Anda di halaman 1dari 47

ETIK

Kata “etik” bersumber pada kata dalam bahasa Ingeris : “ethic”


yang juga berasal dari bahasa Latin (Yunani kuno) “ethikos”.
Wikipedia menjelaskan sebagai berikut:
“Ethics or moral philosophy is a branch of philosophy that
involves systematizing, defending, and recommending
concepts of right and wrong conduct.”

Etika atau filsafat moral adalah cabang filsafat yang membuat


sistematik, menawarkan, dan merekomendasikan konsep
perilaku benar dan salah
Istilah “etik” lebih terkait dengan moral, benar atau salah dan juga
hukum.
Definisi etik yang paling umum adalah “prinsip-prinsip yang
dipegang teguh” (“rules of conducts”) dalam bekerja,
melaksanakan tugas dan kewajiban.
ETIKA
Kata “etika” sebenarnya juga mendekati “etik” tetapi aturan dan
konsekwensi tidak sekeras “etik”.
Etika lebih menjelaskan tentang “pantas” dan tidaknya suatu
tindakan atau sikap.
“Hukuman” untuk pelanggarannya pun tidak seberat pelanggaran
terhadap etik. Mungkin hanya bersifat cemoohan terbuka atau
diam diam.
Selain “etik” dan “etika” ada sebuah kata lain yang berdekatan yaitu
“etiket”.
Kata “etiquette” berasal dari bahasa Perancis. Arti kata “etiket” lebih
banyak mencakup tentang aturan dan prosedur dalam bertingkah
laku dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kata yang lebih biasa digunakan dalam bahasa Indonesia adalah
“tata krama” dan “sopan santun”.
Etiket sangat erat kaitannya dengan budaya dan kebiasaan bangsa
dan atau suku.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG
RUMAH SAKIT
Perubahan tata nilai
UU 44/2009

Djoti - Atmodjo
Pasal 32
Hak Pasien

menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit


diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana; dan

mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan


standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
TATA KELOLA RUMAH SAKIT

TATA KELOLA KLINIS

RUMAH SAKIT YANG BAIK

RUMAH SAKIT YANG AMAN


Pasal 29
Kewajiban Rumah Sakit

melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua


petugas Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas
Pasal 46
Kewajiban Rumah Sakit

Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua


kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan di Rumah Sakit
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2018
TENTANG
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Komite Etik dan
Hukum adalah unsur organisasi nonstruktural yang membantu kepala atau
direktur rumah sakit untuk penerapan etika rumah sakit dan hukum
perumahsakitan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2018
TENTANG
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT

Pasal 2
(1) Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan etika Rumah Sakit.
(2) Etika Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bentuk Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct).
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2018
TENTANG
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
5. Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) adalah serangkaian petunjuk
yang berisikan etika perilaku umum, etika pelayanan, dan etika
penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu standar perilaku sumber daya
manusia dan pengelola dalam menjalankan pelayanan kesehatan dan
penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan perilaku dan budaya kerja
yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2018
TENTANG
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT

5. Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) adalah serangkaian petunjuk yang berisikan
etika perilaku umum, etika pelayanan, dan etika penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu
standar perilaku sumber daya manusia dan pengelola dalam menjalankan pelayanan
kesehatan dan penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan perilaku dan budaya kerja
yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.
6. Etika Pelayanan Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Etika Pelayanan adalah sistem nilai
atau kaidah perilaku dalam pelayanan klinis di Rumah Sakit.
7. Etika Penyelenggaraan Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Etika Penyelenggaraan adalah
sistem nilai atau kaidah perilaku institusi dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2019
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:


1. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.
2. Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi
identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi,
pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang
dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2019
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
Manajemen Risiko Terintegrasi adalah proses :
✵ identifikasi,
✵ analisis,
✵ evaluasi, dan
pengelolaan semua Risiko yang potensial dan diterapkan
terhadap semua unit/bagian/program/kegiatan mulai dari
penyusunan rencana strategis, penyusunan dan pelaksanaan
program dan anggaran, pertanggungjawaban dan monitoring dan
evaluasi serta pelaporan
21
Manajemen Risiko
Identifikasi Risiko

Analisis Risiko

Upaya Mengurangi Risiko

Daftar Risiko
Penilaian Dampak
Tingkat
Kategori Deskripsi
risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cidera dan kerugian
2 Minor Cidera ringan dan dapat diatasi dengan pertolongan
pertama
3 Moderat Cidera sedang, berkurangnya fungsi motorik / sensorik /
psikologi atau intelektual yang bersifat reversibel dan
dapat memperpanjang perawatan

4 Mayor Cidera luas, kehilangan fungsi motorik / sensorik /


psikologi atau intelektual yang bersifat irreversibel, tidak
berhubungan dengan penyakit

5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan


penyakit
Penilaian Probabilitas
Tingkat
Deskripsi
risiko
1 Sangat jarang terjadi (> 5 tahun sekali)
2 Jarang terjadi ( > 2-5 tahun sekali)
3 Mungkin terjadi (1-2 tahun sekali)
4 Sering terjadi (beberapa kali dalam 1 tahun)
5 Sangat sering terjadi (tiap hari / tiap minggu /
tiap bulan)
Matriks Grading Risiko

Proba Dampak
bilitas 1 2 3 4 5

5 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

4 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

3 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

2 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim

1 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim


Ekstrem
Opsi Perlakuan Risiko/mitigasi
Klasifikasi Jenis Pengendalian

Menghindari risiko 1 Menghentikan kegiatan


2 Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko 1 Membuat regulasi (pembuatan dan pembaruan
pedoman/panduan, SPO dan check-list);
2 Pelatihan komunikasi efektif;
3 Merancang form komunikasi;
4 Supervisi
5 Pelatihan

Mentransfer risiko 1 Asuransi


2 Alih dayakan pekerjaan
Menerima risiko
PROSES PERUBAHAN PERILAKU

Sekolah/
Pendidikan Pengawasan
Pelatihan
formal Penerapann
Pembinaan

Knowledge Skill Attitude PERILAKU

Potensi Pengaruh lingkungan


individu

Djoti Atmodjo
Manajer
RS
Komite
SPI Medis

Komite
Kepala
Unit
RISIKO Kepera-
watan

Komite
Komite
Mutu
PKRS
Komite RS
K3RS
MANAJEMEN RAWAT
RISIKO INTENSIF

TERINTEGRASI

KESELAMATAN
RAWAT INAP KAMAR OPERASI
PASIEN

UNIT
STERILISASI
PELAYANAN/ASUHAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS

Pengkajian pasien Salah diagnosis


Pemberian obat ◉ Salah dosis
◉ Salah cara pemberian
◉ Ekstra vasasi
◉ Reaksi alergi
v Steven Johnson Syndrome
v Anaphylactic shock
Tindakan
Ø Pasang infus ◉ Gagal
◉ Infus blong
Ø Pasang kateter ◉ Gagal
◉ Perdarahan
PELAYANAN/ASUHAN RISIKO DAMPAK PROBABILITAS

Operasi ◉ Salah posisi


◉ Salah tindakan
◉ Meninggal di kamar operasi
◉ Meninggal pascaoperasi
Tindakan invasif ◉ Salah dosis
Ø Kateterisasi ◉ Cardiac arrest
jantung
◉ Perdarahan
Ø Terapi intrathecal ◉ Reaksi alergi
◉ Salah obat
REGISTER RISIKO UNIT

REGISTER RISIKO RUMAH SAKIT

PROFIL RISIKO

Meninggal Pasca Operasi


PROFIL RISIKO
PROFIL RISIKO à skoring 1 – 5
• Risiko dengan skor dampak 5
• Risiko yang terkait dengan keselamatan pasien
• Risiko masalah hukum
• Risiko finansial
• Risiko reputasi RS
DIAGRAM PROSES PROFIL RISIKO

◉ Pengkajian Prabedah PERILAKU


◉ Pengkajian Praanestesi
PROSES PERUBAHAN PERILAKU

Sekolah/
Pendidikan Pengawasan
Pelatihan
formal Penerapann
Pembinaan

Knowledge Skill Attitude PERILAKU

Potensi Pengaruh lingkungan


individu

Djoti Atmodjo
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
Pengawasan
Pembinaan

Knowledge Skill Attitude PERILAKU

Identifikasi Perilaku
Yang Tidak Layak/
membahayakan

Djoti Atmodjo
REGISTER RISIKO UNIT

REGISTER RISIKO RUMAH SAKIT

Kekerasan terhadap staf RS


Analisis risiko PROFIL RISIKO

◉ Cara komunikasi PERILAKU


◉ Penanganan
pengaduan
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
Pengawasan
Pembinaan

Knowledge Skill Attitude PERILAKU

Identifikasi Perilaku
Yang Tidak Layak/
membahayakan

Djoti Atmodjo
PERILAKU ◉ Pengkajian Prabedah
◉ Pengkajian Praanestesi

◉ Cara komunikasi
◉ Penanganan pengaduan
Code of conduct
REGISTER RISIKO UNIT

REGISTER RISIKO RUMAH SAKIT


◉ Risiko dengan skor dampak 5
◉ Risiko yang terkait dengan keselamatan pasien
◉ Risiko masalah hukum
◉ Risiko finansial
◉ Risiko reputasi RS

MITIGASI RISIKO PERILAKU

Anda mungkin juga menyukai