LAPORAN PRAKERIN
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Praktek Kerja Industri Semester V
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD HAPIS
NIS: 9713
Assalamua’alaikum Wr,WB,
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan dan kebijaksanaan, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industry ( prakerin ) di ini, dengan
judul ’’ Cara Kerja Solder Uap ” tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan program yang wajib di laksanakan oleh setiap
siswa kelas XII SMK N 1 SINGKAWANG yang di masukkan untuk
menyatakan hasil kegiatan selama prakerin dalam pengamatan dan
analisa di dunia kerja industri serta pengamatan dan analisa di industri
tempat pelaksanaan prakerin. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada
guru pembimbing yaitu bapak Amrozi
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan-
kekurangan dalam bentuk kata-kata maupun dalam penyusunan
kalimat.Kritik dan saran dari pembaca kami terima untuk memperbaiki
laporan agar lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca
.
Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamua’alaikum Wr,WB
Muhammad Hapis
DAFTAR ISI
HALAMAN
KOP LAPORAN
LEMBAR JUDUL ...........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI...........................................iii
KATA PENGANTAR ....................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................vi
DAFTAR TABEL ........................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................ix
3.1 Kesimpulan....................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berabad-abad manusia telah menggunakan beberapa logam yang
dicampur menjadi satu, yang disebut sebagai paduan logam atau
alloy. Hingga saat inibanyak sekali peralatan yang menggunakan
paduan logam, dari peralatan yang paling sederhana sampai peralatan
paling canggih dan rumit. Salah satu paduan logam yang paling mudah
ditemui sehari-hari dan merupakan paduan logam yang dibutuhkan
sekali adalah paduan logam Sn-Pb yang dikenal sebagai solder.Solder,
atau disebut juga patri, telah dikenal sejak zaman Yunani dan
kekaisaran Romawi. Banyak arkeolog melaporkan temuan mereka
berupa perhiasan, senjata, perkakas dan alat-alat pemotong yang telah
disolder dengan sangat baik dan ahli (Rahn, 1993).
Pengertian dari menyolder itu sendiri adalah suatu cara
menyambungkan logam dengan logamyang lain menggunakan logam
penyambung dengan jalan melelehkannya terlebih dahulu pada suhu yang
bersesuaian terhadap titik leleh dari logam penyambung. Logam
penyambung dipanasi hingga lembek, kemudian ditempelkan pada bagian-
bagian logam yang hendak disambung sedemikian hingga bercampur dan
menutup bagian-bagian logam tersebut.Hoban dan Lunt (1997)
menggolongkan metode penyolderan berdasarkan fluks dan penggunaan
listrik dalam prosesnya. Ada dua pengelompokkan metode
penyolderan yang dipakai saat ini; penyolderan non-listrik(menggunakan
fluks asam) dan penyolderan listrik (menggunakan fluks rosin). Adapun
kajian resistivitas alternatif bahan solder yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah bahan solder untuk metode penyolderan listrik yang digunakan
dalam bidang elektronika.Salah satu penggunaan dari penyolderan adalah
membuat hubungan antara komponen-komponen elektronika dan papan
rangkaian elektronika (Printed Circuit Board).Hampir tidak dapat dipungkiri
semua orang membutuhkan peralatan elektronika dalam kehidupan sehari-
hari. Di mana peralatan tersebut terdiri dari komponen-komponen kecil
seperti transistor,resistor,kapasitor dan lain-lain yang dihubungkan secara
kelistrikan dan secara mekanis supaya dapat berfungsi sesuai dengan
yang diinginkan.
Makalah ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui apa itu solder dan
mengetahui apa fungsi solder tersebut. Serta mengerti dasar – dasar
teknik menyolder yang benar dan aman, sehingga kita dapat
mengaplikasikan solder ini ke dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam laporan ini terdapat batasan masalah diantaranya adalah:
1. Sebelum kita mengetahui sistem kerja solder uap, maka kita harus
mengetahui dulu apa itu solder uap.
2. Menjelaskan tentang apa saja yg digunakan dalam menggunakan
solder uap.
1.4 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan laporan prakerin yang berjudul Sistem Kerja
solder uap ini adalah:
Dasar Teori
1.1 Solder Uap
Pengertian Solder
Solder adalah pemanas berujung logam untuk melelehkan timah
ataulogam mudah lebur titik lainnya vang setelah lebur digunakann
untuk penyambung dua permukaan logam. Solder digunakan untuk
menyambungkawat listrik atau menghungkan komponen pada elektronik
pada papanrangkain tercetak logam yang di lebur untuk keperluan ini
biasanya berupatimah.solder listrik membutuhkan daya listrik yang
berbeda-beda besarnyatergantung pada kebutuhan. Untuk menyambung
diua permukaan logam yangtitik leburnya tinggi di gunakan solder berdaya
besar dan timah yang digunakan mengandung lebih banyak timbel.solder
yang di gunakan untukmenyolder peranti elektronika biasanya memerlukan
daya listrik tidak lebihdari 30 watt. Bentuk ujung solder juga bermacam-
macam tergantung dari bentuk permukaan yang hendak di solder iuntuk
memudahkan pemakainya.
Solder jenis ini cara bekerjanya adalah dengan cara mengalirkan udara
panas yang dihasilkan pemanas dengan menggunakan blower, sehingga
pada solder blower ini memiliki dua tombol pengatur, yaitu tombol pengatur
suhu dan tombol pengatur kecepatan putaran blower. Solder blower
digunakan untuk penyolderan dan atau pelepasan komponen jenis SMD
(surface mount devices), karena jika menggunakan solder biasa untuk
melepas komponen SMD, hususnya yang berkaki banyak (kaki laba-laba),
akan menyebabkan kerusakan pada PCB nya. Teknik reparasi komponen
kecil berbeda perlakuannya dengan teknik reparasi perangkat
elektronika dengan kaki komponen besar yang mudah untuk melepas
solderannya. Perangkat khusus untuk mengangkat komponen kecil seperti
SMD dan BGA ini dibutuhkan solder uap bertemperatur tinggi. Solder uap
berfungi untuk; mengangkat, menempatkan, serta mensolder kembali
komponen/ic, baik ic smd (kelabang ), bga ( bola-bola timah ) atau
komponen-komponen kecil yang lain. Suhu serta tekanan udara dari
solder uap mesti jadi perhatian supaya tidak mengakibatkan kerusakan
pcb, di dalam pemakaian solder uap dibutuhkan ketelitian, kecermatan
kesabaran serta ketepatan.
1.7.3 Pinset
Pinset adalah alat penjepit yang mempunyai fungsi untuk menjepit kaki
komponen pada saat penyolderan supaya panas saat penyolderan
tidak mempengaruhi komponen tersebut. Digunakan pada komponen-
komponen berukuran kecil seperti komponen SMD.
1. Pasang kabel Power ke Listrik PLN Tekan Tombol pada posisi ON,
untuk menjalankan fungsi blower.
2. Setelah Blower Hidup, kita dapat mengatur pengaturan yang terdapat
pada blower.
3. Pengaturan pertama merupakan Heating (panas/suhu), sedangkan
yang kedua merupakan pengaturan tekanan udara yang akan dikeluarkan.
4. Putar pengaturan panas pada suhu yang diinginkan, seperti 200
derajat C. Suhu 200 derjat C akan dihasilkan, tetapi tidak akan dirasakan
pada ujung solder jika tekanan udara yang dikeluarkan berada diposisi 0.
5. Untuk Blower Digital, Atur suhu dengan menekan tombol UP dan
DOWN. Tekanan udara diatur dengan cara diputar.
6. Atur tekanan udara sesuai keinginan, seperti pada posisi 1, 2, 3 atau
yang lainnya.
7. Udara 200 derajat C akan dihembuskan dan dapat dirasakan panas
yang dikeluarkan. Dalam keadaan seperti di atas, blower dapat digunakan
untuk keperluan yang diinginkan.
8. Penggunaan blower sangat tergantung kepada jenis perangkat yang
akan disolder, karena akan sangat berhubungan dengan setingan panas
dan tekanan udara blower.
9.arahkan ujung solder uap ke atas timah yang sudah di letakkan pada
komponen tadi
10.Lakukan berulang terhadap komponen lain yang akan dipasang
3. Perancangan dan Implementasi
3.1 Blok Diagram Sistem
Pada rancangan sistem menjelaskan kerja alat reflow soldering
ininantinya pemanas akanbekerja saat tombol start di tekan.
Pemanasan elemen akan meleburkan timah pada papan pcb
danmerekatkan kaki-kaki komponen. Berikut ini adalah blok
diagram system rancangan pada alat:
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan hasil akhir dari pembuatan stetoskop
elektronik, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Reflow Soldering Tool yang di buat sesuai dengan apa yang di
harapkan, yaitu dapat mengontrol
suhu yang dihasilkan oleh elemen pemanas untuk melakukan proses
soldering.
b. Sesuai pengujian, kegunaan hardware dari Reflow Soldering Tool dapat
melakukan penyolderan
pada satu buah papan circuit pcb dalam waktu paling lama 150 detik.
c. Berdasarkan pengujian, hasil soldering dan de-soldering mendapatkan
hasil maksimal tanpa
adanya kerusakan pada komponen smd dan papan pcb.
d. Timah pasta yang disolder dapat melebur dan merekatkan komponen
pada pcb sesuai
pemasangan pada rancangan yang di buat.
e. Proses soldering dan de-soldering dapat dilakukan dengan mudah dan
tidak ada kerusakan
komponen ketika di pasang ke papan pcb.
5.2 Saran
Pada Penelitian ini, terdapat beberapa saran dengan harapan untuk
memperbaiki perancangan
stetoskop elektronik ini di waktu yang akan datang. Adapun saran – saran
tersebut sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan perancangan stetoskop elektronik, dibutuhkan
penentuan spesifikasi awal
sesuai dengan kebutuhan.
b. Dalam melakukan perancangan stetoskop elektronik, terlebih dahulu
memahami spesifikasi
komponen yang digunakan.
c. Menggunakan nilai komponen yang tidak terlalu banyak selisihnya dari
perhitungan manual.
d. Output dari stetoskop elektronik diperlukan penyesuaian dengan aplikasi
atau software yang
akan digunakan.