Anda di halaman 1dari 4

PERANAN KEBUN BINATANG KASANG KULIM PEKANBARU

SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI EX-SITU DALAM KONSERVASI ALAM


Mata Kuliah Konversi Alam dan Lingkungan
Dosen Pengampu: Astria Zulfa, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh:
1. Nadya Putri Chandraningtyas (203404516075)
2. Alifia Intan Maulina (213403516029)
3. Elvana Jolanda Bogia (213404516079)
4. Ichsan Dicki Fareza (217006516029)
5. Nadhira Ekania (213404516008)

I. Permasalahan Kebun Binatang Kasang Kulim

Kendala yang berasal dari dalam pengelola sendiri yaitu seperti dalam merekrut pekerja
mereka masih kurang memperhatikan pekerja yang memang benar-benar dibidangnya bukan
hanya tau tentang keadaan satwa atau lingkungan kebun binatang dapat diatasi dengan peran
pemangku kepentingan lainnya yang adalah perguruan tinggi ataupun akademia, dengan
menjalankan fungsi tri dharma pergurun tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian.
Untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan, perguruan tinggi bisa mendorong sumber daya
manusia/ pengelola untuk melanjutkan studi sehingga memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,
keahlian yang dapat diandalkan, professional dalam mengelola kebun binatang. Perguruan tinggi
melalui dosen dan mahasiswa juga bisa melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat di
Kebun Binatang Kasang Kulim, hasilnya tentu tidak hanya memberikan keuntungan bagi dosen
dan mahasiswa tapu juga pengelola atau pemilik sehingga tata kelola semakin menjadi lebih
baik, lebih dikenal dan dikunjungi, menjadi objek wisata yang potensial dan unggulan atau kalau
masyarakat mampu, bisa juga diadakan pelatihan dalam bentuk administrasi; pemagangan bagi
peserta didik dalam penggunaan karcis dan pembukuan laporan dan keuangan. Kemudian
bagaimana merawat tanaman, hewan dan menciptakan lingkungan indah, nyaman dan asri.
Meskipun ini masih minim namun perlu diwujudkan, tinggal lagi bagaimana membangun
hubungan antara pengelola dengan masyarakat ataupun dengan pemerintah dan swasta. Peran
pemerintah dan swasta juga penting dalam pelatihan pada masyarakat terkait. Biasanya
pemerintah memiliki dana dan swasta memiliki kemampuan yang dapat diandalkan sehingga
perlu sinergitas.

Masalah seperti pengunjung yang merokok dan membuang punting rokok tersebut ke
dalam kandang satwa, memberikan makanan kepada satwa atau masalah keterjangkauan toilet
yang masih susah untuk dijangkau ,kebersihan toilet yang tidak cukup bersih masih ada sampah
yang berserakan sampai kapasitas lahan parkir yang kurang jalan ke mushalla menurut
pengunjung kurang karena letaknya yang jauh dan jalan yang dilalui belum bagus,Kebersihan
mushalla kurang baik dapat dibenahi dengan solusi pertama semua kegiatan yang ada didalam
kebun binatang ini perlu diawasi oleh sumber daya manusia pekerja yang berada di Kebun
Binatang Kasang Kulim dan pengawasan dilakukan secara berkala atau sesering mungkin untuk
memonitoring kegiatan yang dilakukan para pengunjung kepada para satwa ataupun kegiatan
yang lain. Serta menambahkan fasilitas tempat sampah di segala titik tenpat yaang mudah
terjangakau. Program dan kegiatan serta pengoperasiannya juga seharusnya dipantau dan
dievaluasi secara reguler sehingga dapat dilakukan penyesuaian/ perbaikan yang dibutuhkan
secara dini. Skala dan tipe fasilitas wisata harus diupayakan tidak melampaui batas ambang
penggunaan yang dapat ditoleransi baik untuk perbaikan akses seperti jalan menuju mushalla dan
perbaikan kebersihan yang masih dibilang belum maksimal . Dan untuk fasilitas yang kurang
baik atau belum memadai diperlukan daya dukung dari kemitraan pemangku kepemilikan lokal
maupun pengelola itu sendiri dalam membangun infrastruktur yang masih kurang seperti
Kapasitas lahan parkir serta toilet area depan.

Lalu di dalam pengelolaannya ada partisipasi masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langung. partisipasi masyarakat yang terjadi baru pada tahap pelaksanaan. Dimana untuk
mengelola lahan seluas 10 hektar di Kebun Binatang ini masyarakat sekitar memiliki peran
sebagai karyawan. Ada yang bertugas di bagian administrasi (karcis), pengawasan (parkir/
keamanan), lingkungan (kebersihan) dan lainnya. Masyarakat sekitar bisa saja melakukan
kerjasama ataupun koordinasi dengan pihak pengelola untuk membuat souvenir yang berkaitan
dengan Kebun Biantang Kasang Kulim, sejauh ini belum ada. Padahal dengan letak yang
strategis hal ini sangat mungkin dilakukan.
Apalagi akses masuk ke kebun binatang sepanjang jalan adalah kedai/ toko yang bisa
menjajakan berbagai souvenir, misalnya baju, gantungan kunci, stiker, topi dan lainnya.

II. Upaya penanggulangan permasalahan Kebun Binatang

Sejauh ini yang sudah dilakukan masyarakat adalah partisipasi tidak langsung, dimana
masyarakat sekitar, pengujung memanfaatkan berbagai kesempatan photo untuk koleksi pribadi,
umum dengan menggunakan media cetak, elektronik dan sosial. Oleh karena itu masyarakat bisa
saja mengajukan diri ke pihak pengelola dengan mengajukan berbagai ide-ide yang dapat
meningkatkan keberadaan objek wisata ini sebagai potensi unggulan, tidak hanya
menguntungkan pemilik/ pengelola tapi juga masyarakat sekitar. Begitu pula dengan
penambahan koleksi masyarakat bisa saja memberikan informasi terkait dengan ada hewan liar
untuk ditangkap. Termasuk pula hewan pribadi tapi yang sudah mengalami kesulitan untuk
diurus atau dirawat sehingga bisa diambil alih oleh kebun binatang.

KESIMPULAN

Setelah melihat permasalahan yang ada di Kebun Binatang Kasang Kulim Di Kecamatan Siak
Hulu Kabupaten Kampa diperoleh kesimpulan bahwa , pengelola sendiri yaitu seperti dalam
merekrut pekerja mereka masih kurang memperhatikan pekerja yang memang benar-benar
dibidangnya bukan hanya tau tentang keadaan satwa atau lingkungan kebun binatang dapat
diatasi dengan peran pemangku kepentingan lainnya yang adalah perguruan tinggi ataupun
akademia,kepariwisataan yang telah dijalankan sudah bilang baik, Masyarakat sekitar juga
sudah dilibatkan dalam pengelolaan kebun binatang tetapi masih kurang penambahan fasilitas
tempat sampah dan toilet serta jalan menuju fasilitas tertentu masih sulit dan juga kurangnya
pengawasan bagi pengunjung yang tidak tertib dalam berkunjung ke Kebun Binatang Kasang
Kulim.

SARAN

Dari kesimpulan yang diperoleh tersebut maka hal yang perlu dilakukan agar
pengelolaan kebun binatang menjadi lebih baik yaitu dengan mencari pekerja yang sekiranya
sudah belajae di bidangnya, meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak agar semua
kegiatan yang ada didalam kebun binatang dapat berjalan kondusif dan diawasi dengan baik oleh
pihak kebun binatang sehingga kegiatan yang dilakukan pengunjung di objek wisata bisa
dipantau langsung oleh pihak objek wisata tersebut atau bisa memasang tanda tanda serta
larangan apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan di area kebun binatang agar pengunjung
lebih tertib dalam berkunjung ke kebun binatang dan juga serta meningkatkan usaha yang
dapat dilakukan untuk peningkatan pengelolaan adalah kerjasama dengan

Anda mungkin juga menyukai