Anda di halaman 1dari 29

KOMITE MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN (KMKP)


RUMAH SAKIT ISLAM GONDANGLEGI
2017
LANDASAN HUKUM
UU Nomor 34 Tahun 2009 Tentang kesehatan
UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Depkes Tahun 1994 Tentang Pedoman Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
Peraturan Menrti Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017
Tentang keselamatan pasien
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT ISLAM GONDANGLEGI
Penanggung jawab : dr. Husnul Muttaqin
Ketua : dr. Navis Yuliansyah, MMRS
Sekretaris : Maria Agustina, Amd.Keb
Anggota
1. dr Heni Latifah
2. Wiji Astuti, Amd.Kep
3. Irmayanti, S.Kep.,Ns
4. Ery Mufida, SKM
5. Dian Kurniawati, Amd.RMIK
6. Dian Ayu Wanitanti, Amd.AK
7. Rizki Agung Basuki, Amd.Rad
8. Siti Fatimah, Amd.Gizi
9. Eka Agustini,S.Farm.Apt.
KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT ISLAM GONDANGLEGI

MUTU RUMAH SAKIT


KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
MANAJEMEN RISIKO
MUTU RUMAH SAKIT
APA ITU MUTU ?

Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda


oleh orang yang berbeda namun berimplikasi
pada superioritas sesuatu hal.

Penilaian indikator dapat digunakan untuk


menilai mutu berbagai kondisi.

PENILAIAN MUTU -
INDIKATOR MUTU

indikator-luwi 6
Kerangka kerja peningkatan mutu yang baik
akan menghasilkan :
Pengembangan prioritas yang jelas, apa yang

diukur.

Menjamin keputusan berdasarkan pada data yang

diukur

Membuat peningkatan berdasarkan pada

perbandingan nasional dan internasional.


Indikator adalah
suatu cara utk menilai
penampilan dari suatu
kegiatan merupakan
variabel yg digunakan utk
menilai perubahan
KRITERIA INDIKATOR :
1. Sahih (valid) yi benar-2 dpt dipakai utk mengukur aspek yg
akan dinilai

2. Dapat dipercaya (reliable), yi mampu menunjukkan hasil yg


sama pada saat berulang kali, utk waktu sekarang
maupun yg akan datang

3. Sensitif yi cukup peka utk mengukur, sehingga jml nya tidak


perlu banyak

4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yg


jelas, tidak bertumpang tindih
Indikator kunci

area klinis

Prioritas kegiatan Indikator kunci

evaluasi di PMKP Area Manajemen

Indikator kunci

Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
IAK Indikator area klinis 11 area klinis

IAM Indikator area manajemen 9 area


manajemen

ISKP Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


6 SKP

IIL Indikator international library 35


indikator

IUK Indikator Unit Kerja Di SPM RS ada


22 jenis layanan

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Sumber daya di RS terbatas

RS tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai


semua hal yg diinginkan

RS harus memilih proses dan hasil praktik klinis dan manj


yg paling penting dinilai dng mengacu :
- misi RS
- kebutuhan pasien & pelayanan

Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi


risiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau
cenderung menimbulkan masalah.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Indikator RS terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : indikator
unit kerja dan indikator kunci
Indikator kunci dapat diambil dari indikator unit kerja
Indikator kunci juga dapat dng cara memilih topik yg
ingin ditingkatkan dng mengacu visi & misi RS tsb
semua IAK, IAM & ISKP merujuk topik yg ingin
ditingkatkan tsb
Indikator bukanlah hal yg statis, tetapi dinamis, dapat
berubah sesuai kebutuhan penilaian yg ingin
dikembangkan oleh RS
Karena itu jangan takut memilih indikator
Profil/kamus indikator sangat membantu dalam
menetapkan sumber data, fkekuensi pengumpulan dan
analisa data.

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


KESELAMATAN PASIEN
RUMAHSAKIT (KPRS)
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
(KPRS)
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman yang diwujudkan dalam
kegiatan asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.
ISTILAH ISTILAH
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP) adalah setiap kejadian atau situasi yg dapat
mengakibatkan/ berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dll) yg
tidak seharusnya terjadi.

1. Kejadian Potensial Cedera (KPC).


Adalah kondisi atau situasi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden.
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
Adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar kepada pasien
sehingga pasien tidak cedera.
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC).
Adalah kejadian yang sudah terpapar ke pasien tetapi pasien tidak
cedera.
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera
pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan karena
penyakit dasarnya atau kondisi pasien.
1. Laporan Insiden Rumah Sakit.
Pelaporan secara tertulis setiap KTD atau KNC yang menimpa pasien atau
kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi
di rumah sakit.
2. Root Cause Analysis (RCA).
Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana faktor-faktor yang
berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan merekonstruksi
kronologis kejadian menggunakan pertanyaan kenapa yang diulang hingga
menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan kenapa harus
ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan fakta, bukan hasil spekulasi.
3. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
Adalah metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah potensi
kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut didesain untuk meningkatkan
keselamatan pasien. FMEA juga merupakan proses proaktif dimana kesalahan
dapat dicegah dan diprediksi. Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan
dampak buruk.
7 (tujuh) langkah menuju keselamatan pasien
rumah sakit
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf anda.
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko.
4. Kembangkan sistem pelaporan.
5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien.
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien.
Sembilan solusi keselamatan pasien
rumah sakit

1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip.


2. Pastikan identifikasi pasien.
3. Komunikasi secara benar saat serah terima/pengoperan
pasien.
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat (Concentrated).
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan layanan.
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang.
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai.
9. Tingkatkan kebersihan tangan (Hand Hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial.
SKP 1 Ketepatan identifikasi pasien

SKP 2 Peningkatan komunikasi efektif

SKP 3 Peningkatan obat yang perlu di waspadai

SKP 4 Peningkatan kewaspadaan tepat lokasi,


prosedur pada pasien operasi

SKP 5 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan


kesehatan

SKP 6 Pengurangan risiko jatuh

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


MANAJEMEN RISIKO
PCC : Patient Centered Care
Adalah suatu pendekatan inovatif terhadap
perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas yankes yang
didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan
antar PPK, Pasien dan keluarga.
PCC diterapkan pada pasien dari segala kelompok usia
dan dipraktekkan dalam segala bentuk pelayanan
kesehatan.
PCC lahir dari Patient Safety
PFCC : Patient and Family
Centered Care in Patient Safety

Konsep PFCC di jalankan melalui :


1. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
2. Tujuh standar keselamatan pasien
3. Keselamatan pasien
4. Program WHO Patient Safety : Patient for patient
safety
5. Standar Akreditasi baru RS : Pelayanan berfokus pada
pasien
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk significant Tidak ada cedera

2 Minor Cedera ringan , mis luka lecet


Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat Cedera sedang, mis : luka robek


Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan
dng penyakit
Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Katastropik Kematian yg tdk berhubungan dng
perjalanan penyakit

dr Luwi - PMKP 2 juni 2013 24


TINGKAT DESKRIPSI
RISIKO
1 Sangat jarang/ rare (> 5
tahun/kali)
2 Jarang/unlikey (> 2 5 tahun/kali)

3 Mungkin/ Posible (1 -2 tahun/kali)

4 Sering/Likely (beberapa
kali/tahun)
5 Sangat sering/ almost certain (tiap
minggu/ bulan)

SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY

dr Luwi - PMKP 2 juni 2013 25


Probabilitas Tak MINOR Moderat Mayor Katatrospi
Significant 2 3 4 k
1 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun)
4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Modera Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali) t
2
Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Modera Tinggi Ekstrim
( > 5 thn/Kali) t
1
dr Luwi - PMKP 2 juni 2013 26
Tabel 4. Tindakan Sesuai Tingkat dan Bands Risiko
Level/ Bands Tindakan
Ekstrim (sangat tinggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling
lama 45 hari membutuhkan tindakan
segera, perhatian sampai ke direktur

High (tinggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling


lama 45 hari membutuhkan tindakan
segera serta membutuhkan perhatian top
manajemen

Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi


sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/
pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak
biaya dan kelola risiko

Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi


sederhana paling lama 1 minggu
diselesaikan dengan prosedur rutin
MEKANISME PELAPORAN

ISIDEN LAPORAN INSIDEN 2X24 JAM

ISI FORMULIR KPRS KPC/KTD

LAPOR ATASAN LANGSUNG

MELAKUKAN INVESTIGASI SEDERHANA

MELAKUKAN GRADING RISIKO

KETUA KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai