Anda di halaman 1dari 10

Nama : Adella rosalyta

Nim : 131191009

Resume Hakikat IPS.


Pengertian, fungsi dan tujuan pembelajaran IPS !
Ø Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPSatau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika
pengajaran IPS dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.
Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru
dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
• Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial.
Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi,
ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari.
• Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan
tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang
biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan
lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.
Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang
terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
• Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan
membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan
diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih,
kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolahsekolah. Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan
pembelajaran IPS yang
dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,
tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan
keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masingmasing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan
dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu
lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa dan siswi yang
mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Dengan
bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut
ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh
dari siswa dan siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.

Tujuan IPS
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara
hirarki, tujuan pendidikan nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap jenis dan jenjang
pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata
pelajaran pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis
operasional dijabarkan dalam tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran.
Sub bahasan ini dibatasi pada uraian tujuan kurikuler bidang studi IPS.Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal berikut:
• membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat;
• membekali peserta didik dengan kemapuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;
• membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang
keilmuan serta berbagai keahlian;
• membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang
menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan
• membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan
kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi. Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam
pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis
dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.

Fungsi IPS
Salah satu fungsi pengajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta
* Corresponding author.
E-mailAddresses:rudycarrera911@gmail.com(RudiHidayat)
dan ide-ide kepada anak. Selain itu juga mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas, memberikan informasi dan teknik-
teknik sehingga mereka dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya. Sebagai contohnya tradisi dan nilai-nilai dalam
masyarakat, kebudayaan dari berbagai lingkungan serta pengaruhnya terhadap hubungan dengan warga masyarakat lainnya,
pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh masyarakat.

Daftar pustaka
https://www.padamu.net/hakikat-dan-tujuan-pendidikan-ilmu-pendidikan-sosial-ips
http://pgmionemode.blogspot.com/2012/04/pengertian-fungsi-dan-tujuan.html?m=1

1 KeefektifanModelPembelajaranThinkTalkWriteBerbantuMediaPuzzleTerhadapHasilBelajar
Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02Batang
Rudi Hidayat, Choirul Huda, Qoriati Mushafanah (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Think Talk Write Berbantu Media
PuzzleTerhadapHasilBelajarSiswaKelasVMataPelajaranIPSSDNegeriKutosari02Batang.JurnalIlmiahSekolahDasar.Vol.1 (3)
pp.179-185.

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE


BERBANTU MEDIA PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS V MATA PELAJARAN IPS SD NEGERI KUTOSARI 02
BATANG
Rudi Hidayat1,*, Choirul Huda2, Qoriati Mushafanah3
1 Universitas PGRI Semarang, Indonesia
2 Universitas PGRI Semarang, Indonesia
3 Universitas PGRI Semarang, Indonesia

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V mata Keywords:
pelajaran IPS. Hal tersebut dikarenakan kurangnya inovasi model dan media Think Talk Write,
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Permasalahan dalam Media Puzzle,
penelitianiniadalahApakahModelPembelajaranThinkTalkWriteberbantumedia Hasil Belajar
PuzzledapatmembantumeningkatkanhasilbelajarsiswakelasVmatapelajaranIPS
SDNegeriKutosari02Batang?Dengantujuanyanghendakdicapaidalampenelitian ini
untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Think Talk Write berbantu
media Puzzle terhadap Hail Belajar siswa kelas V mata pelajaran IPS SD Negeri
Kutosari 02 Batang. Desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi
penelitianadalahseluruhsiswakelasVSDNegeriKutosari02Batangdengansampel
penelitian yaitu kelas VA dan VB. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes,
observasi,dokumentasi,danwawancara.Teknikanalisisdatayangdigunkanyaituuji
prasyaratdatadanujihipotesis.Berdasarkanuji-tdiperolehthitungsebesar2,76285
sedangkanttabeldengandk=n1+n2-2=22+23–2=43,dantarafsignifikan0,05maka
diperolehttabelsebesar1,68.Karenathitung>ttabelyaitu2,76285>1,68makaH0
ditolakdanHaditerima.MakadapatdisimpulkanbahwamodelpembelajaranThink
Talk Wrtite berbantu media puzzle lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V mata pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02 Batang dibanding dengan
menggunakan model konvensional. Saran yang dapat penulis sampaikan pada
penelitian ini adalah agar model pembelajaran Think talk Write dapat digunakan
sebagaialternatifmodelpembelajarandalamkegiatanpembelajaran.

Pendahuluan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pada pasal 1
menyebutkan disebutkan bahwa pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan
memegangperananyangsangatpentingdiberbagaisektorkehidupan.Pendidikanyangberkualitasakan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas pula (Juniasih, 2013). Untuk dapat membentuk
peradaban bangsa yang bermartabat maka pendidikan harus menjadi prioritas pertama dan utama.
Sukses atau tidaknya suatu pendidikan tergantung pada semua komponen yang terlibat dalam suatu
pendidikan(Lestari,2016).Tujuanpendidikantersebutakantercapaiapabilagurumampumenciptakan
suatu proses pembelajaran yang optimal sehingga siswa mencapai hasil belajar sesuai KKM (Kriteria
KetuntasanMinimal)ataubahkanlebih.Pembelajaranyangaktifselaludiiringidenganaktivitasyangaktif
* Corresponding author.
E-mailAddresses:rudycarrera911@gmail.com(RudiHidayat)
serta adanya kemampuan cara berpikir siswa yang kritis terhadap materi yang dibelajarkan oleh guru (
Gunawan,2016).
PermasalahandilapanganyangterjadipadakelasVSDNegeriKutosari02Batangdiantaranya
penggunaanmodelpembelajaranceramahdalamkegiatanpembelajarandansiswakurangaktifselama

1 KeefektifanModelPembelajaranThinkTalkWriteBerbantuMediaPuzzleTerhadapHasilBelajar
Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02Batang
pembelajaranberlangsung,haltersebuttidaksesuaidengantujuanpendidikanyangtermuatdalamUU
no.20Th.2003pasal1,yangmengakibatkanhasilbelajarsiswatidaksesuaiharapanatautuntasKKM
khususnya pada mata pelajaran IPS. Pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat dengan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam rangka berpartisipasi di dalam masyarakat,
negara,danbahkandidunia(BanksdalamSusanto,2013:141).KarakterisitikmatapelajaranIPSmenurut
walikelasVASDNegeriKutosari02Batang,IPSmerupkanmatapelajaranyangmenuntutsiswauntuk
menghafal(hafalan)dikarenakanmateridariIPStersebutbersifatabstraksehinggasiswaseusiakelasV SD
yang tahapan berpikirnya masih dalam tahapan berpikir secara konkret terkadang mengalami
kesulitandalammemahamimateri-materiIPStersebut.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa
terhadappelajaran,menumbuhkandanmeningkatkanmotivasidalammengerjakantugas,memberikan
kemudahanbagisiswauntukmemahamipelajaransehinggamemungkinkansiswamencapaihasilbelajar
yang lebih baik (Aunurrahman 2009:143).
BerdasakanpermasalahantersebutpenelitimenerapkanmodelpembelajaranThinkTalkWrite.
ModelpembelajaranThinkTalkWritemerupakanmodelpembelajaranberkelompokyangterdiridaritiga fase,
yaitu fase think (berpikir), fase talk (berbicara) dan fase write (menulis). Think Talk Write pada dasarnya
dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan strategi Think Talk Write dimulai dari
keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca.
Selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis (Hamdayama,
2014: 217). Sedangkan menurut Chandra (2014), TTW dimulai dari keterlibatan siswa
dalamberfikirsendirisetelahmembacamateriselanjutnyaberbicaraataumembagikanidedenganteman dan
dilanjutkan dengan menuliskan laporan atau kesimpulan. Menurut Sugiantari (2016) pelaksanaan
pembelajaran dengan model Think Talk Write (TTW) akan lebih maksimal jika didukung oleh media
pembelajaranyangtepat.Olehkarenaitumodelpembelajarantersebutdivariasikandenganmediapuzzle
sebagaialatbantuuntukmengoptimalkanprosespembelajarandengancarabermaindanberdiskusi.Dari
penerapan model Think Talk Write yang divariasikan dengan media puzzle diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajarsiswa.
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran Think talk Write
berbantu media puzzle efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pata pelajaran IPS SD Negeri
Kutosari 02 Batang?”.
Tujuan dari penelitian tersebut dalah untuk mengetahui keefektifan model Think Talk Write
terhadap hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02 Batang.
Menurut Supriyono (2014: 5) berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi dan keterampilan”. Dalam Susanto (2013: 5)
hasilbelajaradalahperubahan-perubahanyangterjadipadadirisiswa,baikmenyangkutaspekkognitif,
afektif,danpsikomotoriksebagaihasildarikegiatanbelajar.PengertiantersebutdipertegasolehNawawi
(dalam Susanto, 2013: 7) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajarai meteri pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperolehdarihasiltesmengenalsejumlahmateripelajarantertentu.
Media(Sadiman,dkk,2012:7)adalahsegalasesuatuyangdapatdigunakanuntukmenyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dalam pendidikan, media
difungsikansebagainsaranauntukmencapaitujuanpembelajaran.Karenanyainformasiyangterdapat
dalam media harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak maupun mental dalam bentuk aktifitas
yangnyata,sehinggapembelajarandapatterjadi(Kustandi,dkk2011:23).
Peneliti memilih model pembelajaran Think Talk Write yang divariasikan dengan media puzzle
berupa puzzle tokoh kemerdekaan yang terdiri dari dua sisi, sengan sisi luar berupa gambar tokoh
kemerdekaa dan sisi dalam berisi potongan informasi tetntang tokoh tersebut, dan nantinya siswa
diminta mencari informasi dari puzzle tersebut dan menyatukan kembali. Dan pada bagian akhirnya
setiapkelompokmelakukanpresentasididepankelas.Setelahdipresentasikansetiapkelompokmembuat
pertanyaan beserta jawabannya kemudian pertanyaan tersebut ditukar kepada kelompok lain untuk
dijawab,apabilasiswaataukelompokmenjawabbenarmakamemperolehnilaiataupoint.
PenelitiantentangpenggunaanmodelpembelajranThinkTalkWriteyangtelahdilakukanoleh
Komang Ratna Puspa Sari dengan judul penelitian “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Think Talk Write
(TTW)terhadapHasilBelajarIlmuPengetahuanAlamSiswaKelasIVSDN1PeguyanganDenpasar”dari hasil
uji hipotesis dengan uji t, dengan menggunakan taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 78
diperolehttabelsebesar2,000sedangkanthitungberdasarkanhasilanalisisdiperoleh8,05sehinggat hitung>
ttabelmakadapatdisipulkanbahwaH0ditolakdanHaditerimadandinyatakanbahwaterdapatperbedaan yang
signifikan antara siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe ThinkTalk

* Corresponding author.
E-mailAddresses:rudycarrera911@gmail.com(RudiHidayat)
Write(TTWdengansiswayangdibelajarkanmelaluipembelajarankonvensional.Didasaripermasalahan
dilapangan dan dengan rujukan dari penelitian sebelumnya, maka diadakan penelitian dengan judul “
Keefektifan model pembelajaran Think Talk Write berbantu media Puzzle terhadap hasil belajar siswa
kelasVmatapelajaranIPSSDNegeriKutosari02Batang”.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutosari 02 Jl. Raya Kutosari Desa Kutosari, Kecamat
Gringsisng, Kabupaten Batang. Penelitian disasarkan pada semester genap kelas V tahun ajaran
2016/2017, pada tanggal 8-10 mei 2017.
Dalampenelitianiniadaduamacamvariabelyaituvariabelbebasdanvariabelterikat.Variabel
bebasdalampenelitianiniyaitumodelpembelajaranThinkTalkWriteberbantumediapuzzle,sedangkan
variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kutosari 02 Batang.
Sampeladalahbagian(anggota)daripopilasiyangdiambilsecarabenar,karenadapatmewakilipopulasi
secarasah(representatif)(Soegeng,2016:94).SampeldalampenelitianiniadalahsiswakelasVSDNegeri
Kutosari02BatangyaitukelasVAdanVB.Tekniksamplingyangdigunakandalampenelitianiniadalah
tekniksamplingclusterrandomsampling.DimanakelasVpararel2kelasyaitukelasVAdanVB,danKelas
VAsebagaikelaseksperimenyangakandiberiperlakuandenganmodelpembelajaranThinkTalkWrite
sedangkan kelas VB merupakan kelas kontrol yang akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran
konvensional atauceramah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuantitatif dengan desain penelitian Pretest-
posttest control group design. Yaitu dengan menggunakan dua subjek penelitan yaitu kelas VA dan kelas
VB. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai pretest-posttes dan hasil belajar akhir (nilai
posttest) dari kedua kelas tersebut. Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keefektifan dari model
pembelajaran Think Talk Write yang diberikan pada kelas VA SD Negeri Kutosari 02 Batang.
Keefektifan (KBBI, 2008: 374) berasal darikata efektif yang mempunyai arti ada efeknya
(akibatnya, pengaruhnya, kesannya), dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang suatu usaha,
tindakan). Sedangkan kata keefektifan mempunyai arti keadaan berpengaruh, keberhasilan (tentang
usaha, tindakan). Keefektifan juga bisa diartikan sebagai suatu keberhasilan dari suatu usaha tertentu
atautindakantertentu.Pembelajarandianggapefektifapabilaskoryangdicapaisiswamemenuhibatas
minimalkompetensiyangtelahdirumuskan(Uno,2015:173).
Tahapan penelitian adalah sebagai berikut: (a) tahapan persiapan, yang meliputi: penentuan
materi, membuat rancangan pembelajaran, menyesuaikan alokasi waktu, membuat kisi-kisi instrumen
soal dan menyusun instrumen soal. (b) tahapan pelaksanaan, yaitu melakukan pembelajaran sesuai
dengan rancangan penelitian pada kelas yang telah ditentukan. (c) tahapan analisis, meliputi: analisis
awal, analisis akhir dan uji hipotesis.
Dalam penelitian ini penliti menggunakan instrumen tes berupa soal pilihan ganda yang sudah di uji
validitas,reliabilitas,tarafkesukran,dandayapembeda.Instrumensoaltersebutberjumlah30butirsoal
pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar “Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”. Selanjutnya nilai test yang diperoleh siswa (pretest dan
posttest) di uji normalitas menggunakan uji lillieforse dan uji homogenitas menggunakan uji F. Pada
analisis data akhir yang diperoleh dari nilai tes akhir siswa (posttest), kemudian di uji normalitas akhir
denganmenggunakanujilillieforse,ujiketuntasanbelajaryangmeliputiketuntasanbelajarindividudan
klasikal,ujihipotesismenggunakanujit-test,danujiN-gainuntukmengetahuipeningkatanhasilbelajar
siswa.

Hasil Dan Pembahasan


Hasil
Hasil penelitian yang dilakukan pada SD Negeri Kutosari 02 Batang diperoleh nilai awal siswa
(pretest) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut 1.

Tabel 1
Rekapitulasi nilai pretest kelas eksperimen dan kelas control

Jumlah Nilai Nilai Tuntas Tidak Tuntas


Kelas Rata-Rata
siswa tertinggi terendah (siswa) (siswa)
Eksperimen 22 59,95 80 43 7 15
Kontrol 23 53,35 80 33 6 17

Rudi Hidayat, Choirul Huda, Qoriati Mushafanah (2017).


Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (3) pp. 179-185. 18
Grafik 1
Hasil penelitian nilai pretest

18
16
14
12
10
8
Jumlah
6
4
2
0

Dari tabel 1 dan grafik 1, dapat dilihat selisih hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Nilai tersebut merupakan nilai siswa sebelum diberi perlakuan dengan model pembelajaran
masing-masing. Setelah dilakukan tes awal (pretest) dan dipat hasilnya, kemudian dilakukan
pembelajarandengaperlakuanmasing-masing.Untukkelaseksperimendiberiperlakuandenganmodel
pembelajaran Think Talk Write berbantu media puzzle, sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan
denganmenggunakanmodelkonvensionalatauceramah.Setelahdiberiperlakuankemudiandilakuakn
tesakhir(posttest)dandidapathasilposttestsebagaiberikut:

Tabel 2
Rekapitulasi nilai posttest kelas ekperimen dan kelas control

Jumlah Nilai Nilai Tuntas Tidak Tuntas


Kelas Rata-Rata
siswa tertinggi terendah (siswa) (siswa)
Eksperimen 22 80,32 93 67 19 3
Kontrol 23 70,35 90 43 12 11

Grafik 2
Hasil penelitian nilai posttest

20

15
Jumlah

10
Tuntas
5
Tidak Tuntas

0
KelasKelas KontrolEksperimen

Data nilai hasil pretest dan posttest kemudian dilakuan pengujian normalitas dengan uji
lillieforse. Pada hasil nilai pretest dilakuakan pengujian normalitas awal untuk masing-masing kelas.
Untuk uji normalitas awal pada kelas eksperimen dipeoleh L 0=0,182 dan Ltabel=0,190 maka L0 > Ltabel
sehingga data berdistribusi normal, untuk kelas kontrol diperoleh L 0=0,130 dan Ltabel=0,173 maka L0 >
Ltabel sehingga data berdistribusi normal.
Setelahdidapatdatadarikeduakelasberdistribusinormal,kemudiandilakukanujihomogenitas
denganujiF,denganS2=296,0252danB=106,267diperolehhasilχ2sebesar3,7286dengantarafnyata
sebesar5%atauintervalkepercayaansebesar95%dandk=1makadiperolehχ 295%(1)=3,84.Sehinggaχ2

18 KeefektifanModelPembelajaranThinkTalkWriteBerbantuMediaPuzzleTerhadapHasilBelajar
Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02Batang
<χ295%(1),karenachihitung(3,7286)<chitabel(3,84)makadapatdisimpulkanbahwakeduakelompok
mempunyai varian yanghomogen.
Setelahdilakukananalisispadahasilpretestsiswa,kemudianhasilposttestdulakukanpengujian
ujinormalitasdenganujilillieforse.UntukkelaseksperimendiperolehL 0=0,148danLtabel=0.190makaL0
>
Ltabelsehinggadataberdistribusinormal,untukkelaskomtroldiperolehL 0=0,147danLtabel=0,173maka L0
> Ltabel sehingga data berdistribusinormal.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar individu siswa:
skor yangdiperoleh
ketuntasan individu = x100%
skor maksimal
siswa dapat dikatakan tuntas secara individu apabila hasil nilai siswa ≥ 75, dari perhitungn ketuntasan
individu siswa kelas eksperimen diperoleh 19 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas, sedangkat untuk
kelas kontrol 12 siswa tuntas dan 11 siswa tidak tuntas.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal siswa:

Tingkat ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas belajar


jumlah siswa yang mengikuti tes x 100%
Ketuntasanbelajarsecaraklasikal,dikatakantuntasapabilasekurang-kurangnya75%darisiswa
berhasil mencapai tingkat ketuntasan yang telah ditetapkan atau KKM.. dari hasil perhitungan, kelas
ekperimentuntassecaraklasikal86,6363%dankelaskontroltuntassecaraklasikal52,1739%.
Hipotesis penelitian dalam penelitian ini yang akan diuji adalah
𝐻0= Model pembelajaran Think Talk Write berbantu media puzzle tidak efektif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS.
𝐻𝑎= Model pembelajaran Think Talk Write berbantu media puzzle efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS.
Dengan kriteria keefektifan dari mdel Think Talk Write, sebagai berikut:
1) HasilbelajarsiswamencapanilaiKKMyaitu≥75denganminimal75%darijumlahseluruhsiswa tuntas
KKM setelah diberiperlakuan.
2) Adanya perbedaan antara hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberi
perlakuan dengan model pembelajarantertentu.
3) Peningkatannilaiposttestyangsignifikandarinilaipretest.
Hasilpenelitianpadakelaseksperimendankelaskontroldiperolehnilaiakhir(posttest)dengan rata-
rata kelas eksperimen 80,32 dan rata-rata kelas kontrol 70,35. Simapangan gabungan 9,8319
sehinggadiperolehthitungsebesar2,7628danttabelsebesar1,68dengandk=43dengantarafsignifikan5%.
Karena thitung > ttabel yakni 2,7628 > 1,68 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa
Model pembelajaran Think Talk Write berbantu media puzzle efektif dalam meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaranIPS.
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan nilai posttest pada masing-masing kelas, dilakukan

pengujianujiN-gain,denganrumusg T2 T1
,dandidapathasilujiN-gainuntukkelaseksperimen
Tmaks T1
sebesar0,5085terletakpadakriteriasedang,hasilperhitunganujiN-gainpadakelaskontroldiperoleh hasil
sebesar 0,38558 pada kriteria sedang. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil uji N-gain kelas
eksperimenlebihbesardaripadakelaskontroldenganselisihnilaisebesar0,1229.
Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa model
pembelajaranThinkTalkWritedibandingdengankelaskontroldenganperlakuanmodelkonvensional, hal
ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014: 221-222) Think Talk Write memiliki beberapa manfaat
dalam pembelajaran,yaitu:
1) Model pembelajaran berbasis komunikasi dengan strategi TTW dapat membantu siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep siswa menjadilebih baik,
siswa dapatmengkomunikasikan atau mendiskusikan pemikirannya dengan temannya sehingga
siswa saling membantu dan sling bertukar pikiran. Hal ini dapat membantu siswa dalam
memahami materi yangdiajarkan.
2) ModelpembelajaranberbasiskomunikasidenganstrategiTTWdapatmelatihuntukmenuliskan
hasil diskusinya kebentuk tulisan secara sistamatis sehingga siswa akan lebih memahami materi
danmembantusiswauntukmengkomunikasikanide-idenyadalambentuktulisan.

Rudi Hidayat, Choirul Huda, Qoriati Mushafanah (2017).


Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (3) pp. 179-185. 18
Simpulan dan Saran

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Think Talk Write berbantu puzzle efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran siswa
kelas V pada mata pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02 Batang. Keefektifan model pembelajaran Think
Talk Write berbantu puzzle terlihat dari:
1) peningkatan hasil belajar (posttest), persentase ketuntasan klasikal untuk kelas VA (kelas
eksperimen) 86,63% dengan nilai rata-rata 80,32. Sedangkan persentase pada kelas VB (kelas
control) yaitu 52,174% dan nilai rata-rata70,35
2) HasilUjit-testdiperolehnilaithitunglebihbesardibandingnilaittabelyaitu2,76258>1,68sehinggaHa yaitu
model pembelajaran Think Talk Write berbantu media Puzzle efektif meningkatkan hasil
belajarsiswakelasVmatapelajaranIPSdibandingdenganmodelceramahataukonvensional
3) BerdasarkanujiN-gaindiperolehpeningkatanhasilbelajarkelasEksperimen(VA)sebesar0,5085
lebihbesardaripadakelaskontrol(VB)yaitu0,3856,denganselisihkelaseksperimen0,1229lebih besar
dari pada kelaskontrol.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan tersebut, dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian dalam
penelitianinitelahtercapai.Olehkarenaitudisarankankepadaguru-guruhendaknyadapatmenjadikan
model pembelajaran Think Talk adan Write berbantuan media puzzle model pembelajaran yang harus
diterapkandalampembelajaran.Tidakhanyamodeltersebut,namunmodel-modelpembelajaranlainnya
jugalebihditingkatkanlagiagarkegiatanpembelajaranlebihinovatifdantidakberkesanmembosankan bagi
peserta didik. Penelitian ini juga dapat dijadikan refrensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
denganmateriataupokokbahasanyangberbeda,tingkatankelasyangberbeda,dantambahanvariabel baru
sebagai kreativitasbaru.

Daftar Pustaka

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.


Chandra,SariRahma,AhmadFauzan,danHelma.2014.PengaruhModelPembelajaranTipeThinkTalk
Write Dan Gender Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 12
Padang.JurnalPendidikanMatematikaVol.3No.1(2014):Part2Hal35-40
DepartemenPendidikanNasionalPusatBahasa.2008.KamusBahasaIndonesia.Jakarta:PusatBahasa.
Gunawan,IWayan,IKetutDibia,LuhPutuPutriniMahadewi.2016.PenerapanModelThinkTalkWrite
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Ipa. e-Journal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Juniasih,NiWyn.,INym.Jampel,NiMd.Setuti.2013.PengaruhModelPembelajaranThinkTalkWrite
(Ttw)BerbantuanMediaKonkretTerhadapHasilBelajarIpaSiswaKelasIVSD.MimbarPGSD Vol 1,
No1.
Kustandi, Cecep, Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Lestari,NiPutuCandra,Gd.Sedanayasa,DesakPt.Parmiti.2016.PengaruhModelPembelajaranThink
TalkWriteBerbantuanMediaGrafisTerhadapHasilBelajarIpaSekolahDasar.e-JournalPGSD
UniversitasPendidikanGaneshaJurusanPGSDVol:4No:1.
Sadiman, Arief s, Rahardjo, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Soegeng, A. Y. 2016. Dasar-Dasar Penelitian. Semarang: Magnum Pustaka Utama.
Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

18 KeefektifanModelPembelajaranThinkTalkWriteBerbantuMediaPuzzleTerhadapHasilBelajar
Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPS SD Negeri Kutosari 02Batang
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Kemendiknas
Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Sari,Komang,dkk.2015.“PengaruhStrategiPembelajaranThinkTalkWrite(TTW)TerhadapHasilBelajar
IlmuPengetehuanAlamSiswaKelasIVSDN1PeguyanganDenpasar”.JurnalPGSDUniversitas
PendidikanGaneshaVol.3No.1Tahun2015.(diunduh14Desember2016pukul23:43.
Sugiantari, Gusti Ayu Putu, Gede Sedanayasa, I Wayan Widiana. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran
ThinkTalkWriteBerbantuanMediaBendaKonkretTerhadapHasilBelajarMatematikaSiswa. e-
JournalPGSDUniversitasPendidikanGaneshaJurusanPGSDVol:4No:1.

Rudi Hidayat, Choirul Huda, Qoriati Mushafanah (2017).


Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (3) pp. 179-185. 18

Anda mungkin juga menyukai