Anda di halaman 1dari 14

BUSEM (DETENTION BASIN) DAN LONG STORAGE

Permasalahan :
 Muka air di pembuangan akhir (sungai, laut) berfluktuasi 
Saat m.a. di P.A. > m.a. di saluran  tak dapat membuang air
secara gravitasi

Mengatasi masalah :
a. pintu air (manual, elektrik atau otomatis yang memanfaatkan
perbedaan tekanan air),
b. pompa,
c. busem, long storage.

Pintu air :
o Pintu air dibuka saat m.a. hilir (pembuangan akhir) rendah dan
ditutup bila m.a. hilir tinggi
o Menahan intrusi air asin (untuk saluran yang berhubungan
dengan laut)
 Kapasitas saluran di hulu cukup menahan air sampai m.a. hilir surut,
bila tidak : meluap / menggenang

Pompa :
o Tidak perlu menunggu sampai permukaan air di hilir atau saat
permukaan air laut surut.
o Pengeringan tidak secara langsung  kecepatan pembuangan tidak
dimbangi dengan datangnya inflow

Busem (detention basin, pond), long storage


o Menampung sementara air sampai muka air di pembuangan akhir
turun atau surut.
Perbedaan kolam biasa dengan busem (detention basin)
o Air dipertahankan dalam kolam untuk tujuan tertentu (kolam ikan,
kolam hias dsb). Kolam dikuras pada waktu-waktu tertentu untuk
pembersihan
o Busem : untuk menampung sementara limpasan hujan dalam suatu
kawasan, sementara muka air di pembuangan akhir lebih tinggi
daripada muka air di saluran, sehingga pembuangan tidak bisa
berjalan secara gravitasi. Setelah muka air turun, busem
dikosongkan.

Kolam penampungan, memanfaatkan lahan yang rendah

Kolam penampungan, memanfaatkan lahan yang rendah


Kolam penampungan untuk suatu area permukiman

Kolam untuk suatu perumahan pribadi

Lahan yang digali untuk kolam penampungan.


Prinsip Kerja Busem
 Hubungan antara inflow (I, aliran masuk ke busem) dari saluran-
saluran
drainase, outflow (O, aliran keluar dari busem) dan storage (V,
tampungan dalam busem)
a. Pengaliran secara gravitasi (tanpa pintu, pompa)

V
m³ V2

Vmax

V1

t1 t
Gambar 5.13a. Pengaliran secara gravitasi
V = volume limpasan total (m3)
V1 = volume yang dibuang secara gravitasi (m3)
V2 = volume akhir busem (m3)
Vmax = volume maksimum busem (m3)
b. Pengaliran dengan pompa :
Air dari dalam busem dibuang dengan bantuan pompa dengan debit
konstan.

V
V2

Vmax

V1

t1 t

Gambar 5.13b. Pengaliran dengan bantuan pompa

V = volume limpasan total (m3)


V1 = volume yang dibuang dengan bantuan pompa dengan debit konstan
(m3)
V2 = volume akhir busem (m3)
Vmax = volume maksimum busem (m3)

Lokasi Busem
Ada beberapa alternatif penempatan busem :
a. Di tempat rendah
b. Di ruas saluran drainase yang diperlebar yang
c. Di muara saluran yang berbatasan dengan laut. (Gambar 5.14c.).

busem

Saluran sekunder

Saluran primer
a). Busem di tempat rendah

Saluran diperlebar

saluran

Long storage
pintu air

b). Busem di ruas saluran drainase (long storage)

laut
busem

Pintu air /
pompa

c). Busem di muara saluran drainase

Fasilitas Busem
Umumnya busem mempunyai fasilitas sebagai berikut :
1. busem + pompa
2. busem + pintu air / gorong-gorong
3. busem + pintu air / gorong-gorong + pompa
dengan dasar pembuangan akhir, sehingga saat muka air surut
dapat dilakukan penggontoran.
Perhitungan Kapasitas Busem dengan Metode Rasional.
Qmaks ---------------

5
4 6
3
2 7
0 1 8
Δt Δt Δt Δt Δt Δt Δt Δt
<------------- tc ----------> <------------- tc ---------->

Hidrograf rasional.
Volume banjir = Luas segitiga = jumlah luas pias = ½*2*tc*Qmaks
Bila pembuangan menggunakan pompa dengan kapasitas Qp, maka
setiap Δt ,  Volume outflow = Q* Δt
Kapasitas busem = Selisih maks inflow dan outflow.
Contoh soal :
Diketahui : Intensitas hujan rencana untuk periode ulang 5 tahun
dinyatakan dengan rumus :
2667
I= mm / jam (5.3.1)
(t  15)

t dalam menit
Dari perhitungan sebelumnya diperoleh  Ai * Ci = 93400 m² =
0.0934 km²,
Hitunglah kapasitas busem bila pembuangan aliran menggunakan pipa
dengan debit outflow konstan sebesar 0,300 m³/dt.
Lihat tabel di bawah ini :
Kolom 2 : dari rumus 5.3.1.
Kolom 3 : kolom 1 × kolom 2 × 60
Kolom 5 : kolom 3 – kolom 4
Kolom 6 = kolom 5 * kolom 1 *60
Tabel 5.2. Perhitungan Kapasitas Busem
Durasi Intensit Debit Debit Selisih Kapasi
hujan as Inflow Outflow (m³/dt) tas
(min) Mm/ja (m³/dt) (m³/dt) (m³)
m
1 2 3 4 5 6
2 157 4,070 0,300 3,770 452
5 133 3,460 0,300 3,160 948
10 107 2,768 0,300 2,468 1481
12 99 2,563 0,300 2,263 1629
15 89 2,306 0,300 2,006 1806
20 76 1,977 0,300 1,677 2012
30 59 1,538 0,300 1,238 2228
45 44 1,153 0,300 0,853 2304
60 36 0,923 0,300 0,623 2241
75 30 0,769 0,300 0,469 2110
90 25 0,659 0,300 0,359 1939
120 20 0,513 0,300 0,213 1530

Dari perhitungan di atas dapat dilihat kapasitas busem yang diperlukan


2304 m³.
Bila B = lebar busem = 20 m dan L = panjang busem = 80 m, maka
kedalaman air di busem  H = 2304/(20*80) = 1,44 m.

Anda mungkin juga menyukai