Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

CAMPAIGN “AYO MINUM! CEGAH DEHIDRASI SAAT PERKULIAHAAN


OFFLINE MAHASISWA UMUM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA”

Disusun Oleh:

Kysea Alea J310210008


Dinar Syarifah Septiningrum J310210021
Sharla Apsarini Luthfiah J310210022
Yoeristia Roembiasiwi J310210025
Delia Ismiranti J310210028
Salsa Avia Arman J310210029
Aviva Tunisyia J310210033

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsumsi air putih merupakan hal yang penting untuk kesehatan. Hal
tersebut dikarenakan sebagian besar tubuh manusia tersusun oleh cairan.
Kebutuhan cairan masing-masing orang tergantung dari usia dan aktivitas. Salah
satu yang banyak membutuhkan konsumsi cairan adalah mahasiswa yang saat
ini sedang menjalankan perkuliahaan offline. Hal tersebut dikarenakan tingginya
aktivitas mahasiswa di kampus dan mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan
Mahasiswa.
Ketidakcukupan cairan didalam tubuh akan menyebabkan terjadinya
dehidrasi. Kejadian dehidrasi pada remaja akhir atau dewasa awal ini akan
menimbulkan berbagai penurunan fungsi tubuh baik secara kognitif ataupun
motorik serta penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas fisik.
Penurunan daya fikir sehingga akan kurang fokus saat perkuliahan di kampus.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu antisipasi yang baik terkait
kekurangan cairan pada remaja akhir atau dewasa awal ini. Antisipasi yang
dapat dilakukan adalah dengan Gerakan “Ayo Minum! Cegah Dehidrasi”
sebagai upaya untuk mencegah dehidrasi pada mahasiswa. Dengan adanya
sosialisasi Gerakan “Ayo Minum! Cegah Dehidrasi” dan pendidikan kesehatan
diharapkan terpenuhinya kebutuhan cairan harian mahasiswa sehingga dapat
berprestasi di kampus. Kegiatan Penyuluhan ini akan dilakukan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Mengkonsumsi air putih yang cukup merupakan hal yang penting untuk
kesehatan. Hal ini disebabkan air merupakan komponen terbesar pada tubuh
manusia. Sekitar 60-70% tubuh dewasa terdiri dari air dan 75% pada bayi
(Sherwood, 2013). Didalam tubuh, air mempunyai peranan penting, yaitu
sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut, pelumas
dan bantalan, media transportasi dan sebagai media eliminasi toksin dan produk
sisa metabolisme (Santoso dkk, 2012). Air dapat di golongkan menjadi zat gizi
mikro dalam tubuh.
Dikutip dari (CNN Indonesia, 2018) berdasarkan penelitian yang
dipublikasi Liq.in (European Journal of Nutrition) pada 2018 menunjukkan
sebanyak 22 persen anak-anak, 21 persen remaja, dan 28 persen dewasa belum
memenuhi kebutuhan cairan tubuh melalui air putih yang akhirnya
menyebabkan dehidrasi ringan.
Dehidrasi adalah suatu keadaan kehilangan cairan sehingga mengganggu
fungsi normal organ-organ tubuh. Dehidrasi karena keluaran air berlebihan
biasanya disebabkan oleh diare atau peningkatan aktivitas fisik. Pada aktivitas
fisik biasa, tubuh kehilangan air sebanyak 2,5 liter per hari. Sebagian besar
(yakni sekitar 60%) dikeluarkan melalui air seni. Pada 21 21 peningkatan
aktivitas fisik, misalnya saat berolahraga, tubuh kehilangan air hingga mencapai
1 - 2 liter per jam. Sebagian besar (yakni sekitar 95%) dikeluarkan melalui
keringat. Demikianlah pengeluaran air dari tubuh memang terjadi melalui urine
(air kencing), feses, keringat dan pernafasan (Soraya, 2014).
Air minum yang dapat diminum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, syarat kesehatan yang dimaksud
adalah Syarat Fisik, Kimia, dan mikrobiologi, (walangitan, Sapulete &
Pangemanan, 2016). Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air putih
yang siap di konsumsi, umumnya berdasarkan sumber air yang dapat di
konsumsi berasal dari air permukaan (surface water), air tanah (ground water),
dan air hujan. Sumber-sumber tersebut tidak selamanya cocok untuk semua
kebutuhan manusia, karena harus memenuhi syarat baik secara kimia, fisika,
bakteriologi maupun radioaktif (Wallace & Said , 2014).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. Jenis 16 16 air minum menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, meliputi:
1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
2. Air yang didistribusikan melalui tangki air
3. Air Kemasan
4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang
disajikan kepada masyarakat.
Syarat – syarat air minum adalah, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa. Air minum juga seharusnya tidak mengandung kuman patogen yang
dapat membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia yang
dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat diterima secara estetis, dan dapat
merugikan secara ekonomis.
B. Tujuan Kegiatan
1. Untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa akan pentingnya untuk
menghidrasi tubuh.
2. Untuk pencegahan dehidrasi pada mahasiswa pada saat perkuliahan
offline.
BAB II TARGET AUDIENS

A. Sasaran Audiens
Dalam sasara Audiens yang ditargetkan disajikan dalm bentu angka
persentase yang telah dipartisi (pembagian), dengan tujuan untuk mencapai
target secara keseluruhan yang telah ditentukan dan menjadi nilai titik acuan
untuk dapat dievaluasi strategi mana yang terbilang “produktif” untuk mencapai
suatu target Campaign Dehidrasi.
Campaign Dehidrasi ini terinspirasi oleh penelitian (Liliweri, 2013) tentang
Komunikasi kesehatan umumnya dilakukan dalam bentuk: (1) pemasaran sosial yang
bertujuan untuk memperkenalkan atau mengubah perilaku positif, (2) penyebarluasan
informasi melalui media, dan (3) advokasi, pendampingan komunitas, kelompok, atau
media massa dengan tujuan memperkenalkan kebijakan, peraturan, dan program-
program untuk memperbaharui Kesehatan. Harapannya adanya Campaign Dehidrasi
Mahasiswa berusia 19 – 21 Tahun yang sebagai sasarannya menerapkan pola minum
yang cukup ketika dimasa perkuliahan maupun aktivitas lainnya, Berikut adalah Tabel
rincian Target Audiens Campaign “Ayo Minum! Cegah Dehidrasi” :

Persentase
N Tujuan/ Indikator
Rincian Kegitan capaian
o Pencapaian
target
A. Strategi Campaign “Ayo Minum! Cegah Dehidrasi”
Peningakatan audiens
           Internal Audience Total 100% untuk penyebarluasan
informasi kesehatan
Memperluas informasi
secara digital tentang
Pengembangan Digital
1 20% mengapa terjadi dehidrasi
Marketing
dikalangan mahasiswa di
umur 19 – 21 tahun
Memberikan Informasi
kesehatan sesuai
2 Konten Promosi Kesehatan 50% kebutuhan di lingkup
mahasiswa umur 19-21
tahun
Mengadakan Kegiatan Memberikan penyuluhan
Penyuluhan Kampus yang bertujuan untuk
3 30%
Sehat: “Ayo Minum! pencegahan dehidrasi pada
Cegah Dehidrasi” mahasiswa umum
BAB III METODE PELAKSANAAN

A. Alur Kegiatan

Tahap I
Survery masalah, persiapan lokasi, persiapan materi, dan media yang digunakan

Tahap II
Publikasi konten "Ayo Minum! Cegah Dehidrasi" ke sosial media

Tahap III
Melakukan penyuluhan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pembagian leaflet, dan
air minum

Skema 1. Alur Kegiatan


B. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Kesehatan ini akan dilakukan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Target audiens dalam kegiatan ini adalah mahasiswa
umum yang kami pilih secara acak sebanyak 24 orang berusia 19-22 tahun.
Adapum kegiatan ini adalah :
a. Melakukan registrasi dengan pendataan audiens mengisi formulir yang
berisikan (Nama, Prodi, Konsumsi air putih rata2 dalam sehari, dan paraf)
b. Melakukan penyuluhan kepada audiens tentang pentingnya mengkonsumsi
air putih yang cukup pada remaja akhir ataupun dewasa awal. Penyuluhan
ini didukung dengan adanya leaflet yang berisikan informasi mengenai
cegah dehidrasi.
c. Pembagian air mineral yang bertujuan untuk sarana yang mendukung
penyuluhan agar berjalan dengan maksimal. Serta pembagian snack ringan
untuk rasa terimakasih telah meluangkan waktu agar penyuluhan yang
dilakukan kelompok kami berjalan dengan baik.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

CNN Indonesia. (2018). Kurang Minum Air Mineral Berujung Penyakit Kronis.
[Online] Available at:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181108115037-255-344924/
kurang-minum-air-mineral-berujung-penyakit-kronis
Depkes RI. 2010. Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta : Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 492/MENKES/PER/IV/2010.
Liliweri, A. (2013). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Santoso, B. I., Hardiansyah, Siregar, P. & Pardede, S. O. (2012). Air Bagi Kesehatan.
Jakarta : Centra Communications.
Sherwood, L. (2013). "human physiology: from cells to systems”. Cengange
Soraya, N. (2014). Infused Water Minuman Alami Bervitamin dan super sehat. Jakarta
Timur : Penibar Plus.

Anda mungkin juga menyukai