ibu hamil di provinsi NTB berkisar sekitar 21,50% (Riskesdas 2018).
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Namun, sekitar 3,4 14% atau rata-rata 10% kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan resiko tinggi. Hal ini berhubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. Adapun penyebab kematian perinatal adalah kelainan kongenital, prematuritas, trauma persalinan, infeksi, gawat janin dan asfiksia neonatorum. Terjadinya gawat janin disebabkan oleh induksi persalinan, infeksi pada ibu, perdarahan, insufisiensi plasenta, prolapsus tali pusat, kehamilan dan persalinan preterm dan postterm (Nurhidayati, Astyandini dan Setiasih, 2019) Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas dan morbiditas perinatal. Kehamilan postterm dapat berpengaruh pada janin, dalam kenyataannya kehamilan postterm mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai pada kematian janin akibat kekurangan zat makanan dan oksigen. Sementara pada ibu dengan kehamilan postterm pada saat persalinan dapat beresiko partus lama, inersia uteri dan perdarahan pasca salin serta meningkatnya tindakan obstetric (Fadlun, 2013). Epidemiologi kehamilan postterm diseluruh dunia adalah 5 10% dari total seluruh kehamilan sedangkan di Indonesia angka