Disusun Oleh
SARAH KANIA GONO ATE
1540120016R
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
jalan lahir yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin dan tanpa ada penyulit
(Dewi, 2012). Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar
setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih serta diupayakan dilakukan di
Tempat persalinan termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruh psikologis ibu
bersalin. Pemilihan tempat bersalin dan penolong persalinan yang tidak tepat akan
berdampak secara langsung pada kesehatan ibu. Tempat yang paling ideal untuk persalinan
adalah fasilitas kesehatan dengan perlengkapan dan tenaga yang siap menolong sewaktu-
waktu terjadi komplikasi persalinan. Minimal difasilitas kesehatan seperti puskesmas yang
mampu memberikan pelayanan obstetri dan neonatal emergenci dasar (PONED), dipahami
belum seluruh puskesmas mampu untuk memberikan pelayanan dasar tersebut, minimal pada
saat ibu melahirkan di puskesmas terdapat tenaga yang dapat segera merujuk jika terjadi
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan
lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan
kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Ada lima aspek
dasar atau lima benang merah yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang
bersih dan aman. Lima benang merah tersebut adalah membuat keputusan klinik, asuhan
sayang ibu sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan asuhan persalinan dan rujukan
Badan kesehatan dunia Word Health Organitation (WHO) sebanyak 99% kematian ibu
merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup, jika
dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 Negara maju dan 51 negara berkembang.
Angka Kematiaan Ibu (AKI) indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara, mencapai
359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (Rahmaningtyas, 2013). Jumlah ini jauh
melonjak dibandingkan dengan data SDKI tahun 2007yang menyebutkan jumlah AKI adalah
228/100.000 kelahiran hidup (SDKI), 2007).Kematiaan ibu secara umum disebabkan oleh
(3T) yaitu terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat mencampai tempat rujukan,
terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang tepat difasilitas kesehatan (Depkes, 2011).
Indonesia masih merupakan negara yang memiliki angka kematian ibu (AKI) tertinggi.
Survey demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2007 AKI di indonesia yaitu 228% .
pada tahun 2012 naik signifikan 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Laporan Profil kesehatan dinas kesehatan Kabupaten/kota se-Provinsi NTT tahun 2014
menunjukan bahwa konversi AKI per 100.000 kelahiran hidup selama periode empat tahun
(tahun 2011-2014) mengalami penurunan. Jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2011
sebesar 206 atau 220 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 menurunkan menjadi
192 atau 200 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 menurun menjadi 176 atau 185,6
per 100.000 kelahiran hidup, selanjutnya pada tahun 2014 menurun menjadi 158 kasus atau
169 per 100.000 kelahiran hidup (Laporan Bidang Kesmas Dinkes Provinsi NTT Tahun
2014).
Berdasarkan data di atas Penulis tertarik melakukan Laporan Tugas Akhir tentang
Puskesmas.