Anda di halaman 1dari 7

11/19/22

Definisi Hipoglikemia
Pada Neonatus
• Glukosa darah <50 mg/dl
• Sering gejala tidak jelas/asimptomatik.
• Diagnosis dini dan pengobatan yang
tepat dapat mencegah konsekuensi yang
serius.
Pencegahan dan Tatalaksana Hipoglikemia pada
Neonatus
Dr. Filla Reviyani Suryaningrat SpA
Divisi Neonatologi – RS Hasan Sadikin Bandung
FK UNPAD

1 2

Penyebab dan Mekanisme


Penyebab dan Mekanisme Hipoglikemia
Hipoglikemia
) (lanjutan)

1. Berkurangnya simpanan glukosa dan menurunnya 1. Berkurangnya simpanan glukosa dan menurunnya
produksi glukosa. produksi glukosa
2. Meningkatnya pemakaian glukosa • Neonatus yang mempunyai risiko untuk keadaan ini:
(hiperinsulinisme). u PJT atau KMK
3. Kedua mekanisme tersebut. u BKB (prematur) atau BLB

4. Lain-lain. u Penundaan pemberian asupan/ puasa


u Asfiksia perinatal
u Hipotermia dan atau stres dingin

3 4

3 4

1
11/19/22

Penyebab dan Mekanisme Penyebab dan Mekanisme


Hipoglikemia (lanjutan) Hipoglikemia (lanjutan)

2. Meningkatnya pemakaian glukosa:


3. Kedua mekanisme telah disebutkan di atas.
Hiperinsulinisme
4. Lain-lain:
• Neonatus yang berisiko untuk keadaan ini:
u Insufisiensi adrenal
u IDM à BMK u Sepsis

u Polisitemia u Penyakit penyimpanan glikogen (glycogen storage


diseases)
u Eritroblastosis fetalis (isoimunisasi RH-berat) u Transfusi tukar
u Sindroma Beckwith-Wiedemann. u Penyakit jantung kongenital – hipopituitarisme kongenital

u Nesidioblastosis atau adenoma pankreatik. u Obat untuk ibu: steroid, beta blocker
5 6

5 6

Tanda Klinis Hipoglikemia pada


Faktor yg Mempengaruhi Kadar Glukosa Bayi Baru Lahir
Neonatus
• Simpanan glikogen inadekuat
§ Neonatus bisa menunjukkan gejala ataupun tidak.
• Bayi dgn risiko tinggi
• Prematur § Kecurigaan tinggi harus selalu diterapkan, dan selalu
• Kecil untuk masa kehamilan antisipasi hipoglikemia pada neonatus dengan faktor risiko.
• Hiperinsulinemia
§ Tanda klinis:
• Bayi dgn Ibu diabetes
§ Tidak tenang, gerakan tak beraturan (jittery)
• Bayi besar untuk masa kehamilan
§ Sianosis
• Peningkatan penggunaan glukosa à
§ Kejang atau tremor
penipisan cepat simpanan glikogen
§ Letargi dan sulit menyusui
• Bayi sakit, distres, trauma
persalinan, Infeksi, syok, hipotermia § Asupan yang buruk
dll
7 8

7 8

2
11/19/22

Diagnosis Hipoglikemia pada


Neonatus
Tatalaksana
• Untuk mencegah abnormalitas perkembangan syaraf, 1. Memantau Kadar Glukosa Darah
maka identifikasi dan pengobatan tepat waktu untuk
hipoglikemia sangat penting. • Semua neonatus berisiko tinggi harus
ditapis:
• Pemantauan glukosa di tempat tidur (bed side) u Pada saat lahir
adalah tindakan tepat untuk penapisan dan deteksi
awal. u 30 menit setelah lahir
u Kemudian setiap 2-4 jam selama
• Hipoglikemia harus dikonfirmasi oleh nilai serum dari
48 jam atau sampai pemberian
laboratorium jika memungkinkan.
minum berjalan baik dan kadar
glukosa normal tercapai
9 10

9 10

Periksa Kadar Glukosa Darah


Target Glucosa Darah
Peralatan yg diperlukan:
1. Jarum Khusus
Pada bayi sakit yg membutuhkan
2. Alkohol Swab
transport atau perawatan intensif
3. Dekstrostiks dan Alat
ukurnya
Pertahankan glukosa darah 4. Kenali cara penggunaan
50 – 110 mg/dl alat
(2.8 – 6.0 mmol/L)
11 12

11 12

3
11/19/22

Skrining Gula Darah Tatalaksana (lanj)


Bila di luar rentang normal à Lakukan berulang! 2. Pencegahan Hipoglikemia
u Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah
Periksa tiap 30-60 menit sampai kadar > 50 mg/dl (2.8 mmol/L)
(misalnya hipotermia).
setidaknya dua pemeriksaan berturut-turut
u Pemberian makan enteral merupakan
tindakan preventif tunggal paling penting
• Jika > 150 mg/dl (8.3 mmol/L) pada dua pemeriksaan
berturut-turut u Jika bayi tidak mungkin menyusui, mulailah
– Pikirkan penyebab : stres pada bayi atau prematuritas pemberian minum dengan menggunakan
sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.

13 14

13 14

Tatalaksana (lanjutan) Tatalaksana (lanjutan)

2. Pencegahan Hipoglikemia
(lanjutan) 3. Perawatan Hipoglikemia
• Koreksi segera dengan bolus 200 mg/kg
u Neonatus yang berisiko tinggi harus
dengan dekstrosa 10% è = 2 cc/kg
dipantau nilai glukosanya sampai
asupan penuh dan tiga kali pengukuran
normal yaitu berada di atas 45 mg/dl • Infus tak terputus (continual) glukosa 10%
(diperiksa sebelum pemberian minum). dengan kecepatan 6-8 mg/kg/menit harus
dimulai.
u Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa
10% harus dimulai dan kadar glukosa
dipantau.
15 16

15 16

4
11/19/22

Glukosa Darah <50 mg/dl (2.8 mmol/L) Pemberian Terapi Cairan Intravena
Jangan Tunda Tatalaksana • Pikirkan glukosa adalah obatnya!
• Terapi IV à bayi sakit yg tidak bisa asupan enteral • 60-80 ml/kg/hari à memberikan glukosa sebesar
4,2-5,5 mg/kg/menit
– Infus IV D10W 60-80 ml/kg/hari (Tanpa Elektrolit)
• Berat badan (dalam kg)
– Berikan 2 ml/kg D10W bolus IV selama beberapa – Dikali 60-80
menit – Dibagi 24 (jam = 1 hari)
– Periksa gula darah 30-60 menit stlh bolus D10W – Setara dengan ml/jam à untuk pemberian dengan
– Perhatikan à gejala? à apakah gejala menghilang infusion pump
stlh normoglikemi ? Berat (kg) x 60-80 = …. ml/jam
24
17 18

17 18

Jika Glukosa Darah Tetap <50 mg/dl (2.8 mmol/L)


Pemberian Terapi Cairan Intravena
Jenis cairan ml/kg/hari Kecepatan • Ulangi bolus IV à 2 ml/kg D10W
Biasanya cukup jika tidak
ada hiperinsulinisme, bayi
(ml/kg/mnt) • Pilihan lain
kecil-masa kehamilan, D10W 80 5.5 – ↑ infus à 100 ml/kg/hari
atau penggunaan glukosa
berlebihan – ↑ konsentrasi dekstrosa à D12.5W atau D15W
Jika ada riwayat syok berat dan
normoglikemia – Jangan berikan infus >D12.5W pada vena perifer
à pikirkan restriksi cairan – Pantau glukosa darah secara ketat (terutama bayi
Mungkin perlu jalur vena
D10W 60 4.2 hiperinsulinisme atau kecil-masa kehamilan) à
sentral jika dlm larutan bolus IV glukosa ulang
terdapat zat tambahan
D12.5W 60 5.2
Harus dgn jalur vena
D15W 60 6.2
sentral 19 20

19 20

5
11/19/22

TATALAKSANA (LANJ.) Tatalaksana (lanj.)


3. Perawatan Hipoglikemia (lanjutan)
• Kecepatan Infus Glukosa (GIR) 3.Perawatan Hipoglikemia (lanjutan)
• Pemantauan glukosa di tempat tidur (bed side)
GIR (mg/kg/min) = kec. cairan (cc/jam) x kons. Dextrose (%) secara sering/berkala diperlukan untuk
6 x berat badan (Kg) memastikan bahwa neonatus mendapatkan
glukosa yang memadai.

21 22

21 22

Tatalaksana (lanjutan) Tatalaksana (lanjutan)

3.Perawatan Hipoglikemia (lanjutan) 4. Hipoglikemia Refraktori


• Ketika pemberian makan telah dapat • Kebutuhan glukosa > 12 mg/kg/menit
menunjukkan adanya hiperinsulinisme. Keadaan
ditoleransi dan nilai pemantauan glukosa di ini dapat diperbaiki dengan:
tempat tidur (bed side) sudah normal, maka
– Hidrokortison: 5 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam
infus dapat diturunkan secara bertahap.
– Glukagon 200 ug IV (segera atau infus
• Tindakan ini mungkin memerlukan waktu berkesinambungan 10 ug/kg/jam).
24-48 jam atau lebih untuk menghindari
• Diazoxide 10 mg/kg/hari setiap 8 jam
kambuhnya hipoglikemia.
menghambat sekresi insulin pankreas.

23 24

23 24

6
11/19/22

Glukosa – Key Points

• Risiko hipoglikemia meningkat à bayi KMK, prematur, bayi


dari ibu diabetes, BMK, serta bayi sakit/distres
• Pertahankan glukosa darah 50 – 110 mg/dl (2.8-6.0 mmol/L)
• Hindari asupan enteral/oral pada bayi sakit/distres
• Berikan cairan IV D10W sebesar 60-80 ml/kg/hari
• Gunakan cairan D10W untuk bolus
• Pantau glukosa darah sesuai indikasi
25
Terima Kasih 26

25 26

Anda mungkin juga menyukai