Pendahuluan
Berdasarkan Global Nutrition Report (GNP) tahun 2014, Indonesia termasuk kedalam 47
negara diantara 122 negara yang mempunyai Anemia pada Wanita Usia Subur (WUS).
(Kemenkes RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA, Direktorat Bina Gizi, Jakarta, 2015).
Dalam rangka meningkatkan pelayanan gizi masyarakat kepada Wanita Usia Subur
khususnya Remaja Putri perlu diberikan tablet tambah darah (tablet Fe) melalui sekolah, secara
berkesinambungan. Dengan pembiasaan pemberian tablet tambah darah (tablet tambah darah) di
sekolah diharapkan bisa meningkatkan mutu gizi perseorangan dalam hal ini adalah kepada
Wanita Usia Subur khususnya kepada Remaja Putri.
Pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) di wilayah Puskesmas
Sananwetan sudah dilaksanakan sejak tahun 2004. Distribusinya bersamaan skrening kesehatan
dan obat yang diberikan 8-10 tablet per anak, diberikan 1 minggu sekali di sekolah. Untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan mencegah anemia pada remaja putri maka kegiatan
pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) perlu dilakukan terus menerus secara
berkesinambungan.
Untuk itu kerjasama dengan pihak sekolah sebagai pelaksana langsung dalam pemberian
tablet tambah darah (tablet Fe) perlu dilakukan, dengan kegiatan kesepakatan (MoU) yang jelas
sehingga kegiatan pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) dapat terlaksana secara
berkesinambungan dan lancar.
Tujuan
Tujuan Umum:
Meningkatkan status kesehatan kepada remaja putri dengan tidak adanya kasus anemia
kepada mereka.
Tujuan khusus:
Hari : Kamis
Tanggal : 29 September 2016
Jam : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang pertemuan UPTD Puskesmas Sananwetan
Peserta:
Materi:
1. Manfaat Pemberian Tablet Tambah Darah (tablet Fe) pada Remaja Putri.
2. MoU tentang Pemberian Tablet Tambah Darah (tablet Fe) di sekolah.
3. Pencatatan dan pelaporan.
Nara Sumber:
====================================================================
Kepada Yth : Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kota Blitar
Dari : Kepala UPTD Kesehatan Kec. Sananwetan
Perihal : Laporan Kegiatan Deklarasi ASI Eksklusif
Tembusan :-
Pendahuluan
Berdasarkan Global Nutrition Report (GNP) tahun 2014, Indonesia termasuk kedalam 47
negara diantara 122 negara yang mempunyai Anemia pada Wanita Usia Subur (WUS).
(Kemenkes RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA, Direktorat Bina Gizi, Jakarta, 2015).
Dalam rangka meningkatkan pelayanan gizi masyarakat kepada Wanita Usia Subur
khususnya Remaja Putri perlu diberikan tablet tambah darah (tablet Fe) melalui sekolah, secara
berkesinambungan. Dengan pembiasaan pemberian tablet tambah darah (tablet tambah darah) di
sekolah diharapkan bisa meningkatkan mutu gizi perseorangan dalam hal ini adalah kepada
Wanita Usia Subur khususnya kepada Remaja Putri.
Pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) di wilayah Puskesmas
Sananwetan sudah dilaksanakan sejak tahun 2004. Distribusinya bersamaan skrening kesehatan
dan obat yang diberikan 8-10 tablet per anak, diberikan 1 minggu sekali di sekolah. Untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan mencegah anemia pada remaja putri maka kegiatan
pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) perlu dilakukan terus menerus secara
berkesinambungan.
Untuk itu kerjasama dengan pihak sekolah sebagai pelaksana langsung dalam pemberian
tablet tambah darah (tablet Fe) perlu dilakukan, dengan kegiatan kesepakatan (MoU) yang jelas
sehingga kegiatan pemberian tablet tambah darah (tablet Fe) dapat terlaksana secara
berkesinambungan dan lancar.
Tujuan
Tujuan Umum:
Meningkatkan status kesehatan kepada remaja putri dengan tidak adanya kasus anemia
kepada mereka.
Tujuan Khusus:
Hari : Kamis
Tanggal : 29September 2016
Jam : 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang pertemuan UPTD Puskesmas Sananwetan
Peserta:
Materi:
1. Manfaat Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) pada Remaja Putri.
2. MoU tentang Pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) di sekolah.
3. Pencatatan dan pelaporan.
Nara Sumber:
Untuk itu mohon pemberian tanda tangan dan stempel sesuai yang
dimaksud. Selanjutnya setelah selesai tanda tangan naskah MoU Fe yang
bermaterai ditandatangani oleh Pihak Sekolah dikirim kembali ke Puskesmas,
sebaliknya materai yang ditandatangani oleh Pihak Puskesmas adalah sebagai
dokumen di Sekolah.