Anda di halaman 1dari 2

Nama: VIO ALVIONITA

Nim: E071191006
Prodi: ANTROPOLOGI SOSIAL
Mata kuliah: TEORI ANTROPOLOGI 1 (Tugas 1)
“Pendidikan”
(Sistem Pendidikan Orang Tionghoa di Indonesia)
Awal abad 19 pemerintah Hindia Belanda tidak memikirkan atau mempedulikan
pendidikan untuk masyarakat Tionghoa sendiri. Mereka lebih mempedulikan membangun
sekolah-sekolah untuk masyarakat pribumi dan untuk anak-anak Belanda sendiri.
Undang-undang Tahun 1854 yang memperluas kesempatan belajar bagi penduduk yang
hanya berlaku untuk orang indonesia. Anak-anak Tionghoa diberi kesempatan untuk
memasuki sekolah-sekolah dengan syarat mengerti bahasa Belanda,bila ada lowongan
dan sanggup membayar uang sekolah yang tinggi. Adanya persyaratan itu membuat
orang-orang Tionghoa merasa dianak tirikan oleh pemerintah jajahan Belanda. sejumlah
pemimpin Tionghoa Peranakan di Hindia Belanda membenci sikap diskriminasi
Pemerintah Hindia Belanda terhadap orang-orang Tionghoa dan memutuskan untuk
memulai suatu gerakan pembaharuan untuk memperbaiki kondisi budaya maupun kondisi
sosial mereka di Hindia Belanda. Dari gagasan itu terbentuklah suatu perkumpulan
Tionghoa atau Tiong Hoa Hwee Koan (THHK). Sejak saat itu THHK menjadi satu
perkumpulan masyarakat Tionghoa yang mengurus masalah adat istiadat,memajukan
pendidikan dan kebudayaan masyarakat Tionghoa. Setelah itu para pemimpin THHK
mendirikan sekolah THHK untuk anak-anak keturunan Tionghoa yang merupakan
sekolah swasta modern pertama di Hindia Belanda saat itu. Yang menggunakan sistem
pendididkan modern yang telah diterapkan di Tiongkok dan jepang,guru-gurunya
didatangkan langsung dari Tiongkok. Bahan pengajarannya diambil dari buku pelajaran
sekolah untuk anak-anak Tionghoa di jepang dan berbahasa mandarin. Dalam Kurikulum
sekolah THHK tercantum bahasa mandarin,bahasa inggris,berhitung,pengetahuan
umum,musik,dan olahraga. Melihat hal tersebut menimbulkan kekhawatiran
pemerintahan jajahan belanda sehingga mulai 1908 sekolah-sekolah Tionghoa Belanda
atau Hollands Chinese School (HCS) didirikan dikota-kota besar dan kecil diseluruh
indonesia. Sekolah Belanda untuk anak-anak Tionghoa itu didirikan khusus untuk anak-
anak Tionghoa saja. Pendirian sekolah-sekolah Tionghoa Belanda itu merupakan
tindakan-tindakan Belanda untuk menjamin pendidikan yang luas bagi orang Tionghoa.
Orang Tionghoa yang dapat menyelesaikan pelajarannya disekolah atas dapat
meneruskan pelajarannya di negeri Belanda. Kebanyakan kemudian lebih berorientasi
kemasyarakat Belanda daripada ke masyarakat Indonesia,tetapi orang-orang yang
mendapat kesempatan yang luas itu hanya terbatas saja.

Anda mungkin juga menyukai