Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMANFAATAN CHANNEL YOUTUBE SEBAGAI MEDIA DAKWAH


ISLAM
(Studi Pada Akun Youtube Ustadz Das’ad Latif)

OLEH:

NAMA : SYAMSUL RIJAL

NIM : (2220203870133001)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan limpahannya

sehingga kita dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dan tak lupa pula kita

kirimkan shalawat serta salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW nabi

yang telah menjadi surih tauladan bagi kita semua.

Adapun proses pembuatan makalah ini telah kami usahakan semaksimal

mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat

memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam

pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada

kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena

itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi

pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat

memperbaiki makalah metodologi penelitian komunikasi.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah media lokal dan

komunitas dengan tema pemanfaatan channel youtube sebagai media dakwah

islam (studi pada akun youtube ustadz das’ad latif), ini dapat diambil hikmah dan

manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Parepare, 07 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................7
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
PEMBAHASAN................................................................................................................8
A. Media Dakwah.......................................................................................................8
1. Definisi Media Dakwah......................................................................................8
2. Fungsi media dakwah.........................................................................................8
3. Bentuk-bentuk media dakwah............................................................................9
4. Pengaruh media dakwah...................................................................................10
5. Youtube Sebagai Media Dakwah.....................................................................11
B. Keterkaitan Media Youtube dan Dakwah.............................................................11
1. Sasaran yang sama...........................................................................................11
2. Kesamaan kebutuhan........................................................................................12
C. Profil Ustadz Das’ad Latif....................................................................................12
D. Tanggapan penulis tentang channel youtube Ustadz Das’ad Latif.......................14
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Melihat perkembangan tekhnologi diera digital sekarang ini, di mana semua

dapat diakses secara cepat terjangkau oleh para pengguna media sosial. Media

sosial telah menjadi fenomenal dan semakin mengglobal dan mengakar.

Keberadaannya nyaris tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai

bentuk aplikasi dalam komunikasi secara virtual, media sosial merupakan hasil

dari kemampuan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu media sosial

yang paling banyak diminati oleh penggunanya adalah youtube.1

Youtube merupakan sebuah website yang memfasilitasi pengguna untuk

berbagi video yang mereka miliki, atau sebatas menikmati berbagai video klip

yang diunggah oleh berbagai pihak. Terdapat berbagai macam video yang dapat

diunggah kesitus ini, seperti misalnya video klip music dari musisi tertentu, film

pendek, film televise, trailer film, video edukasi, video blog milik para vlogger,

video tutorial berbagai macam aktivitas dan masih banyak lagi lainnya.2

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti, tengah atau

pengantar (Arsyad, 2006:3). Dalam bahasa inggris merupakan bentuk jamak dari

medium yang berarti tengah, antara dan rata-rata. Dari pengertian ini ahli

komunikasi mengartikan media sebagai alat yang menghubungkan pesan

komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan (penerima

pesan). Dalam bahasa arab media sama dengan wasilah atau dalam bentuk jamak

wasil yang berarti alat atau perantara.4

1
Eko Sumandi, “Dakwah Dan Media Sosial”, Jurnal At-Tabsyir, Vol. 4, No. 1 (26
Oktober 2020), H. 184
2
Tersedia Di: Https://Www.Nesabamedia.Com/Pengertian-Youtube/ (Diakses Pada
Tanggal 03 Juli 2019)

4
Dakwah berasal dari kata ‫ دعا – يدعو –دعوة‬yang berarti memanggil, mengundang,

minta tolong kepada, berdoa, memohon, mengajak kepada sesuatu, mengubah

dengan perkataan, perbuatan dan amal.5 Muhammad Abu al-Futuh dalam

kitabnya al-Madkhal ila’Ilm ad-Da’wat, menurut beliau, dakwah adalah

menyampaikan dan mengajarkan ajaran Islam kepada seluruh manusia dan

mempraktikannya (thathbiq) dalam realitas kehidupan.

Media dakwah adalah unsur keempat dalam kegiatan berdawah, yaitu alat

yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada

mad‟u. hamzah Ya‟qub membagi materi dakwah menjadi lima macam yaitu:

1. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan

lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, kuliah,

bimbingan, penyuluhan dan lain sebagainya.

2. Tulisan, berupa buku, majalah, surat kabar, surat menyurat

(korespondensi), spanduk, flash card dan sebagainya.

3. Lukisan berupa gambar, karikatur dan sebagainya.

4. Audio visual yaitu alat dakwah yang merangsang indera pendengaran atau

penglihatan dan kedua-duanya, televisi, film, slide, internet dan

sebagainya. Akhlak yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan

ajaran-ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad‟u.3

Media dakwah merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan

atau menyampaikan pesan dakwah kepada mad‟u, menurut Asmuni Syukir media

dakwah adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyampaian pesan dakwah

untuk memperoleh suatu tujuan.

Media dakwah bukanlah penentu utama bagi kegiatan berdakwah, akan tetapi

media ikut memberikan andil yang besar untuk kesuksesan dakwah. Media
3
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), H. 120

5
dakwah dapat berfungsi secara efektif apabila ia dapat menyesuaikan diri dengan

pendakwah, pesan dakwah dan mitra dakwah. Selain ketiga unsur ini, media

dakwah juga perlu menyesuaikan diri dengan unsur-unsur dakwah lain, seperti

metode dakwah dan logistik dakwah. Lagi-lagi pilihan media dakwah sangat

terkait dengan kondisi unsur-usur dakwah. Seperti di channel youtube Ustadz

Das’ad Latif .

Secara keseluruhan, dakwah Ustadz Das‟ad Latif di Youtube memiliki daya

tarik yang berbeda dari yang lainnya. Oleh sebab itu harus ada kajian yang

mendalam tentang situs dakwah tersebut. Video ceramah Ustad Das‟ad latif

dikatakan menarik dan unik karena terletak pada isi pesan dari setiap menitnya,

yang mana pendengar maupun orang yang menonton tidak merasa bosan, serta

dibarengi dengan candaan atau humois, dan ada saatnya juga pembahasan terfokus

pada masalah yang di bahas, hal ini memebuat tidak monoton.4

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterkaitan media Youtube dan dakwah?


2. Bagaimana pemanfaatan media sosial youtube akun Ustadz Das’ad Latif
sebagai media untuk berdakwah?
4
Alfia, Pesan Dakwah Ustadz Das’ad Latif Dalam Ceramah Yang Berjudul “Ayo Belajar Memilih
Pasangan Hidup” Di Youtube, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya 2020, H,20

6
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui paradigma positivistik dalam penelitian kominikasi.

2. Untuk mengetahui relevansi paradigma positivistik dalam penelitian

komunikasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Dakwah
1. Definisi Media Dakwah

Dakwah akan lebih cepat berkembang, tepat sasaran dan diterima dengan baik

manakala media atau saluran yang dipilih sesuai dengan keadaan mad’uw.

Perkembangan zaman yang semakin maju dan didukung berbagai teknologi telah

7
menyebabkan masyarakat mengalami ketergantungan, terlebih pada teknologi dan

media komunikasi.

Media komunikasi seperti radio, televisi, komputer, internet, Koran, majalah

dan sebagainya telah menjadi konsumsi pokok masyarakat modern dan dijadikan

media tersebut sebagai alat dan tempat untuk memenuhi berbagai kebutuhan

mereka yang semakin kompleks. Budaya dan perilaku-perilaku sosial masyarakat

juga terus mengalami pergeseran dan perubahan positif maupun negative,

tergantung bagaimana masyarakat menerima dan memahami terpaan media

komunikasi yang ada. Fenomena ini, tentunya menjadi sebuah pemikiran dan

perhatian serius bagi keberlangsungan dakwah islam di tengah-tengah masyarakat

yang terus berubah. Memanfaatkan media komunikasi sebagai alat perantara

dakwah kepada mad’uw sebagai sebuah keniscayaan yang harus dilakukan dan

dikelola secara baik agar aktivitas dakwah terus berjalan sesuai dengan kebutuhan

mitra dakwah.5

2. Fungsi media dakwah

Adapun fungsi media dakwah yaitu:

a. Fungsi Menyebarkan Informasi

Fungsi ini adalah fungsi yang utama, kenyataan menunjukkan bahwa

masyarakata dalam merespon keberadaan media tidak lain adalah karena

kebutuhan mereka terhadap penyerapan informasi, yang dalam hal ini dikaitkan

dengan dakwah agar pesan dakwah dapat disampaikan dan diterima oleh mad‟u.

b. Fungsi Mendidik

5
Abdullah, Ilmu Dakwah (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2018), Cet Ke-1, h.145

8
Fungsi ini yaitu proses penyampaian pesan-pesan dakwah adalah juga sebagai

proses pendidikan, sebab materi dakwah yang disampaikan banyak mengandung

pengetahuan dan bimbingan yang merupakan salah satu aspek dari mendidik.

c. Fungsi Menghibur

Dalam fungsi ini media dakwah dalam Islam memiliki prinsip penyampaian

pesan dakwah dengan cara menghibur, artinya muatan pesan dakwah dapat berupa

hal-hal yang menyenangkan hati para objek dakwah.

d. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi ini membuat posisi dan status media tidak dapat dipandang remeh.

Jika dikolerasi fungsi ini amatlah relevan dengan esensi fungsi media dakwah,

yaitu suatu media yang dapat dijadikan alat merubah bahkan membentuk sikap

mad‟u dari yang tidak baik menjadi baik, sesuai dengan tujuan dakwah yaitu

mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.

3. Bentuk-bentuk media dakwah

Pada dasarnya, komunikasi dakwah dapat menggunakan berbagai media yang

dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk

penerima dakwah. Berdasarkan banyaknya, komunikan yang dijadikan sasaran di

klasifikasikan menjadi dua, yaitu “media massa” dan “media nirmassa”.6

a. Media massa

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah

banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop yang

beroperasi dalam bidang informasi dakwah.

6
Hafied Cangara, Penagntar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.137

9
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media

massa menimbulkan keserempakkan, artinya suatu pesan dapat diterima oleh

komunikan yang jumlahnya relatif amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan

informasi media massa sangat efektif dalam ubah sikap, perilaku, pendapat

komunikan dalam jumlah yang banyak.

b. Komunikasi bermedia nirmassa

Media nirmassa biasanya digunakan dalam komunikasi untuk orang – orang

tertentu atau kelompok – kelompok tertentu, seperti surat, telephone, sms,

telegram, faks, papan pengumuman, poster, kaset audio, CD, e-mail, dan lain-lain.

Semua itu dikategorikan karna tidak mengandung nilai keserempakan dan

komunikasinya tiidak bersifat masal.

4. Pengaruh media dakwah

Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,

dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan dakwah.

Dalam konteks ini yang akan dikemukakan adalah media sebagai sesuatu yang

mempengaruhi seseorang.7

Media dakwah dapat berguna secara efektif bila ia dapat menyesuaikan diri

dengan pendakwah, pesan dakwah, dan mitra dakwah. Selain ketiga unsur utama

ini, media dakwah juga perlu menyesuaikan diri dengan unsur-unsur dakwah yang

lain, seperti metode dakwah dan logistik dakwah.8

5. Youtube Sebagai Media Dakwah

pada era modern seperti saat ini masyarakat sudah semakin akrab dengan

maraknya media sosial, masing-masing dari mereka menggunakan media sosial

7
M. Jakfar Futeh dan Saefullah, Dakwah Tekstual dan Kontekstual: Peran dan Fungsinya
Dalam Pemberdayaan Umat, (Yogyakarta, 2006) h. 104-105
8
Wahyu ilahi, komunikasi dakwah,…. H. 428

10
baik berupa facebook, instagram, whatsapp, yotube, twitter dan lain sebaginya

bukan hanya mencari sebuah informasi yang up to date tetapi media sosial yang

meraka gunakan pun sebagai sarana untuk mencari hiburan, edukasi dan lain-lain.

Media sosial seaakan menjadi kebutuhan pokok kehidupan masyarakat

modern. Oleh karena itu media sosial bisa dimanfaatkan oleh para da’i untuk

menyampaikan pesan dakwah dengan mudah.

B. Keterkaitan Media Youtube dan Dakwah


1. Sasaran yang sama.

Sebagaimana media-media lainnya, sasaran dari Youtube adalah khalayak

atau publik. Dalam perkembangannya, sekarang ini Youtube sudah sangat

memasyarakat. Bahkan dibanding televisi, masyarakat lebih memilih beralih ke

Youtube dalam mencari hiburan dan informasi. Youtube merupakan media yang

efektif untuk menyampaikan berbagaiinformasi, karena melalui Youtube pesan-

pesan atau informasi dapat sampai kepada audiensi dengan jangkauan yang sangat

luas. Hal ini dikuatkan karena media Youtube juga merupakan media yang

bersifat audio visual, artinya selain bisa didengar juga bisa dilihat. Oleh sebagian

besar masyarakat Indonesia Youtube dijadikan sebagai sarana hiburan dan sumber

informasi utama. Dibeberapa daerah di negeri ini masyarakat banyak

menghabiskan waktunya untuk menyaksikan Youtube.9

Di sisi lain, dakwah juga memiliki sasaran yakni khalayak atau publik

sebagaimana sasaran Youtube. Kalau dakwah Islam dapat memanfaatkanmedia ini

dengan efektif, maka secara otomatis jangkauan dakwah akan lebih luas.

9
Hamdan, Mahmuddin, “Youtube sebagai Media Dakwah” Universitas Al Asyariah Mandar,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, h 74.

11
2. Kesamaan kebutuhan

Kesamaan sasaran antara Youtube dan dakwah, sesungguhnya membuat

keduanya memiliki kesamaan kebutuhan. Youtube membutuhkan pemirsa secara

kuantitas maupun kualitas. Semakin banyak pemirsa semakin baik bagi Youtube

dan bila sebagian pemirsa dapat menjadi pemirsa fanatik. Pemirsa fanatik

biasanya dapat diperoleh dari video yang ditawarkan. Peluang tersebut dapat

digunakan oleh dakwah jika dikelola secara kreatif.

C. Profil Ustadz Das’ad Latif


Pada bagian ini penulis memaparkan beberapa gambaran umum mengenai

Ustadz Das’ad Latif. gambaran umum meliputi profil Ustadz Das’ad Latif dan

akun channel youtubenya.

Ustadz Das’ad latif S.Sos., S.Ag., M,si., Ph.D., atau yang akrab disapa Ustadz

Das’ad Latif adalah seorang muballigh yang aktif berdakwah dari satu mimbar ke

mimbar, dari satu televisi hingga ke media sosial. Dakwahnyya sangat menggugah

dan membuat para pendengarnya mampu meresapi pesan-pesan Islam dengan

damai. Selain aktif memberikan tausyiah kepada ummat islam, Ustad Das’ad Latif

adalah seorang dosen dan peneliti di Universitas Hasanudin dengan spesifikasi

keilmuan Public Relations.

Beliau lahir di Bungi , 21 Desember 1973, dan ia menyelesaikan seluruh

kesarjanannya dibidang Ilmu Komunikasi. Pendidikan starata 1 beliau ditempuh

di dua tempat sekaligus, yaitu Universitas Islam Negri (UIN) Alaudin pada bidang

peradilan Islam dan Universitas Hasanudin Pada bidang Ilmu Komunikasi.

Pendidikan magister Ustadz Das’ad Latif diselesaikan di Universitas yang sama

dalam bidang komunikasi. Keseriusannya dalam menuntut ilmu dibuktikannya

dengan gelar Ph.D dari Universitas Kebangsaan Malaisya dalam bidang ilmu

12
komunikasi sekaligus gelar doktor kedua kalinya di Universitas Islam Makassar

dalam bidang Ilmu Syariah.

Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat Ustadz Das’ad Latif

dikenal publik. Ia juga mengisi pengajian keagamaan di berbagai televisi nasional

seperti TVOne, SCTV, dan berbagai televisi swasta seperti TVRI Makassar dan

radio di Makassar. Beliau juga aktif berceramah secara offline di Masjid Sunda

kelapa Jakarta, pembina Majlis Taklim ibu-ibu IWABA, serta menjadi

pembimbing ibadah haji dan umrah. Selain itu ia juga aktif mengajar di berbagai

kampus seperti Universitas Hasanuddin Makassar, STIKOM FAJAR Makassar,

STIE AMKOP Makassar, dan Universitas Indonesia Timur Makassar. Ia juga

merupakan CEO PT. Gelora Indah perdana, biro perjalanan ibadah haji dan

umroh.10

Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran umum mengenai channel youtube

Das’ad Latif. Youtube merupakan media sosial berbasis content share (berbagi

konten), dimana para pengguna dapat menciptakan channel youtube, mengakses,

menonton, dan mengupload

berbagai macam video tanpa batasan durasi dan jumlah video. Channel

Youtube Das’ad Latif resmi bergabung pada 11 Oktober 2017 dengan 2,56 juta

subscriber dan jumlah video yang telah diunggah sebanyak 794 video. Video-

video tersebut berisi potongan maupun utuh pada saat ia sedang berdakwah,

berdiskusi, dan berceramah yang direkam dan semua videonya telah ditonton

pengguna lain sebanyak 273.643.261 kali.11

Video yang beliau unggah kebanyakan berupa potongan ceramah dirinya

pada saat mengisi acara keagamaan seperti peringatan hari besar islam, pengajian
10
Das’ad Latif, Pilkada Nikmat atau Bencana ?, (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo,
2018), h. 115-117.
11
https://youtube.com/c/DasadLatif diakses pada 20 Desember 2022, Pukul 20.29 WIB.

13
rutin mingguan, dan undangan-undangan dari berbagai institusi kelembagaan baik

swasta maupun negara. Isi dalam video-video ceramahnya membahas seputar

permasalahan kehidupan sehari-hari baik berupa tatacara ibadah, hubungan sosial

dan politik, akidah, dan lain-lain.

D. Tanggapan penulis tentang channel youtube Ustadz Das’ad Latif


Secara keseluruhan, dakwah Ustadz Das‟ad Latif di Youtube memiliki daya

tarik yang berbeda dari yang lainnya. Oleh sebab itu harus ada kajian yang

mendalam tentang situs dakwah tersebut. Tetapi akan lebih condong ke

pembahasan ceramah, karena penelitian akan lebih efektif jika fokus pada satu

kajian. Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat masyarakat atau mad‟u

pengguna Youtube banyak yang menyukai ceramah yang telah disampaikan.

Video ceramah Ustad Das‟ad latif dikatakan menarik dan unik karena terletak

pada isi pesan dari setiap menitnya, yang mana pendengar maupun orang yang

menonton tidak merasa bosan, serta dibarengi dengan candaan atau humois, dan

ada saatnya juga pembahasan terfikus pada masalahyang dibahas, hal ini membuat

tidak monoton.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, dakwah Ustadz Das‟ad Latif di Youtube memiliki daya

tarik yang berbeda dari yang lainnya. Oleh sebab itu harus ada kajian yang

mendalam tentang situs dakwah tersebut. Tetapi akan lebih condong ke

pembahasan ceramah, karena penelitian akan lebih efektif jika fokus pada satu

kajian. Cara dakwahnya yang ringan dan santai membuat masyarakat atau mad‟u

pengguna Youtube banyak yang menyukai ceramah yang telah disampaikan.

14
Youtube dan dakwah, sesungguhnya membuat keduanya memiliki kesamaan

kebutuhan. Youtube membutuhkan pemirsa secara kuantitas maupun kualitas.

Semakin banyak pemirsa semakin baik bagi Youtube dan bila sebagian pemirsa

dapat menjadi pemirsa fanatik. Pemirsa fanatik biasanya dapat diperoleh dari

video yang ditawarkan. Peluang tersebut dapat digunakan oleh dakwah jika

dikelola secara kreatif. Oleh karena itu media sosial bisa dimanfaatkan oleh para

da’i untuk menyampaikan pesan dakwah dengan mudah.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan sumber yang cukup

mendasar yaitu internet.Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasan makalah ini

menggunakan metode pendeskripsian dan argumentasi sederhana untuk-

mempermudah pembaca dalam memahami isi makalah. Sehingga Jika terdapat

perbedaan teori yang sebenarnya, penulis menyarankan untuk kembali ke buku

rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ilmu Dakwah (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2018), Cet Ke-1,

h.145

Alfia, Pesan Dakwah Ustadz Das’ad Latif Dalam Ceramah Yang Berjudul “Ayo

Belajar Memilih Pasangan Hidup” Di Youtube, Fakultas Dakwah Dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2020,

H,20

Aziz Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2014), H. 120

Cangara Hafied, Penagntar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),

h.137

15
Hamdan, Mahmuddin, “Youtube sebagai Media Dakwah” Universitas Al

Asyariah Mandar, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, h 74.

https://youtube.com/c/DasadLatif diakses pada 20 Desember 2022, Pukul 20.29

WIB.

Latif Das’ad, Pilkada Nikmat atau Bencana ?, (Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo, 2018), h. 115-117.

Sumandi Eko, “Dakwah Dan Media Sosial”, Jurnal At-Tabsyir, Vol. 4, No. 1 (26

Oktober 2020), H. 184

Saefullah dan M. Futeh Jakfar, Dakwah Tekstual dan Kontekstual: Peran dan

Fungsinya Dalam Pemberdayaan Umat, (Yogyakarta, 2006) h. 104-105

Tersedia Di: Https://Www.Nesabamedia.Com/Pengertian-Youtube/ (Diakses Pada

Tanggal 03 Juli 2019)

Wahyu ilahi, komunikasi dakwah,…. H. 428

16

Anda mungkin juga menyukai