Anda di halaman 1dari 5

°p)m)rinÓ

;°k b upt )n°é)m®


Ë
n
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
Dÿ°h øns°Ð
)s)h t n/
DINAS KESEHATAN
hU
PÿTÿDÿPÿ°h usÐ
)sßsßs/1°p)kut t n/
UPTD PUSKESMAS I PEKUTATAN
h l mt /:°j l n°É
y °eHp)kut t n/-°pupuwn°Ð
)eLÿm)t $01
Alamat : Jalan Raya Pekutatan – Pupuan km.01 Telp 081238377731

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
DI UPTD. PUSKESMAS I PEKUTATAN
TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan
fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh
dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.

Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang


menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.

Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran program dapat di identifikasi


melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan masyarakat. Komunikasi perlu
dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok masyarakat
maupun individu yang menjadi sasaran program.

II. Latar Belakang

Stunting adalah masalah gizi utama yang masih banyak terjadi di Indonesia.
Stunting sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat karena sangat
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak. Masalah gizi
yaitu status gizi yang kurang dan buruk, dimana gizi kurang adalah kondisi kekurangan
gizi akibat jumlah makro dan mikro tidak memadai dan dapat menyebabkan prevalensi
anak pendek sangat tinggi yang mempengaruhi satu dari tiga anak balita sebagai proporsi
masalah kesehatan menurut kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Proporsi anak
pendek pada penduduk miskin sebesar 40% sedangkan penduduk kaya sebesar 33%.
Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari
kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan
gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Stunting pada anak-
anak mencerminkan efek yang luas dari kekurangan gizi yang kronis selain itu beresiko
lebih besar menderita penyakit menular dan tidak menular pada usia dewasa.

Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus pemerintah yang
bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dan
maksimal disertai kemampuan emosioal, social dan fisik yang siap untuk belajar serta
berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Dalam pencegahan dan penurunan stunting
dilakukan upaya untuk meningkatkan layanan dan cakupan intervensi gizi spesifik dan
intervensi gizi sensitive sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita   Dalam   Upaya Pencegahan
Dan Penurunan Stunting   dilaksanakan oleh   tim pelaksana melalui kerjasama dengan
pemberdayaan lintas   sektor,   dan masyarakat melalui pola asuh, pola makan dan
sanitasi serta  akses terhadap air bersih.
III. Tujuan
1. Tujuan umum
Menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan
penyakit,serta pemulihan kesehatan.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui data status gizi khususnya stunting di masyarakat

b. Melakukan pencegahan dan penurunan stunting melalui pelayanan gizi spesifik


dan gizi sensitif

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Dalam Upaya
Pencegahan Dan Penurunan Stunting
1. Kegiatan Pokok
 Melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting melalu intervensi gizi
spesifik dan sensitif.
2. Rincian Kegiatan
 Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di Sekolah
 Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil
 Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal pada Ibu Hamil KEK
 Pemantauan ASI Ekslusif Anak Usia 0-6 bulan
 Pemantauan MPASI Anak Usia 6-23 bulan

5
 Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Dan Balita di
Posyandu
 Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal untuk Balita Gizi
Kurang
 Rujukan Balita Stunted Ke Fasilitas Kesehatan yang lebih Tinggi
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Dalam Upaya Pencegahan Dan
Penurunan Stunting diaksanakan dengan memperhatikan tata nilai, visi dan misi, dan
budaya yang berlaku di UPTD. Puskesmas I Pekutatan untuk meningkatkan mutu
pelayanan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Pelaksanakan program, meliputi:
1. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP.
2. Membuat laporan sesuai dengan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Dalam
Upaya Pencegahan Dan Penurunan Stunting yang dilakukan setiap bulan di
posyandu masing masing

VI. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh bayi dan balita yang berada wilayah UPTD.
Puskesmas I Pekutatan.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Dalam Upaya
Pencegahan Dan Penurunan Stunting dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan jadwal
posyandu di masing-masing desa yaitu sebagai berikut :
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Sekolah
Kegiatan distribusi tablet tambah darah dilakukan di awal bulan dan untuk konsumsi
tablet tambah darah di laksanakan setiap Hari Jumat, yaitu jumat cantik dimana setiap
hari jumat untuk sekolah SMK, SMA, dan SMP secara serentak mengajak siswa putri
untuk minum tablet tambah darah.
2. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil
Dilaksanakan mengikuti jadwal posyandu balita, ibu hamil datang ke posyandu
membawa buku KIA akan diberikan pelayanan dan pemberian tablet tambah darah,
serta pemberian tablet tambah darah juga dilakukan di poli KIA dan Kelas Ibu Hamil.
3. Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal untuk Ibu Hamil KEK.
Di laksanakan selama 90 hari pemberian sejak ibu hamil KEK di temukan.
4. Pemantauan ASI Ekslusif Anak Usia 0-6 bulan
Mengikuti Jadwal Posyandu Balita
5. Pemantauan MPASI Anak Usia 6-23 bulan
Mengikuti Jadwal Posyandu pada bulan februari dan agustus

5
6. Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Dan Balita di
Posyandu

TANGGAL Posyandu DESA


7 Posyandu Giri Putri I Banjar Delod Bale Agung
8 Posyandu Tunas Harapan Banjar Pangkung Slepa
10 Posyandu Giri Putri II Banjar Baler Setra
13 Posyandu Setia Balita Banjar Pesinggahan Medewi
15 Posyandu Melati Putih I Banjar Loloan Timur
17 Posyandu Melati Putih II Banjar Loloan Barat
20 Posyandu Dwi Putra Semadi Banjar Delod Setra
8 Posyandu Sinar Baru Banjar Pulukan III
10 Posyandu Bayu Sentana Banjar Arca I
13 Posyandu Mekar Sari banjar Pulukan I
Pulukan
14 Posyandu Dahlia Indah Banjar Pulukan II
16 Posyandu Dwi Cipta Sentana Banjar Pangkung Medahan
17 Posyandu Darma Putra Banjar Arca II
7 Posyandu Wanasaba Banjar Sumber Mis
9 Posyandu Purnama Sari Banjar Yeh Kuning
10 Posyandu Putri Melati Banjar Yeh Kuning
16 Posyandu Celukan Galuh II Banjar Dauh Pangkung
Pekutatan
17 Posyandu Celukan Galuh I Banjar Dauh Pangkung
15 Posyandu Kuncup Mekar Banjar Dangin Pangkung
20 Posyandu Budi Lestari II Banjar Pasar
21 Posyandu Budi Lestari I Banjar Pasar
9 Posyandu Eka Cita Banjar Temukus
14 Posyandu Catur Karya Banjar Asahduren
Asahduren
20 Posyandu Kumala Dewi Banjar Segah
21 Posyandu Kencana Sari Banjar Lebih
Jadwal bisa berubah sewaktu waktu bila terdapat hari raya, tanggal merah, dan hari
minggu dan di ubah ketanggal yang terdekat.
7. Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal untuk Balita Gizi Kurang
Kegiatan dilaksanakan selama 90 hari pemberian terhitung sejak kasus ditemukan
8. Rujukan Balita Stunted Ke Fasilitas Kesehatan yang lebih tinggi (RSU)
Kegiatan dilaksanakan bila ditemukan kasus balita Stunted yang mengarah pada kasus
stunting dan tidak bisa diatasi di Puskesmas.

5
VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evalusai Kegiatan
1. Pencatatan:

 Pencatatan dilakukan pada blanko pencatatan masing-masing pada bank data


puskesmas dan pada aplikasi EPPGBM

2. Pelaporan dilakukan tiap bulan kepada Kepala UPTD. Puskesmas I Pekutatan dan
Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana.

3. Evaluasi dilakukan melalui loka karyamini.

Mengetahui, Pekutatan, 1 Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas I Pekutatan Pelaksana Kegiatan,

dr. I Nyoman Agus Tripayana Putu Ratna Dewi, S.Tr.Gz


NIP. 19840826 200902 1 004 NIP. 199711032022032014

Anda mungkin juga menyukai