+ +
Pendahuluan
Distress
Napas Merupakan masalah yang sangat serius,
berhubungan dengan morbiditas dan
mortalitas neonatus
1 2
+ +
Distress Napas Etiologi
3 4
1
11/19/22
+ +
Manifestasi klinis Evaluasi Gawat Napas
Kebutuhan oksigen
•Merupakan respon fisiologis pada terjadinya kolaps
n Jika sianosis sentral &/ distress napas
Merintih alveoli pada akhir ekspirasi
→ beri O2, evaluasi saturasi O2
•Membantu menjaga functional residual capacity
→ target saturasi 88 – 93%
•Menandakan adanya penurunan kemampuan paru atau
Retraksi meningkatnya resistensi jalan napas
5 6
+ +
Downe Score Konseling antenatal, persiapan alat, dan pembagian tugas dalam tim
Bayi lahir
Ya
Bernapas atau menangis? Perawatan rutin:
Tonus baik? Pastikan bayi tetap hangat
60 detik**
Atur posisi dan bersihkan jalan napas Keterangan:
ALUR
Keringkan dan stimulasi Pada bayi dengan berat < 32
Posisikan kembali minggu, bayi langsung dibungkus
plastik bening tanpa dikeringkan
terlebih dahulu kecuali wajahnya,
Observasi usaha napas, laju denyut jantung (LDJ), dan tonus otot kemudian dipasang topi. Bayi tetap
dapat distimulasi walaupun
RESUSITASI
dibungkus plastik
Tidak bernapas/ megap- Bernapas spontan ** Langkah awal dan pemberian VTP
megap, dan atau harus dilakukan dalam 60 detik
LDJ < 100x/ menit pertama
BAYI BARU
Ventilasi tekanan merintih)
positif (VTP)
Pemantauan SpO2 Pertimbangkan
EKG (bila ada) suplementasi oksigen
Continuous positive airway
pressure (CPAP)
TPAE 7-8 cmH2O Pemantauan SpO2
LAHIR
Penilaian awal Pemantauan SpO2
(first assessment) VTP
Keterangan:
Apabila LDJ > 100 kali per menit dan
Gagal CPAP
TPAE 8 cmH2O target saturasi oksigen tercapai:
Penilaian kedua FiO2> 40% Tanpa alat bantu napas Lanjutkan
(IDAI 2017)
(second assessment) VTP Dengan distres napas ke perawatan observasi
Dengan alat bantu napas
Pertimbangkan intubasi Lanjutkan ke perawatan pasca-
resusitasi
Waktu Target
AAP LDJ < 60/ menit? 5 menit 80-85 % naik evaluasi SR IBTA
*** Kompresi dilakukan (Sungkup, Reposisi, Isap,
10 menit 85-95 % Buka mulut, Tekanan
setelah bayi terintubasi
dinaikan, Alternatif jalan
Pertimbangkan napas) sampai dada
pemberian obat dan mengembang lanjutkan
cairan intravena VTP ini sampai 30 detik
pneumotoraks?
7 8
2
11/19/22
+ +
Pemberian oksigen
9 10
+ +
11 12
3
11/19/22
+ +
13 14
15 16
4
11/19/22
+ +
Non Invasive Respiratory Support Non Invasive Respiratory Support
n Indikasi : n Kontraindikasi :
n Respiratorydistress syndrome n Gagal ventilasi
n Obstructive-apnea of prematurity n Ketidakstabilan kardiovaskular
n Weaning dari ventilasi mekanik n Abnormalitas saluran napas atas
n Obstruksi jalan napas n Apnea yang sangat sering
17 18
+ +
Non Invasive Respiratory Support Humidified high-flow nasal cannula
(HHFNC)
19 20
5
11/19/22
+ +
Humidified high-flow nasal cannula Humidified high-flow nasal cannula
(HHFNC) (HHFNC)
Milési et al. Annals of Intensive Care 2014, 4:29 Milési et al. Annals of Intensive Care 2014, 4:29
21 22
+ +
Humidified high-flow nasal Humidified high-flow nasal cannula
cannula (HHFNC) (HHFNC)
Efek Samping
•Ruam kulit
•Pneumothorax
•Pneumomediastinum
23 24
6
11/19/22
+ +
Continuous Positive Airway Pressure Continuous Positive Airway Pressure
25 26
+ +
Continuous Positive Airway Pressure Continuous Positive Airway Pressure
n Gagal CPAP :
n Komplikasi : n FiO2 > 40 %
n Traumahidung n PEEP >8
n Pneumothoraks n PaCO2 > 60mmHG
n Gangguan aliran darah paru n Asidosis
metabolik menetap dengan defisit
n Distensi abdomen basa > -8
n Anak gelisah dan tidak nyaman n Retraksi
yang meningkat dan menunjukkan
kelelahan pada bayi
n Seringmengalami apneu dan bradikardia
n Pernafasan yang irreguler
27 28
7
11/19/22
29 30
V o lu m e C hange (m l/kg)
intermittent increase in CPAP is only 2-3 cmH2O 10
pressure for a duration up to 3
seconds to produce a “Sigh” 8
0
0 2 4 6 8 10
CPAPPressure
31 32
8
11/19/22
SiPAP
• Potensial untuk
• Recruit lung volume • Se2ng maksimum
• Mengurangi work of breathing • CPAP lower 7 cmH2O
• S+mulasi pusat napas • CPAP higher 10 cmH2O,
• Rate 30x/ minute
33 34
35 36
9
11/19/22
+ +
Nasal Intermittent Positive Pressure Nasal Intermittent Positive Pressure
Ventilation (NIPPV) Ventilation (NIPPV)
Owen LS. Seminars in Fetal and Neonatal Medicine. 2016 Owen LS. Seminars in Fetal and Neonatal Medicine. 2016
37 38
Nasal HFO
40 41
10
11/19/22
+ +
nHFOV Strategy
Nasal HFO
• Nasal high-frequency oscillation ventilation (nHFOV) is a non-invasive
ventilation mode that applies an oscillatory pressure waveform to the Oxygenation Ventilation
airways using a nasal interface.
RR (Hz) ∆P
I:E
42 43
+
Hypercapnia with variable flow generators:
Increase minute ventilation
44 45
11
11/19/22
+ +
Dukungan Respirasi Primer
Simpulan NIV
Jenis NIV Primary support Secondary Eliminasi CO2 Apnea Nasal erosi
n Kipalani dkk menyimpulkan tidak ada perbedaan antara
support
CPAP dan NIPPV dalam angka kejadian BPD ataupun
HHHFN - + + + << kematian
CPAP + + - +
NIPPV + + + + n Kugelman dkk menyimpulkan bahwa bayi dengan NIPPV
Bilevel CPAP + + + + lebih sedikit membutuhkan ventilasi mekanik
Nasal HFO + + ++ +
n Meta analisis terbaru menyimpulkan bahwa NIPPV
memiliki risiko lebih rendah intubasi dalam waktu < 72 jam
• NIV merupakan suatu modalitas yang dapat dipilih sebelum melakukan intubasi
• Kenali alat dan tujuan penggunaan NIV
• Hindari leak dalam penggunaanya
46 47
+
Terimakasih
48
12