Anda di halaman 1dari 14

i

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN11
BAB I..........................................................................................................................................................4
KETENTUAN UMUM...............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................5
KEWENANGAN KLINIS..........................................................................................................................5
BAB IV PENUGASAN KLINIS.................................................................................................................7
BAB V.........................................................................................................................................................7
KOMITE KEPERAWATAN......................................................................................................................7
BAB VI.....................................................................................................................................................10
RAPAT......................................................................................................................................................10
BAB VII....................................................................................................................................................11
SUB KOMITE KREDENSIAL, MUTU PROFESI, ETIKA.....................................................................11
DAN DISIPLIN PROFESI........................................................................................................................11
BAB VIII...................................................................................................................................................12
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS...................................................................12
BAB IX.....................................................................................................................................................12
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL..............................................12
STAF KEPERAWATAN..........................................................................................................................12
BAB X.......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
1

PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit di Indonesia terus berkembang baik
jumlah, jenis maupun kelas rumah sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan
masyarakat, letak geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan
serta kebijakan yang ada. Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan
dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu Keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Penyelenggaraan pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Rumah Sakit ditentukan oleh
tiga komponen utama yaitu: jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan,
sumber daya manusia tenaga keperawatan sebagai pemberian pelayanan, dan manajemen
sebagai tata kelola pemberian pelayanan. Diperlukan tenaga keperawatan yang kompeten,
mampu berpikir kritis, selalu berkembang serta memilki etika profesi sehingga pelayanan
keperawatan dan kebidanan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi
pasien dan keluarganya. Agar profesionalisme dan pertumbuhan profesi tenaga
keperawatan dan kebidanan di sebuah rumah sakit dapat terjadi dan terus berkembang
diperlukan adanya suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian yang terencana dan
terarah yang diatur oleh suatu wadah keprofesian yang sarat dengan aturan dan tata
normaprofesi sehingga dapat menjamin bahwa sistem pemberian pelayanan dan asuhan
keperawatan dan kebidanan yang diterima oleh pasien, diberikan oleh tenaga
keperawatan dan kebidanan dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan
benar (scientific) dan baik (ethical) serta dituntun oleh etika profesi keperawatan dan
kebidanan. Mekanisme dan sistem pengorganisasian tersebut adalah Komite
Keperawatan.

Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada kepala/direktur Rumah Sakit
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Komite Keperawatan bertugas membantu kepala/direktur rumah sakit dalam melakukan
kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan dan kebidanan, serta
pengembangan profesional berkelanjutan termasuk memberi masukan guna
pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan keperawatan dan kebidanan. Dalam
melaksanakan fungsi dan tugasnya, diperlukan dukungan, kebijakan internal staf
keperawatan, serta dukungan sumber daya dari rumah sakit.
2

Berdasarkan Permenkes No 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan pada


pasal 15 ayat 1 “Setiap Rumah Sakit wajib menyusun peraturan internal staf keperawatan
dengan mengacu pada peraturan internal korporasi dan peraturan perundang- undangan
yang berlaku”. Peraturan internal staf keperawatan ( nursing staff by laws) merupakan
peraturan penyelenggaraan profesi staf keperawatan danmekanisme tata kerja komite
keperawatan. Staf keperawatan meliputi perawat dan bidan. Peraturan ini dirasakan
penting karena staf keperawatan merupakan jumlah terbesar dari tenaga kesehatan lain di
rumah sakit, memiliki kualifikasi berjenjang dan sebagai profesi yang berhubungan
langsung dengan pasien dan keluarganya. Sehingga peraturan ini sebagai upaya untuk
memastikan agar hanya staf keperawatan yang kompeten sajalah yang boleh melakukan
asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.

Kebijakan ini didukung oleh pihak pemilik rumah sakit. Rumah Sakit wajib
menyusun peraturan internal staf keperawatan dengan mengacu pada peraturan internal
korporasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan internal staf
keperawatan berbeda untuk setiap rumahsakit sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.
Peraturan internal staf keperawatan ini mengatur tentang penugasan klinis staf
keperawatan, mekanisme mempertahankan dan pendisiplinan profesi keperawatan.
Peraturan internal staf keperawatan disusun oleh Komite Keperawatan dan disahkan oleh
kepala/direktur Rumah Sakit. Peraturan internal staf keperawatan sebagai acuan serta
dasarhukum yang sah bagi Komite Keperawatan dan kepala/direktur Rumah Sakit dalam
hal pengambilan keputusan tentang staf keperawatan. Termasuk mengatur mekanisme
pertanggungjawaban Komite Keperawatan kepada kepala / Direktur Rumah Sakit tentang
profesionalisme staf keperawatan Rumah Sakit. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan
adanya Pedoman Penyelenggaraan Peraturan internal staf keperawatan (Nursing Staff by
Laws) sehingga dapat diimplementasikan, berkontribusi meningkatkan kinerja
pengelolaan klinik bagi tenaga keperawatan yang akhirnya dapat menjamin pasien dan
masyarakat menerima pelayanan berkualitas dan aman.
3

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NURSING STAF BY LAWS)

RSUD KOTA KOTAMOBAGU

Menimbang a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan profesi staf Keperawatan dan


mekanisme tata kerja keperawatan perlu dibuat peraturan internal staf
keperawatan (Nursing Staf By Laws).
b. Bahwa agar peraturan internal staf keperawatan dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Pimpinan RSUD Kota Kotamobagu sebagai
landasan bagi penyelenggaraan peraturan internal staf keperawatan
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan
b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan RSUD Kota Kotamobagu

Mengingat a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Kebidanan
d. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013
Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/425/2020
Tentang Standar Profesi Perawat
g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Perawat
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017
Tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/320/2020
tentang Standar Profesi Bidan
j. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Bidan
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan
4

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN PIMPINAN RSUD KOTA KOTAMOBAGU TENTANG


PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN ( NURSING STAF BY
LAWS ) RSUD KOTA KOTAMOBAGU

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud dengan :

1. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf Bylaws) adalah peraturan.


2. Komite Keperawatan adalah wadah non struktural Rumah Sakit yang mempunyai fungsi
utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi.
3. Staf Keperawatan adalah kelompok staf perawat fungsional yang dikelompokan
berdasarkan empat kelompok besar pasien di RSUD Kota Kotamobagu yaitu Medikal
Bedah, Anak, Maternitas, dan Perawatan Kritis.
4. Staf Keperawatan adalah seluruh perawat RSUD Kota Kotamobagu termasuk perawat
anestesi, dan bidan.
5. Kewenangan Klinis adalah uraian intervensi Keperawatan dan Kebidanan yang dilakukan
oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area praktiknya.
6. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Pimpinan RSUD Kota
Kotamobagu terhadap staf Keperawatan untuk melakukan Asuhan Keperawatan atau
Asuhan Kebidanan di RSUD Kota Kotamobagu berdasarkan daftar kewenangan klinis.
7. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
8. Panitia Adhoc adalah panitia yang dibentuk oleh Komite Keperawatan untuk membantu
melaksanakan tugas dan fungsi Komite Keperawatan.
9. Mitra Bestari (Peer Group) adalah sekelompok profesional tenaga Keperawatan yang
berasal dari Rumah Sakit lain, organisasi profesi perawat, organisasi profesi bidan,
dan/atau institusi pendidikan keperawatan daninstitusi pendidikan kebidanan yang
bekerja sama dengan RSUD Kota Kotamobagu dengan reputasi dan kompetensi yang
baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan tenaga keperawatan.
10. Rapat Kerja yaitu rapat yang dilaksanakan 1 (satu) kali dalam setahun untuk membahas
rencana kerja.
5

11. Rapat Pleno yaitu rapat koordinasi yang diadakan untuk mengeluarkan rekomendasi
12. Sidang Tahunan yaitu siding yang dilakukan oleh Keperawatan untuk melakukan
evaluasi terhadap program kerja yang telah dilaksanakan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud dibuatnya peraturan internal staf keperawatan adalah agar Komite Keperawatan
dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang baik (goodclinical governance) melalui
mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi, dan penegakan disiplin profesi
perawat di RSUD Kota Kotamobagu.
(2) Tujuan dari peraturan internal staf keperawatan adalah.
a. Mewujudkan profesionalisme perawat di RSUD Kota Kotamobagu
b. Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Kota
Kotamobagu
c. Menegakan etik dan disiplin profesi perawat di RSUD Kota Kotamobagu.
d. Memberikan dasar hukum bagi Mitra Bestari dalam pengambilan keputusan profesi
melalui Komite Keperawatan

BAB III

KEWENANGAN KLINIS

Pasal 3

Asuhan Keperawatan hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan yang telah diberi
Kewenangan Klinis melalui proses Kredensial.

Pasal 4

Kewenangan Klinis yang diberikan kepada staf keperawatan disesuaikan dengan kategori jenjang
klinis keperawatan.

Pasal 5

Jenjang Klinis Keperawatan terdiri dari :

1. Jenjang Perawat Klinik 1


2. Jenjang Perawat Klinik 2
3. Jenjang Perawat Klinik 3
4. Jenjang Perawat Klinik 4
5. Jenjang Perawat Klinik 5
6

Pasal 6

Dalam keadaan tertentu Kewenangan Klinis dapat diberikan kepada staf keperawatan dengan
melihat kondisi berupa :

1. Kewenangan klinis sementara.


2. Kewenangan klinis dalam keadaan darurat.
3. Kewenangan klinis bersyarat.
Pasal 7
Penjabaran Kewenangan Klinis seperti tersebut dalam pasal 5 dan pasal 6 diatur dalam
buku putih (white paper).
Pasal 8
Penyusunan buku putih kewenangan klinis keperawatan disusun oleh Panitia Adhoc yang
dibentuk oleh Komite Keperawatan RSUD Kota Kotamobagu dengan melibatkan Mitra
Bestari (Peer Group).
Pasal 9
Dalam rangka mendapatkan Kewenangan Klinis, staf keperawatan mengajukan secara
tertulis kepada Komite Keperawatan Rumah Sakit RSUD Kota Kotamobagu dengan
melampirkan syarat–syarat yang telah ditentukan.
Pasal 10
Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite Kredensial untuk melakukan
proses kredensial kepada staf keperawatan sebagai dasar mengeluarkan rekomendasi
kewenangan klinis staf keperawatan.
Pasal 11
Dalam hal proses kredensial memerlukan tenaga yang banyak maka Sub Komite
Kredensial mengajukan kepada Ketua Komite Keperawatan agar dibentuk Panitia Adhoc
untuk melakukan proses kredensial staf keperawatan.

Pasal 12
Dalam hal proses kredensial telah selesai maka Sub Komite Kredensial mengeluarkan
rekomendasi kepada Komite Keperawatan.

Pasal 13
Rekomendasi Sub Komite Kredensial dapat berupa :
(1) Direkomendasikan diberi kewenangan klinis
(2) Tidak direkomendasikan
(3) Direkomendasikan dengan syarat
7

Pasal 14
Komite Keperawatan menetapkan kewenangan klinis staf keperawatan atas dasar
rekomendasi dari Sub Komite Kredensial.

BAB IV PENUGASAN KLINIS


Pasal 15

Komite Keperawatan mengusulkan kepada Pimpinan RSUD Kota Kotamobagu agar


mengeluarkan Penugasan Klinis staf keperawatan sesuai dengan Kewenangan Klinis.

Pasal 16
Direktur/Pimpinan RSUD Kota Kotamobagu mengeluarkan Penugasan Klinis kepada staf
keperawatan untuk jangka waktu lima tahun.

Pasal 17
Dalam hal tertentu Direktur RSUD Kota Kotamobagu berhak mengeluarkan surat
pengakhiran Penugasan Klinis kepada staf keperawatan atas rekomendasi Sub Komite
Etik dan Disiplin Profesi melalui Komite Keperawatan

BAB V
KOMITE KEPERAWATAN

Pasal 18
1. Susunan organisasi Komite Keperawatan terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Sub Komite

2. Sub komite sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 Ayat 1 huruf d, terdiri dari :
a. Sub Komite Kredensial
b. Sub Komite Mutu
c. Sub Komite Etik dan Disiplin
8

3. Bagan Struktur Organisasi Komite Keperawatan adalah sebagai berikut


Direktur

Ketua

Komite Keperawatan

Sekretaris

Sub Komite Kredensial Sub Komite Mutu Profesi Sub Komite Etik dan
Disiplin

4. Ketua Komite Keperawatan ditetapkan oleh Direktur/Pimpinan RSUD Kota


Kotamobagu dengan memperhatikan masukan dari tenaga keperawatan yang bekerja
di RSUD Kota Kotamobagu
5. Sekretaris dan Sub Komite diusulkan oleh Ketua Komite Keperawatan dan ditetapkan
oleh Direktur RSUD Kota Kotamobagu dengan memperhatikan masukan dari tenaga
keperawatan yang bekerja di RSUD Kota Kotamobagu

Pasal 19
Personil Komite Keperawatan harus memiliki kompetensi yang tinggi sesuai jenis
pelayanan atau area praktik, mempunyai semangat profesionalisme serta reputasi
baik.
Pasal 20
Komite Keperawatan memberikan jaminan kepada Direktur RSUD Kota Kotamobagu
bahwa tenaga keperawatan memiliki kompetensi kerja yang tinggi sesuai standar
pelayanan dan berperilaku baik sesuai etika profesinya.

Pasal 21
1. Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur RSUD Kota
Kotamobagu dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi
tenaga keperawatan serta pengembangan profesional berkelanjutan
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Komite Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Melakukan sosialisasi kode etik etika profesi tenaga keperawatan
9

b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan


c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan
dan kebidanan
d. Merokemendasikan pencbutan kewenangan klini ; dan
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan
keperawatan dan kebidanan.

Pasal 22

1. Tanggung Jawab Komite


a. Komite Keperawatan bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSUD
KOTA KOTAMOBAGU
b. Menjaga citra dan nama baik Komite Keperawatan pada khususnya dan
seluruh pelayanan keperawatan di RSUD KOTA KOTAMOBAGU pada
umumnya.
2. Wewenang Komite Keperawatan :
a. Memberikan rekomednasi rincian kewenangan klinis
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian kewenangan klinis
c. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis tertentu
d. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan
f. Memberikan Rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan
kebidanan berkelanjutan; dan
g. Meberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disiplin.

Pasal 23

Dalam melaksanakan fungsinya Komite Keperawatan dibantu oleh Panitia AdHoc yang terdiri
dari Mitra Bestari sesuai dengan disiplin/spesifikasi dan peminatan tenaga keperawatan
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.

Pasal 24

Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Bidang Keperawatan dan tidak bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Keperawatan

Pasal 25

Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan KepalaBidang


Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembanganprofesi keperawatan dan
kebidanan di rumah sakit.
10

BAB VI

RAPAT

Pasal 26

1. Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan melaksanakan kerja dan koordinasi secara
berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi keperawatan.
2. Rapat Koordinasi Keperawatan terdiri dari : Rapat Kerja, Rapat Rutin, Rapat Pleno,dan
Sidang Tahunan
3. Rapat Kerja
a. Rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.
b. Rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris KomiteKeperawatan, Bendahara
Komite Keperawatan, Sub Komite, Kasie Keperawatan, Panitia Panitia Keperawatan,
dan Kepala Ruang Keperawatan.
c. Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 5 (lima) tahun
4. Rapat Rutin
a. Rapat Rutin Keperawatan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam seminggu diikuti oleh
Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan, dan Kepala Ruang Keperawatan.
b. Agenda rapat rutin adalah membahas masalah – masalah harian Keperawatan.
c. Rapat rutin keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan atau Ketua
Komite Keperawatan

5. Rapat Pleno
a. Rapat Pleno Keperawatan diadakan sewaktu – waktu bila dibutuhkan.
b. Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite, dan
Kasie Keperawatan.
c. Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf Keperawatan
d. Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.

6. Sidang Tahunan
a. Sidang tahunan keperawatan diadakan satu kali setahun
b. Sidang tahunan dipimpin oleh ketua Komite Keperawatan atau kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite, Kasie
Keperawatan, Panitia Keperawatan, dan Kepala Ruang Perawatan.
c. Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam satu tahun.
d. Keputuan yang diambil harus disetujui sekurang-kurangnya oleh 2/3 peserta yang
hadir.
11

BAB VII
SUB KOMITE KREDENSIAL, MUTU PROFESI, ETIKA
DAN DISIPLIN PROFESI
Pasal 27
1. Sub Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf a
bertugas :
a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis
b. Menyusun buku putih
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial.
e. Merekomendasaikan pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap lima tahun
2. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 27 ayat (1) Sub
Komite Kredensial dapat mengusulkan dibentuknya team Ad Hocke pada Ketua
Komite Keperawatan.

Pasal 28

1. Sub Komite Mutu Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b
bertugas :
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan professional berkelanjutan
tenaga keperawatan.
c. Melakukan audit Asuhan Keperawatan dan Asuhan Kebidanan.
d. Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
e. Dalam menjalankan tugasnya sebagaimana tersebut dalam pasal 28 ayat
(1),Sub Komite Mutu profesi dapat mengusulkan dibentuknya team adhoc
kepada ketua komite keperawatan baik insidental atau permanen.

Pasal 29

1. Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2)
huruf c bertugas :
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan.
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah–masalah pelanggaran disiplin dan
masalah–masalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.
12

e. Guna menindak lanjuti rekomendasi dari Sub Komite Etik dan Disiplin
sebagaimana tersebut dalam pasal 29 ayat (1), komite keperawatan membentuk
panitia adhoc baik insidental atau permanen.
f. Hasil kerja panitia AdHoc sebagaimana tersebut dalam Pasal 29 ayat (2) dibawa
dalam rapat pleno sebagaimana tersebut dalam Pasal 26 ayat (4)

BAB VIII
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
Pasal 30
1. Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan standar
profesi,standar pelayanan, standar prosedur operasional dan kebutuhan dasar pasien.
2. Memenuhi kebutuhan sebagaimana tersebut dalam pasal 30 ayat (1), Komite
Keperawatan bersama – sama Bidang Keperawatan berkewajiban menyusun :
a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan.
b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan.
d. Standar kebutuhan dasar pasien.
3. Dalam keadaan tidak mampu, setiap staf keperawatan berkewajiban melakukan
konsultasi dan/atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan lain yang dianggap
lebih mampu.

BAB IX
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL
STAF KEPERAWATAN

Pasal 31
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian hari
melalui Rapat Pleno Keperawatan.
2. Apabila ada pasal dan/atau ayat dalam peraturan internal keperawatan ini yang
dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat ditinjau ulang melalui sidang tahunan
keperawatan.

BAB X
PENUTUP
Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan peraturan internal keperawatan


dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari peraturan ini.
13

Pasal 33
Peraturan internal keperawatan ini mulai diberlakukan pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Kotamobagu
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur RSUD Kota Kotamobagu

dr. WAHDANIA L. MANTANG, M.Kes


NIP : 19760526 200604 2 023

Anda mungkin juga menyukai