Anda di halaman 1dari 1

Nama: Vio Alvionita

Nim: E071191006
Prodi: Antropologi Sosial
Mata Kuliah: Antropologi Maritim

TUGAS PERTEMUAN KE-4

Organisasi dan kelembagaan masyarakat maritim tumbuh dan berkembang memenuhi


fungsi secara spesifik terkait dengan berbagai masalah yang muncul dalam mengelola dan
memanfaatkan lingkungan laut. Pola-pola kelembagaan yang ada tentu saja memiliki karakter
kemaritiman karena secara determinan dipengaruhi oleh lingkungan laut . Sifat kolektivitas
dalam atau dari kelompok atau organisasi sosial merupakan esensi, keniscayaan dan sekaligus
ciri umum kebudayaan masyarakat maritim di dunia.

Fungsi organisaisi sosiak atau kelompok kerjasama nelayan atau pelayar sekurang-
kurangnya ada lima pokok diantaranya meringankan dan menyederhanakan pekerjaan berat
dan rumit, mekanisme perolehan modal dan pemasaran tangkapan, media pewarisan
pengetahuan dan sosialisasi keterampilan serta pembentukan kepribadian kemaritim, sarana
distribusi resiko kerugian ekonomi dan bahaya maut serta meringankan beban tanggung
jawab sosial dan ketegangan psikologis di laut, dan pengelolaan pemanfaatan SDL dan SDM
untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang merata serta ketahanan nasional atau
kebangsaan. Organisasi atau lembaga formal maritim berupa birokrasi pemerintahan dan
non-pemerintahan yakni kementerian kelautan dan perikanan, kemenko maritim, dewan
maritim indonesia, marinir dan satgas pertahanan dan keamanan laut, himpunan nelayan
indonesia, himpunan pelayar indonesia, serta berbagai organisasi atau lembaga swadaya
masyarakat berbasis maritim.

Anda mungkin juga menyukai