KELAS : SI 5 B
DISUSUN OLEH :
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia Nya makalah dengan judul Pengembangan Sistem
Informasi Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing di Organisasi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Sistem Informasi
Dalam penyelesaian makalah ini, tentunya tidak terlepas dari beberapa
kendala yang penulis alami terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, akhirnya peulis dapat menyelesaikan makalah ini..
Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
pengembangan lebih lanjut agar dapat bermanfaat. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, guna makalah yang lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik
karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk
melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti
pada implementasi supply chain banagement atau enterprise resource planning
membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain
struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui
perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing
sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak
lain demi kelancaran bisnisnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
informasi atau prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan
data (data resources).
4
menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu
para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para
manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif, sistem informasi yang
dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat
men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
5
Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik mengatasi
masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat
ini. Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau
mengembangkan teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi
perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola
usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para
pemakai akhir bisnis.
6
Insourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan dari sistem
teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional
dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan, dan Produksi) dengan sedikit
bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development.
Pengembangan ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada
dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT (Information
Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem umumnya
dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau
daur hidup pengembangan sistem.
7
atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang
dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya
dengan teknologi informasi, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi dari
teknologi informasi secara luas dengan mengontrak penyedia layanan eksternal.
Indtajit dan Djokopranoto (2003), outsourcing adalah pendelegasian operasi
dan manajemen operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada
pihak luar (pihak perusahaan outsourcing). Adapun definisi yang lain adalah
penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk
mendapatkan kinerja pekerjaan yang professional dan berkelas dunia. Adapun hal-
hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis
tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan
outsourcing mempengaruhi suatu organisasi secara keseluruhan dalam hal bentuk
organisasi, pekerja, cara operasional, serta cara pengukuran.
Meurut O’Brien dan Marakas (2010), aplikasi IT outsourcing di suatu
perusahaan antara lain mencakup layanan seperti, pemeliharaan aplikasi
(application maintenance, pengembangan dan implementasi aplikasi (application
development and implementation), pusat data operasional (data center
operations), menyokong penguna akhir (end user support), help desk, dukungan
teknis (technical support), perancangan dan desain jaringan (programme and
network design), opersional jaringan (network operations), analisa sistem dan
desain (system analysis and design), analisa bisnis ( business analysis), sistem dan
strategi teknis (system and strategy).
8
lingkungan yang membutuhkan fleksibilitas, perkembangan berkelanjutan dan
fokus kepada kompetensi inti perusahaan merupakan penyebab perusahaan
memilih strategi cosourcing.
Outsourcing merupakan jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas, dimana
hubungan perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing
biasa. Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh
perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti
cost saving, perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan a core business, dan
akses pada resources yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, outsourcing
juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya,
waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik.
2.2.2. Perbedaan Utama diantara Insourcing, Cosourcing dan Outsourcing
Perbedaan Insourcing Cosourcing Outsourcing
• Kontrol • Dibawah kendali • Dibawah kendali • Dibawah kendali
perusahaan perusahaan vendor
• Kualitas • Dapat diketahui • kualitas mengarah • Kualitas tidak
tetapi harus meningkatkan dapat diketahui
memiliki skill yang prediktabilitas dan tidak dapat
mumpuni kerja dikontrol
• Standard dan • Dapat • Dapat • Sulit untuk
Prosedur direncanakan disampaikan dan dilaksanakan
secara terstruktur diikuti
• Kepemilikan • Tim dan • Tim memperoleh • Tidak ada
dan perusahaan adalah rasa kepemilikan kepemilikan
akuntabilitas pemilik
• Nilai Bisnis • Mudah untuk • Adanya • Ada kurva
melakukan pemeliharaan belajar yang
modifikasi dan melalui remote terkait dan jeda
pemeliharaan dan tim di waktu yang
perusahaan signifikan
sebelum tim
dapat menjadi
produktif
• Pengetahuan • Perusahaan adalah • Perusahaan dan • Vendor adalah
Organisasi yang mengetahui vendor tahu tetapi penerima utama
organisasi berada ditangan pengetahuan
pertama yaitu organisasi
perusahaan
9
• Kerahasiaan • Kerahasiaan • Dapat • Berpotensi
terjaga mempertahankan tersebar ke luar
kerahasiaan atau kompetitor
10
antara internal
dan outsource
• Perkembangan • Perusahaan • Belum tentu • Ketergantungan
IT belum tentu dapat beradaptasi terhadap
mampu outsource
• Resiko • Ditanggung • Demotivasi • Kehilangan
sendiri atas karyawan kendali bisa saja
kesalahan outsource
Pendefinisian menjual data
11
rendah, kualitas sistem informasi yang lebih baik, transfer knowledge dan
keuntungan strategis lainnya) bergantung pada kualitas hubungan antara penyedia
layanan outsourcing dan klien.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keputusan yang diambil dalam penggunaan salah satu pendekatan untuk
mengembangkan sistem informasi di suatu organisasi atau perusahaan bisnis yaitu
outsourcing ataupun insourcing dan cosourcing tergantung pada kondisi
perusahaan dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu ketersediaan sumber
daya manusia, ketersediaan dana dan kompleksitas sistem informasi yang
dibutuhkan. Pemilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat
merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi. Kesalahan di dalam pemilihan
alternatif akan menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang
terpakai akan menjadi sia-sia. Tiga model tersebut diatas merupakan suatu pilihan
yang memiliki nilai lebih dan nilai kurang, sehingga semua dikembalikan kepada
perusahaan, apa yang terbaik menurutnya. Perusahaan pun bisa mengombinasikan
model-model tersebut, untuk departemen tertentu bisa menggunakan model
outsourcing sedang departemen lain menggunakan model insourcing atau model
cosourcing. Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem insourcing dan
outsourcing dalam pengelolaan sistem informasi di perusahaan. Semua ditimbang
dari prioritas, segi kemampuan finasial, kemampuan infrastruktur dan yang
penting kemampuan sumber daya manusianya dalam hal memperoleh, memproses
serta menganalisa data yang sudah menjadi informasi untuk kepentingan
perusahaan.
3.2. Saran
Metode pendekatan outsourcing memiliki beberapa kelemahan seperti
ketergantungan perusahaan pada vendor terutama pada sistem informasi yang
utama bagi perusahaan apabila mengalami gangguan dan kelemahan akibat
kontrak kerja bagi perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengantisipasi kelemahan
dari pendekatan outsourcing, perusahaan harus memperhatikan sepuluh kunci
sukses outsourcing menurut O’Brian sebelum menentukan dan menerapkannya
dalam perusahaan. Pemilihan sistem yang terbaik, baik itu insorcing atau
outsourcing harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Untuk perusahaan
yang relatif kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas sebaiknya menggunakan
sistem outsourcing, sedangkan untuk perusahaan besar dengan cakupan bisnis
yang luas serta jumlah karyawan yang banyak yang terbaik adalah menggunakan
sistem insourcing dan jika perusahaannya relatif kecil tetapi tetapi kemampuan
ekonomi tinggi maka perusahaan dapat menggunakan cosourcing. Selain itu,
berhati-hati dalam memilih dan menentukan vendor juga merupakan salah satu
faktor penting reputasi vendor, harga, ketentuan kontrak yang fleksibel yang
mendorong kesuksesan pelaksanaan outsourcin
13
14