Anda di halaman 1dari 57

I.

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Nama Penyusun Norosabrahariz
Sekolah SMA Negeri 3 Surakarta
Tahun Pelajaran 2022/ 2023
Jenjang SMA
Fase/ Kelas F/ XI (Sebelas)
Alokasi waktu (menit) 2 × 45 menit

B. Kompetensi Awal Peserta didik sudah menguasai materi kesetimbangan kimia

Peserta didik sudah mampu menghitung konsentrasi/ molaritas

Peserta didik sudah mampu mengionisasikan suatu senyawa

C. Profil Pelajar Pancasila ● Peserta didik berpikir kritis dalam melihat alam semesta ini
dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan
● Peserta didik bergotong-royong dalam memecahkan
masalah yang tertuang dalam LKPD

D. Sarana dan Prasarana


Media Link Video PHET Asam Basa

Link Video PHET Larutan Asam Basa

Link PPT
Alat LCD-Proyektor, Laptop, Spidol, Penghapus
Lingkungan Ruang kelas
Bahan bacaan Link LKPD

Link Materi Ajar

E. Target Siswa Reguler


F. Jumlah Siswa 36 siswa
G. Moda Pembelajaran Pembelajaran Tatap Muka
H. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pendekatan Saintifik
Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok, Praktikum

II. KOMPONEN INTI

KOMPENEN DESKRIPSI
A. Tujuan 1. Melalui diskusi kelas, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian dan
Pembelajaran ciri asam-basa dengan benar
2. Melalui permainan dan diskusi kelas, peserta didik mampu menyebutkan
dan mengelompokkan senyawa asam dan basa dengan tepat
B. Pemahaman Peserta didik memahami hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga
Bermakna kesehatan lambung terutama dalam mencegah naiknya asam lambung dan
mengetahui hal yang harus dilakukan jika ia atau orang lain di sekitarnya
mengalami kenaikan asam lambung (sakit maag).
C. Pertanyaan 1. Pernahkah kalian mengalami sakit maag? Apa yang kalian rasakan?
Pemantik 2. Kira-kira apa yang akan kalian lakukan saat terkena maag?
3. Apa isi dari obat maag?
4. Mengapa kandungan pada obat maag dapat meredakan sakit maag?
D. Persiapan • Menyiapkan PPT pembelajaran
Pembelajaran • Menyiapkan Video pembelajaran (PHET)
• Menyiapkan Materi Ajar tentang Asam Basa
E. Kegiatan Jenis Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Kegiatan Waktu
Kegiatan • Menyapa peserta didik 15
Pendahuluan • Meminta salah satu peserta didik untuk menit
memimpin doa
• Memeriksa kesiapan fisik maupun psikis
peserta didik dengan memeriksa kehadiran
• Menyampaikan materi prasyarat (kompetensi
awal yang harus dikuasai)
• Menjelaskan tujuan pembelajaran
• Memotivasi peserta didik untuk memiliki
kemauan dalam mengikuti pembelajaran
• Memberikan pertanyaan pemantik agar timbul
rasa penasaran pada peserta didik
Kegiatan Inti • Menyampaikan materi asam basa 60
• Melakukan tanya jawab cepat untuk menit
mengetahui pemahaman peserta didik
1. Penyajian Masalah
Mengamati (Observing)
• Membagi peserta didik dalam beberapa
kelompok homongen berdasarkan tes
diagnostik dan tanya jawab cepat (6 peserta
didik/ kelompok)
• Peserta didik menerima LKPD
• Guru bersama peserta didik mengamati video
dan permainan pada website PHET yang berisi
larutan asam basa dalam kehidupan sehari-hari
Menanya (Questioning)
• Apa penyebab GERD (naiknya asam lambung)?
• Makanan apa saja yang dapat memicu naiknya
asam lambung?
• Apa saja hal yang dapat dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit saat mengalami
kenaikan asam lambung?
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
• Dengan bantuan LKPD, peserta didik
merumuskan masalah dan menyusun hipotesis
3. Membimbing penyelidikan kelompok
Mengumpulkan Data (Experimenting)
• Peserta didik melakukan investigasi sesuai
petunjuk pada LKPD untuk membuktikan
hipotesis
• peserta didik mengumpulkan informasi dan
berdiskusi untuk menjawab rumusan masalah
4. Menyajikan hasil karya
Mengasosiasi (Associating)
• Peserta didik menyusun laporan sementara
hasil investigasi dan pemecahan masalah
• Peserta didik melakukan presentasi untuk
mengemukakan hasil investigasi
• Guru membimbing kegiatan tanya jawab
5. Evaluasi pemecahan masalah
Mengkomunikasikan (Communication)
• Peserta didik menjawab rumusan masalah dan
melakukan konfirmasi materi asam basa
• Peserta didik menyimpulkan jawaban dari
rumusan masalah
• Guru bersama peserta didik melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka
Kegiatan • Guru memberikan kesempatan pada peserta 15
Penutup didik untuk bertanya mengenai materi yang menit
kurang dipahami
• Peserta didik menyimpulkan asam basa yang
telah dipelajari
• Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap pembelajaran yang telah
berlangsung
• Guru memberi penegasan atas kesimpulan
yang telah disampaikan oleh peserta didik
• Menjelaskan kegiatan yang akan datang
• Menutup kegiatan belajar mengajar dengan
berdoa
• Memberikan salam penutup
F. Assesmen Asesmen Diagnostik
Link Asesmen Diagnostik

Asesmen Formatif
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri,
penilaian teman sebaya
2. Performa (tanya jawab dan presentasi dalam diskusi)
3. Tertulis (Link Asesmen Formatif)

Asesmen Sumatif
Soal PAS

G. Remedial dan Remidial:


Pengayaan Peserta diminta untuk mengevaluasi kembali jawaban-jawaban dalam
Lembar Kerja Peserta Didik
Pengayaan:
Siswa yang sudah memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran untuk
mempelajari tiga Teori Asam Basa (Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis)
H. Refleksi Peserta 1. Mengajak peserta didik untuk mendiskusikan hal-hal apa yang telah
Didik dan Guru dipelajari, hal-hal apa yang masih belum dipahami tentang subbab
pengertian dan ciri larutan asam-basa
2. Meminta peserta didik menyampaikan pembelajaran bermakna apa yang
mereka peroleh pada pembelajaran hari ini
3. Menekankan pada peserta didik manfaat belajar pada sub bab ini
III. GLOSARIUM
Konsentrasi : jumlah mol zat dalam satu liter larutan (molaritas).
Korosif : sifat bahan yang dapat menyebabkan korosi.
Kaustik : bahan yang bersifat merusak dan menyebabkan iritasi kulit.
Lakmus : bahan atau alat yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan.
pH : derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Brady, J., Russel, J., & Holum, J. (2000). Chemistry: Matter and Its Changes. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Brady, J.E., Senese, F.A., Jespersen, N.D. (2009). Chemistry (5th Ed). New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Briggs, J. (2003). Longmann A-Level Course in Chemistry. Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013
Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2011). Kimia dasar: prinsip-prinsip dan aplikasi
modern. Jakarta: Erlangga.
Priyambodo, E., Waldjinah, Rufaida, A. D., dan Wulandari, E. T. (2016). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA dan MA.
Surakarta: Tiga Serangkai.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA dan MA.
Surakarta: Tiga Serangkai.
Silberberg, M.S. (2007). Principles of general chemistry. New York: Mc.Graw Hill Companies Inc.
Soedjono. (2008). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Suyatno dkk. (2007). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.

V. LAMPIRAN
1. Materi Ajar
2. LKPD
3. Media PPT
4. Asesmen (Diagnostik, Formatif, Sikap, dan Observasi)

Surakarta, 14 Desember 2022


Mengetahui,
Guru Kimia

Norosabrahariz
MATERI AJAR
FASE F KELAS XI

BAB 5. LARUTAN ASAM BASA

Pembelajaran kimia di SMA/MA fase F (kelas XI) semester 2 untuk materi asam dan
basa berdasarkan alur tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka memiliki dua elemen yaitu
pemhaman kimia dan keterampilan proses. Berdasarkan kedua elemen tersebut, materi
pembelajaran kimia untuk bab asam dan basa meliputi pengertian dan perbedaan asam-basa,
perkembangan konsep asam-basa, indikator asam-basa, dan pH asam kuat, basa kuat, asam
lemah, dan basa lemah. Berikut ini merupakan ringkasan materi asam dan basa di SMA/MA
kelas XI.
1) Perkembangan Konsep Asam dan Basa
Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari- hari. Definisi
asam dan basa dapat dijelaskan dengan teori yang disebut teori asam basa yang
dikemukakan oleh Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Adapun penjelasan mengenai
teori asam basa tersebut dijelaskan sebagai berikut.

a) Teori Asam Basa Arrhenius


Definisi mengenai asam dan basa dikemukakan pertama kali pada tahun 1884 oleh
seorang ilmuwan kimia bernama Svante Arrhenius, yang kemudian lebih dikenal dengan
nama Arrhenius. Arrhenius menyatakan bahwa sifat asam dan basa suatu zat ditentukan
oleh jenis ion yang dihasilkan dalam air. Arrhenius mendefinisikan asam dan basa
berdasarkan rumus senyawa dan sifatnya dalam air sebagai berikut.
• Asam merupakan jenis zat yang pada rumus senyawanya mengandung H dan jika
terurai dalam air akan menghasilkan H3O+.
• Basa merupakan jenis zat yang pada rumus senyawanya mengandung OH dan jika
terurai dalam air akan menghasilkan OH- (Silberberg, 2013).
Contoh :
HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)
HNO3(aq) + H2O(aq) → H3O+(aq)+ NO3-(aq)
Dipakailah konsep asam basa Arrhenius yaitu H+ sehingga disederhanakan
menjadi:
HCl (aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
HNO3 (aq) → H+(aq) + NO3-(aq)
Secara prinsip ada dua macam basa yaitu hidroksida ionik dan zat molekuler yang
bila bereaksi dengan air akan menghasilkan ion OH-. Contoh dari hidroksida ionik adalah
Natrium hidroksida (NaOH) dan Kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Pada keadaan padat zat-
zat ini terdiri dari ion logam dan ion hidroksida yang bila dilarutkan dalam air akan
terdisosiasi. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
NaOH(s) → Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(s) → Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
(Brady, 2009).

b. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry


Pada tahun 1923, seorang ilmuwan Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan
ilmuwan Inggris bernama Thomas M. Lowry secara terpisah mengajukan konsep asam
basa berdasarkan pemindahan proton (H+). Menurut teori ini, asam adalah spesi yang
melepaskan proton (donor proton) sementara basa adalah spesi yang menerima proton
dari asam (akseptor proton) (Brady, 2009).
Teori ini lebih luas cakupannya daripada teori asam basa yang dikemukakan oleh
Arrhenius. Teori Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat basa pada amonia (NH3) yang
tidak dapat dijelaskan dengan teori Arrhenius. Deskripsi perilaku amonia sebagai basa
dalam air adalah sebagai berikut.
NH3(g) + H2O(l) ⇄ NH4(aq) + OH-(aq)
basa asam
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat terlihat bahwa H2O bertindak sebagai
asam dengan mendonorkan satu proton (H+) menjadi ion OH-. Sementara itu NH3
bertindak sebagai basa dengan menerima proton (H+) dari H2O sehingga berubah menjadi
ion NH4+ (Petrucci et al., 2011).
c. Teori Asam Basa Lewis
Teori asam basa yang dikemukakan setelah Teori Bronsted- Lowry adalah teori
yang dikembangkan oleh Gilbert N. Lewis. Teori ini menjelaskan definisi asam dan basa
berdasarkan peran pasangan elektron. Menurut Lewis, asam dan basa didefinisikan
sebagai berikut.
• Asam merupakan spesi yang menerima pasangan elektron untuk membentuk suatu
ikatan (akseptor pasangan elektron).
• Basa merupakan spesi yang memberikan pasangan elektron untuk membentuk
suatu ikatan (donor pasangan elektron).

Contohnya reaksi antara BF3 dan NH3. Reaksi yang terjadi digambarkan sebagai
berikut:

Dalam reaksi ini, BF3 adalah asam dan NH3 adalah basa. Apabila terjadi reaksi
antara asam-basa Lewis akan terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi. Disini terjadi
ikatan kovalen koordinasi antara N dengan B yang pasangan elektronnya berasal dari N.
Contoh lainnya dapat terjadi pada reaksi di bawah ini:

Pada reaksi ini NH3 sebagai basa karena mendonorkan pasangan elektronnya
sedangkan H+ sebagai asam karena menerima pasangan elektron dari N pada NH3 (Brady,
2009).
Berdasarkan ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling
terbatas. Teori Lewis meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas reaksi
larutan dalam air, teori Bronsted-Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis
paling tepat bila raksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton (Briggs, 2003).
2. Sifat Asam dan Basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat meliputi:
a. bersifat korosif;
b. dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah;
c. jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan ion sisa
asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat meliputi:
a. dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru;
b. pada umumnya basa merupakan senywa yang sukar larut dalam air kecuali
beberapa basa yang mudah larut dalam air;
c. jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam (M +) dan
ion negatif berupa ion hidroksida (OH-).
3. Indikator Asam Basa
Indikator asam basa merupakan bahan yang dipakai untuk mengenali sifat asam basa
suatu larutan.
a. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan suatu kertas yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu zat yang bersifat asam atau basa. Ada dua macam kertas lakmus
yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat larutan terhadap kertas lakmus meliputi: a) larutan asam memerahkan
kertas lakmus biru; b) larutan netral tidak mengubah warna kertas lakmus; dan c) larutan
basa membirukan kertas lakmus merah.
b. Larutan Indikator
Larutan indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada
rentang pH tertentu. Larutan indikator dibuat dari basa lemah. Contoh larutan indikator
antara lain adalah fenolftalein, metil merah, metil kuning, dan bromtimol biru.
Untuk mengenali suatu zat atau larutan asam dan basa tidak boleh mencicipi seperti
yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya karena tidak semua bahan aman untuk
tubuh kita. Contohnya asam sulfat, asam klorida dan asam oksidator lain. Bila kulit
terkena asam sulfat dan asam klorida maka akan melepuh. Senyawa basa NaOH juga
dapat mengiritasi kulit. Cara yang tepat digunakan yaitu menggunakan suatu zat dapat
mengidentifikasi senyawa asam atau basa. Zat ini disebut dengan indikator. Indikator
harus dapat mengidentifikasi suatu larutan dengan warna yang berbeda jika diteteskan
pada senyawa asam dan senyawa basa. Contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
indiator yaitu kunyit, bunga sepatu, kol ungu, wortel, dan tanaman berwarna yang lain.
Indikator memberikan kisaran perubahan pH dengan warna tertentu. Batasan perubahan
warna indikator pada larutan dengan pH tertentu disebut dengan trayek pH. Tabel 2.1
menyajikan trayek pH beberapa indikator kimia.
Tabel 2.1 Trayek perubahan warna indikator kimia
Indikator Trayek Perubahan Perubahan Warna
Warna
Metil hijau 0,2-1,8 Kuning-biru
Timol hijau 1,2-2,8 Kuning-biru
Metil jingga 3,2-4,4 Merah-kuning
Metil merah 4,0-5,8 Tidak berwarna-merah
Metil ungu 4,8-5,4 Ungu-hijau
Bromkresol 5,2-6,8 Kuning-ungu
ungu
Bromkresol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
Lakmus 4,7-8,3 Merah-biru
Kresol merah 7,0-8,8 Kuning-merah
Timol biru 8,0-9,6 Kuning-biru
Fenolftalein 8,2-10,0 Tidak berwarna-merah
Timolftalein 9,4-10,6 Tidak berwarna-biru
Alizarin kuning 10,3-12,0 Kuning-merah
R
Klayton kuning 12,2-13,2 Kuning-kuning gading
(Brady, Russel, & Holum, 2000)
4. Konsep pH
Pada umumnya konsentrasi H+ dalam larutan sangat kecil. Sebagai contoh, konsentrasi
ion H+ dalam akuades sebesar 0,0000001 M atau 10-7 M. Penulisan tersebut tidak efektif
dan terlalu kompleks. Oleh karena itu, pada tahun 1909 seorang ahli kimia Denmark
bernama S.P.L. Sorensen mengemukakan gagasan untuk menyederhanakan penulisan
dalam menyatakan konsentrasi ion H+. Gagasan yang ia kemukakan tersebut dikenal dengan
konsep pH.
Sorensen mengungkapkan konsep pH tersebut secara matematis yang ditulis sebagai:
pX= - log X
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diturunkan persamaan untuk pH yaitu:
pH = - log [H+]
Berdasarkan hal itulah, timbul istilah pH untuk menyatakan derajat keasaman suatu
larutan.Semakin kecil pangkat negatifnya, semakin besar harganya. Jadi, bia diterjemahkan
dalam bentuk – log [H+] harga pHnya semakin kecil. Semakin kecil pH semakin besar sifat
asamnya.
5. Reaksi Asam dan Basa
Larutan asam dan basa dapat direaksikan satu sama lain. Hasil reaksi antara suatu
larutan asam dan basa tidak selalu sama antara satu dengan yang lain. Spesi pembawa sifat
asam adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Reaksi antara larutan yang
bersifat asam dan basa melibatkan ion H+ dan ion OH- menghasilkan air. Adapun persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut:
HA(aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq)
BOH(aq) ⇄ B+(aq) + OH-
Ion H+ dan ion OH- akan bereaksi membentuk molekul air seperti persamaan reaksi
berikut ini.
H+(aq) + OH-(aq) ⇄ H2O(l)
asam basa air
Oleh karena air bersifat netral, reaksi antara asam (H+) dan basa (OH-) disebut juga
reaksi penetralan atau reaksi netralisasi. Ion negatif dan positif sisa asam dan sisa basa
membentuk senyawa ion yang disebut garam. Reaksi antara larutan asam dan basa dapat
dituliskan sebagai:
Asam + Basa → Garam + Air
Perbedaan hasil reaksi antara larutan asam dan basa satu dengan yang lain, ditentukan
oleh garam yang terbentuk. Secara singkat perbedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Reaksi antara asam kuat dan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat netral.
2. Reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan garam yang bersifat basa.
3. Reaksi antara asam kuat dan basa lemah menghasilkan garam yang bersifat asam.
4. Reaksi antara asam lemah dan basa lemah menghasilkan garam yang sifatnya
tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam lemah dan basa lemah tersebut. Adapun
ketentuannya adalah jika:
Ka > Kb, maka garam bersifat asam
Ka = Kb, maka garam bersifat netral
Ka < Kb, maka garam bersifat basa.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, J., Russel, J., & Holum, J. (2000). Chemistry: Matter and Its Changes. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Brady, J.E., Senese, F.A., Jespersen, N.D. (2009). Chemistry (5th Ed). New Jersey: John Wiley &
Sons Inc.
Briggs, J. (2003). Longmann A-Level Course in Chemistry. Singapore: Pearson Education South
Asia Pte Ltd.
Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA Kelas XI
Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2011). Kimia dasar: prinsip-
prinsip dan aplikasi modern. Jakarta: Erlangga.
Priyambodo, E., Waldjinah, Rufaida, A. D., dan Wulandari, E. T. (2016). Kimia untuk SMA/MA
Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA
dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai.
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. (2016). Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk Kelas XI SMA
dan MA. Surakarta: Tiga Serangkai.
Silberberg, M.S. (2007). Principles of general chemistry. New York: Mc.Graw Hill Companies
Inc.
Soedjono. (2008). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Suyatno dkk. (2007). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
ASAM BASA

Nofia-Rosita-Sasih-Brahmana-Artika-Rizka
PPG Kimia002 UNS
Tujuan Pembelajaran

1. Melalui diskusi kelas, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian dan ciri
asam-basa dengan benar
2. Melalui permainan dan diskusi kelas, peserta didik mampu menyebutkan dan
mengelompokkan senyawa asam dan basa dengan tepat

Panduan Penggunaan LKPD

1. Setiap anggota kelompok wajib membaca LKPD yang diberikan


2. Pahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Fokus saat pembelajaran dan mengaitkan langkah LKPD dengan arahan dari guru
4. Diskusikan setiap permasalahan dalam LKPD dengan seksama
5. Mintalah bantuan guru jika ada yang kurang dimengerti

ORIENTASI MASALAH

GERD dapat diatasi dengan mengubah perilaku sehari-hari, seperti menurunkan berat
badan, tidak langsung berbaring setelah makan, menjauhi makanan tertentu, termasuk
buah yang asam, dan berhenti merokok. Beberapa tanaman herbal, seperti jahe,
kunyit, ginseng, temulawak bermanfaat untuk mengatasi penyakit asam lambung.
Menurut kamu makanan apa saja yang bisa menyebabkan GERD berdasarkan masalah
pada artikel di atas!
….………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
Organisasi Belajar

Bekerjalah bersama kelompok untuk dapat menjawab soal dan permasalahan yang
sudah tertulis. Pastikan seluruh anggota kelompok aktif dan mau memberikan solusi.
Tugas Anda sebagai anggota kelompok adalah:
1. Mengisi dan melengkapi LKPD masing-masing
2. Membuat hasil diskusi kelompok yang akan dipresentasikan
3. Hasil karya dapat dibuat sesuai gaya karya kalian, dapat memanfaatkan alat tulis
maupun canva untuk membuat tampilan presentasi.

Penyelidikan

1. Lengkapi tabel di bawah ini menggunakan pilihan jawaban di bawah ini!

pH < 7 merah masam licin OH-

biru kaustik H+ pH > 7

No. Sifat larutan asam Sifat larutan basa


1. Berasa …. Berasa pahit
2. Bersifat korosif Bersifat ….. dan terasa …. jika
mengenai kulit
3. Dalam air akan terurai menjadi ….. Dalam air terionisasi menjadi ….
4. Dapat mengubah warna kertas Dapat mengubah warna kertas
lakmus …. menjadi …. lakmus merah menjadi biru
5. Memiliki pH ….. Memiliki pH ….

2. Kelompokkan senyawa-senyawa berikut ke dalam senyawa yang mempunyai pH >


7 dan pH < 7!
1. HCOOH 6. LiOH
2. KOH 7. HCl
3. NH3 8. Ca(OH)2
4. Ba(OH)2 9. HNO3
5. CH3COOH 10. H2S

pH >7 = ..........................................................................................................................
pH <7 = ..........................................................................................................................
Mengembangkan Hasil Karya

Dari hasil penyelidikan yang kamu lakukan dan informasi yang telah kamu dapatkan.
Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan baru yang telah kamu peroleh dari materi ini.
Presentasikan sifat-sifat larutan asam dan basa serta sebutkan contoh-contoh asam dan
basa yang kamu temui di kehidupan sehari-hari. Presentasikan karyamu di depan kelas,
kamu boleh menggunakan media apapun (PPT, infografis, mindmap atau ilustrasi
lainnya) sesuai dengan rencana kelompok!

Analisa dan Evaluasi

Tuliskan kesimpulan yang diperoleh dari proses pembelajaran hari ini !


….…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

GOOD LUCK!
LARUTAN ASAM BASA
PPG Prajabatan Kimia UNS 2022
Pembelajaran kimia di SMA/MA fase F (kelas XI) semester
2 untuk materi asam dan basa berdasarkan alur tujuan
pembelajaran Kurikulum Merdeka memiliki dua elemen
yaitu pemahaman kimia dan keterampilan proses.
Berdasarkan kedua elemen tersebut, materi
pembelajaran kimia untuk bab asam dan basa meliputi
pengertian dan perbedaan asam-basa, perkembangan
konsep asam-basa, indikator asam-basa, dan pH asam
kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah.
Berikut ini merupakan ringkasan materi asam dan basa
di SMA/MA kelas XI.

1. PERKEMBANGAN 2.SIFAT ASAM 3.INDIKATOR


KONSEP ASAM DAN BASA ASAM BASA
DAN BASA

4.KONSEP PH 5.REAKSI ASAM



DAN BASA

a)Teori Asam Basa Arrhenius 1.PERKEMBANGAN


b)Teori Asam Basa Bronsted-Lowry KONSEP ASAM
DAN BASA
c)Teori Asam Basa Lewis
Arrhenius menyatakan bahwa sifat asam dan basa suatu

zat ditentukan oleh jenis ion yang dihasilkan dalam air.

Arrhenius mendefinisikan asam dan basa berdasarkan

rumus senyawa dan sifatnya dalam air sebagai berikut.


a)Teori Asam Basa Arrhenius
Asam merupakan jenis zat yang pada rumus

senyawanya mengandung H dan jika terurai dalam air

akan menghasilkan H3O+.

Basa merupakan jenis zat yang pada rumus

senyawanya mengandung OH dan jika terurai dalam

air akan menghasilkan OH- (Silberberg,2013).


a)Teori Asam Basa Arrhenius
Menurut teori ini, asam adalah spesi yang melepaskan

proton (donor proton) sementara basa adalah spesi yang


b)Teori Asam Basa Bronsted-Lowry menerima proton dari asam (akseptor proton) (Brady,

2009). Teori Bronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat basa

pada amonia (NH3) yang tidak dapat dijelaskan dengan

teori Arrhenius.
Deskripsi perilaku amonia sebagai basa dalam air adalah

sebagai berikut.

b)Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat terlihat

bahwa H2O bertindak sebagai asam dengan

mendonorkan satu proton (H+) menjadi ion OH-.

Sementara itu NH3 bertindak sebagai basa dengan

menerima proton (H+) dari H2O sehingga berubah

menjadi ion NH4+ (Petrucci et al., 2011).


Teori ini menjelaskan definisi asam dan basa berdasarkan

peran pasangan elektron. Menurut Lewis, asam dan basa

didefinisikan sebagai berikut.

c.Teori Asam Basa Lewis Asam merupakan spesi yang menerima pasangan

elektron untuk membentuk suatu ikatan (akseptor

pasangan elektron).

Basa merupakan spesi yang memberikan pasangan

elektron untuk membentuk suatu ikatan (donor

pasangan elektron).
Contohnya reaksi antara BF3 dan NH3. Reaksi yang terjadi

digambarkan sebagai berikut:

c.Teori Asam Basa Lewis


Dalam reaksi ini, BF3 adalah asam dan NH3 adalah basa.

Apabila terjadi reaksi antara asam-basa Lewis akan

terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi. Disini terjadi

ikatan kovalen koordinasi antara N dengan B yang

pasangan elektronnya berasal dari N.


KESIMPULAN
Berdasarkan ketiga definisi asam basa di atas, definisi
Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis meliputi asam
basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas reaksi
larutan dalam air, teori Bronsted-Lowry paling mudah
digunakan, tetapi teori Lewis paling tepat bila raksi asam
basa melibatkan senyawa tanpa proton (Briggs, 2003).
2.SIFAT ASAM DAN BASA

Senyawa asam memiliki beberapa sifat meliputi:


a.bersifat korosif;
b.dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah;
c.jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen
(kation) dan ion sisa asamnya (anion).
2.SIFAT ASAM DAN BASA

Senyawa basa memiliki beberapa sifat meliputi:


a.dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru;
b.pada umumnya basa merupakan senywa yang sukar larut
dalam air kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air;
c.jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa
logam (M+) dan ion negatif berupa ion hidroksida (OH-).
Indikator asam basa merupakan
3.INDIKATOR bahan yang dipakai untuk mengenali
ASAM BASA sifat asam basa suatu larutan.

3.INDIKATOR
ASAM BASA
a.Kertas Lakmus

Kertas lakmus merupakan suatu kertas yang


dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu
zat yang bersifat asam atau basa. Ada dua
macam kertas lakmus yang biasa digunakan
untuk mengenali senyawa asam atau basa,
yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
3.INDIKATOR
ASAM BASA

b.Larutan Indikator
Larutan indikator asam basa adalah suatu zat
yang memberikan warna berbeda pada
rentang pH tertentu. Contoh larutan indikator
antara lain adalah fenolftalein, metil merah,
metil kuning, dan bromtimol biru.
Sorensen mengemukakan gagasan untuk

menyederhanakan penulisan dalam menyatakan

konsentrasi ion H+. Gagasan yang ia kemukakan

tersebut dikenal dengan konsep pH.

Sorensen mengungkapkan konsep pH tersebut secara

matematis yang ditulis sebagai: 4. KONSEP PH


pX= - log X

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diturunkan

persamaan untuk pH yaitu:

pH = - log [H+]
Larutan asam dan basa dapat direaksikan satu sama

lain. Hasil reaksi antara suatu larutan asam dan basa

tidak selalu sama antara satu dengan yang lain. Spesi


5.REAKSI ASAM
pembawa sifat asam adalah ion H+ dan pembawa sifat
DAN BASA
basa adalah ion OH-.

Reaksi antara larutan asam dan basa dapat dituliskan sebagai:

Asam + Basa → Garam + Air


Perbedaan hasil reaksi antara larutan asam dan basa satu dengan

yang lain, ditentukan oleh garam yang terbentuk. Secara singkat

perbedaan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

5.Reaksi Asam dan Basa 1.Reaksi antara asam kuat dan basa kuat menghasilkan garam

yang bersifat netral.

2.Reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan garam

yang bersifat basa.

3.Reaksi antara asam kuat dan basa lemah menghasilkan garam

yang bersifat asam.

4.Reaksi antara asam lemah dan basa lemah menghasilkan garam

yang sifatnya tergantung pada harga Ka dan Kb dari asam lemah

dan basa lemah tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Brady, J., Russel, J., & Holum, J. (2000). Chemistry: Matter and Its Changes. New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Brady, J.E., Senese, F.A., Jespersen, N.D. (2009). Chemistry (5th Ed). New Jersey: John Wiley & Sons Inc.

Briggs, J. (2003). Longmann A-Level Course in Chemistry. Singapore: Pearson Education South Asia Pte Ltd.

Kuswati, T. M., Ernavita, Ratih, dan Sukardjo. (2016). Buku Siswa Kimia SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan MIPA. Jakarta: Bumi Aksara.

Petrucci, R.H., Harwood, W.S., Herring, F.G., & Madura, J.D. (2011). Kimia dasar: prinsip-prinsip dan aplikasi

modern. Jakarta: Erlangga.


THANK YOU
ASESMEN DIAGNOSTIK
KISI-KISI SOAL
MATERI LARUTAN ASAM-BASA
MATA PELAJARAN KIMIA/FASE F/KURIKULUM MERDEKA

NO. Kisi-kisi Soal Kunci Skor


Jawaban
1. Peserta didik mampu 1. Di bawah ini yang termasuk larutan B 1
membedakan zat asam dan asam adalah….
basa a. Air sabun
b. Air jeruk
c. Air gula
d. Air kapur
e. Sirup obat maag
2. Peserta didik mampu 2. Kertas lakmus biru akan berubah D 1
menjelaskan teori Asam menjadi merah, bila dimasukkan ke
Basa dalam larutan ...
a. Kalium hidroksida
b. Natrium klorida
c. Barium sulfat
d. Asam klorida
e. Natrium nitrat
3. Peserta didik mampu 3. Konsentrasi larutan dibuat dari 25 D 1
menghitung Molaritas gram padatan CaCO3 dan dilarutkan
dalam air hingga volume larutan
menjadi 500 mL adalah…
(Ar Ca = 40, C = 12, O = 16)

a. 0,025 M
b. 0,050 M
c. 0,250 M
d. 0,500 M
e. 0,002 M

4. Molaritas larutan yang dibuat D 1


dengan melarutkan 0,8 mol NaCl
dalam 250 mL air adalah….
a. 0,025 M
b. 0,050 M
c. 0,250 M
d. 0,500 M
e. 0,002 M

5. Tentukan besarnya molaritas larutan A 1


asam nitrat yang mengandung 63%
HNO3 massa jenisnya 1,8 kg/L (Ar H
= 1, N=14, O=16)!
a. 18 M
b. 8 M
c. 0,8 M
d. 0,08 M
e. 0,18 M

4. Peserta didik mampu Tentukan hasil ionisasi senyawa


mengionisasi sebuah berikut ini!
persamaan reaksi yang a. Al(OH)3 ↔ a. Al(OH)3 2
diketahui b. H2CO3 ↔ ↔ Al3+ + 2
OH-
b. H2CO3
↔ 2H+ +
CO32-

ASESMEN
1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari zat asam, kecuali….
a. Memiliki pH lebih kecil dari 7
b. Bersifat korosif
c. Memiliki rasa masam
d. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
e. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru

2. Diketahui beberapa sifat larutan berikut!


1. Bersifat kaustik
2. Mempunyai pH < 7
3. Licin jika terkena kulit
4. Menghasilkan ion OH- dalam air
5. Dapat memerahkan kertas lakmus biru
Sifat larutan natrium hidroksida ditunjukkan oleh angka …..
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 5

3. Menurut teori Arrhenius, HNO3 merupakan senyawa asam karena….


a. Melepaskan elekton
b. Menghasilkan ion H+ dalam air
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menangkap pasangan elektron bebas
e. Melepaskan pasangan elektron bebas

4. Perhatikan reaksi asam-basa menurut Bronsted-Lowry berikut!


HSO4- (aq) + CO32- (aq) ↔ SO42- (aq) + HCO3- (aq)
Penjelasan yang tepat mengenai reaksi tersebut adalah…
a. HCO3- merupakan basa konjugasi
b. SO42- merupakan asam konjugasi
c. CO32- bersifat basa karena menerima proton
d. HSO4- bersifat basa karena mendonorkan proton
e. HSO4- dan CO32- merupakan pasangan asam-basa konjugasi

5. Perhatikan beberapa molekul berikut!


1. AlF3 4. H2O
2. NH3 5. CO2
3. BF3
Di antara molekul tersebut yang dapat bertindak sebagai basa Lewis adalah….
a. 1 dan 2 d. 3 dan 5
b. 1 dan 3 e. 4 dan 5
c. 2 dan 4

PEDOMAN PENILAIAN KOGNITIF


Nilai = Skor perolehan / skor total maksimal x 100
(skor total maksimal = 100)
Penilai didapat dari menjumlah skor perolehan kemudian dibandingkan dengan skor maksimal lalu dikalikan dengan 100.
INSTRUMEN KOGNITIF
KISI-KISI SOAL
MATERI LARUTAN ASAM-BASA
MATA PELAJARAN KIMIA/FASE F/KURIKULUM MERDEKA

NO. TUJUAN MATERI POKOK INDIKATOR SOAL NOMOR BENTUK SKOR


PEMBELAJARAN SOAL SOAL
1. Peserta didik mampu Ciri-ciri larutan Peserta didik mampu 1 PG 1
menjelaskan ciri-ciri larutan asam dan basa memahami ciri-ciri zat asam
asam dan basa dengan tepat Peserta didik mampu 2 PG 1
memahami ciri-ciri zat basa
2. Peserta didik mampu Sifat asam basa Peserta didik mampu 3 PG 1
membedakan larutan asam berdasarkan membedakan larutan asam dan
dan basa melalui indikator indikator kertas basa berdasarkan indikator
dengan tepat lakmus lakmus yang diketahui
3. Peserta didik mampu Jenis asam basa Peserta didik mampu 4 PG 1
membedakan asam dan basa membedakan asam dan basa
monoprotik atau poliprotik monoprotik atau poliprotik
dengan tepat dengan tepat
4. Peserta didik mampu Reaksi ionisasi Peserta didik mampu 5 Isian 1
mengionisasi sebuah mengionisasi sebuah singkat
persamaan reaksi yang persamaan reaksi yang
diketahui dengan tepat diketahui
ASESMEN
1. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari zat asam, kecuali….
a. Memiliki pH lebih kecil dari 7
b. Bersifat korosif
c. Memiliki rasa masam
d. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
e. Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru

2. Diketahui beberapa sifat larutan berikut!


1. Bersifat kaustik
2. Mempunyai pH < 7
3. Licin jika terkena kulit
4. Menghasilkan ion OH- dalam air
5. Dapat memerahkan kertas lakmus biru
Sifat larutan natrium hidroksida ditunjukkan oleh angka …..
a. 1, 2, dan 3 d. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4 e. 3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 5

3. Diketahui data hasil uji asam-basa beberapa larutan berikut.

Larutan Kertas Lakmus


Merah Biru
K merah biru
L biru biru
M merah merah
N biru biru
O merah merah
Berdasarkan data tersebut, larutan yang bersifat asam adalah….
a. K dan L d. M dan O
b. K dan M e. N dan O
c. L dan N

4. Perhatikan beberapa molekul berikut!


1. HClO4
2. HCl
3. Al(OH)3
4. H2SO4
5. Ba(OH)2
Di antara molekul tersebut yang termasuk asam/basa poliprotik adalah….
a. 1,2,3
b. 1,3,4
c. 1,4,5
d. 2,4,5
e. 3,4,5

5.Tentukan reaksi ionisasi dari senyawa berikut ini!


H3PO4 (aq) ↔

PEDOMAN PENILAIAN KOGNITIF


Nilai = Skor perolehan / skor total maksimal x 100
(skor total maksimal = 100)
Penilai didapat dari menjumlah skor perolehan kemudian dibandingkan dengan skor maksimal lalu dikalikan dengan 100.
ASESMEN
KISI – KISI SIKAP PESERTA DIDIK

Bentuk Intrumen : Lembar observasi sistematis (check list – tampak /tidak tampak)

DEFINISI KONSEPTUAL DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR ASPEK YANG DIAMATI SKOR

Pelajar Pancasila adalah Beriman, bertakwa kepada Memahami moralitas, Berdoa sebelum memulai Tampak = 2
perwujudan pelajar Indonesia Tuhan YME, dan berakhlak spiritualitas, dan etika pembelajaran dan mengecek Tidak tampak = 1
sebagai pelajar sepanjang mulia, berada, yang merupakan kerapian, kesiapan dan kebersihan
hayat yang memiliki Pelajar Pancasila mengimani dan hasil dari pendidikan + sebelum pemebelajaran
kompetensi global dan mengamalkan nilai dan ajaran karakter.
berperilaku sesuai dengan agama/kepercayaannya. Hal ini
nilai-nilai Pancasila. Profil diwujudkan dalam akhlak yang
pelajar Pancasila tertuang baik pada diri sendiri, sesama
dalam dengan Peraturan manusia, alam, dan negara
Menteri Pendidikan dan Indonesia
Kebudayaan Nomor 22 (nasionalisme).
Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian
Pendidikan dan Bergotong royong Memiliki kemampuan Bercanda saat aktivitas berdoa dan Tampak = 1
Pelajar Pancasila melakukan berkolaborasi yang menampakan ketidakrapian, Tidak tampak = 2
kolaborasi yang dibangun merupakan softskill - ketidak bersihan dan tidak siap
utama yang menerima pembelajaran

Berkolaborasi dan aktif dalam Tampak = 2


+ diskusi dan kerja kelompok Tidak tampak = 1
Kebudayaan Tahun 2020- atas dasar kemanusiaan dan terpenting di masa Tidak aktif dalam kerja Tampak = 1
2024. kepedulian kepada bangsa dan depan agar bisa bekerja kelompok Tidak tampak = 2
 Beriman, bertakwa negara, sehingga dapat berbagi secara tim. -
kepada Tuhan YME, kepada sesama.
dan berakhlak mulia, Pelajar
 Bergotong royong
 Mandiri
 Bernalar Kritis Mandiri Secara independen Dapat melaksanakan belajar Tampak = 2
 Kreatif Pelajar Pancasila memiliki termotivasi + mandiri dengan mengisi LKPD Tidak tampak = 1
 Berkabinekaan global pemahaman terhadap diri dan meningkatkan pribadi
situasi yang dihadapi, serta regulasi kemampuannya, bisa
diri untuk mencapai tujuan dan mencari pengetahuan
meningkatkan kualitas serta termotivasi.
hidupnya.

Bernalar Kritis Memiliki kemampuan Mampu bertanya dan menajwab Tampak = 2


Pelajar Pancasila yang bernalar memecahkan masalah. pertanyaan sesuai dengan Tidak tampak = 1
kritis menganalisa dan Hal ini berhubungan + kegiatan pembelajaran
mengevaluasi semua informasi dengan kemampuan
maupun gagasan yang diperoleh kognitif. Tidak aktif bertanya tidak aktif Tampak = 1
dengan baik. Mereka juga mampu memberi tanggapan Tidak tampak = 2
mengevaluasi dan merefleksi -
penalaran dan pemikirannya
sendiri.
Kreatif Menciptakan hal baru, Mampu membuat hasil karya Tampak = 2
Pelajar Pancasila yang kreatif berinovasi secara + berupa bahan presentasi dengan Tidak tampak = 1
adalah pelajar yang bisa mandiri, dan baik
menghasilkan gagasan, karya, dan mempunyai rasa cinta Tidak aktif berkontribusi dalam Tampak = 1
tindakan yang orisinal. Mereka juga terhadap kesenian dan membuat hasil karya berupa Tidak tampak = 2
memiliki keluwesan berpikir dalam budaya. bahan presentasi dengan baik
mencari alternatif -
solusi permasalahan.

Berkebinekaan global Pelajar Berbahasa dengan baik dan Tampak = 2


Pancasila mengenal dan mencintai benar dalam bahasa Indoensia Tidak tampak = 1
budaya dan negaranya + atau bahasa daerah
(nasionalisme), menghargai budaya
Tidak mennggunakan bahasa Tampak = 1
lain,
yang baik dan benar dalam Tidak tampak = 2
serta mampu berkomunikasi dan
bahasa Indoensia atau bahasa
berinteraksi antar budaya. Mereka
daerah
juga melakukan refleksi terhadap
pengalaman kebinekaannya,
-
sehingga dapat menyelaraskan
perbedaan budaya untuk
mewujudkan masyarakat inklusif,
adil, dan
berkelanjutan.
PEDOMAN PENSKORAN PENILAIAN SIKAP

JAWABAN NILAI
POSITIF NEGATIF
Tampak 2 1
Tidak tampak 1 2

Sumber: Widyoko. (2014). Hasil Pembelajaran di Sekolah. Pustaka Pelajar


Penafsiran Hasil Pengukuran Instrumen Aktivitas
Pemberian skor berbeda antara pertanyaan yang positif dengan pertanyaan negatif. Untuk pernyataan
positif, ya bernilai 2 dan tidak tampak bernilai 1 sedangkan pada pernyataan negatif, tampak bernilai
1 dan tidak tampak bernilai 2.
Kemudian skor ditotal dan di berikan penilaian sebagai berikut:
NO SKOR PESERTA DIDIK KATEGORI

1 Sama atau lebih besar dari 36 Sangat baik


2 26-28 Baik
3 18-25 Kurang baik
4 Kurang dari 18 Tidak baik

Keterangan:
1. Skor batas bawah kategori sangat baik adalah 0,8 x 36 = 29 dan batas atasnya 36.
2. Skor batas bawah kategori baik adalah 0,7 x 36 = 26, dan batas atasnya 28.
3. Skor batas bawah kategori kurang baik adalah 0,5 x 36 = 18 dan batas atasnya 25.
4. Skor batas bawah kategori tidak baik adalah <18
HASIL OBSERVASI SIKAP PESERTA DIDIK
NO. NAMA NILAI PREDIKAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
2. INSTRUMEN KETERAMPILAN
KISI – KISI PENILAIAN KETERAMPILAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Teknik Penilaian : Non tes
Bentuk Intrumen : Lembar observasi

ASPEK INDIKATOR SKOR

1. Aktif dalam diskusi kelompok Memberikan solusi dalam kelompok, aktif dalam 3
diskusi kelompok dengan saling membantu,
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Aktif dalam diskusi kelompok dengan saling 2
membantu, menyelesaikan tugas individu dalam
kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
2. Terampil dalam menemukan konsep Menyelesaikan LKPD dengan kelompok dengan 3
penyelesaian LKPD secara kelompok memberikan solusi dan berperan aktif, serta
dan individu menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan LKPD dengan kelompok serta 2
menyelesaikan tugas individu dalam kelompok
Menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 1
3. Terampil dalam menyajikan hasil Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 3
diskusi di depan kelas kerapian dan menarik
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 2
kerapian
Membuat hasil presentasi dengan aspek kesesuaian 1

4. Terampil dalam Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 3


mengkomunikasikan hasil dikusi bahasa yang baik dan benar, sesuai dan tanggap
terhadap pertanyaan
Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 2
bahasa yang baik dan benar dan sesuai
Menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dengan 1
bahasa yang baik dan benar
5. Mampu bertanya dan Mau bertanya, menanggapi dan menjawab 3
mengemukakan gagasan pertanyaan
Menanggapi dan menjawab pertanyaan 2
Menjawab pertanyaan 1
PEDOMAN PENILAIAN KETRAMPILAN

Nilai = Skor perolehan / skor total maskimal x 100


(skor total maksimal = 15 )
Penilaian didapat dari menjumlah skor perolehan kemudian dibandingkan dengan skor maksimal
kemudian dikalikan dengan 100
NO SKOR PESERTA DIDIK KATEGORI

1 76 – 100 Sangat baik


2 51-75 Baik
3 26 – 50 Kurang baik
4 1 – 25 Tidak baik
LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

ASPEK
NO. NAMA 1 2 3 4 5 SKOR

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
ASPEK
NO. NAMA 1 2 3 4 5 SKOR
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai