INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Penyusun Norosabrahariz
Sekolah SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2022/ 2023
Jenjang SMA
Fase/ Kelas F/ XI (Sebelas)
Alokasi waktu (menit) 2 × 45 menit
C. Profil Pelajar Pancasila ● Peserta didik berpikir kritis dalam melihat alam semesta ini
dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan
● Peserta didik bergotong-royong dalam memecahkan
masalah yang tertuang dalam LKPD
Link PPT
Alat LCD-Proyektor, Laptop, Spidol, Penghapus
Lingkungan Ruang kelas
Bahan bacaan Link LKPD
KOMPENEN DESKRIPSI
A. Tujuan 1. Melalui diskusi kelas, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian dan
Pembelajaran ciri asam-basa dengan benar
2. Melalui permainan dan diskusi kelas, peserta didik mampu menyebutkan
dan mengelompokkan senyawa asam dan basa dengan tepat
B. Pemahaman Peserta didik memahami hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga
Bermakna kesehatan lambung terutama dalam mencegah naiknya asam lambung dan
mengetahui hal yang harus dilakukan jika ia atau orang lain di sekitarnya
mengalami kenaikan asam lambung (sakit maag).
C. Pertanyaan 1. Pernahkah kalian mengalami sakit maag? Apa yang kalian rasakan?
Pemantik 2. Kira-kira apa yang akan kalian lakukan saat terkena maag?
3. Apa isi dari obat maag?
4. Mengapa kandungan pada obat maag dapat meredakan sakit maag?
D. Persiapan • Menyiapkan PPT pembelajaran
Pembelajaran • Menyiapkan Video pembelajaran (PHET)
• Menyiapkan Materi Ajar tentang Asam Basa
E. Kegiatan Jenis Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Kegiatan Waktu
Kegiatan • Menyapa peserta didik 15
Pendahuluan • Meminta salah satu peserta didik untuk menit
memimpin doa
• Memeriksa kesiapan fisik maupun psikis
peserta didik dengan memeriksa kehadiran
• Menyampaikan materi prasyarat (kompetensi
awal yang harus dikuasai)
• Menjelaskan tujuan pembelajaran
• Memotivasi peserta didik untuk memiliki
kemauan dalam mengikuti pembelajaran
• Memberikan pertanyaan pemantik agar timbul
rasa penasaran pada peserta didik
Kegiatan Inti • Menyampaikan materi asam basa 60
• Melakukan tanya jawab cepat untuk menit
mengetahui pemahaman peserta didik
1. Penyajian Masalah
Mengamati (Observing)
• Membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok homongen berdasarkan tes
diagnostik dan tanya jawab cepat (6 peserta
didik/ kelompok)
• Peserta didik menerima LKPD
• Guru bersama peserta didik mengamati video
dan permainan pada website PHET yang berisi
larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari
Menanya (Questioning)
• Apa penyebab GERD (naiknya asam lambung)?
• Makanan apa saja yang dapat memicu naiknya
asam lambung?
• Apa saja hal yang dapat dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit saat mengalami
kenaikan asam lambung?
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
• Dengan bantuan LKPD, peserta didik
merumuskan masalah dan menyusun hipotesis
3. Membimbing penyelidikan kelompok
Mengumpulkan Data (Experimenting)
• Peserta didik melakukan investigasi sesuai
petunjuk pada LKPD untuk membuktikan
hipotesis
• peserta didik mengumpulkan informasi dan
berdiskusi untuk menjawab rumusan masalah
4. Menyajikan hasil karya
Mengasosiasi (Associating)
• Peserta didik menyusun laporan sementara
hasil investigasi dan pemecahan masalah
• Peserta didik melakukan presentasi untuk
mengemukakan hasil investigasi
• Guru membimbing kegiatan tanya jawab
5. Evaluasi pemecahan masalah
Mengkomunikasikan (Communication)
• Peserta didik menjawab rumusan masalah dan
melakukan konfirmasi materi asam basa
• Peserta didik menyimpulkan jawaban dari
rumusan masalah
• Guru bersama peserta didik melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
Kegiatan • Guru memberikan kesempatan pada peserta 15
Penutup didik untuk bertanya mengenai materi yang menit
kurang dipahami
• Peserta didik menyimpulkan asam basa yang
telah dipelajari
• Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung
• Guru memberi penegasan atas kesimpulan
yang telah disampaikan oleh peserta didik
• Menjelaskan kegiatan yang akan datang
• Menutup kegiatan belajar mengajar dengan
berdoa
• Memberikan salam penutup
F. Assesmen Asesmen Diagnostik
Link Asesmen Diagnostik
Asesmen Formatif
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri,
penilaian teman sebaya
2. Performa (tanya jawab dan presentasi dalam diskusi)
3. Tertulis (Link Asesmen Formatif)
Asesmen Sumatif
Soal PAS
V. LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. LKPD
3. Media PPT
4. Asesmen (Diagnostik, Formatif, Sikap, dan Observasi)
Norosabrahariz
MATERI AJAR
FASE F KELAS XI
Pembelajaran kimia di SMA/MA fase F (kelas XI) semester 2 untuk materi asam dan
basa berdasarkan alur tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka memiliki dua elemen yaitu
pemhaman kimia dan keterampilan proses. Berdasarkan kedua elemen tersebut, materi
pembelajaran kimia untuk bab asam dan basa meliputi pengertian dan perbedaan asam-basa,
perkembangan konsep asam-basa, indikator asam-basa, dan pH asam kuat, basa kuat, asam
lemah, dan basa lemah. Berikut ini merupakan ringkasan materi asam dan basa di SMA/MA
kelas XI.
1) Perkembangan Konsep Asam dan Basa
Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari- hari. Definisi
asam dan basa dapat dijelaskan dengan teori yang disebut teori asam basa yang
dikemukakan oleh Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Adapun penjelasan mengenai
teori asam basa tersebut dijelaskan sebagai berikut.
Contohnya reaksi antara BF3 dan NH3. Reaksi yang terjadi digambarkan sebagai
berikut:
Dalam reaksi ini, BF3 adalah asam dan NH3 adalah basa. Apabila terjadi reaksi
antara asam-basa Lewis akan terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi. Disini terjadi
ikatan kovalen koordinasi antara N dengan B yang pasangan elektronnya berasal dari N.
Contoh lainnya dapat terjadi pada reaksi di bawah ini:
Pada reaksi ini NH3 sebagai basa karena mendonorkan pasangan elektronnya
sedangkan H+ sebagai asam karena menerima pasangan elektron dari N pada NH3 (Brady,
2009).
Berdasarkan ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling
terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas reaksi
larutan dalam air, teori Bronsted-Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis
paling tepat bila raksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton (Briggs, 2003).
2. Sifat Asam dan Basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat meliputi:
a. bersifat korosif;
b. dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah;
c. jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan ion sisa
asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat meliputi:
a. dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru;
b. pada umumnya basa merupakan senywa yang sukar larut dalam air kecuali
beberapa basa yang mudah larut dalam air;
c. jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam (M +) dan
ion negatif berupa ion hidroksida (OH-).
3. Indikator Asam Basa
Indikator asam basa merupakan bahan yang dipakai untuk mengenali sifat asam basa
suatu larutan.
a. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan suatu kertas yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu zat yang bersifat asam atau basa. Ada dua macam kertas lakmus
yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat larutan terhadap kertas lakmus meliputi: a) larutan asam memerahkan
kertas lakmus biru; b) larutan netral tidak mengubah warna kertas lakmus; dan c) larutan
basa membirukan kertas lakmus merah.
b. Larutan Indikator
Larutan indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada
rentang pH tertentu. Larutan indikator dibuat dari basa lemah. Contoh larutan indikator
antara lain adalah fenolftalein, metil merah, metil kuning, dan bromtimol biru.
Untuk mengenali suatu zat atau larutan asam dan basa tidak boleh mencicipi seperti
yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya karena tidak semua bahan aman untuk
tubuh kita. Contohnya asam sulfat, asam klorida dan asam oksidator lain. Bila kulit
terkena asam sulfat dan asam klorida maka akan melepuh. Senyawa basa NaOH juga
dapat mengiritasi kulit. Cara yang tepat digunakan yaitu menggunakan suatu zat dapat
mengidentifikasi senyawa asam atau basa. Zat ini disebut dengan indikator. Indikator
harus dapat mengidentifikasi suatu larutan dengan warna yang berbeda jika diteteskan
pada senyawa asam dan senyawa basa. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
indiator yaitu kunyit, bunga sepatu, kol ungu, wortel, dan tanaman berwarna yang lain.
Indikator memberikan kisaran perubahan pH dengan warna tertentu. Batasan perubahan
warna indikator pada larutan dengan pH tertentu disebut dengan trayek pH. Tabel 2.1
menyajikan trayek pH beberapa indikator kimia.
Tabel 2.1 Trayek perubahan warna indikator kimia
Indikator Trayek Perubahan Perubahan Warna
Warna
Metil hijau 0,2-1,8 Kuning-biru
Timol hijau 1,2-2,8 Kuning-biru
Metil jingga 3,2-4,4 Merah-kuning
Metil merah 4,0-5,8 Tidak berwarna-merah
Metil ungu 4,8-5,4 Ungu-hijau
Bromkresol 5,2-6,8 Kuning-ungu
ungu
Bromkresol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
Lakmus 4,7-8,3 Merah-biru
Kresol merah 7,0-8,8 Kuning-merah
Timol biru 8,0-9,6 Kuning-biru
Fenolftalein 8,2-10,0 Tidak berwarna-merah
Timolftalein 9,4-10,6 Tidak berwarna-biru
Alizarin kuning 10,3-12,0 Kuning-merah
R
Klayton kuning 12,2-13,2 Kuning-kuning gading
(Brady, Russel, & Holum, 2000)
4. Konsep pH
Pada umumnya konsentrasi H+ dalam larutan sangat kecil. Sebagai contoh, konsentrasi
ion H+ dalam akuades sebesar 0,0000001 M atau 10-7 M. Penulisan tersebut tidak efektif
dan terlalu kompleks. Oleh karena itu, pada tahun 1909 seorang ahli kimia Denmark
bernama S.P.L. Sorensen mengemukakan gagasan untuk menyederhanakan penulisan
dalam menyatakan konsentrasi ion H+. Gagasan yang ia kemukakan tersebut dikenal dengan
konsep pH.
Sorensen mengungkapkan konsep pH tersebut secara matematis yang ditulis sebagai:
pX= - log X
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diturunkan persamaan untuk pH yaitu:
pH = - log [H+]
Berdasarkan hal itulah, timbul istilah pH untuk menyatakan derajat keasaman suatu
larutan.Semakin kecil pangkat negatifnya, semakin besar harganya. Jadi, bia diterjemahkan
dalam bentuk – log [H+] harga pHnya semakin kecil. Semakin kecil pH semakin besar sifat
asamnya.
5. Reaksi Asam dan Basa
Larutan asam dan basa dapat direaksikan satu sama lain. Hasil reaksi antara suatu
larutan asam dan basa tidak selalu sama antara satu dengan yang lain. Spesi pembawa sifat
asam adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Reaksi antara larutan yang
bersifat asam dan basa melibatkan ion H+ dan ion OH- menghasilkan air. Adapun persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut:
HA(aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq)
BOH(aq) ⇄ B+(aq) + OH-
Ion H+ dan ion OH- akan bereaksi membentuk molekul air seperti persamaan reaksi
berikut ini.
H+(aq) + OH-(aq) ⇄ H2O(l)
asam basa air
Oleh karena air bersifat netral, reaksi antara asam (H+) dan basa (OH-) disebut juga
reaksi penetralan atau reaksi netralisasi. Ion negatif dan positif sisa asam dan sisa basa
membentuk senyawa ion yang disebut garam. Reaksi antara larutan asam dan basa dapat
dituliskan sebagai:
Asam + Basa → Garam + Air
Perbedaan hasil reaksi antara larutan asam dan basa satu dengan yang lain, ditentukan
oleh garam yang terbentuk. Secara singkat perbedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Reaksi antara asam kuat dan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat netral.
2. Reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat basa.
3. Reaksi antara asam kuat dan basa lemah menghasilkan garam yang bersifat asam.
4. Reaksi antara asam lemah dan basa lemah menghasilkan garam yang sifatnya
tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam lemah dan basa lemah tersebut. Adapun
ketentuannya adalah jika:
Ka > Kb, maka garam bersifat asam
Ka = Kb, maka garam bersifat netral
Ka < Kb, maka garam bersifat basa.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, J., Russel, J., & Holum, J. (2000). Chemistry: Matter and Its Changes. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Brady, J.E., Senese, F.A., Jespersen, N.D. (2009). Chemistry (5th Ed). New Jersey: John Wiley &
Sons Inc.
Briggs, J. (2003). Longmann A-Level Course in Chemistry. Singapore: Pearson Education South
Asia Pte Ltd.
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA Kelas XI
Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2011). Kimia dasar: prinsip-
prinsip dan aplikasi modern. Jakarta: Erlangga.
Priyambodo, E., Waldjinah, Rufaida, A. D., dan Wulandari, E. T. (2016). Kimia untuk SMA/MA
Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA
dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA
dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai.
Silberberg, M.S. (2007). Principles of general chemistry. New York: Mc.Graw Hill Companies
Inc.
Soedjono. (2008). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Suyatno dkk. (2007). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
ASAM BASA
Nofia-Rosita-Sasih-Brahmana-Artika-Rizka
PPG Kimia002 UNS
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelas, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian dan ciri
asam-basa dengan benar
2. Melalui permainan dan diskusi kelas, peserta didik mampu menyebutkan dan
mengelompokkan senyawa asam dan basa dengan tepat
ORIENTASI MASALAH
GERD dapat diatasi dengan mengubah perilaku sehari-hari, seperti menurunkan berat
badan, tidak langsung berbaring setelah makan, menjauhi makanan tertentu, termasuk
buah yang asam, dan berhenti merokok. Beberapa tanaman herbal, seperti jahe,
kunyit, ginseng, temulawak bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam lambung.
Menurut kamu makanan apa saja yang bisa menyebabkan GERD berdasarkan masalah
pada artikel di atas!
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
Organisasi Belajar
Bekerjalah bersama kelompok untuk dapat menjawab soal dan permasalahan yang
sudah tertulis. Pastikan seluruh anggota kelompok aktif dan mau memberikan solusi.
Tugas Anda sebagai anggota kelompok adalah:
1. Mengisi dan melengkapi LKPD masing-masing
2. Membuat hasil diskusi kelompok yang akan dipresentasikan
3. Hasil karya dapat dibuat sesuai gaya karya kalian, dapat memanfaatkan alat tulis
maupun canva untuk membuat tampilan presentasi.
Penyelidikan
pH >7 = ..........................................................................................................................
pH <7 = ..........................................................................................................................
Mengembangkan Hasil Karya
Dari hasil penyelidikan yang kamu lakukan dan informasi yang telah kamu dapatkan.
Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan baru yang telah kamu peroleh dari materi ini.
Presentasikan sifat-sifat larutan asam dan basa serta sebutkan contoh-contoh asam dan
basa yang kamu temui di kehidupan sehari-hari. Presentasikan karyamu di depan kelas,
kamu boleh menggunakan media apapun (PPT, infografis, mindmap atau ilustrasi
lainnya) sesuai dengan rencana kelompok!
GOOD LUCK!
LARUTAN ASAM BASA
PPG Prajabatan Kimia UNS 2022
Pembelajaran kimia di SMA/MA fase F (kelas XI) semester
2 untuk materi asam dan basa berdasarkan alur tujuan
pembelajaran Kurikulum Merdeka memiliki dua elemen
yaitu pemahaman kimia dan keterampilan proses.
Berdasarkan kedua elemen tersebut, materi
pembelajaran kimia untuk bab asam dan basa meliputi
pengertian dan perbedaan asam-basa, perkembangan
konsep asam-basa, indikator asam-basa, dan pH asam
kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah.
Berikut ini merupakan ringkasan materi asam dan basa
di SMA/MA kelas XI.
teori Arrhenius.
Deskripsi perilaku amonia sebagai basa dalam air adalah
sebagai berikut.
c.Teori Asam Basa Lewis Asam merupakan spesi yang menerima pasangan
pasangan elektron).
pasangan elektron).
Contohnya reaksi antara BF3 dan NH3. Reaksi yang terjadi
Dalam reaksi ini, BF3 adalah asam dan NH3 adalah basa.
3.INDIKATOR
ASAM BASA
a.Kertas Lakmus
pH = - log [H+]
Larutan asam dan basa dapat direaksikan satu sama
5.Reaksi Asam dan Basa 1.Reaksi antara asam kuat dan basa kuat menghasilkan garam
Brady, J., Russel, J., & Holum, J. (2000). Chemistry: Matter and Its Changes. New York: John Wiley & Sons,
Inc.
Brady, J.E., Senese, F.A., Jespersen, N.D. (2009). Chemistry (5th Ed). New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Briggs, J. (2003). Longmann A-Level Course in Chemistry. Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013
Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2011). Kimia dasar: prinsip-prinsip dan aplikasi
a. 0,025 M
b. 0,050 M
c. 0,250 M
d. 0,500 M
e. 0,002 M
ASESMEN
1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari zat asam, kecuali….
a. Memiliki pH lebih kecil dari 7
b. Bersifat korosif
c. Memiliki rasa masam
d. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
e. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru
Bentuk Intrumen : Lembar observasi sistematis (check list – tampak /tidak tampak)
Pelajar Pancasila adalah Beriman, bertakwa kepada Memahami moralitas, Berdoa sebelum memulai Tampak = 2
perwujudan pelajar Indonesia Tuhan YME, dan berakhlak spiritualitas, dan etika pembelajaran dan mengecek Tidak tampak = 1
sebagai pelajar sepanjang mulia, berada, yang merupakan kerapian, kesiapan dan kebersihan
hayat yang memiliki Pelajar Pancasila mengimani dan hasil dari pendidikan + sebelum pemebelajaran
kompetensi global dan mengamalkan nilai dan ajaran karakter.
berperilaku sesuai dengan agama/kepercayaannya. Hal ini
nilai-nilai Pancasila. Profil diwujudkan dalam akhlak yang
pelajar Pancasila tertuang baik pada diri sendiri, sesama
dalam dengan Peraturan manusia, alam, dan negara
Menteri Pendidikan dan Indonesia
Kebudayaan Nomor 22 (nasionalisme).
Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian
Pendidikan dan Bergotong royong Memiliki kemampuan Bercanda saat aktivitas berdoa dan Tampak = 1
Pelajar Pancasila melakukan berkolaborasi yang menampakan ketidakrapian, Tidak tampak = 2
kolaborasi yang dibangun merupakan softskill - ketidak bersihan dan tidak siap
utama yang menerima pembelajaran
JAWABAN NILAI
POSITIF NEGATIF
Tampak 2 1
Tidak tampak 1 2
Keterangan:
1. Skor batas bawah kategori sangat baik adalah 0,8 x 36 = 29 dan batas atasnya 36.
2. Skor batas bawah kategori baik adalah 0,7 x 36 = 26, dan batas atasnya 28.
3. Skor batas bawah kategori kurang baik adalah 0,5 x 36 = 18 dan batas atasnya 25.
4. Skor batas bawah kategori tidak baik adalah <18
HASIL OBSERVASI SIKAP PESERTA DIDIK
NO. NAMA NILAI PREDIKAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
2. INSTRUMEN KETERAMPILAN
KISI – KISI PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Teknik Penilaian : Non tes
Bentuk Intrumen : Lembar observasi
1. Aktif dalam diskusi kelompok Memberikan solusi dalam kelompok, aktif dalam 3
diskusi kelompok dengan saling membantu,
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Aktif dalam diskusi kelompok dengan saling 2
membantu, menyelesaikan tugas individu dalam
kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
2. Terampil dalam menemukan konsep Menyelesaikan LKPD dengan kelompok dengan 3
penyelesaian LKPD secara kelompok memberikan solusi dan berperan aktif, serta
dan individu menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan LKPD dengan kelompok serta 2
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
3. Terampil dalam menyajikan hasil Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 3
diskusi di depan kelas kerapian dan menarik
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 2
kerapian
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 1
ASPEK
NO. NAMA 1 2 3 4 5 SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
ASPEK
NO. NAMA 1 2 3 4 5 SKOR
24
25
26
27
28
29