Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM EKOLOGI

Disusun oleh:

Frengki Saputro (4401419088)


Pendidikan Biologi C 2019

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
A. Judul Praktikum: Pengenalan Alat dan Bahan Di Labolatorium Ekologi

B. Tanggal Praktikum: 14 Maret 2022

C. Tujuan Praktikum:

1. Mengetahui macam alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ekologi.

2. Mengetahui fungsi alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ekologi.

3. Mengetahui cara penggunaan dari alat dan bahan yang digunakan


pada praktikum ekologi.

D. Pendahuluan
Ekologi merupakan studi mengenai hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya hal tersebut dikarenakan ekologi berhubungan kuhsusnya dengan
makhluk hidup dan dengan proses- prosesdi daratan, di lautan, di air tawar.Dalam
pengertian yang lebih moderen ekologi didefisinikan sebagai suatu studi mengenai
struktur dan fungsi alam. Konsep dasar ekologiterdiri atas konsep tentang individu,
habitat, populasi, komunitas, ekosistem, konsep energi, dan daur biogeobiologi
(Umar, 2017)

Ekologi merupakan ilmu tentang interaksi factor biotik dan abiotic. Interaksi
factor biotik pada suatu lingkungan merupakan konsep dari ekosistem. Faktor biotik
yang dimaksud merupakan makhluk hidup, sedangkan factor abiotic merupakan
kondisi lingkungan baik tempat, maupun kondisi atau cuaca lingkungan. Ada
beberapa factor yang dapat mempengaruhi suatu ekosistem khususnya makhluk
hidup itu sendiri, yaitu klimatik, edafik, dan fisiografik (Djuwanto, 2011)

Belajar di alam adalah pilihan logis untuk kursus ekologi karena


memberikan banyak keuntungan. Misalnya, keterlibatan dalam pengumpulan
dan/atau pengamatan data, kegiatan praktis yang merupakan bagian integral dari
proses ilmiah, dapat meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan siswa dengan
proses ini dan membantu mengembangkan literasi data mereka dengan berinteraksi
dengan “data otentik”. Demikian pula, bekerja di pengaturan lapangan
meningkatkan pemahaman konsep ekologi, serta meningkatkan pembelajaran dan
kinerja kognitif (Kloser et al., 2013)
Kegiatan laboratorium merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh
aktivitas, kreativitas dan intelektualitas siswa. Salah satu keterampilan dan
kreativitas yang diperlukan dan harus dikuasai siswa adalah keterampilan
merencanakan suatu percobaan, meliputi keterampilan menentukan alat dan bahan,
menentukan variabel, menentukan hal- hal yang perlu diamati dan dicatat,
menentukan langkah kerja, serta cara pengolahan data untuk menarik kesimpulan
sementara (Fitriah & Maknun, 2019). Pengenalan alat di laboratorium ekologi
merupakan langkah awal sebelum kita melakukan praktikum, karena dengan
mengenal sifat dan karakter alat, praktikan dapat mengetahui fungsi masing-masing
alat tersebut serta cara penerapannya yang akan dipakai dalam praktikum yang
dilakukan. Alat yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing (Sibley et al., 2012).

Penggunaan alat sangatlah penting berkenaan dengan tingkat akurasi


pengukuran ketiga faktor. Dilihatdari penggunaannya alat yang biasa digunakan ada
yang bersifat manual, ada pulayang bersifat digital. Alat yang bersifat manual
biasanya memiliki teknik penggunaanyang cukup bertahan bila dibandingkan
dengan alat yang bersifat digital. Walaupun begitu, alat yang bersifat digital juga
memiliki beberapa kelemahan sepertisensitivitas tinggi sehingga pengguanaannya
harus dilakukan secara hati-hati dansecara ekonomis lebih mahal dari alat yang
bersifat manual (Mansur, 2013). Aplikasi laboratorium bertujuan untuk
meningkatkan proses sains dan keterampilan pemecahan masalah siswa serta minat
dan sikap siswa terhadap pendekatan ilmiah sesuai dengan tujuan pendidikan sains
dasar (Rizqiyati et al., 2018).

E. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan alat - alat
ekologi antara lain:

1. Meteran

2. Altibarometer

3. Termometer

4. Luxmeter
5. GPS

6. Termohygrometer

7. Soil Tester

8. Anemmeter

9. Secchi Disk

10. Water Sampler

11. Ekma Grab Sampler

12. Jala Surber

13. Plankton Net

14. Jaring Ikan

15. Refraktometer

16. Salinometer

17. PFF ( Point FrameFrequency)

18. BOD ( Biochemical Oxygen Demand)

19. COD ( Chemical Oxygen Demand)

20. pH Meter

21. Kompas

22. Clinometer

F. Cara Kerja

Melakukan pengamatan macam-macam alat yang digunakan di dalam


Laboratorium Ekologi
Mempelajari fungsi, prinsip, cara kerja dan spesifikasi alat yang ditemukan di
dalam Laboratorium Ekologi

Menulis hasil dari pengamatan dalam tabel hasil pengamatan


G. Hasil Pengamatan

No Nama Alat (Dengan Gambar) Fungsi Prinsip Kerja Spesifikasi


1. Meteran Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya yaitu dengan menarik Teresterial
mengukur jarak atau atau merentangkan meteran dari ujung
panjang. satu ke ujung lainnya yang akan diukur
kemudian melihat angka yang tertera
dimeteran tersebut untuk mengetahui
jarak atau panjang dari objek.

Cara perawatannya dengan


membersihkan setelah digunakan,
digulung dan disimpan pada tempat
penyimpanan.

2. Altibarometer Memiliki fungsi untuk Prinsip kerja yang digunakan yaitu Akuatik
mengukur ketinggian dengan tekanan udara. Udara yang
dan tekanan. terdapat di permukaan bumi lebih padat
daripada udara di atasnya. Apabila
ketinggiannya makin bertambah maka
tekanan udaranya makin berkurang.
Karena gas memuai bila tekanan
berkurang, maka jumlah bagian-bagian
udara pada kesatuan isi juga berkurang.

Cara perawatannya yaitu dengan


menghindarkannya dengan paparan
matahari secara langsung.

3. Termometer Memiliki fungsi Prinsip kerjanya dipengaruhi oleh Klimatik


untuk mengetahui perubahan volume benda atau zat yang
suhu tertinggi dan akan diukur serta oleh perubahan suhu.
terendah di tempat Jika suhu panas mengenai zat cair yang
dan waktu tertentu. berada di dalam tondon, zat cair yang ada
akan memuai. Pemuaian tersebut
membuat zat cair masuk ke suatu celah
pipa kapiler.

Cara perawatannya apabila selesai


digunakan dibersihkan, dikeringkan,
kemudian disimpan di tempat yang aman.

4. Luxmeter Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya yaitu mengubah Klimatik


mengukur besarnya intensitas cahaya yang ditangkap oleh sel
foto dan dikonversi menjadi arus listrik
intensitas cahaya di berdasarkan jumlah dan perbedaan
suatu tempat panjang gelombang pada cahaya.
Penggunaannya dengan dihadapkan
kebawah apabila berada di tempat
terbuka. Namun, apabila pada tempat
yang tertutup alat dihadapkan pada arah
keatas.

Cara perawatannya yaitu sensor harus


diamankan pada tempat yang aman,
sehingga dapat terus berfungsi dengan
baik, karena sensor merupakan komponen
yang paling vital.

5. GPS Memiliki fungsi Prinsip kerja GPS yaitu dengan Teresterial


untuk menentukan pengukuran jarak antara GPS Receiver
posisi disuatu dengan satelit. GPS menerima informasi
tempat dengan tentang koordinat bumi minimal dari tiga
bantuan buah sumber satelit. GPS mengirimkan
informasi tersebut ke server operator
sinyal satelit. melalui ketersediaan tower-tower seluler.
Semua posisi dari kendaraan akan
diproses terlebih dahulu oleh server agar
bisa mengirimkan keberadaan lokasinya.

Cara perawatannya apabila setelah


digunakan ditempatkan kembali pada
wadahnya dan disimpan pada rak
penyimpanan.

6. Termohygrometer Memiliki fungsi untuk 1. Meletakkan Teresterial


atau menggantung
mengukur suhu dan thermohygrometer pada suatu tempat
kelembapan pada yang akan diukur kelembaban dan
ruangan. temperaturnya.
2. Tunggu lima menit hingga sepulih
menit.
3. Membaca skala yang tertera pada
thermohygrometer, skala bagian atas
menunjukkan kelembaban (dalam
%) sedang skala bagian bawah
menunjukkan temperatur udara (◦C).
Cara perawatannya yaitu dengan segera
memasukkan kembali apabila telah
selesai digunakan ke wadahnya dan
disimpan dalam rak penyimpanan agar
tidak terkena debu.
7. Soil Tester Memiliki fungsi untuk Terestrial
1. Menamcapkan alat pada batas
menentukan ph dan pangkal aluminium
kelembapan pada 2. Menunggu sampai jarumnya berhenti
daerah tertentu untuk menunjukkan ph
3. Menekan tombol putih padaalat maka
jarum akan bergerak kembali yang
menunjukkan kelembaban tanah

Cara perawatannya dengan


membersihkan dan disimpan dengan baik
setelah digunakan.

8. Anemmeter Memiliki Prinsip kerjanya ketika dengan adanya Klimatik


fungsi hembusan angin yang mengenai baling–
untuk mengukur baling pada perangkat tersebut. Putaran
kecepatan angin dan dari baling–baling tersebut akan di
untuk mengukur arah
angin. konversi menjadi sebuah besaran dalam
bahasa matematika.

Cara perawatannya apabila telah selesai


digunakan, alat disimpan pada tempat
penyimpanan yang baik, hindarkan dari
air.

9. Secchi Disk Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya dengan dipasang pada Akuatik
mengukur tingkat tiang atau tali, dan diturunkan perlahan-
kejernihan air. lahan ke dalam air. Kedalaman di mana
pola pada disk tidak lagi terlihat diambil
sebagai ukuran transparansi air. Langkah
ini dikenal sebagai kedalaman Secchi dan
berhubungan dengan kekeruhan air.

Cara perawatannya dengan


membersihkan dan mengeringkan,
kemudian disimpan pada tempat semula
setelah digunakan.
10. Water Sampler Memiliki fungsi dalam Prinsip kerjanya mengambil air dari dasar Akuatik
pengambilan sampel perairan yang hasilnya tidak dipengaruhi
air ditempat tertentu. oleh adanya aliran atau pergerakan air di
dalam tabung sample tersebut sewaktu
tabung diangkat dari dasar ke atas,
sehingga sample air yang telah diambil
tersebut tidak terkontaminasi udara luar.

Cara perawatannya yaitu saat selesai


digunakan alat dibersihkan, dikeringkan,
dan disimpan di tempat yang aman.

11. Ekma Grab Sampler Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjaya dalam mengambil Akuatik
mengambil sampel sedimen dasar perairan yang hasilnya
pada substrat lunak tidak dipengaruhi oleh adanya aliran atau
atau dasar yang pergerakan air di dalam box sample
berlumpur. tersebut sewaktu box diangkat dari dasar
ke atas, sehingga sample sedimen yang
telah diambil tersebut tidak mengalami
perubahan
Cara perawatan yaitu saat selesai
digunakan, alat dibersihkan, dikeringan,
kemudian disimpan dengan baik
12. Jala Surber Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya seperti jaring dengan Akuatik
mengambil sampel cara meletakkan surber dialiran sungai
pada daerah yang yang memiliki arus dan surber diletakkan
berarus air kuat dan melawan arus. Agar benthos yang
dasar perairan berpasir menempel pada batu dapat tertangkapoleh
halus (sedikit surber dibantu dengan tangan atau kaki.
berlumpur).
Cara perawatannya yaitu saat selesai
digunakan, jala surber dibersihkan dan
dikeringkan dengan cara dijemur atau
diangin-anginkan, kemudian setelah
kering disimpan ditempat kering dan tidak
lembab.

13. Plankton Net Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya dalam pengambilan Akuatik
menangkap plankton sampel dari seluruh kolam air dimana
plankton net diturunkan sampai
kedalaman tertentu dengan alat penggerak
dibagian bawahnya.
Cara Perawatannya dengan
membersihkan dengan air mengalir lalu
dikeringkan dan disimpan ditempat yang
baik.

14. Jaring Ikan Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjannya dengan meletakkan Akuatik
menangkap ikan jaring di daerah atau tempat yang dimana
diperairan yang ikan berada kemudian dirahakan / ke
dangkal. gerombolan ikan, kemudian diangkat
untuk menyaring ikan dengan air yang
ada, dan dipindahkan ke wadah.

Cara Perawatannya yaitu saat selesai


digunakan maka dibersihkan dengan air
agar sisa sedimen/kotoran tidak menepel
dalam jaring.
15. Refraktometer Memiliki Prinsip kerjannya dengan memanfaatkan Akuatik
fungsi refraksi cahaya. Refraktometer Abbe
untuk mengukur adalah refraktometer untuk mengukur
kadar/ konsentrasi indeks bias cairan, padatan dalam cairan
bahan atau zat atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300
terlarut (kadar gula sampai 1,700 dan persentase padatan 0
atau air). sampai 95%, alat untuk menentukan
indeks bias minyak, lemak, gelas optis,
larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias
antara 1,300 dan 1,700 dapat dibaca
langsung dengan ketelitian sampai 0,001
dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari
gelas skala didalam.

Cara Perawatannya apabila setelah


digunakan, prisma dan day light Plate
dibersihkan dengan aquadest kemudian
diseka secara satu arah dan bebas.

16. Salinometer Memiliki fungsi untuk 1. Sampel dimasukkan ke dalam ember Akuatik
mengukur tingkat atau langsung di area perairan yang
akan diukur salinitasnya.
keasinan atau kadar 2. Salinometer dimasukkan ke dalam air
garam suatu larutan. yang digunakan sebagai sampel
pengukuran.
3. Skala pada salinometer dibaca.

Cara perawatannya yaitu saat selesai


digunakan, alat dibersihkan dan
dikeringkan, kemudian disimpan di tepat
yang aman.
17. PFF (Point Frame Frequency) Memiliki fungsi Prinsip kerjanya dengan meletakkan alat Akuatik
untuk menganalisis diatas sekumpulan herba, kemudian tusuk
kerapatan, frekuensi satu persatu dengan menjatuhkannya,
tumbuhan rendah/ tumbuhan yang terkena tusuk tersbeut
kelimpahan savana. menjadi sampel. (tusuk yang dijatuhkan
dari atas, yang pertama kali terkena ujung
tusuk menjadi sampel, tak termasuk jika
ada jenis lain yang ada dibawah tumbuhan
tersbut)

Cara Perawatannya yaitu saat selesai


dipakai alat dibersihkan dari kotoran yang
menempel dan disimpan ditempat yang
kering untuk menghindari kerusakan alat.
18. BOD ( Biochemical Oxygen Demand) Memiliki fungsi untuk Prinsip kerja dari metode pengukuran Akuatik
menganalisis banyak BOD yaitu mengukur kandungan oksigen
oksigen yang terlarut awal (doi) dari sampel segera
dibutuhkan untuk setelah pengambilan contoh, kemudian
mendestruksi bahan mengukur kandungan oksigen terlarut
organic secara biologi. pada sampel yang telah diinkubasi selama
5 hari pada kondisi gelap dan suhutetap
(20°C) yang sering disebut dengan DO5.
Selisih doi dan DO5 (doi - DO5)
merupakan nilai BOD yang dinyatakan
dalam miligram oksigen per liter (mg/L).
Nilai BOD dapat diketahui setelah waktu
inkubasi lima hari

Cara Perawatannya yaitu ketika setelah


penggunaan, bagian alat yang seperti
tongkat dibersihkan dibilas dengan
aquadest dan dilap menggunakan tisu,
kemudian dikeringkan dan disimpan di
tempat kering dan aman.
19. COD (Chemical Oxygen Demand) Memiliki fungsi untuk Prinsip kerja didasarkan atas jumlah Akuatik
mengukur bahan oksigen yang diperlukan untuk mengurai
anorgani dan organik seluruh bahan organik yang terkandung
yang mampu di dalam air yaitu dengan diurai secara kimia
oxidase dalam dengan menggunakan oksidator kuat
perairan alami, limbah kalium bikromat pada kondisi asam dan
omestik dan industri. panas dengan katalisator perak sulfat
sehingga segala macam bahan organik,
baik yang mudah urai maupun yang
kompleks dan sulit urai, akanteroksidasi.

Cara perawatannya dengan


membersihkan setelah penggunaan,
ditempatkan pada tempat yang bersih,
kering dan aman. Saat penggunaan selalu
menerapkan prinsip kehati-hatian.

20. Ph Meter Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjannya terletak pada sensor Akuatik
mengukur ph air probe berupa glass elektroda dengan jalan
mengukur jumlah ion H3O+ di dalam
larutan.
Cara perawatannya ketika sebelum dan
sesudah pemakaian, elektroda dicuci
menggunakan cairan dengan ph 7, dengan
cara mengecek dahulu cairan tersebut
menggunakan indikator universal agar
yakin kalaubersifat netral.

21. Kompas Memiliki Prinsip kerjanya menggunakan prinsip Terestrial


gaya medan magnet. Saat magnet
fungsi sebagai alat penunjuk berada dalam keadaan bebas,
navigasi untuk maka akan mengarah ke utara-selatan
menetapkan arah mata magnet bumi.
angin.
Cara perawatannya, apabila selesai
digunakan, simpan pada tempat semula
yang aman.

22. Clinometer Memiliki fungsi untuk Prinsip kerjanya didasarkan pada Terestrial
menentukan besar pembentukantara garis datar dengan
sudut elevasi dalam sebuah garis yang menghubungkan
mengukur sebuah titik pada garis datar tersebut
dengan garis puncak (ujung) suatu objek.
tinggi obyek secara
Cara perawatannya, apabila selesai
tidak langsung
digunakan, simpan pada tempat yang
kering dan aman.
 Analisis Hasil Pengamatan
Alat- alat ekologi akuatik ada 11, antara lain :
1. Secchi Disk
2. Water Sampler
3. Ekma Grab Sampler
4. Jala Surber
5. Plankton Net
6. Jaring Ikan
7. Refraktometer
8. Salinometer
9. BOD ( Biochemical Oxygen Demand)
10. COD ( Chemical Oxygen Demand)
11. pH Meter
Alat-alat ekologi terrestrial ada 11, antara lain :
1. Meteran
2. Altibarometer
3. Termometer
4. Luxmeter
5. GPS
6. Termohygrometer
7. Soil Tester
8. Anemometer
H. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum dapat disimpulkan bahwa alat alat yang ada
dilaboratorium dikategorikan menjadi tiga yaitu alat-alat yang digunakan di perairan
(akuatik), alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengamati faktor iklim yang
berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain
suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan dan alat yang digunakan
pada daratan (teresterial) hal tersebut dikatergorikan berdasarkan kegunaanya.
DAFTAR PUSTAKA

Djuwanto. (2011). Petunjuk Praktikum Ekologi. UNY Press.

Fitriah, E., & Maknun, D. (2019). Developing laboratory skill assessment based on multiple
competence for prospective biology teacher. Journal of Physics, 1157(2), 2–6.

Kloser, M. J., Brownell, S. E., Shavelson, R. J., & Fukami, T. (2013). Effects of a Research-
Based Ecology Lab Course: A Study of Nonvolunteer Achievement, Self- Confidence,
and Perception of Lab Course Purpose. Journal of College Science Teaching, 42(3), 72–
81.

Mansur, M. (2013). Penelitian Ekologi Nepenthes Di Laboratorium Alam HutanGambut


Sabangau Kereng Bangkirai Kalimantan Tengah. Bogor:Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Jurnal Biologi, 9(1), 67–73.

Rizqiyati, N., Anggraito, Y. U., & Ridlo, S. (2018). The Readiness of Biology Laboratories to
Support Practical Work in State High Schools throughout Tegal Regency. Journal of
Biology Education, 7(3), 340–348.

Sibley, C. D., Peirano, G., & Church, D. L. (2012). Molecular methods for pathogen and
microbial community detection and characterization: Current and potential application
in diagnostic microbiology. Jurnal Infection, Genetics and Evolutio, 12, 505–521.

Umar, M. A. (2017). PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN METODE


PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (Project-Based Learning) DALAM
MATERI EKOLOGI. Jurnal Biologi, 4(2), 1–12.

Anda mungkin juga menyukai