Anda di halaman 1dari 1

Terdapat

5 unsur PMH,
A. Ada Perbuatan
→ Dasar hukumnya: 1366 KUHPer → Perbuatan itu bisa karena lalai (ada
pembiaran perbuatan melawan hukum terjadi) dan sengaja (ada niat/ intention)
→ Contoh dari lalai: ada seorang ibu punya anak yang masih bayi dan bayi ini
dijemur kemudian si ibu nonton telenovela, ibunya kelupaan anaknya masih
dijemur setelah telenovelanya abis si Ibu baru inget anaknya. Unsur sengaja dan
lalai di hukum pidana bisa memberikan perbedaan hasil pertimbangan hukuman,
kalau ada kesengajaan hukuman yang dijatuhkan akan lebih berat. Dalam hukum
perdata, pertimbangan hukuman tidak melihat lalai atau sengaja, melainkan hanya
melihat berapa jumlah kerugian yang ditimbulkan.
B. Melawan hukum
→ Recht sama dengan Wet: hukum sama dengan UU (pada tahun 1910) → ajaran
sempit atau legisme
• Contoh Kasus Lindenbaum vs Cohen tahun 1910
→ Sebelum kasus ini, Hakim semata-mata mengadili berdasarkan undangundang. Kasus ini
bermula dari kantor percetakan Lindenbaum vs Cohen. Suatu
hari, pegawai yang bekerja di kantor Lindenbaum dibujuk oleh Cohen agar
memberitahukan nama-nama pelanggannya berikut penawaran yang diberikan
kepada mereka. Dengan data itu, Cohen bisa memanfaatkan data-data tersebut
untuk membuat suatu penawaran baru yang akan membuat orang-orang akan
memilih kantor percetakannya daripada kantor Lindenbaum.
Pada tingkat kasasi (Mahkamah Agung/ Hoge Raad) menyatakan bahwa
pengertian perbuatan melawan hukum di pasal 1401 BW, termasuk pula suatu
perbuatan yang melanggar hak-hak orang lain, bertentangan dengan kewajiban
hukum si pelaku, atau bertentangan dengan kesusilaan, di mana terjadi perluasan
makna PMH.
• Contoh kasus lain: ini peristiwa tapi bukan kontrak lebih ke contoh hukum
kesusilaan → Pasal 58 KUHPer tentang janji kawin yang tidak menimbulkan hak
untuk menuntut.
C. Ada kesalahan
→ dapat dipersalahkan kepadanya
Tanggung jawab dibagi 2 (Pasal 1367 KUHPer): kesengajaan (arti sempit) dan
kealpaan
a. Tanggung jawab karena tidak ada kesalahan (vicarious liability), tetapi karena
menanggung risiko. Contoh majikan yang bertanggung jawab atas bawahannya; Orang tua
yang bertanggung jawab atas anak-anaknya yang masih dibawah umur).
b. Tanggung jawab karena kesalahan: kesengajaan dan kealpaan
Contoh kealpaan: pelaku tidak waras (alpa)
Ada juga reasonable man (orang waras yang dianggap tidak mungkin melakukan peristiwa
itu)
Dalam civil law system, kesalahan masuk kategori TORT Law.
Pertanggung jawaban tanpa pembuktian kesalahan (hanya melihat kerugian saja) →
strict liability/ liability without fault dalam hukum lingkungan.
→ Dahulu PMH mau subyek siapapun kewenangan pengadilan; namun bila yang
dituntun subyeknya penguasa itu masuk ke ranah PTUN (Kompetensi Absolut)

Anda mungkin juga menyukai