Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI KAJIAN

3.1 Definisi Operasional Parkir

Menurut Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Sarana Parkir Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat (1996), parkir adalah keadaan kendaraan yang tidak bergerak sementara.

Tempat parkir menurut kamus besar bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai tempat dimana

kendaraan dapat berhenti untuk sementara waktu. Sebaliknya, Joko Murwono (1996)

berpendapat bahwa parkir adalah keadaan diam kendaraan yang tidak sementara, dan

pengemudi keluar dari kendaraan, termasuk minat menaikkan dan menurunkan orang dan

benda.

Parkir merupakan bagian penting dari sistem transportasi darat. Kebutuhan akan lahan

parkir untuk mobil, angkutan umum, sepeda motor dan truk sangat tinggi. Kebutuhan ruang

parkir tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-masing kendaraan, serta desain dan

letak ruang parkir. Masalah parkir umumnya terjadi ketika jumlah permintaan parkir melebihi

kapasitas parkir dan dapat menghambat lalu lintas di sekitar tempat parkir.

3.2 Jenis Pendekatan

Pada umumnya pendekatan penelitian atau penelitian menggunakan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu metode

analisis yang menggunakan analisis kuantitatif untuk menghitung setiap nilai berdasarkan

persamaan atau rumus yang diperoleh berdasarkan teori yang sebelumnya banyak digunakan.

Keunggulan pendekatan kuantitatif adalah jenis data yang digunakan berupa angka-angka dan

akurat. Analisis yang digunakan adalah perhitungan berdasarkan rumus tertentu dan

keluarannya berupa indeks. Tingkat indeks ini ditafsirkan secara berbeda oleh standar. Karena

hasil analisis berupa nilai, maka penggunaan pendekatan kuantitatif memudahkan


pengambilan keputusan. Artinya rekomendasi tindakan dapat dilihat dari selisih atau jarak

antara nilai terjauh atau minimal dari kriteria.

3.3 Tahapan Kajian

Tahapan dalam kajian ini terdiri dari 3 yaitu, tahapan persiapan atau pra lapngan,

tahapan pengumpulan data, dan tahapan analisis serta interpretasi data. Masing-masing

tahapan memiliki sub-sub tahapan.

3.3.1. Tahapan Pra Lapangan

A. Identifikasi masalah, isu strategis, dan pendalaman teori

Langkah pertama dalam investigasi ini adalah mengidentifikasi isu-

isu terkait fasilitas parkir daerah Kayutangan Malang dan situasi saat

ini. Masalah apa yang terjadi di wilayah studi. Selain itu juga telah

dilakukan beberapa penelusuran literatur atau review teori dan kajian

sebelumnya mengenai penataan fasilitas parkir khususnya lahan parkir

yang dikelola atau dikelola oleh pemerintah daerah atau pemerintah

kabupaten. Isu-isu strategis antara satu daerah dengan daerah

lainnya sangat bervariasi tergantung dari karakteristik masing-masing

daerah.

B. Menyusun rencana kajiaan dan batasannya

Rencana kajian ini berisi tujuan, sasaran, dan manfaat dari

penelitian yang terdapat pada Bab I. Sementara untuk batasan terkait

ruang lingkup materi dan wilayah juga dilakukan. Hal ini berkaitan

dengan keterbatasan, yakni keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya

sehingga semua wilayah dan semua aspek tidak dapat dibahasa


secara keseluruhan. Pembatasan ini juga dimaksudkan agar kajian ini

dapat fokus mencapai tujuan, mengatasi masalah, dan membuat

rekomendasi perencanaan penataan fasilitas parkir dengan efektif dan

efisien.

C. Menyusun instrumen kajian

Instrumen penelitian berkaitan dengan definisi operasional, variabel,

sub variabel, indikator, serta metode analisis yang digunakan.

Melakukan kajian yang lebih mendalam terkait dengan metode analisis

dan metode pendekatan yang paling tepat untuk digunakan, sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan diawal.

D. Menyusun perijnan dan survey pendahuluan

Perizinan yang dimaksudkan adalah penelitian terkait pada

pengambilan data untuk survey dilapangan. Selain dalam mengurus

perijinan, survey pendahuluan sekaligus dilakukan untuk

mengumpulkan data-data awal, khusunya mengenai data yang

digunakan untuk laporan pendahuluan.

3.2.2. Tahapan Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data primer dan sekunder selanjutnya akan dibahas

pada subbab berikutnya. Setelah pengumpulan data dilakukan, data tersebut

dilakukan cross check atau klarifikasi terutama antara isu strategis dan kondisi

dilapangan, data sekunder dan data kondisi dilapangan, atau mengenai

keterbaruan data. Hal ini dilakukan agar data yang dijadikan inputan untuk

analisis merupakan data yang benar dan tepat.


3.2.3. Tahapan Analisis Data

Sama seperti tahapan pengumpulan data, tahapan analisis juga di jabarkan

pada subbbab berikutnya. Analisis yang digunakan adalah analisis desktiptif dan

evaluative.

3.4 Variabel Kajian

Tabel 3.1 Variabel Kajian

Tujuan Variabel Sub Variabel

Mengidentifikasi Jenis Parkir  Parkir di badan jalan (on


Karakteristik Parkir di street parking)
Kawasan Kayutangan  Parkir di luar badan jalan (off
Malang street parking)

Jenis Penerimaan Parkir  Pengelola atau penanggung


jawab parkir
 Penerimaan Parkir yang
termasuk retribusi
 Penerimaan Parkir yang
termasuk pajak daerah
Jenis Kendaraan  Kendaraan roda 2
 Kendaraam roda 4

Kepemilikan Kendaraan  Jumlah kendaraan di


Kabupaten Malang
 Jumlah Kendaraan yang bukan
berasal dari Kabupaten Malang
Baris Parkir  Paralel
 Parkir 30 derajat
 Parkir 45 derajat
 Parkir 60 derajat
 Parkir 90 derajat
Guna Lahan  Jenis guna lahan
 Kepemilikan lahan
Retribusi  Tarif parkir

Kelembagaan  Stakeholder yang terlibat


dalam sistem parkir di
Kawasan Kayutangan Malang
 Kewenangan masing-masing
stakeholder
Mengidentifikasi Kinerja Pelayanan Parkir  Volume
Potensi dan Masalah  Akumulasi
 Durasi
mengenai Parkir di
 Pergantian
Kawasan Kayutangan  Kapasitas Ruang
Malang  Kebutuhan Ruang
 Lokasi Parkir Potensial
Pandangan Masyarakat Terkair  Pandangan Masyarakat
Pelayanan Parkir Kawasan Pengguna Parkir
Kayutangan Malang  Pandangan Masyarakat yang
berprofesi sebagai Juru Parkir
Menyusun Rencana Kapasitas Ruang Parkir  Jumlah Petak Parkir
Pengelolaan Parkir di  Rata-rata Lamanya Parkir
Kawasan Kayutangan
Malang

Kebutuhan Ruang Parkir  Jumlah Total Kendaraan Parkir


 Waktu Rata-rata Parkir
 Lamanya Survey
 Faktor Pengurangan Pergantian
Parkir
Menyusun Biaya operasional parkir  Pemasukan parkir
Perbandingan  Pengeluaran untuk
pendapatan daerah pengeluaran parkir
dari parkir
konvensional dan
parkir berlangganan di
Kawasan Kayutangan
Malang

Pendapatan Konvensional  Pendapatan berdasarkan


kondisi eksisting
 Biaya operasional parkir
Skenario pendapatan parkir  Skenario pendapatan
berlangganan dengan metode parkir
berlangganan
 Biaya operasional parkir

3.5 Kebutuhan dan Metode Pengumpulan Data

Tujuan Variabel Sub Variabel Kebutuhan Data Metode


Pengumpulan
Data
Mengidentifikasi Jenis Parkir  Parkir di Data Jenis Survey
Karakteristik badan jalan (on Parkir di Sekunder ke
Parkir di street Kawasan Dinas
Kabupaten parking) Wisata heritage Perhubungan
Malang  Parkir di luar Kayutangan atau Survey
badan jalan (off Malang Primer berupa
street parking) pengamatan
lapangan
Jenis Pengelola atau Data Pengelola Survey
Penerimaan penanggung Parkir di Sekunder ke
Parkir jawab Kota Malang Dinas
parkir Perhubungan
 Penerimaan atau Survey
Parkir yang Primer berupa
termasuk pengamatan
retribusi lapangan
 Penerimaan
Parkir yang
termasuk
pajak daerah
Jenis Kendaraan  Kendaraan Data Jenis Survey
roda 2 Kendaraan dan Sekunder ke
 Kendaraam Kapasitas Parkir Dinas
roda 4 Perhubungan
 Kendaraam atau Survey
besar (lebih dari Primer berupa
4 pengamatan
roda) lapangan
 Kendaraan
tidak bermotor
Baris Parkir  Paralel Data Jenis dan Survey
 Parkir 30 Pengelola Sekunder ke
derajat di Kota Malang Dinas
 Parkir 45 Perhubungan
derajat atau Survey
 Parkir 60 Primer berupa
derajat pengamatan
 Parkir 90 lapangan
derajat
Guna Lahan  Jenis guna Peta Guna Survey
lahan Lahan Sekunder ke
 Kepemilikan Kota Malang Bappeda
lahan Kabupaten
Malang atau
Survey Primer
berupa
pengamatan
lapangan dan
wawancara
Retribusi  Tarif parkir Tarif dan Survey
retribusi parkir Sekunder ke
Dinas
Perhubungan
atau Survey
Primer berupa
pengamatan
lapangan dan
wawancara
inerja Pelayanan  Volume
Parkir  Akumulasi
 Durasi
 Pergantian
 Kapasitas
Ruang
 Kebutuhan
Mengidentifikasi
Ruang
Potensi dan
 Lokasi Parkir
Masalah
Potensial
mengenai Parkir
Pandangan  Pandangan
di
Masyarakat Masyarakat
Kabupaten
Terkair Pengguna
Malang
Pelayanan Parkir
Parkir  Pandangan
Kabupaten Masyarakat
Malang yang
berprofesi
sebagai Juru Kinerja Survey Primer
Parkir Pelayanan berupa
Kapasitas Jumlah Petak Parkir pengamatan
Ruang Parkir Parkir Kabupaten lapangan dan
 Rata-rata Malang wawancara
Lamanya Parkir
Kebutuhan  Jumlah Total
Ruang Parkir Kendaraan
Parkir
 Waktu Rata-
Menyusun
rata Parkir
Rencana
 Lamanya
Pengelolaan
Survey
Parkir di
 Faktor
Kabupaten
Pengurangan
Malang
Pergantian
Parkir
Biaya  Pemasukan
operasional parkir
parkir  Pengeluaran
untuk
pengeluaran
parkir
Menyusun Pendapatan  Pendapatan Data Survey
Perbandingan Konvensional berdasarkan pemasukan Sekunder ke
pendapatan kondisi retribusi Dinas
daerah eksisting parkir dan data Perhubungan
dari parkir  Biaya biaya atau Survey
konvensional operasional operasional Primer berupa
dan parkir parkir pengamatan
parkir lapangan dan
berlangganan wawancara
di Kabupaten
Malang
Skenario  Skenario Data Survey
pendapatan pendapatan Kepemilikan Sekunder ke
parkir dengan Kendaraan Dinas
berlangganan metode parkir Bermotor Perhubungan
berlangganan Kabupaten dan daerah
 Biaya Malang, Studi daerah yang
operasional kasus atau telah berhasil
parkir contoh daerah menerapkan
yang telah parkir
Data berhasil berlangganan
Kepemilikan menerapkan
Kendaraan parkir
Bermotor berlangganan
Kabupaten
Malang, Studi

3.6 Populasi dan Sampel


3.6.1 Populasi
Populasi berdasarkan pada variabel dan tujuan kajian telah dirumuskan yaitu jumlah titik

parkir yang terdapat pada 3 Kecamatan yang menjadi fokus studi. Jumlah titik parkir tersebut

merupakan keseluruhan atau jumlah antara titik parkir on street maupun titik parkir kawasan.

Data jumlah parkir tersebut merupakan data sekunder dari Dinas Perhubungan Kota Malang

dan Kelurahan Oro-oro Dowo, Kelurahan Kauman dan Kelurahan Kiduldalem. Jumlah titik parkir

3 kecamatan di Kabupaten Malang dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut:

Jenis Parkir
Kelurahan Total
TJU TKP
Oro-oro Dowo 5 1 6
Kauman 5 1 6
Kiduldalem 2 5 7
Total 19

3.6.2 Sampel
Dalam kajian ini, menggunakan metode pengambilan sampel Non-Probability Sampling

dengan sub-Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup

sering digunakan. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam

memilih sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria

inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian.

Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon responden

yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari kelompok penelitian.

Dalam kajian ini kriteria yang digunakan untuk pemilihan adalah didasarkan pada jenis

parkir yang digunakan (roda dua, empat atau campuran), jenis pemasukan parkir (retribusi dan

pajak), pengelolaan parkir (dinas perhunungan , swasta atau pihak lain) dengan pemilihan titik

sesuai dengan jumlah proporsi sampel dan didasarkan hasil survey sekunder dan diskusi

dengan stakeholder terkait.

3.7 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang terdapat dalam kajian ini terdiri dari analisis karakteristik

parkir, analisis kinerja pelayanan parkir, analisis biaya operasional parkir, dan analisis skenario

pendapatan parkir.

3.7.1 Analisis Karakteristik Parkir


Analisis Karakteristik Parkir yang dipakai dalam kajian ini memakai analisis statistik

deskriptif. Data dalam kajian ini ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram agar

penyajian dan interpretasi data lebih mudah. Data Karakteristik Parkir yang digunakan dalam

kajian ini seluruhnya untuk analisis kinerja parkir telah dijelaskan pada subbab 3.7.2.
Analisis Karakateristik Parkir yang dilobservasi pada kajian ini terdiri dari jenis parkir,

jenis kendaraan yang parkir, baris parkir, rambu parkir, serta luas segmen (panjang dan lebar

segmen) jika parkir tersebut berada pada badan jalan, dan luas area parkir jika menggunakan

area parkir. Jenis parkir yang dimaksudkan adalah jenis parkir Roda Dua (R2) ataupun Parkir

Roda Empat (R4). Baris parkir yang dimaksudkan adalah jenis parkir paralalel, 30, 45, 60, atau

90 derajat. Serta luas segmen yang didapatkan dari hasil perkalian panjang dikali dengan lebar

segmen atau area.

A. Volume Parkir
Volume Parkir adalah adalah jumlah kendaraan yang terlibat dalam suatu beban parkir

kendaraan-kendaraan perperiode waktu tertentu, biasanya perhari. Jumlah kendaraan per

periode tertentu merupakan hasil integrasi kurva akumulasi parkir untuk periode tertentu.

Volume parkir dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan area parkir dalam

waktu satu hari dengan menggunakan rumus :

Dengan keterangan:
VP: Volume parkir
Ei: jumlah kendaraan yang masuk ke pelataran/gedung parkir dalam periode i
n: jumlah periode jam pengamatan
B. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada

lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu Data ini didapat dengan cara menjumlahkan

kendaraan yang telah memakai lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk

kemudian dikurangi dengan kendaraan yang keluar,maka jumlah maksimum dari kendaraan

yang parkir pada hari dan waktu tertentu akan didapat. Perhitungan akumulasi parkir

menggunakan rumus seperti berikut:

Akumulasi = X + Ei – Ex
Dimana :
Ei = Entry (jumlah kendaraan yang masuk pada lokasi parkir)
Ex = Exit (kendaraan yang keluar pada lokasi parkir)
X = jumlah kendaraan yang ada sebelumnya
C. Durasi Parkir
Durasi parkir adalah rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat tertentu.

Informasi ini didapat melalui perhitungan selisih waktu kendaraan keluar dengan kendaraan

masuk. Terdapat 2 jenis parkir berdasarkan durasi parkir, yaitu :

1. Long Term Parking : waktu parkir lama (> 3 jam)


2. Short Term Parking : waktu kendaraan yang singkat (< 3 jam)
Durasi parkir juga menggambarkan hubungan antara durasi parkir dengan tujuan perjalanan. Selain itu
data durasi parkir sangat berguna untuk merencanakan sistem pembayaran yang akan ditetapkan dan
pengaturan operasinya. Durasi parkir dihitung dengan rumus :
Durasi Parkir = Total waktu parkir / Jumlah kendaraan parkir
D. Kapasitas Parkir
Kapasitas Ruang Parkir adalah daya tampung suatu kendaraan pada lokasi parkir.

Untuk mengetahui kapasitas parkir digunakan rumus seperti berikut:

KP = S/D
Dimana: KP = Kapasitas parkir (kendaraan/jam)
S = Jumlah petak parkir (banyaknya petak)
D = Rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)
E. Indeks Parkir (IP)
Indeks parkir digunakan untuk melihat jumlah petak parkir tersedia di lokasi yang diteliti,

apakah dapat meampung kendaraan yang parkir ataukah tidak. Indeks parkir sendiri adalah

perbandingan antara akumulasi kendaraan yang parkir dengan kapasitas parkir yang tersedia.

Untuk mendapatkan informasi ini digunakan rumus sebagai berikut:

IP = Akumulasi Parkir/Kapasitas Parkir


Dengan makna nilai IP seperti dibawah ini:
Nilai IP > 1 artinya kebutuhan parkir melebihi daya tampung / jumlah 18 petak parkir.
Nilai IP < 1 artinya kebutuhan parkir di bawah daya tampung / jumlah petak parkir.
Nilai IP = 1 artinya kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung / jumlah petak parkir.
F. Pergantian Parkir
Pergantian parkir atau yang biasa dikenal dengan Parking Turnover memperlihatkan

tingkat penggunaan ruang parkir yang didapat dengan membagi volume parkir dengan jumlah
ruang parkir pada periode waktu tertentu. Menurur Oppenlender (1976), pergantian parkir

diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Dengan keterangan :
TR : Angka pergantian parkir (kend/SRP/jam)
Nt : Jumlah total kendaraan selama waktu survei (kend)
S : Jumlah petak parkir yang tersedia dilokasi penelitian
Ts : Lama periode analisis/waktu survei(jam)
G. Penyediaan Parkir
Penyediaan parkir (parking supply) atau merupakan batas ukuran jumlah kendaraan

yang dapat ditampung selama periode waktu tertentu. Data ini diperoleh dengan menggunakan

rumus seperti berikut :

Dengan keterangan:
Ps : Daya tampung kendaraan yang dapat diparkir (kendaraan)
S : Jumlah petak parkir yang tersedia dilokasi penelitian
Ts : Lama periode analisis/waktu survai (jam) D : Waktu rata – rata lama parkir (jam/kend)
f : Faktor pengurangan akibat pergantian parkir, nilai antara 0,85 s/d 0,95.
H. Kebutuhan Ruang Parkir
Kebutuhan Ruang Parkir merupakan total area yang dibutuhkan untuk menampung

kendaraan yang memerlukan parkir berdasarkan fasilitas dan fungsi dari sebuah tata guna

lahan. Untuk mendapatkan data ini dapat menggunakan rumus seperti dibawah:

Dengan keterangan :
S : Jumlah petak parkir yang diperlukan saat ini
Nt: Jumlah total kendaraan selama waktu survei (kend)
D : Waktu rata – rata lamanya parkir (jam/kend)
T : Lamanya survei (jam)
f : Faktor pengurangan akibat pergantian parkir, nilai antara 0,85 s/d 0,95.
3.7.3 Analisis Biaya Operasional Parkir
A. Analisis Pemasukan Parkir
Pemasukan parkir didapatkan dari dua jenis pungutan parkir yaitu retribusi parkir dan

pajak parkir. Retribusi parkir dibebankan berdasarkan jasa penggunaan tepi jalan umum yang

termasuk dalam fasilitas milik pemerintah yang digunakan untuk tempat parkir. Untuk melihat

potensi retribusi parkir bisa melakukan beberapa hal seperti berikut:

1. Menentukan tempat parkir tepi jalan umum yang selanjutnya akan digunakan sebagai objek kajian
tentang potensi retribusi parkir.
2. Mengobservasi untuk mendapatkan data jumlah kendaraan yang sedang melakukan parkir, pungutan
biaya parkir yang dikenakan pada setiap kendaraan yang melakukan parkir, luas area yang digunakan
sebagai tempat parkir serta daya tampung tempat parkir.
3. Menghitung rata – rata jumlah kendaraan yang memakai jasa parkir didaerah tersebut setiap hari.
4. Menghitung potensi retribusi parkir.
Perhitungan potensi bisa dilakukan dengan memakai rumus berikut:

PRP = [(Rata-rata Mobil x TR) + (Rata-rata sepeda motor x TR)] X 360


Sedangkan pajak parkir dibebankan berdasarkan penyelenggaraan parkir diluar jalan

yang dikelola oleh pihak pribadi atau badan usaha yang disediakan dan memiliki kaitan dengan

pokok usaha maupun disediakan oleh penyedia tempat parkir dan garansi kendaraan bermotor

dengan pungutan biaya parkir. Untuk mengetahui potensi parkir dapat dilakukan langkah –

langkah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi objek pendapatan pajak parkir yaitu penyedia tempat parkir diluar badan jalan yang
dilakukan oleh pihak tertentu (pribadi atau badan usaha).
2. Menentukan tempat parkir yang akan diteliti terkait potensi perparkirannya
3. Melakukan survey atau observasi untuk mendapatkan data jumlah kendaraan yang sedang melakukan
parkir, pungutan biaya parkir yang dikenakan pada setiap kendaraan bermotor yang melakukan parkir,
luas areaparkir serta daya muatan tempat parkir.
4. Menghitung rata – rata pendapatan parkir dalam satu periode (per hari).
5. Menghitung potensi pajak parkir. Untuk perhitungan potensi tersebut dapat dihitung menggunakan
rumus berikut:
PPP = Rata-rata pendapatan parkir x 360 hari x Tarif pajak parkir
3.7.4 Analisis Skenario Pendapatan Parkir
A. Pendapatan Asli Daerah Dari Parkir
Pendapatan asli daerah dari retribusi parkir akan melihat target pendapatan dan

realisasi target. Besaran target pendapatan akan di bandingkan dengan realisasi


target,kemudian dilihat seberapa besar capaian. Jika realisasi mencapai target atau bahkan

melebihi target maka kondisi eksisting dianggap baik. Begitu pula sebaliknya Untuk melihat tren

pertumbuhan setiap tahun maka perbandingan yang dilakukan berdasar kepada data series

tahunan, minimal 5 tahun ke belakang.

B. Analisis Nilai Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Retribusi Parkir


Analisis nilai efisiensi pengelolaan parkir dilakukan dengan membandingkan hasil yang

didapatkan dengan usaha atau biaya yang dikeluarkan. Atau dengan kata lain dengan

membandingkan pendapatan dengan biaya operasional, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh

Dinas Perhubungan dan pendapatan juru parkir setelah dikurangi setoran. Nilai efisiensi yang

semakin besar atau mendekati nilai 1, maka diartikan bahwa pendapatan yang didapat oleh

pemerintah daerah efisien. Nilai efisiensi pengelolaan retribusi parkir dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Efisiensi = hasil / biaya = Pendapatan Daerah dari Sektor Retribusi Parkir / Biaya Operasional
Pengelolaan Retribusi Parkir
Sedangkan analisis nilai efektivitas pengelolaan retribusi parkir dilakukan dengan

membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan potensi atau peluang yang ada atau

dengan kata lain membandingkan antara pendapatan retribusi parkir dengan potensi dana

publik retribusi parkir. Nilai efektivitas pengelolaan retribusi parkir dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Efektivitas = hasil / potensi = Pendapatan Daerah dari Sektor Retribusi Parkir / Potensi Dana
Publik
Semakin besar nilai efektivitas atau semakin mendekati nilai 1, maka dapat diasumsikan

bahwa target perolehan daerah dari sektor retribusi parkir mendekati potensi dana yang

sebenarnya beredar di masyarakat atau yang di terima oleh juru parkir (jukir). Begitu pula

sebaliknya.

3.7.5 Analisis IPA (Importance Performance Analysis)


Analisis IPA dipakai untuk melihat tingkat kepentingan dan kepuasan pengguna dalam

menilai kinerja atau performa. Kajian ini memakai persepsi pengguna parkir. Masing-masing

penumpang dan pengguna menilai performa angkutan umum berdasarkan skala interval 1-5,

semakin besar nilainya maka dianggap memiliki tingkat kepentingan dan kepuasan yang

semakin besar pula. Penjelasan masing-masing skala dapat dilihat pada tabel berikut:

No Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan


1 Sangat tidak penting Sangat tidak puas
2 Tidak penting Tidak puas
3 Cukup penting Cukup puas
4 Penting Puas
5 Sangat penting Sangat puas

Kajian ini memakai tiga variabel yang selanjutnya di jabarkan menjadi kriteria. Ketiga

variabel yang dimaksud dalam kajian ini adalah tarif parkir, pelayanan petugas parkir, dan

fasilitas parkir. Adapun untuk pembagian kriteria atau atribut pada masing-masing variabel

dijelaskan pada berikut:

Variabel Atribut
Tarif Parkir A1 1 kesesuaian tarif dengan pelayanan petugas parkir
A1 2 kesesuaian tarif dengan lokasi parkir
Pelayanan Petugas Parkir A2 1 adanya petugas parkir saat masuk
A2 2 adanya petugas parkir saat keluar
A2 3 keramahan petugas parkir
A2 4 keamanan kendaraan dan barang
Fasilitas Parkir A3 1 adanya papan informasi parkir yang jelas untuk keluar dan
masuk
A3 2 adanya rambu dan marka parkir

Penilaian terhadap kriteria ini pada dua faktor, yakni kepentingan dan kepuasan.

Kepentingan adalah atribut yang dianggap penting oleh pengguna dan penumpang dalam

proses perencaanaan fasilitas parkir. Sedangkan kepuasan adalah mengenai kepuasan


pengguna atau penumpang terhadap pelayanan yang didapatkan saat ini (eksisting).

Sementara untuk

Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak (Y)

akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap

atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diketahui dengan rumus:

Dengan keterangan:
X = nilai kepuasan kinerja
Y = nilai kepentingan
Setelah menghitung nilai kepuasan dan kepentingan, akan dihasilkan suatu perhitungan

mengenai tingkat kesesuaian antara kepentingan dan tingkat pelaksanaannya. Tingkat

kesesuaian tersbut yang akan menetukan urutan prioritas peningkatan faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen. Tingkat kesesuaian tersebut dihitung dengan rumus:

Dengan keterangan :
Tk = Tingkat kesesuaian
X1 = Nilai Perceived Konsumen
Y1 = Nilai Harapan Konsumen
Hasil perhitungan tersbut kemudian akan dimasukkan kedalam bentuk kuadran 2

dimensi, dengan sumbu X adalah nilai kepuasan dan sumbu Y dengan nilai kepentingan.

kuadran IPA dapat dilihat pada gambar berikut


Dalam pengambilan strategi, atribut yang berada pada kuadran A merupakan prioritas

utama dikarenakan memiliki kinerja yang kurang baik, tetapi dianggap penting oleh pengguna

dan penumpang. Sementara untuk atribut yang berada di kuadran D, dianggap berlebihan

karena tingkat kepuasan atau kinerja sudah baik namun dianggap faktor atau atribut yang tidak

penting oleh pengguna.

Anda mungkin juga menyukai