html
Bruner (Pitajeng, 2006: 27) berpendapat bahwa “belajar matematika adalah belajar
tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang
matematika”. Siswa harus menemukan keteraturan dengan cara mengutak-atik benda-benda yang
berhubungan dengan keteraturan intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan demikian siswa
dalam belajar, harus terlibat aktif mentalnya. Selanjutnya Bruner (Martianty, 2004: 15)
menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan
hendaknya jangan menggunakan penyajian yang tidak sesuai dengan tingkat kognitif siswa.
Disarankan agar guru mengikuti aturan penyajian dari enaktif, ikonik, kemudian simbolik.
Penerapan teori bruner memiliki beberapa kelebihan antara lain: (a) Dapat memahami
konsep dan struktur matematika secara Komprehensif, (b) Lebih mudah mengingat materi yang
dipelajari, (c) Mempermudah terjadinya transfer. Hal ini sejalan dengan Dahar (1998) yang
mengungkapkan bahwa teori bruner memiliki kelebihan antara lain (a) Pengetahuan yang
diperoleh bertahan lama, (b) Meningkatkan kemampuan penalaran siswa yang terjalin secara
Adapun teorema yang dikemukakan oleh Bruner (Aisyah, 2007: 9) sebagai berikut:
Menyatakan bahwa cara berpikir terbaik bagi siswa untuk memulai belajar konsep dan
prinsip didalam matematika adalah dengan mengkontruksi konsep dan prinsip itu.
akan cenderung mengingat gagasan tersebut dan kemudian mengklasifikasikan kedalam situasi
yang tepat. Jadi tercapainya pemahaman pada tahap permulaan belajar konsep tergantung kepada
pembelajaran konsep luas segitiga adalah pada tahap awal pemahaman konsep, diperlukan
aktivitas-aktivitas konkret yang mengantar siswa kepada pengertian konsep tersebut. Sebagai
contoh untuk mengajarkan konsep luas segitiga, siswa akan lebih memahami konsep tersebut
Menyatakan bahwa notasi permulaan belajar dibuat lebih sederhana secara kognitif dan
dapat dimengerti lebih baik oleh siswa, sebab dalam penyajian konsep notasi memegang peranan
penting. Oleh sebab itu, notasi yang digunakan dalam menyatakan suatu konsep tertentu harus
konkret keabstrak harus disertakan pengkontrasan dan variasinya. Pengkontrasan dan variasi
sangat penting dalam melakukan pengubahan dari konsep konkret ke konsep yang abstrak,
diperlukan contoh-contoh yang banyak sehingga siswa mampu mengetahui karakteristik konsep
tersebut.
dihubungkan dengan konsep, struktur, dan keterampilan yang lain. Hal ini penting dalam belajar
matematika, karena materi yang satu mungkin merupakan prasyarat bagi yang lainnya, atau suatu
Dari empat teorema di atas, guru dapat menjadikan landasan berpikir untuk menerapkan
yang telah dipahaminya. Apabila hal tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka materi yang
Referensi :
Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Aisyah, Nyimas,dkk. 2007. Pengembangan Pembelajarn Matematika SD. Jakarta: Direktorat
Jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.
Martianty.2004. Meningkatkan Pemahaman Konsep dalam Membandingkan Dua Pecahan Biasa
melalui Penerapan Teori Bruner pada Siswa Kelas III SD. Tesis. Malang: Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Malang.