Jurnal 1
Jurnal 1
GEDUNG MERDEKA
SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA BANDUNG
Naskah Diterima: 9 Januari 2017 Naskah Direvisi: 16 Februari 2017 Naskah Disetujui: 23 Februari 2017
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya yang diperlukan bagi pengembangan
fungsi Gedung Merdeka sebagai objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang
terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian,
Gedung Merdeka belum dimanfaatkan secara optimal sebagai daya tarik wisata dan kurangnya
fasilitas wisata di gedung tersebut. Gedung Merdeka memiliki daya tarik sebagai benda cagar
budaya yang bernilai historis dan terdapat Museum KAA di salah satu bagian gedungnya.
Museum tersebut mengoleksi dan memamerkan benda dan foto yang berkaitan dengan Konferensi
Asia Afrika. Selain itu, sarana wisata yang perlu ditambah seperti cafetaria, coffee shop, tempat
duduk dan bersantai untuk wisatawan dan ruangan audio visual yang lebih menarik. Oleh sebab
itu, perlu optimalisasi fungsi komplek Gedung Merdeka sebagai daya tarik wisata.
Kata Kunci: Gedung Merdeka, pengembangan, dan pariwisata
Abstract
The thesis It aims to explain the efforts need for the development function of Gedung
Merdeka as tourist attraction. The thesis uses the history research methods, which of heuristic,
critic, interpretation, and historiography. Based on theresearch results, problems encountered the
building that is not used optimally as a tourist attraction, the lack of tourist facilities in the
building. Gedung Merdeka has an attraction as a cultural heritage object of historical value and
there is KAA Museum in one part of the building. The museum collects and exhibits objects and
photos related to the Asian African Conference. In addition, tourist facilities that need to be added
such as cafeteria, coffee shop, seating and relax for tourists and audio visual space more
attractive. Therefore, it needs to optimize complex functions the Gedung Merdeka as a tourist
attraction.
Keywords: Merdeka Buildings, development, and tourism.
daya tarik wisatawan dari berbagai daerah dan ruang utama (main hall) yang dapat
untuk berkunjung. Selain itu, di kota ini dikunjungi oleh wisatawan. Akan tetapi,
banyak berdiri pasar modern yang ruangan-ruangan lain belum dapat
membuat keberadaannya semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat, padahal bila
dikunjungi oleh wisatawan. semua ruangan dan bangunan yang berada
Salah satu peristiwa penting yang di komplek Gedung Merdeka dapat
terjadi Kota Bandung yaitu Konferensi dijadikan objek wisata maka akan
Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di menambah daya tarik untuk dikunjungi.
Gedung Merdeka pada 1955. Tokoh Selain itu, masyarakat umum belum
penting dari Indonesia, Ir. Soekarno banyak mengetahui tentang latar belakang
menyampaikan pidato pembukaan yang pendirian Gedung Merdeka, serta nilai
memukau pemimpin bangsa-bangsa Asia historis yang ada pada gedung tersebut.
dan Afrika. Dengan berlangsungnya Masalah utama dalam penelitian ini adalah
Konferensi Asia Afrika di Bandung maka Bagaimana upaya yang diperlukan untuk
kota ini dikenal juga sebagai ibu kota Asia pengembangan fungsi Gedung Merdeka
Afrika. Selain itu, gedung yang menjadi sebagai objek wisata? Sedangkan tujuan
saksi peristiwa bersejarah Konferensi Asia penelitian ini yaitu untuk menjelaskan
Afrika dapat dinikmati hingga saat ini. upaya yang diperlukan bagi pengembangan
Konferensi yang menghasilkan Dasa Sila fungsi Gedung Merdeka sebagai objek
Bandung telah membawa negara-negara di wisata.
Asia dan Afrika untuk menjadi sebuah Buku yang menjadi tinjauan
bangsa yang dapat menciptakan penulis untuk menyelesaikan penelitian ini,
perdamaian dunia. Setelah konferensi antara lain, Braga; Jantung Parijs Van
tersebut, gedung ini pun sering digunakan Java (2008) karya Ridwan Hutagalung dan
konferensi lain yang bertaraf nasional dan Taufanny Nugraha. Buku yang diterbitkan
internasional. Sebab itu, sudah seharusnya oleh Ka Bandung ini menceritakan tentang
Gedung Merdeka dan peristiwa bersejarah Jalan Braga pada awal abad ke-20. Dalam
yang berhubungan dengannya diketahui buku ini diceritakan sejarah dan fungsi
oleh masyarakat luas. bangunan yang berjejer di sekitar Jalan
Adanya Gedung Merdeka yang memiliki Braga. Dalam karya ini juga di bahas
nilai sejarah dan masih berdiri sampai saat tentang sejarah Societeit Concordia beserta
ini dapat ditawarkan ke masyarakat untuk kegiatan yang berlangsung di gedung ini.
menjadi objek wisata. Setiap akhir pekan Dalam karya ini, dapat diketahui tentang
pun banyak wisatawan yang berkunjung ke fungsi Gedung Merdeka pada awal abad
Kota Bandung. Hal ini dapat dimanfaatkan ke-20 yang membuatnya menjadi salah
untuk menarik wisatawan dari berbagai satu gedung paling ramai akan
daerah untuk mengunjungi Gedung kegiatannya.
Merdeka. Selain dapat dikembangkan Buku kedua adalah Panduan
untuk kepentingan wisata, juga tidak kalah Museum Konferensi Asia Afrika (2004)
penting sebagai sarana pendidikan karya Edi S. Ekadjati. Buku ini diterbitkan
terhadap masyarakat mengenai peran oleh Departemen Luar Negeri RI. Dalam
diplomasi Bangsa Indonesia untuk dunia. buku ini dijelaskan tentang sejarah
Selain itu, untuk mengenalkan sejarah Museum Konferensi Asia Afrika, sejarah
Konferensi Asia Afrika dengan cara Gedung Merdeka, dan sejarah singkat
melihat peninggalannya yang ada di Konferensi Asia Afrika. Buku ini
Museum KAA. Namun demikian, Gedung dilengkapi juga dengan daftar nama dan
Merdeka sebagai aset bangsa yang foto ketua delegasi negara peserta
memiliki nilai sejarah belum dimanfaatkan Konferensi Asia Afrika, foto Presiden
secara optimal. Baru sayap kiri gedung Soekarno beserta rombongan menuju
yang telah dimanfaatkan sebagai museum Gedung Merdeka, dan denah Museum
Gedung Merdeka..... (Nandang Firman N. dan Miftahul Falah) 129
Jenderal Informasi, Diplomasi Publik, dan dan dibelakangnya duduk Wakil Presiden
Perjanjian Internasional (Ekadjati, 2004: Moh. Hatta beserta Perdana Menteri U Nu
6). dari Birma, Sir John Kotelawala dari
Pada saat ini Museum Konferensi Srilanka, Ali Sastroamidjojo dari
Asia Afrika berada di lingkungan Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India,
Kementerian Luar Negeri Republik dan Mohammed Ali dari Pakistan.
Indonesia yang pengelolaannya oleh Ditjen Diorama tersebut dalam bentuk patung dan
Informasi dan Diplomasi Publik yang memakai bahan fiberglass dengan ukuran
berada di Direktorat Diplomasi Publik. satu berbanding satu (Ekadjati, 2004: 8).
Pengelola Museum Konferensi Asia Afrika Dalam persiapan Konferensi
mengusung Visi, Museum Konferensi Asia Tingkat Tinggi Asia Afrika pada 2005 ada
Afrika sebagai museum bertaraf perubahan dalam tata pameran di Museum
internasional dengan pengelolaan KAA. Penataan Museum KAA
profesional. Misi Museum KAA, dilaksanakan oleh Departemen Luar
mendorong kerja sama antarbangsa Asia Negeri RI bekerja sama dengan Sekretariat
Afrika melalui pilar people to people Negara RI dan Pemerintah Provinsi Jawa
contact. Meningkatkan pemahaman Barat. Pelaksanaan teknis penataan
mengenai diplomasi Indonesia. Media museum dikerjakan oleh Vico Design dan
penelitian dan pengkajian Asia Afrika, dan Wika Realty (Dokumen Museum KAA).
mempromosikan predikat Bandung sebagai Dalam ruang pameran tetap terdapat foto
ibu kota Asia Afrika (Departemen Luar dan benda peninggalan Konferensi Asia
Negeri RI, 2011). Afrika sebagai berikut ini:
1. Diorama ruang sidang
3. Fasilitas Museum KAA
2. Bola dunia peta negara peserta KAA
Pada saat diresmikan, Museum
1955
KAA memiliki satu ruang pameran tetap
3. Foto-foto Gedung Merdeka Zaman
yang memamerkan sejumlah barang dan
dahulu
foto peninggalan Konferensi Asia Afrika
4. Meja dan kursi yang digunakan KAA
1955 dan peringatan ke-25 Konferensi
1955
Asia Afrika tahun 1980. Fasilitas Museum
5. Mesin tik semasa KAA
KAA bertambah dengan adanya
6. Audio visual (televisi plasma)
perpustakaan dan ruang audio visual
7. Koleksi prangko
(Ekadjati, 2004: 4). Fasilitas di Museum
8. Dasa Sila dalam 29 bahasa
Konferensi Asia Afrika sebagai berikut:
9. Pidato pembukaan KAA oleh Presiden
Soekarno
3.1 Pameran Tetap
10. Koleksi buku
Museum Konferensi Asia Afrika
11. Foto suasana dunia sebelum KAA
memiliki ruang pameran tetap yang
12. Panel konferensi pendahuluan
memamerkan sejumlah koleksi berupa
13. Panel kedatangan delegasi
benda tiga dimensi dan foto dokumenter
14. Panel persiapan di Bandung
peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi
15. Panel KAA
Kolombo, Konferensi Bogor, dan
16. Panel suasana di luar sidang
Konferensi Asia Afrika1955. Pada saat
17. Panel ulasan pers tentang KAA
mengadakan sambutan terhadap
18. Panel kejadian dunia semasa KAA
kunjungan Delegasi Konferensi Tingkat
19. Kamera yang digunakan semasa KAA
Tinggi X Gerakan Non-Blok, pada tahun
20. Panel peristiwa Pasca-KAA
1992 dibuatlah diorama yang
21. Panel ulasan pers dan 25 tahun KAA
menggambarkan situasi pembukaan
22. Panel konsepsi KAA
Konferensi Asia Afrika1955. Pada diorama
23. Panel ide dan pemikiran tentang KAA
tersebut tampak Presiden RI Soekarno
24. Panel foto dan pencetus gagasan KAA
sedang menyampaikan pidato pembukaan
136 Patanjala Vol. 9 No. 1 Maret 2017: 127-142
25. Panel para ketua delegasi manapun. Kendaraan umum (Bus Damri)
26. Multimedia sejarah KAA, Gedung pun melewati depan gedung ini sehingga
Merdeka dan Museum KAA dapat memudahkan bagi wisatawan yang
27. Multimedia profil negara peserta KAA berkunjung secara perorangan.
28. Multimedia keadaan Pasca-KAA
29. Ruang Perpustakaan 4.3 Amenitas
30. Ruang Audio Visual Amenitas adalah fasilitas
31. Ruang Souvenir pendukung demi kelancaran kegiatan yang
juga ditunjukkan untuk memberikan
4. Potensi Gedung Merdeka sebagai kenyamanan kepada wisatawan. Di sekitar
Objek Wisata Gedung Merdeka terdapat hotel, restoran,
4.1 Atraksi kafe, bank, dan apotek. Hotel yang
Atraksi merupakan daya tarik dari berdekatan dengan Gedung Merdeka
objek wisata suatu daerah yang dapat diantaranya Hotel Savoy Homann
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bidakara dan Hotel Grand Preanger. Hotel
tempat wisata. Gedung Merdeka memiliki ini termasuk salah satu hotel mewah yang
daya tarik sebagai benda cagar budaya ada di Kota Bandung. Selain itu hotel ini
yang bernilai historis. Gedung tersebut juga dibangun pada masa kolonial
digunakan sebagai tempat Konferensi Asia sehingga memiliki corak yang khas. Di
Afrika 1955. Selain itu bangunan gedung samping itu, hotel Savoy Homann dan
mencerminkan gaya art deco dan Grand Preanger juga memiliki keterkaitan
mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu dengan peristiwa Konferensi Asia Afrika.
pengetahuan, dan kebudayaan. Pada salah Dengan demikian hotel ini dan Gedung
satu bagian Gedung Merdeka telah Merdeka memiliki nilai sejarah tersendiri
digunakan sebagai museum. Museum dan memiliki hubungan historis dengan
tersebut mengoleksi dan memamerkan penyelengaraan Konferensi Asia Afrika.
benda dan foto yang berkaitan dengan Oleh sebab itu, antara pihak hotel dan
Konferensi Asia Afrika. Dengan demikian, Gedung Merdeka dapat menjalin kerja
Gedung Merdeka memiliki daya tarik sama untuk menarik minat wisatawan.
wisata yang dapat menarik wisatawan. Gedung Merdeka pun berada di kawasan
Jalan Braga. Di kawasan ini terdapat
4.2 Aksesibilitas restoran, kafe, bank, perusahaan tour and
Aksesbilitas adalah sarana yang travel, toko lukisan, toko cinderamata,
memberikan kemudahan kepada toko kamera, toko buku, dan apotek, yang
wisatawan untuk mencapai daerah tujuan semuanya itu dapat mendukung kegiatan
wisata. Letak Gedung Merdeka yang wisata.
berada di pusat kota memudahkan
wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, 5. Gedung Merdeka sebagai Destinasi
posisi Gedung Merdeka yang berada di Wisata
Jalan Asia Afrika mudah dijangkau dari Pengembangan suatu daerah
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagai destinasi harus memenuhi tiga
bandara. Jarak dari Gedung Merdeka ke syarat, yaitu:
Terminal Bus Leuwi Panjang yaitu sekitar a. Something to see, artinya di tempat
dua kilometer, dengan Stasiun Kereta Api tersebut ada yang dapat dilihat dan
Kota Bandung berjarak sekitar satu disaksikan.
setengah kilometer, dengan Bandara b. Something to do, artinya di tempat
Husein Sastranegara berjarak sekitar tiga tersebut ada yang dapat dilakukan.
kilometer. Dengan demikian wisatawan Selain itu, harus ada fasilitas rekreasi
dapat mudah menjangkau Gedung yang dapat membuat wisatawan tinggal
Merdeka dan Museum KAA dari jalur lebih lama.
Gedung Merdeka..... (Nandang Firman N. dan Miftahul Falah) 137
Moh. Hatta, Ali Sastroamidjoja, maupun yang berkunjung ke Museum KAA tidak
kendaraan yang dipakai oleh perdana hanya dari kalangan pendidikan melainkan
menteri negara sponsor konferensi dan masyarakat umum juga. Wisatawan
para pimpinan delegasi. Pihak pengelola biasanya berkunjung secara rombongan
museum harus dapat mencari keberadaan dan memakai jasa angkutan bus pariwisata.
kendaraan tersebut untuk dipamerkan. Selain memanfaatkan tempat parkir yang
Selain itu, busana yang dipakai oleh para ada di sebelah Gedung Merdeka juga dapat
kepala negara dan kepala delegasi dapat memanfaatkan Jalan Cikapundung Timur
dijadikan koleksi museum. Busana tersebut dan mencari alternatif lain.
akan mencerminkan kebudayaan dan ciri
khas negaranya dan akan menjadi sebuah 5.2 Optimalisasi Fungsi Gedung
daya tarik apabila dipajangkan di museum. Merdeka
Komplek Gedung Merdeka yang Museum KAA merupakan sebuah
terdapat di Jalan Asia Afrika dan Jalan museum yang memamerkan peninggalan,
Braga merupakan sebuah tempat favorit foto dan benda Konferensi Asia Afrika
untuk para pecinta fotografi. Dengan 1955. Museum ini berada di sayap kiri
demikian kegiatan fotografi ini dapat Gedung Merdeka. Selain melihat foto
dijadikan sebagai daya tarik wisata. Pihak Konferensi Asia Afrika, wisatawan juga
pengelola Gedung Merdeka dapat dapat menikmati fasilitas perpustakaan,
memfasilitasi kegiatan fotografi dengan ruang audio visual, ruang bundar, mushola,
cara menyediakan lokasi atau ruangan dan ruang souvenir. Akan tetapi, menurut
yang cocok dan menarik untuk kegiatan penelitian penulis fungsi ruangan tersebut
ini. Setelah itu, wisatawan yang selama ini belum dimanfaatkan secara
berkunjung dapat memanfaatkan fasilitas maksimal untuk menarik wisatawan yang
ini. Sebagai contoh kegiatan fotografi di berkunjung. Oleh sebab itu, perlu adanya
lokasi bersejarah yaitu di kawasan Kota optimalisasi fungsi fasilitas yang ada di
Tua Jakarta. Museum KAA untuk kepentingan
wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan
cara pengemasan yang lebih menarik lagi
maupun penyajian ruangan tersebut yang
lebih modern atau sesuai perkembangan
kebutuhan wisatawan serta melakukan
perawatan yang maksimal. Fasilitas yang
ada dan perlu optimalisasi fungsi seperti:
a. Perpustakaan
Perpustakaan yang ada sekarang
ruangannya cukup kecil dan koleksinya
pun perlu ditambah. Hal ini dapat diatasi
dengan memanfaatkan gedung bekas
perpustakaan daerah yang berada di
belakang ruang utama (main hall) Gedung
Gambar 7. Foto Grup Mahasiswa Ilmu Sejarah, Merdeka. Gedung ini terdiri dari dua lantai
Usaha Perjalanan Wisata, dan dosen Unpad di dan bisa dimanfaatkan sebagai Gedung
Main Hall Gedung Merdeka
Sumber: Dokumentasi Pribadi (Foto diambil
Perpustakaan KAA. Setelah itu, fasilitas
Pada 13 September 2011) dan koleksi perpustakaan harus
ditingkatkan dan penataan ruangan yang
Di samping itu, area parkir perlu artistik dan menarik.
diperluas agar dapat menampung
kendaraan lebih banyak, karena wisatawan b. Ruang Audio Visual
Gedung Merdeka..... (Nandang Firman N. dan Miftahul Falah) 139
zamannya. Hal tersebut dapat dilihat dari organisasi kepariwisataan, hotel, restoran,
gaya arsitektur gedung serta langit-langit pengusaha ekonomi kreatif di Kota
di dalam ruangan. Jika wisatawan Bandung, perguruan tinggi, penggiat seni
mengunjungi ruangan VIP, maka akan dan hobi, bank, radio, serta media cetak
terlihat unsur kemegahan dan nilai estetis dan elektronik. Hal ini dimaksudkan agar
dari Gedung Merdeka. Langit-langit di mendapat dukungan dan bantuan dalam
ruangan VIP masih memperlihatkan gaya penyelengaraan kegitan yang
arsitekturnya. direncanakan, serta untuk pemasaran
Bukan hanya ruangan VIP yang wisata. Di samping itu, pihak-pihak yang
dapat dilihat dan dinikmati oleh telah bekerja sama dapat meramaikan dan
wisatawan, tetapi ruangan yang berada di menghidupkan Gedung Merdeka dengan
lantai dua pun perlu ditawarkan ke berbagai macam kegiatan dan hiburan serta
wisatawan. Di ruangan tersebut masih dapat mengisi stand penjulan souvenir.
terdapat lampu hias dan lantai yang Pelaksanaan kerja sama dapat dilakukan
diperkirakan berasal dari masa kolonial melalui perjanjian yang dapat memberikan
(Wawancara dengan Agus pada 26 keuntungan bagi kedua belah pihak.
September 2012). Setelah itu ruangan
bawah tanah pun perlu adanya perawatan 5.4 Promosi
yang maksimal. Dengan perawatan dan Salah satu kegiatan untuk
penataan yang baik, ruangan tersebut dapat mengenalkan sebuah objek wisata agar
diatawarkan ke wisatawan untuk dikunjungi wisatawan adalah dengan
dikunjungi. melakukan promosi. Dengan melakukan
Dalam optimalisasi fungsi Gedung kegiatan promosi yang dilakukan secara
Merdeka sebagai objek wisata perlu menarik dan sampai kepada calon
diperhatikan juga beberapa aspek berikut: wisatawan, diharapkan dapat
a. Penampilan pintu masuk, petunjuk meningkatkan arus kunjungan. Promosi
arah dan denah lokasi, serta bagian pariwisata bertujuan untuk
informasi atau customer service. memberitahukan segala sesuatu yang
b. Sirkulasi kunjungan wisatawan dalam berhubungan dengan kepariwisataan,
mengunjungi area pameran dan tata membujuk calon wisatan untuk berkunjung
letak ruangan di Gedung Merdeka. ke Gedung Merdeka. Promosi ini dapat
c. Daya dukung bahan audio visual, dilakukan dengan cara pemasangan iklan
pengeras suara, dan pramuwisata yang di berbagai media cetak dan elektronik,
menyajikan informasi yang menarik berbagai promosi penjualan, hubungan
dan tidak membosankan (Yoeti, 2006: masyarakat, penyelenggaraan paket wisata
17). pengenalan (Wahab, 1992: 252). Promosi
dapat dilakukan dengan mendatangi secara
5.3 Kerja Sama langsung ke sekolah-sekolah. Di samping
Dalam pengembangan Gedung itu, bekerja sama dengan biro perjalanan
Merdeka sebagai objek wisata budaya di wisata sehingga Gedung Merdeka
Kota Bandung dibutuhkan juga dukungan dimasukan dalam paket wisata. Promosi
dari berbagai kalangaan. Oleh sebab itu, dapat juga dilakukan dengan mengikuti
pengelola Gedung Merdeka dan Museum kegiatan dan pameran pariwisata, lewat
KAA dituntut untuk dapat mengadakan radio, televisi, dan internet. Untuk promosi
kerja sama dengan berbagai pihak. Kerja dengan media booklet dan brosur harus
sama tersebut dapat dilakukan dengan tetap dilakukan oleh pihak pengelola.
pemerintah kota, pihak swasta, dan Mengingat di Kota Bandung banyak
masyarakat Kota Bandung. Kerja sama terdapat tempat strategis yang menjadi
dengan pihak swasta dapat dilakukan pintu masuk wisatawan, maka promosi
dengan pengusaha tour and travel, dengan menggunakan papan reklame harus
Gedung Merdeka..... (Nandang Firman N. dan Miftahul Falah) 141
3. Sumber Lisan
Agus Bunyamin (44 Tahun), 2012.
PNS Badan Pengelola Gedung
Merdeka. Wawancara, Bandung, 26
September 2012.