Anda di halaman 1dari 1

NAMA : Ahmad Syauqi, A.Md.

Kes UTS Tauhid


NPM : 2207010132

1. Kenapa dengan mempelajari Ilmu Tauhid dapat menenangkan hati/jiwa?

Ketentraman hati merupakan impian setiap insan, hilangnya rasa duka, rasa sedih, rasa
keterpurukan sudah menjadi cita-cita setiap manusia, namun tak semua manusia dapat
merasakannya, Allah Ta’ala memberikan semua rasa itu hanya kepada yang Ia inginkan,
namun Allah Ta’ala juga memberikan sebuah jalan untuk mendapatkan, jalan itu adalah jalan
ketauhidan.
Ikhwati fillah, jika kita lihat diri ini sering terpuruk, sering dirundung kesedihan dan kecemasan,
ketahuilah itu karena tauhid kita yang lemah, sebab tauhid dalam diri bagai pondasi dalam
sebuah bangunan, jika pondasiya lemah maka bangunan pun akan cepat rapuh dan hancur,
begitu pula hati seorang muslim jika tauhidnya lemah maka imannya akan cepat rapuh dan
hancur.
Di dalam ketauhidan ada penawar untuk kesedihan, di dalam tauhid ada dasar dari setiap
kebahagiaan, padanya terdapat tali ikatan antara hamba dan Rabb-nya. Rasulullah bersabda,

“Musa ‘alaihis salam pernah berkata: “Wahai Rabb-ku! Ajarkan kepadaku sesuatu yang bisa
kugunakan untuk berdzikir dan berdoa kepada-Mu.” Allah menjawab: “Katakanlah, wahai Musa:
laa ilaaha illallaah.” Musa berkata: “Wahai Rabb-ku! Semua hamba-Mu mengatakan ucapan
ini?”. Allah berkata: “Wahai Musa! Seandainya langit yang tujuh beserta seluruh penghuninya
selain Aku, demikian pula bumi yang tujuh diletakkan di atas daun timbangan, kemudian laa
ilaaha illallaah di atas daun timbangan yang satu, niscaya yang lebih berat adalah timbangan
laa ilaaha illallaah.” (HR. Ibnu Hibban dan al-Hakim. al-Hakim menyatakan hadits ini sahih).
Nabi Musa ‘Alaihisalam bertanya akan dzikir yang paling baik, dan ia mendapatkan jawaban
tauhid. Karena memang tauhid pujian paling tinggi untuk Allah Jalla wa ‘Alla, dan hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tenang.

Anda mungkin juga menyukai