Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PENUGASAN MATA KULIAH

TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR, UNTUK


KONSERVASI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM

A. Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Nota Dinas Wadir I Polbangtan Bogor
Nomor B-2131/SN.220/I.7/12/2022 tanggal 2 Desember 2022, tentang Penyelenggaraan
Pembelajaran Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru. Mahasiswa diberi tugas
melaksanakan pembelajaran secara mandiri di tempat domisili atau lokasi kegiatan selama
masa libur Nataru. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan peningkatan wawasan dan
pendalaman materi pembelajaran sesuai dengan topik-topik mata kuliah yang sudah
dipelajari di kampus.
Bagi mahasiswa Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tingkat II (Semester III),
maka penugasan diberikan terkait dengan mata kuliah Teknik Konservasi Tanah dan Air,
merupakan kegiatan tugas mandiri. Kegiatan dilakukan melalui pengamatan, kunjungan,
observasi, serta pengumpulan data, informasi dan dokumentasi kondisi dan permasalahan
konservasi dan pengelolaan sumberdaya alam. Hasil kegiatan penugasan ini akan diberi
nilai sebagai bagian dari penilaian terhadap kegiatan praktikum.

B. Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman dan pendalaman ilmu dan pengetahuan tetang kondisi dan
pengelolaan sumberdaya alam, serta aspek konservasi tanah dan air.
2. Mempelajari kondisi sumberdaya alam dan menelaah permasalahan yang dihadapi
terkait dengan kegiatan konservasi tanah dan air, serta pengelolaan sumberdaya alam.
3. Membuat rumusan saran tindak lanjut yang konkrit dan tepat guna untuk memperbaiki
kondisi dan meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam, dan tindakan konservasi
tanah dan air yang diperlukan.

C. Lokasi dan Waktu


1. Lokasi pelaksanaan penugasan mandiri ini adalah di kampung halaman, daerah
domisili mahasiswa atau tempat mahasiswa berada pada saat libur Nataru 2022/2023.
2. Bagi mahasiswa yang berada di kampus melakukan kegiatan ini pada kawasan dan
daerah seputar kampus Polbangtan Bogor di Cibalangung.
3. Waktu pelaksanaan penugasan selama dua minggu yaitu tanggal 26 Desember 2022
sampai 6 Januari 2023.
D. Metode Pelaksana
1. Sasaran objek pengamatan adalah; areal persawahan pengairan, areal pertanian dataran
tinggi, sawah tadah hujan, areal pengembangan tanam palawija, areal pengembangan
komoditas hortikultura, daerah aliran sungai, pertanian daerah pesisir, dan/atau
pertanian daerah pasang surut.
2. Kegiatan dilakukan dengan cara kunjungan, observasi/pengamatan lapangan,
pengumpulan data dan informasi lapangan, wawancara dengan petugas lapangan
pemangku kepentingan, pejabat dan tokoh masyarakat.
3. Melakukan pengumpulan data/informasi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam
konservasi tanah dan air, pengelolaan sumberdaya alam (terutama pada pertanian),
berupa; terjadinya erosi lahan, banjir, sedimentasi badan perairan, pencemaran
lingkungan, degradasi lahan dan air, alih fungsi penggunaan lahan, dll.
Jelaskan jenis permasalahan, sumber dan penyebab masalah, pihak terlibat sebagai
sumber permasalahan.
4. Mengamati dan observasi kegiatan konservasi tanah dan air, serta pengelolaan
sumberdaya alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat atau institusi yang
berwenang (terkait), apakah ada kegiatan bersama atau kelompok, seperti kegiatan
gotong royong melakukan penghijauan, gotong royong pembersihan saluran irigasi
dan drainase, gotong royong dalam pembersihan sampah, dll.
5. Mengidentifikasi dan mengamati kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam
mengatasi degradasi (kerusakan) sumberdaya alam, yang disebabkan over eksplotasi
(pemanfaatan berlebihan), terjadi perambahan hutan, adanya erosi lahan, banjir (banjir
bandang), dll.
6. Mengidentifikasi apakah ada aturan lokal atau kearifan lokal terkait dalam kegiatan
konservasi tanah dan air, serta pengelolaan sumberdaya alam, pencegahan kerusakan
sumberdaya alam, aturan tentang pemanfaatan lahan dan air, aturan tentang pola
tanam, pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
Bagaimana aturan itu diterapkan, apakah ada sangsi dan denda bagi pihak yang
melanggar aturan tersebut.
7. Melakukan penelaahan (pengkajian) terhadap data dan informasi lapangan, masalah
dan hambatan, hasil pengamatan lapangan dengan mengacu pada materi perkuliahan
(teori) atau dari rujukan lainnya.
8. Membuat rumusan usulan rencana tindak lanjut yang praktis dan tepat guna,
mencakup cara mengatasi (mitigasi) dan/atau strategi pelaksanaan konservasi dan
pengelolaan sumberaya alam yang diambil dalam mengatasi permasalahan dan
tantangan yang dihadapi di lapangan.
E. Pelaporan
Setelah melakukan pengamatan dan penelaahan terhadap kondisi dan permasalahan
konservasi dan pengelolaan sumberdaya alam, maka seb agai putput penugasan maka
dibuat laporan dan bahan presentasi.
1. Laporan dalam bentuk tulisan ilmiah dibuat sesuai dengan teknik penulisan ilmiah
(Panduan Penulisan Ilmiah, Polbangtan Bogor, 2000), minimal 15 halaman, sementara
format laporan sebagaimana dikemukakan pada Lampiran.
2. Bahan presentasi laporan dan juga memuat dokumentasi foto lapangan dalam bentuk
PPT, minimal 20 slide
Laporan penugasan dan bahan presentasi ini disampaikan seminggu setelah masuk
ke kampus dalam bentuk fotokopi terjilid (hard file), dan penyerahan file kepada dosen
pengampu mata kuliah.

Bogor, 21 Desember 2022

Dr. Ir. Yul Harry Bahar


Lampiran. Format Outline Laporan Penugasan Lapangan Mata Kuliah Teknik
Konservasi Tanah dan Air, Prodi TMP Semester III, TA 2022/2023

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

II. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

B. Cakupan Kegiatan Lapangan

C. Instansi dan Pihak Terkait

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah

B. Kondisi Sumberdaya Alam

C. Kegiatan Konservasi Tanah dan Air

D. Identifikasi Permasalahan

IV. SOLUSI DAN TINDAK LANJUT


A. Solusi Penanganan Masalah

B. Penguatan Kegiatan Masyarakat

C. Penguatan Kearifan Lokal

V. KESIMPULAN

LAMPIRAN
(bisa berisi antara lain data, informasi, peta, dll)

Anda mungkin juga menyukai