KEGIATAN:
PENYUSUNAN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG
TENTANG
KABUPATEN LAYAK ANAK
PEKERJAAN:
KEGIATAN:
PENYUSUNAN RANCANGAN
PEMERINTAH KABUPATENPERATURAN
SEMARANG DAERAH
TENTANG PENANGGULANGAN
BADAN PERENCANAAN,PENELITIAN KEMISKINAN
DAN PENGEMBANGAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2018
PEKERJAAN:
PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN RAPERDA
TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
BADAN PERENCANAAN,PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
2
permasalahan kekerasan, traffiking, anak berhadapan
dengan hukum tetapi juga membangun wacana untuk
mewujudkan dunia yang layak bagi anak, dan tatanan
masyarakat yang layak anak.Tentu saja dengan tetap
berpedoman pada prinsip-prinsip yang terkandung
dalam Konvensi Hak Anak ( KHA) yaitu :
- Non diskriminatif yang, artinya semua hak yang
diakui dan terkandung dalam KHA harus
diberlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan
apapun.
- Yang terbaik bagi anak, artinya bahwa dalam
semua tindakan yang menyangkut anak maka apa
yang terbaik bagi anak haruslah menjadi
pertimbangan yang utama.
- Kelangsungan hidup dan perkembangan anak,
artinya bahwa hak hidup yang melekat pada diri
setiap anak harus diakui dan bahwa hak anak atas
kelangsungan hidup dan perkembangannya harus
dijamin.
- Penghargaan terhadap pendapat anak, artinya
bahwa pendaqpat anak, terutama jika menyangkut
hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu
diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan.
Dalam rangka implementasi Konvensi Hak Anak ( KHA)
dan amanat Kepres No. 36 Tahun 1990 maka perlu
adanya upaya percepatan pemenuhan Hak Anak di
Kabupaten Semarang, tentunya diperlukan adanya
suatu rumusan kebijakan guna mensinergikan
pemenuhan hak anak di kabupaten Semarang yang
diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah tentang
Kabupaten Layak Anak .Dengan adanya Perda
Kabupaten Layak Anak diharapkan akan dapat
digunakan sebagai pedoman bersama dalam
menciptakan Kabupaten Semarang yang mempunyai
sistem pembangunan yang berbasis hak anak melalui
pengintegrasian komitment dan sumber daya
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang
terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam
kebijakan program dan kegiatan untuk menjamin
terpenuhinya hak anak dan perlindungan anak.
Adapun agar perumusan kebijakan dalam Peraturan
Daerah tentang Kabupaten Layak Anak dapat
dirumuskan secara efektif dan tepat sasaran, dalam arti
mampu memenuhi 2 (dua) kriteria perumusan kebijakan
yang ideal, yaitu dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah dan sekaligus juga merepresentasikan kondisi
faktual dilapangan maka terlebih dahulu diperlukan
kajian naskah akademik sebagai satu langkah awal
untuk memperoleh referensi yang efektif dalam
3
menyusun Naskah Akademik Rancangan Peraturan
Daerah tentang Kabupaten Layak Anak
.
2. Maksud : Kajian Naskah Akademik Penyusunan Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Semarang tentang
Kabupaten Layak Anak disusun dengan maksud agar
dalam pengaturan kebijakan daerah tentang upaya
percepatan pemenuhan hak anak yang dituangkan
dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kabupaten Layak Anak betul-betul dirumuskan
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Kabupaten Semarang dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga
Rancangan Peraturan Daerah dimaksud dapat
digunakan sebagai solusi terhadap permasalahan
pemenuhan hak anak dan perlindungan anak.
Hal ini sesuai dengan pengertian Naskah Akademik
yang diatur dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah yaitu adalah naskah hasil
penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian
lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
pengaturan masalah tersebut dalam rancangan perda
provinsi atau perda kabupaten/kota sebagai solusi
terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.
4
dalam perumusan strategi dan kebijakan.
5
kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan
anak di semua bidang pembangunan.
10. Referensi Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2010 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan
4. UU No 35 tahun 2014 tentang perubagan UU no 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5. UU No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
6. UU No 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 -
2025
7. UU No. 24 Tahun 2007 Penanggulangan Bencana
8. UU No. 26 Tahun 2007 Penataan Ruang
9. UU NO. 14 Tahun 2008 Keterrbukaan Informasi
Publik
10. UU No 40 Tahun 2008 Diskriminasi Ras dan Etnis
11. UU No 44 Tahun 2008 Pornografi
12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005
tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
15. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor
12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun
2007 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang
Dengan Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2008 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang
Dengan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa
Tengah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun
2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang
Dengan Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa
6
Tengah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun
2009 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang
Dengan Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun
2010 tentang Batas Daerah Kabupaten
Temanggung Dengan Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2010 tentang Tim Koordinasi Kabupaten Layak
Anak Provinsi Dan Kabupaten/Kota.
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun
2014 tentang Batas Daerah Kota Salatiga Dengan
Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 75 Tahun
2014 tentang Batas Daerah Kabupaten Semarang
Dengan Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
25. Permen No 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Kabupaten/Kota Layak Anak
26. Permen No 12 Tahun 2011 tentang Indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak
27. Permen No 13 tahun 2011 tentang Panduan
Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
28. Permen No 14 Tahun 2011 tentang Panduan
Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak
29. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 15
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Semarang Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Semarang Tahun 2016 Nomor 15,
Tanggal 16 Agustus 2016).
7
Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang
Penanggulangan Kabupaten Layak Anak.
Tenaga Pendukung:
a. Operator Komputer 1 orang;
b. Tenaga Adminstrasi 1 orang.
8
pendahuluan;
e). Penyempurnaan, penggandaan dan
penyerahan Laporan Pendahuluan.
2). Tahap II
a). Koreksi dan evaluasi draf Kajian Naskah
Akademis ;
b). Penyusunan dan pembahasan Laporan
Antara;
c). Penyempurnaan, penggandaan dan
penyerahan Laporan Antara.
3). Tahap III
Penyusunan dan pembahasan Laporan Akhir
Kajian Naskah Akademik dan Naskah Akademik
Rancangan Peraturan Daerah tentang
Kabupaten Layak Anak.
4). Tahap IV
a). Penyempurnaan Laporan Akhir;
b). Penggandaan dan Penyerahan Laporan Akhir
dan softcopy hasil pekerjaan.
9
18. Kepemilikan data : Semua bentuk data, dokumen Kajian Naskah Akademik
dan Hasil Kegiatan (NA) dan Naskah Akademik Rancangan Peraturan
Daerah (Raperda) dan softcopy yang dipergunakan
selama pekerjaan menjadi hak milik pemberi pekerjaan
(Barenlitbangda Kabupaten Semarang).
21. Penutup : Hal-hal lain yang belum diatur dalam KAK ini, akan
diatur kemudian dalam adendum KAK untuk
disesuaikan dengan perkembangan yang ada dan hasil
diskusi.
10