Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Hakekat Manusia dalam Pandangan Islam
Dosen : Erliyanti,S.Ag,M.A

Nama : Deffi Sintya Lestari


Kelas : 1B
Prodi : S.Tr Keperawatan Medan

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan nikmat dan hidayahnya kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang Hakekat Manusia Dalam Pandangan
Islam.

Makalah ini telah saya susun semaksimal mungkin,terlepas dari itu


semua saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan
maupun bahasa pada Ppt ini,mohon dimaklumi dan dimaafkan.

Akhir kata saya berharap makalah berjudul Hakekat Manusia Dalam


Pandangan Islam ini dapat bermanfaat.

Medan, Senin 09 Agustus 2021

Deffi Sintya Lestari


Daftar isi
Halaman Judul ........................................................................................

Kata Pengntar .........................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................

BAB l PENDAHULUAN

Rumusan Masalah ...................................................................................

Tujuan Penulisan .....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Manusia menurut; 1. Bahasa .................................................


2. Istilah ...................................................
3. Para ahli ...............................................
4. Dan dalam Alquran ..............................

B. Eksistensi, Hakekat, dan Martabat Manusia .......................................

C. Tanggung Jawab Manusia dalam Islam ...............................................

BAB I
Rumusan Masalah

1. ) Definisikan Manusia menurut Bahasa,Istilah, Para ahli,dan dalam


Alquran ?

2. ) Eksistensi, Hakekat, dan Martabat Manusia ?

3. ) Tanggung Jawab Manusia dalam Islam ?


Tujuan Penulisan

Seperti yang tertulis di Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian Bahasa, Istilah, Para ahli, dan dalam


Alquran

2. Untuk mengetahui Eksistensi,Hakekat,dan Martabat Manusia

3. Untuk membahas tentang Tanggung Jawab Manusia dalam Islam

BAB II
A. PENGERTIAN MANUSIA
Secara bahasa :
Manusia berasal darikata "manu" (Sansekerta) , "mens" (Latin),
yang berarti jiwa, berakal budi atau ang berakal budi (mampu dirjen
lain). Secara arti manusia bisa diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah sebuah kata atau fakta, sebuah kata atau letak, sebuah
kelompok (genus)atau orang dari individu.
Secara Istilah :
Manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,sebuah
gagasan atau realitas,sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah makhluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam
karna manusia sebagai dinamika selalu mengaktifasikan dirinya.

>>>Pengertian Manusia Menurut Para Ahli <<<


Adapun pendapat ahli para mengenai atau pendapat manusia ada lagi
sebagai :

>> NICOLAUS D. & A. SUDIARJA <<


 Manusia itu bhineka,tetapi tunggal. Bhineka karena ia itu jasmani dan
rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani jadiakan satu
barang

>> ABINENO J.I <<


Manusia itu "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang mana
mana berada atau yang ter sangat dalam tubuh yang fana"

>> UPANISADS <<


Manusia itu kombinasi dari roh tak yakin (atman), jiwa, pikiran, dan
prana atau badan.

>> OMAR MOHAMMADAL-TOUMY AL-SYAIBANY <<


Manusia itu mahluk yang paling mulia, manusia itu mahluk yang berfikir,
dan manusia itu mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh),
manusia dalam nya faktor faktor faktor dan lingkungan.

1. SOKRATES :
Manusia itu mahluk hidup berkaki dua yang tak beranak dengan kuku datar
dan lebar.
2. KEES BERTENS :
Manusia itu suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tak
dinyatakan.
3. I WAYAN WATRA :
Manusia itu mahluk yang dinamika dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa
dan karsa.
4. ERBE SENTANU :
Manusia itu mahluk baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia apa
ciptaan Allah yang paling sempurna di terbagi dengan mahluk yang lain.
5. PAULA J.C & JANET W. K :
Manusia lagi mahluk terbuka, bebas boleh makna dalam situasi, mengemban
tanggung atas atas keputusan yang hidup sehingga semu akan menjadi
polahubungan dan unggul multidimensi dengan kemungkinan berbaga i.

>> MENURUT ALQURAN <<


Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan bahasa banyak, antara
lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan
selama suka, senang, jinak, ramah, atau hidup yang sering lupa. Al-naas
waktu manusia (jama'). Al-abd jadi manusia sebagai hamba Allah. Bani
adam bersikeras anak-anak Adam karena berasal dari nabi adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah beramal bahwa manusia
itulah yang mulia dan memiliki potensi serta memperoleh kebenaran
dalam kehidupan di dunia dan hingga kahan.
Bahkan manusia adalah satu satunya makhluk yang mendapat perhatian
besar dari alquran, terbukti dengan begitu banyaknya ayat alquran yang
membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspeknya termasuk
pula dengan nama nama yang diberikan alquran untuk menyebut
manusia, setidaknya terdapat lima kata yang sering di gunakan alquran
untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan, atau ins, al-nas atau
unas. Dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.
Berbicara dan berdiskusi tentang manusia memang menarik dan tidak
pernah tuntas. Pembicaraan mengenai makhluk psikilofisik kini laksana
suatu permainan yang tidak pernah selesai. Selalu ada saja pertanyaan
mengenai manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia
sejak dahulu kala, namun sampai saat ini pun belum ada kata sepakat
tentang pengertian manusia yang sebenarnya.
Hakikat manusia sebagai makhluk yang mulia ciptaan ALLAH
memberikan makna bahwa penciptaan merupakan pihak penentu dan
yang diciptakan adalah pihak yang ditentukan, baik mengenai kondisi
maupun makna penciptanya. Manusia tidak mempunyai peran apa pun
dalam penciptaan dirinya. Oleh karena itu manusia harus menyadari atas
ketentuan-ketentuan yang telah diberikan oleh ALLAH SWT. sebagai
makhluk yang mulia, manusia dapat dilihat dari beberapa hal di
antaranya:
1. Manusia adalah makhluk yang keberadaannya di dunia ini untuk
mengadakan sesuatu, artinya seorang manusia mempunyai tugas
bekerja dalam hidupnya
2. Manusia ada untuk berbuat yang baik dan membahagiakan manusia,
artinya manusia ada untuk mengadakan sesuatu yang benar serta
bermanfaat
3. Manusia adalah makhluk yang memiliki kebebasan dalam hidup,
artinya kebebasan manusia nampak melalui aneka kreasi dalam segala
kehidupan dan melalui kebebasan itu muncul berbagai kegiatan
4. Manusia adalah yang bertanggung jawab. Dalam diri manusia ada
kesadaran untuk mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan dalam
hidupnya misalnya dalam salah satu wujud kesadaran religius, bahwa
manusia harus mempertanggung jawaban perbuatannya pada hari ilahi
5. Manusia adalah makhluk yang mempunyai keterbatasan, walaupun
manusia adalah makhluk mulia
Kelima hal tersebut merupakan perincian dari kehidupan manusia dalam
islam sebagai makhluk yang istimewa

B.EKSISTENSI,HAKEKAT, DAN MARTABAT MANUSIA


Hakikat manusia sebagai daerah yang mulia ciptaan Allah
memberikan makna bahwa surat keputusan pihak yang memutuskan
dan yang mana pihak yang sangat baik mengenai baik mengenai maupun
maknanya. Manusia tak mempunyai peranan dalam proses dan hasil
kreasi diri. Oleh karena itu kemampuan manusia itu kata peringatan bagi
manusia. Seperti halnya manusia tak ikut atau oranye oranye, suku atau
bangsa dan lain-lain. Oleh karenanya manusia harus menyaduh atas
bandar yang mana juga oleh Allah SWT.
Terkait dengan tujuan hidup manusia dengan manusia lain dapat di
jelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum Adanya Manusia di Dunia


Dalam Q.S Al-Anbiya (21;07) yang artinya “Dan tiadalah kami
mengutus kamu, melainkan untuk rahmat bagi semesta alam” Ayat ini
menerangkan tujuan manusia di ciptakan oleh ALLAH SWT dan berada
di dunia ini untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Arti kata rahmat
ALLAH SWT adalah karunia, kasih sayang dan belas kasih. Jadi manusia
sebagai rahmat merupakan manusia yang diciptakan untuk menebar
kasih sayang kepada alam semesta
2. Tujuan Khusus Adanya Manusia di Dunia
Tujuan khusus adanya manusia di dunia adalah sukses dunia dan
akhirat dengan cara melaksanakan amal shaleh yang merupakan
investasi pribadi manusia sebagai individu. ALLAH berfirman dalam Q.S
An-Nahl ayat (16;97) yang artinya “barang siapa yang mengerjakan amal
shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya ALLAH SWT akan memberikan kepadanya kehidupan yang
baik dan akan di beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dengan apa yang telah mereka kerjakan”
3. Tujuan individu dalam Keluarga
Manusia di dunia tidak hidup sendiri. Manusia merupakan
makhluk sosial yang mempunyai sifat hidup berkelompok dan saling
membutuhkan satu sama lain. Hampir semua manusia, pada awalnya
merupakan bagian dari anggota kelompok sosial yang dinamakan
keluarga. Dalam ilmu komunikasi dan sosiologi keluarga merupakan
bagian klasifikasi kelompok sosial dan termasuk dalam small group atau
kelompok terkecil karena paling sedikit anggotanya. Namun keberadaan
keluarga sangat penting karena merupakan bentuk khusus dalam rangka
sistem sosial secara keseluruhan. Small group seolah-olah merupakan
miniatur masyarakat yang juga memiliki pembagian kerja, kode etik
pemerintahan, prestige, ideologi ,dan sebagainya. Dalam kaitannya
dengan tujuan individu dalam keluarga adalah agar individu tersebut
menemukan ketentraman, kebahagian, dan membutuhkan keluarga
sakinah, mawaddah dan warahmah. Manusia diciptakan berpasang-
pasang oleh sebab itu wajar bagi manusia baik laki-laki maupun
perempuan membutuhkan keluarga .
Tujuan manusia berkeluarga menurut Q.S Ar-Rum (30;21) yang
artinya “Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tentram dan
dijadikannya di antara kamu rasa kasih sayang sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mau
berpikir”
Tujuan hidup berkeluarga dari setiap manusia supaya tentram.
Untuk menjadi keluarga yang tentram, ALLAH SWT memberikan rasa
kasih sayang. Oleh sebab itu, dalam keluarga harus dibangun rasa kasih
sayang satu sama lain.
4. Tujuan Manusia dalam Masyarakat
Setelah hidup berkeluarga, manusia mempunyai kebutuhan untuk
bermasyarakat. Tujuan hidup masyarakat yaitu mencari keberkahan
yang melimpah dalam hidup. Kecukupan kebutuhan hidup ini
menyangkut kebutuhan yang melimpah dalam hidup. Kecukupan
kebutuhan hidup ini menyangkut kebutuhan fisik seperti perumahan,
makan, pakaian, kebutuhan sosial(bertetangga),, kebutuhan rasa aman,
dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat
mudah terpenuhi apabila masyarakat beriman dan bertakwa. Apabila
masyarakat tidak beriman dan bertakwa, maka ALLAH akan memberikan
siksa dan jauh dari keberkahan. Oleh sebab itu, apabila dalam suatu
masyarakat ingin hidup damai dan serba kecukupan, maka kita harus
mengajak setiap anggota masyarakat untuk memelihara iman dan
takwa. ALLAH berfirman dalam Q,S Al-A’raf (7;96) yang artinya “ jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri berima dan bertakwa, pastilah kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan itu, maka siksa mereka disebabkan
perbuatannya”.
Pada dasarnya manusia memiliki dua hasra

C.TANGGUNG JAWAB MANUSIA dalam ISLAM


1. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah
Ayat Al-Qur'an berkah bahwa manusia merupakan hewan yang
berkedok oleh Allah dari tanah, berkembang biak sedangkan sperma dan
ovum dalam suatu
ikatan pernikahan yang suci dan proses ahli biologi jaman manusia (Q.S Al-
Mukminun:12-16) Dalam pasca ini, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Itusanya
sebuah kamukan kejadiannya di dalam perut ibu selama 40 hari, kemudian
bukan segumpal darah seperti itu pula lamanya, kemudian bagi-bagi segumpal
daging seperti itu pula lamanya. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat,
maka kenya malaikat: tulis tuliskanlah amalannya, rezekinya, ajalnya, dan
celaka atau bahagianya. Kemudian ditiup roh roh kemana kata kata" (HR.
Bukhari).20
Kesadaran bahwa manusia hidup di dunia dunia dunia bermusykakan
ciptaan Allah bisa sikapnya sikap Andap asor dan mawas diri itu dirinya itu
dirinya bukanlah Tuhan. Oleh karena itu, ia melihat sesama manusia sesama
sesama, tak ada perhambaan antar manusia. Jadi, istri lagi diamba pada
suami, seorang pegawai tidak menghamba pada pengusaha, dan dari orang
banyak tidak menghamba pada pemerintah. Bagi manusia, yang patut disalahi
(Dan orang-orang yang lai di antara mereka) yakni orang-orang Yang
Melakukan Kemusyyian dan orang-orang yang bersama-sama dengan mereka
(mereka itu Allah tidak menciptakan manusia selain untuk menghamba atau
disibarkan kepada kepada Nya (Q.S. Adz-Dzariyat:56). Di mana ada di langit
dan bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, sesungguhnya pun berserah
diri kepada Allah (Q.S. Ali Imran:83). Oleh karena itu, tidak berlaku konsep
manusia sebagai homo homoni lopus atau manusia sebagai pemangsa bagi
manusia yang lain. Tidak ada keistimewaan antara satu manusia dengan
manusia lain tapi taqwanya kepada Allah. Manusia Baik untuk menjadi yang
keselah (Perjuangan untuk yang terkuat dan terkuat), melainkan untuk
menjadi yang paling bijak (Perjuangan untuk yang paling bijaksana).

Sebagai hamba Allah, manusia memikul tanggung jawab pribadi, orang


yang banyak tidak akan memikul dosis orang lain (Q.S. Al-An'am:164) dan
pada hari kiamat nanti mereka yang kepada Allah dengan sendiri-sendiri (Q.S.
Maryam:95). Ini legenda, manusia di hamba Allah memiliki kebebasan individu
atas atas sendiri namun tetap bertanggung jawab atas lingkungan sekitarnya.

2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi


Khalifah berasal dari kata "khalafa" yang berarti. Khalifah diartikan
penggantinya diidalankan ia yang didepannya. Dalam bahasa Arab, kalimat
"Allah jadi khalifah bagimu" berarti Allah pengganti bagimu dari orang tuamu
yang kata Disalah, kata Salah Allah swt. produksi dan pemakmuran bumi
bukan secara ini mutlak dari manusia. Di samping arti ini khalifah juga
agamakan arti pemimpin negara atau kaum. Kata khalifah dengan arti
pemimpin dalam bandar Q.S. Shad [38:26] di mana Allah menganurakan Nabi
Daud As. sebagai khalifah di bumi untuk manusia yang sedang berkesingkan
dengan adil dan tak
nafsu.
Allah SWT. Memberikan anugerah-Nya kepada Bani Adam yang
berkederuan paling mulia; mereka mengatakan di kalangan kalangan yang
tertinggi tertinggi para malaikat,sebelum mereka di 1. Untuk itu, Allah Swt
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah [2:30] yang artinya "Sesungguhnya aku
hendak menyadr para orang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Kekang
hendak jangan edar di bumi itu orang yang akan bikin kerusakan padanya dan
nyala darah". Arti khalifah pada TED Shad [38:26] jagat untuk mendokakan
hukum Allah di bumi dan menciptakan kemaslahatan manusia sedangkan arti
khalifah pada Q.S. Al-Baqarah [2:30] berakmurkan dan bumi kekanderi.
Setiap yang ke luar yang atas manusia atas dan pilihannya ituakan
kemuliaan, malaikat yang bertabiat tak bisa kemuliaan itu. Untuk itu ada dua
argumentasi manusia pohon khalifah di muka bumi, yang bisa dikemukakan
yaitu :
a.Kemuliaan manusia pertama (Nabi Adam As) yang bisa
gambar adanya perintah Allah, supaya malaikat bersujud kepada Nabi
Adam As. tentang kekhususan Nabi Adam Seperti yang ilmu ilmu, yang
berbeda dengan ilmu malaikat ilmu yang tidak disalahilah dari usaha
sendiri sama firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah [2:32] yang artinya
"Mereka menjawab: "Maha suci, tidak ada yang Kami tahu selain dari
apa yang mana yang mana ajarkan kepada kami; Sesungguhnya
yang mana Maha tahu lagi Maha Bijaksana."
b.Kekhalifahan Nabi Adam As. di muka bumi ini adalah
karena mempunyai kemungkinan untuk dibebani amanat kemanusiaan,
serta perkes dari amal usahanya, dan cobaan-timbalan, berbeda dengan
malaikat yang bertandisi dengan patuh dan bebas dari dari dari kata-
kata.

Anda mungkin juga menyukai