan. Seharusnya kedaulatan ada di
tangan rakyat. Namun yang terjadi sekarang ini adalah kedaulatan ada di
tangan partai politik, karena beranggapan bahwa partailah bentuk representasi
rakyat.
Munculnya kepemimpinan korupsi, perilaku koruptif dan tindak korupsi
dilakukan dari tingkat bawah, masyarakat digiring untuk memilih pemimpin
yang korup dan di berikan mimpi-mimpi dan janji akan kesejahetraan yang
menjadi dambaan rakyat sekaligus menerima suap dari calon pemimpin
tersebut. Terjadinya tindak korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi
pemerintah,legislatif atau petinggi partai politik, kondisi ini mengakibatkan
berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik tehadap pemerintahan
yang sedang berjalan. Lalu hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga
negara karena korupsi yang terjadi di lembaga-lembaga negara di indonesia dan
marak di beritakan di media mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga tersebut hilang.
Kejahatan korupsi, pelanggaran HAM, dan negara hukum yang
demokratis merupakan hal yang saling berkaitan. Ketidakmampuan
mewujudkan negara hukum yang demokratis dalam bentuk yang sekongkrit-
kongkritnya akan dapat menyebabkan tindak korupsi dan pelanggaran HAM
tidak dapat ditangani sepenuhnya. Tindak korupsi mempunyai kaitan dan
bahkan juga dapat menjadi bagian serta dikualifikasi sebagai kejahatan hak
asasi manusia karena dampak dari tindak pidana korupsi dapat menyebabkan
diingkari, dicampakkan dan dirampasnya “human dignity”.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia
sejak lahir. HAM berlaku kapan pun, di mana pun dan kepada siapa pun. HAM
tidak dapat diganggu gugat dan tidak bisa dicabut karena merupakan anugrah
yang dimiliki setiap manusia. Negara wajib menghormati, melindungi dan
memenuhi hak asasi manusia bagi rakyatnya. Negara juga wajib
menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh berbagai pihak. Korupsi
merupakan pelanggaran HAM karena tindakan tersebut merampas hak-hak
masyarakat, baik sosial, ekonomi, dan budaya. Pasalnya, kemampuan negara
untuk memberikan hak itu menjadi berkurang karena dikorupsi. "Korupsi
adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM. Itu pengurangan kapasitas negara
dalam memenuhi hak warga negaranya," tutur Deputi Direktur Para Syndicate,
Agung Sulistyo.
Wawasan kebangsaan sangat identik dengan wawasan nusantara yaitu
cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang
mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial
budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006). Secara
tidak langsung, wawasan kebangsaan menekankan adanya pengetahuan
mendalam tentang identitas nasional untuk menjelaskan ciri-ciri, tanda-tanda
atau jati diri yang melekat dengan dirinya yang diikat oleh kesamaan fisik
(seperti budaya, agama, dan bahasa) atau non-fisik (seperti keinginan, cita-cita
dan tujuan). Maka untuk memperbaiki rusaknya karakter bangsa pemahaman
wawasan kebangsaan di masyarakat merupakan salah satu cara untuk
mengenalkan kembali, nilai–nilai kebangsaan yang bertujuan untuk
membangkitkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan sebagai pondasi
kesadaran cinta tanah air. Dengan ditanamkan rasa cinta tanah air maka
tindakan kriminalitas seperti korupsi seharusnya akan berkurang.
Korupsi juga merupakan tindakan kriminalitas yang merusak ketahanan
nasional yang notabene sebagai pedoman perkembangan suatu negara
khususnya NKRI. Tidak dapat dipungkiri apabila korupsi semakin berkembang
luas, akan memberikan dampak negatif terhadap ketahanan nasional.
Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat karena
masyarakat akan bersifat apatis terhadap anjuran dan tindakan pemerintah, hal
ini mengakibatkan ketahanan nasional rapuh dan mengganggu stabilitas
keamanan negara. Pada akhirnya masyarakat dapat menuntut mundur presiden
karena dinilai tidak lagi dapat mengemban amanat rakyat dan melakukan
tindakan melawan hukum. Rapuhnya keamanan dan ketahanan negara karena
negara akan rapuh bila para pejabat pemerintah mudah disuap kekuatan asing
yang hendak memaksakan ideologi atau pengaruhnya pada bangsa Indonesia.
Pengaruh korupsi juga dapat mengakibatkan berkurangnya loyalitas
masyarakat terhadap negara. Selain itu juga menyebabkan melemahnya garis
batas negara dan mengakibatkan kerugian akibat pencurian ikan karena dana
dikorupsi oleh pihak yang tidak berwenang. Dapat menimbulkan sisi kekerasan
dalam masyarakat karena akumulasi dari tidak percaya, apatis, tekanan hidup,
kemiskinan yang tidak berujung. Upaya menyelamatkan diri sendiri
menimbulkan efek yang sangat merusak, yaitu kekerasan.

III. Daftar Pustaka


http://bola.com/ragam/read/4400454/pengertian-demokrasi-sejarah-singkat-
dan-jenis-jenisnya
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/dampak-
korupsi-terhadap-pertahanan-dan-keamanan
https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/dampak-
korupsi-terhadap-politik-dan-demokrasi
https://kumparan.com/mhd-syrf/apa-pengaruh-korupsi-bagi-masyarakat-
1tdelP05AmX/full
https://nasional.kompas.com/read/2011/05/18/02495289/korupsi.dan.demokrasi
?page=all
https://nasional.kompas.com/read/2016/12/09/21480001/korupsi.dinilai.sebagai
.pelanggaran.ham
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/10/07090071/korupsi-khianat-
demokrasi?page=all
https://natalisneropatalas.wordpress.com/2014/01/06/pengaruh-korupsi-
terhadap-ketahanan nasional/#:~:text=Korupsi%20merupakan%20tindakan
%20kriminalitas%20yang,dampak%20negatif%20terhadap%20Ketahanan
%20Nasional
https://news.detik.com/berita/d-5003351/bupati-muara-enim-ahmad-yani-
divonis-5-tahun-penjara
https://regional.kompas.com/read/2020/05/05/16161881/terima-suap-bupati-
nonaktif-muara-enim-divonis-5-tahun-penjara?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/22/200000369/ham-arti-dan-
macamnya?page=all
Widjojanto, B. 2012. Negara Hukum, Korupsi dan Hak Asasi Manusia: Suatu
Kajian Awal. Jurnal Hukum Prioris. 3(1):27-45.

Anda mungkin juga menyukai