Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH: PENTINGNYA IBADAH SHOLAT BAGI UMAT ISLAM

MATA KULIAH: PENDIDIKAN AGAMA


DOSEN MATA KULIAH:Jabal Nur,S.Ag.,M.pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1 .HABIBA 202261026

2. SITTI ELVA SUSANTI 202261033

3. OSIT 202261027
4. MAHTIR 202261034
5. FITRIYANI 202261021
6. WAODE HARSELINA 202261036
7. ARYANA PUTRI 202261032

8.RISKA AKBAR 202261031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul pentingnya ibadah sholat bagi umat islam, Mata Kuliah
pendidikan agama meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik dan saran mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata dalam makalah kami.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................
KATA PENGANTAR..................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................

BAB l PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH ..............................................
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BAB ll PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN IBADAH SHOLAT
B.PENTINGNYA IBADAH SHOLAT BAGI UMAT ISLAM
C.CIRI-CIRI IBADAH SHOLAT

BAB lll PENUTUP


A.KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB l
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi, untuk secara
teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan dan sesuai
dengan rukunnya sehingga akan terbentuk kedisiplinan pada diri individu tersebut.1
Keterangan di atas menunjukkan bahwa pentingnya menunaikan shalat lima
waktu, maka dibutuhkan peranan orang tua dalam memotivasi anak agar bisa
mengamalkan shalat lima waktu terutama sejak anak masih kecil. Sebagai orang tua
tentu bertanggung jawab atas shalat putra dan putrinya dan hendaknya berlaku tegas
sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam mendidik anak untuk
melaksanakan shalat.
Ibadah shalat tidak dapat dilakukan begitu saja, melainkan harus dipelajari tata
cara dan praktiknya sebagaimana yang telah Rasulullah SAW contohkan. Sebagai
orang tua dalam membimbing anak agar mampu dan mau melaksanakan shalat
dengan benar, Rasulullah SAW telah memerintahkan “didiklah anak-anakmu shalat
sejak berumur 7 tahun, dan pukullah setelah 10 tahun”. Perintah Rasulullah SAW ini
memiliki maksud agar dalam mendidik anak tidak secara instant, melainkan bertahap,
kontinyu dan konsisten dari umur 7 tahun. Usia 7 tahun bagi anak merupakan golden
age dimana anak memiliki kepekaan untuk meniru dan mencontoh apa yang ia lihat

Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Grafindo, 2004), h.


dan dengar. Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW agar tegas dalam
memerintah anak untuk melaksanakan shalat. Sabda Nabi SAW:
“Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya dia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat,
sedang mereka berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena
meninggalkannya, sedang mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah di
antara mereka itu dari tempat tidurnya”. (HR, Abu Daud).2
Maka orang tua bertanggung jawab untuk mendidik putra-putrinya shalat sejak
masih kecil, apabila dibimbing shalat secara konsisten Insya Allah anak akan dapat
melaksanakan shalat dengan baik dan benar dengan penuh kesadaran. Namun apabila
sudah dibimbing sejak kecil perlu adanya evaluasi dan refleksi untuk melakukan
tindakan yang lebih tegas, kalau perlu dipaksa bahkan memukulnya sehingga jangan
sampai anak belum mampu dan mau shalat saat memasuki masa aqil baligh. Karena
setelah baligh anak sudah harus bertanggung jawab sendiri atas amal ibadahnya
sendiri.
Kewajiban orang tua adalah memerintahkan anaknya untuk shalat. Perintah ini
tentunya dapat dilaksanakan manakala terlebih dahulu orang tua mengajarkan
anaknya bagaimana beribadah yang benar. Setelah ia mengajarkan, maka kewajiban
berikutnya adalah memerintahkan anaknya shalat dan mengontrolnya. Anak perlu

2. Abu Daud Sulaiman bin „As‟as, Sunan Abu Daud, (Bairut: Darul Kutub „Arobi), Juz 1.
disiplin dalam ibadahnya, meskipun setiap kali masuk waktu shalat orang tua harus

memberi perintah kepada anaknya untuk mengerjakan shalat.3


Mendisiplinkan anak dalam urusan ibadah merupakan kewajiban orang tua.
Kontrol yang sungguh-sungguh akan membantu menyadarkan anak untuk melakukan
kebiasaan dalam beribadah, misalnya tepat waktu dalam beribadah. Kalaupun anak
menolak, orang tua diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan yang lebih
tegas terhadap penolakan anaknya karena shalat merupakan ibadah yang tidak bisa
ditawar-tawar. Shalat harus dilakukan dengan disiplin, sesuai waktunya, sesuai

rukunnya dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW .

Kontrol yang dilakukan orang tua melalui pendidikan ibadah shalat berfungsi
menumbuhkan kesadaran shalat anak, maka dari itu dalam hal ini dibutuhkan
kegiatan yang nyata seperti efektifitas pendidikan agama Islam itu sendiri pada aspek
ibadah shalat. Efektifitas berarti menunjukkan tercapainya satu tujuan, karna suatu
usaha dikatakan efektif apabila usaha itu mencapai tujuannya.4
Ibadah shalat adalah sebagai sarana penghubung antara hamba dengan
Tuhannya. Mendirikan shalat berarti mencerminkan keimanan sebagai tanda syiar
agama dan tanda syukur kepada Allah. Meninggalkan shalat berarti memutuskan tali
penghubung dengan Allah SWT, maka akan tertutupnya rahmat dari-Nya, terhentinya

3. Asadullah Al-Faruq, Gantungkan Cambuk di Rumahmu: Seni Mendisiplinkan Anak


Menurut
pengaliran nikmat-nikmat-Nya, terhentinya uluran kebaikan-Nya dan berarti juga
mengingkari fadhol (keutamaan) dan kebesaran Allah SWT.5
Kewajiban Shalat termasuk ke dalam rukun Islam, diwajibkan ketika
Rasulullah SAW mi‟raj. Tetapi kewajiban shalat yang merupakan rukun Islam ini
sering diabaikan dan dianggap tidak penting, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
manusia yang tidak mengerjakan shalat. maka perlu dibentuk mental yang sadar akan
kewajiban shalat yang dipupuk sejak kecil oleh orang tua di rumah serta dibina dan
dididik sejak dini di sekolah.
Pembinaan mental seseorang sejak ia kecil, semua pengamalan yang dilalui,
baik yang disadari atau tidak, ikut menjadi unsur-unsur yang menyatu dalam
kepribadian seseorang. Di antara unsur-unsur terpenting yang akan menentukan corak
kepribadian seseorang di kemudian hari adalah nilai-nilai yang diambil dari orang
tua. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai agama, moral dan sosial.
Sementara, banyak orang tua hanya memperhatikan cara mendidik dan
memecahkan persoalan-persoalan anak dengan melalaikan perintah shalat. Padahal,
shalat merupakan terapi yang sangat baik dan obat yang paling manjur. Seorang
sahabat Nabi, bernama Abdullah bin Abbas, menyadari betul pentingnya model
pendidikan ini, sehingga ia mengajak para orang tua untuk memperbaiki perilaku
buruk anak-anaknya melalui shalat. “Biasakanlah anak-anak kalian melakukan shalat
dan melakukan kebajikan, karena kabajikan adalah tradisi.

4. Al Syaikh Muhammad Mahmud al-Shawaf, pengajaran Shalat Lengkap, (Semarang: Dina


Utama Semarang, 1995), h. 12.
Abdallah SWT Muhammad Abdel Mu‟thie, Anak berbuat Salah
Sedemikian pentingnya perintah shalat dalam ajaran Islam. Oleh karena itu,
dalam aplikasinya ibadah shalat dalam Islam tidak bisa diganti atau diwakilkan.
Orang Islam diwajibkan shalat, selagi masih ada kesadaran di hatinya. Pelaksanaan
shalat bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada keadaan pelakunya
(kalau tidak bisa berdiri boleh duduk, kalau tidak bisa duduk boleh berbaring, dan
seterusnya).
Berdasarkan paparan mengenai pentingnya posisi shalat dalam Islam di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa shalat merupakan faktor terpenting yang menyangga
tegaknya agama Islam. Oleh karena itu, sudah sepatutnya, umat Islam melaksanakan
shalat dan memahami maknanya dengan sebaik-baiknya.
Guru sebagai orang tua di sekolah juga berkewajiban mendidik siswanya shalat
sejak umur tujuh tahun itu berarti pada masa anak sekolah dasar. Hal ini telah
diakomodasi dalam kurikulum KTSP tahun 2006 dimana shalat diajarkan sejak kelas
II sampai kelas IV SD. Siswa banyak yang mengerjakan shalat di sekolah
dikarenakan menjadi aturan pada sekolahnya untuk melaksanakan shalat zuhur
berjamaah di sekolah dan banyak yang melalaikan ibadah shalat ketika di rumahnya

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian sholat.
2. Apa pentingnya ibadah sholat bagi umat islam
3. Apa ciri-ciri ibadah sholat

C.TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan kami membuat makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
kami. Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami
dan para pembaca untuk lebih mengetahui mengenai pendidikan agama
BAB ll
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN SHOLAT

Shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara manusia
dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa manusia dengan
Allah swt. Shalat juga mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mendasar dalam
Islam, yang tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang lain.
Diantara pentingnya Shalat dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
1. Shalat adalah tolok ukur amal, yang berarti bahwa kualitas amal seseorang ditentukan
oleh Shalatnya. Hal ini seperti disebutkan dalam hadist Rasulullan yang diriwayatkan Abu
Dawud dan Tirdzi, “hal pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Shalat.
Apabila baik Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan apabila Shalatnya
rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”
2.Shalat adalah tiang agama. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka
sungguh ia telah mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia
telah merubuhkan agama”
3. Shalat adalah kunci surga. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Muslim dari Jabir yang dikutip dari kitab Ihya Uumuddin karya Imam Ghazali.
4. Shalat merupakan perintah langsung dari Allah swt tanpa perantara malaikat kepada
Nabi Muhhamad saw ketika perjalanan Isra dan Mi’raj.
5. Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiyat.
Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang telah diwahyukan
kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

6.Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang dituliskan dalam
Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”

Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadistnya menegaskan bahwa Shalat menjadi pembeda
atau pembatas yang tegas antara seorang muslim dengan orang kafir. “Perjanjian antara
kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya
maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Senada dengan hadis tersebut, Umar bin Khattab juga menyatakan, “Tidak ada islam bagi
seseorang yang tidak menegakkan shalat”.
B.PENTINGNYA IBADAH SHOLAT BAGI UMAT ISLAM

Mengapa Sih Seorang Muslim Harus Salat?


Lusiana Mustinda - detikEdu
Rabu, 26 Jan 2022 09:48 WIB
Foto: Dok. Haramain Sharifain
Jakarta - Ibadah salat jadi salah satu kewajiban umat Islam yang tak boleh ditinggalkan. Al-
Qur'an menyebutkan salat dengan lafaz yang berbeda, bentuk yang bermacam-macam dan
susunan kalimat yang beraneka ragam.
Salat menurut bahasa disebut dengan az-zikr yang artinya mengingat. Adapun makna salat
secara istilah yang dijelaskan oleh para ulama yang dikutip dalam buku "Panduan Sholat
Rasulullah 1" oleh Imam Abu Wafa menjelaskan:

Salat menurut para ulama syafi'iyyah


"Perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam".

Salat menurut ulama hanafiyah

"Rukun-rukun tertentu dan zikir-zikir yang diketahui dengan syarat tertentu pada waktu-
waktu yang ditentukan".

Salat menurut ulama hanabilah


"Perkataan dan perbuatan yang dikhususkan dengan takbir dan diakhiri dengan salam".
(Bada'ius shana'i hal. 454).

Baca juga:
Keutamaan Salat Tahajud dan Kapan Waktu Paling Utama Melaksanakannya?
Dengan dasar inilah salat dilakukan dengan ucapan tertentu dan gerakan tertentu sesuai
dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan sabdanya:

"Salatlah kalian sebagaimana kalian melihatku salat" (HR. Bukhari no.631 dan ad-Darimi no.
1288).
Dan ditegaskan dalam Al-Qur'an bahwa kita harus mengikuti tata cara ibadah Rasulullah
pada semua bentuk-bentuk ibadahnya. Sebagaimana yang tertulis dalam surat al-Hasyr ayat
7:

‫ون ُدولَ ۢ ًة َبي َْن‬َ ‫يل َكىْ اَل َي ُك‬ ِ ‫ْن ٱلس َِّب‬ ٰ ِ ‫مَّٓا َأ َفٓا َء ٱهَّلل ُ َعلَ ٰى َرسُولِهِۦ مِنْ َأهْ ِل ْٱلقُ َر ٰى َفلِلَّ ِه َولِلرَّ س‬
ِ ‫ُول َولِذِى ْٱلقُرْ َب ٰى َو ْٱل َي َت َم ٰى َو ْٱل َم ٰ َسك‬
ِ ‫ِين َوٱب‬
ِ ‫د ْٱل ِع َقا‬Kُ ‫وا ٱهَّلل َ ۖ ِإنَّ ٱهَّلل َ َشدِي‬
‫ب‬ ۟ ‫ٱَأْل ْغ ِن َيٓا ِء مِن ُك ْم ۚ َو َمٓا َءا َت ٰى ُك ُم ٱلرَّ سُو ُل َف ُخ ُذوهُ َو َما َن َه ٰى ُك ْم َع ْن ُه َفٱن َته‬
۟ ُ‫ُوا ۚ َوٱ َّتق‬

Arab-Latin: Mā afā`allāhu 'alā rasụlihī min ahlil-qurā fa lillāhi wa lir-rasụli wa liżil-qurbā wal-
yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli kai lā yakụna dụlatam bainal-agniyā`i mingkum, wa mā
ātākumur-rasụlu fa khużụhu wa mā nahākum 'an-hu fantahụ, wattaqullāh, innallāha
syadīdul-'iqāb

Artinya: "Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang
diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya."

Salat merupakan bagian dari salah satu rukun Islam yang wajib kita penuhi setelah syahadat.
Ibadah salat menunjukkan bahwa kita taat kepada Allah SWT. Dan di dalam salat itu ada
zikir serta doa yang dipanjatkan ketika menghadap Allah SWT.

Dengan salat kita dapat meraih banyak keuntungan tidak hanya di dunia tetapi juga di
akhirat. Salah satunya yakni dipermudah jalan keluar dari masalah dan diberikan
ketenangan batin dan pikiran. Sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam firmanNya:

َ ‫يرةٌ ِإاَّل َعلَى ْال َخاشِ ع‬


‫ِين‬ َ ‫صاَل ِة ۚ َوِإ َّن َها لَ َك ِب‬ َّ ‫َواسْ َتعِي ُنوا ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Artinya: "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'," (QS. Al-Baqarah: 45)

Rasulullah pun menjadikan salat sebagai waktu-waktu istirahat. Sebagaimana diriwayatkan


oleh Abu Hasyim rahimahullah, ia berkata:
"Aku pergi bersama ayahku ke Sihr orang Anshar untuk mengunjunginya, lalu tiba waktu
salat, lalu ia berbicara kepada sebagaian keluarganya "Wahai jariyah, bawalah air wudhu
karena aku akan salat sambil beristirahat, ia (Abu Hasyim) berkata: Kami mengingkari hal itu
kepadanya, lalu ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW … bersabda: "Berdirilah
wahai Bilal, istirahatkan kami dengan salat" (HR. Abu Dawud no. 4986, hadits sahih).

Baca juga:
Berkah Salat Dhuha, Diampuni Dosa Hingga Dicukupi Kebutuhan Hidupnya
Keutamaan salat
1. Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:

َ ‫صلَ ٰو َة َت ْن َه ٰى َع ِن ْٱل َفحْ َشٓا ِء َو ْٱلمُن َك ِر ۗ َولَ ِذ ْك ُر ٱهَّلل ِ َأ ْك َب ُر ۗ َوٱهَّلل ُ َيعْ لَ ُم َما َتصْ َنع‬
‫ُون‬ ِ ‫ك م َِن ْٱل ِك ٰ َت‬
َّ ‫ب َوَأق ِِم ٱل‬
َّ ‫صلَ ٰو َة ۖ ِإنَّ ٱل‬ َ ‫ٱ ْت ُل َمٓا ُأوح َِى ِإلَ ْي‬

Arab-Latin: Utlu mā ụḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta tan-hā 'anil-


faḥsyā`i wal-mungkar, walażikrullāhi akbar, wallāhu ya'lamu mā taṣna'ụn

Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

2. Amalan Paling Utama


Salat merupakan amalan penting yang paling utama setelah dua kalimat syahadat. Nabi
SAW saat ditanya oleh Abdullah bin Mas'ud semoga Allah meridhainya: "Amalan apa yang
paling utama? Beliau bersabda: "Mengerjakan salat pada waktunya". (HR. Bukhari no. 7534
dan Muslim no. 85).

3. Menghapus Kesalahan
Berdasarkan sabda Nabi SAW: "Salat lima waktu, jum'at ke jum'at berikutnya, ramadhan ke
ramadhan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) di antara waktu-waktu tersebut apabila
dijauhi dosa-dosa besar" (HR. Muslim no. 233).

4. Diangkat Derajatnya
Berdasarkan pesan Nabi SAW kepada Tsauban selaku budak yang dibebaskan oleh beliau
yaitu:
"Hendaknya engkau memperbanyak sujud, karena sesungguhnya engkau tidak sujud sekali
melainkan Allah tinggikan satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahanmu" (HR.
Muslim no. 488).

5. Dapat Menemani Rasulullah SAW di Surga


Berdasarkan sabda Nabi dari hadits Rabiah bin Ka'ab al-Aslam semoga Allah meridhainya, ia
berkata: "Aku pernah menginap bersama Nabi SAW, kemudian aku membawakan air wudhu
dan kebutuhan untuknya, ia berkata kepadaku "mintalah" lalu aku menjawab: Aku ingin
menemanimu di surga, beliau bersabda: "Apa ada yang lain selain itu", aku menjawab: itu
(yang saya inginkan), beliau bersabda:

"Maka bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud." (HR. Muslim no. 489)

C.CIRI-CIRI IBADAH SHOLAT

Ciri-ciri ibadah sholat di antaranya yaitu:

1. Jiwanya Tenang
Kemudian ciri kedua ialah ketenangan jiwa akan didapatkan oleh orang yang salatnya
diterima Allah SWT.
Ustaz Adi Hidayat merujuk pada Alquran Surah Taha ayat 14 untuk menjelaskan bahwa
orang yang salatnya diterima akan mengingat Allah.
Itu karena jika senantiasa mengingat Allah setelah salat, maka jiwa kita akan menjadi lebih
tenang dari sebelumnya.
“Orang yang salatnya bagus terdampak pada ketenangan jiwanya”

2. Sifat dan Sikapnya baik


Menurut penceramah lulusan Tripoli, Libya, itu, ciri pertama salatt seseorang diterima Allah
ialah perilakunya menjadi baik.
Untuk menjelaskannya, pria yang akrab disapa UAH itu lantas merujuk pada Alquran Surah
Al Ankabut ayat 45.
3. Kemudahan Hidup, Termasuk Rezeki
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa orang yang salatnya diterima akan mendapatkan
kemudahan hidup hingga rezeki di mana ia merujuk pada Alquran Surat At Talaq ayat 2-3
dan Surah Al Baqarah ayat 2-3 pula.
“Orang yang salatnya benar akan mendapatkan kemudahan dalam hidupnya, termasuk
kemudahan rezekinya.”

4. Doanya Yang Mudah Dikabulkan


Doa yang mudah dikabulkan merupakan tanda keempat orang yang salatnya diterima Allah
SWT.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hal tersebut dengan jelas disampaikan dalam Alquran Surah Ali
Imron ayat 38-39.
Orang yang sholatnya benar dijamin Allah doanya akan cepat dikabulkan.

5. Aktivitasnya Akan Sukses dan Bahagia


Seluruh aktivitas akan diberikan kesuksesan dan kebahagiaan merupakan tanda kelima
orang yang diterima salatnya oleh Allah SWT, sebagaimana dijelaskan UAH berdasarkan
Alquran Surah Al Mu’minun ayat 2-3
“Orang yang salatnya benar sesuai Nabi menuntunnya, maka dijamin seluruh aktivitasnya
akan melahirkan kesuksesan dan kebahagiaan,” tandas UAH.

BAB lll
A.KESIMPULAN

Shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam hubungan antara
manusia dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana komunikasi bagi jiwa manusia
dengan Allah swt. Shalat juga mempunyai kedudukan yang sangat penting dan mendasar
dalam Islam, yang tidak bisa disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang lain.
Ibadah salat jadi salah satu kewajiban umat Islam yang tak boleh ditinggalkan. Al-Qur'an
menyebutkan salat dengan lafaz yang berbeda, bentuk yang bermacam-macam dan susunan
kalimat yang beraneka ragam.
Salat menurut bahasa disebut dengan az-zikr yang artinya mengingat. Adapun makna salat
secara istilah yang dijelaskan oleh para ulama yang dikutip dalam buku "Panduan Sholat
Rasulullah 1" oleh Imam Abu Wafa menjelaskan:
Salat menurut para ulama syafi'iyyah
"Perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam".

DAFTAR PUSTAKA
Zakiyah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Grafindo, 2004), h. 37.
Abu Daud Sulaiman bin „As‟as, Sunan Abu Daud, (Bairut: Darul Kutub „Arobi), Juz 1.
Asadullah Al-Faruq, Gantungkan Cambuk di Rumahmu: Seni Mendisiplinkan Anak Menurut
Resep Nabi, (Solo: Nabawi Publishing, 2012), h. 64.
Hasan Sadily, Ensiklopedia Indonesia, (Jakarta: Ikhtiar Baru-Van Hoeve), Jilid 2, h. 883.

Anda mungkin juga menyukai