DISUSUN OLEH :
INSTALASI FARMASI
Assalamu’alaikum Wr Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah yang
diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat di
RSUD Minas ini selesai disusun.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Direktur RSUD Minas yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan pedoman ini, para pejabat struktural
dan tenaga fungsional dilingkungan RSUD Minas yang telah memberikan masukan dalam proses
penyusunan pedoman ini, serta seluruh staf di Instalasi Farmasi RSUD Minas yang berpartisipasi
aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses, monitoring, dan evaluasi
pedoman ini.
Semoga dengan buku pedoman ini, Instalasi Farmasi RSUD Minas bisa menjadi unit terdepan dan
terpercaya dalam kualitas dalam kualitas pelayanan dan Pendidikan kefarmasian yang aman,
professional, serta berorientasi pada keselamatan pasien, dapat segera terwujud. Akhirnya saran dan
koreksi demi perbaikan buku pedoman ini sangat kami harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Penyusun.
ii
Daftar Isi
iii
Bab IV Penutup ……………………………………………………………………………………44
Daftar Pusaka ………………………………………………………………………………………45
iv
Bab I
Pendahuluan
Rumah Sakit adalah lembaga pemberi jasa pelayanan Kesehatan dan seiring dengan
perkembangan teknologi kedokteran. Perbekalan farmasi, khususnya obat merupakan komponen
penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Keberadaan obat merupakan kondisi pokok yang harus
terjaga ketersediaannya karena obat merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pelayanan
Kesehatan, khususnya pelayanan kefarmasian di RSUD Minas.
Pada saat ini, Apoteker dituntut untuk berperan dalam merealisasikan pelayanan
kefarmasian berorientasi pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang
standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, seorang Apoteker harus dapat memberkan
pelayanan kefarmasian secara komprehensif dan simultan baik yang bersifat manajerial maupun
farmasi klinik.
Pelayanan kefarmasian manajerial meliputi pengelolaan perbekalan farmasi yang terdiri dari
pemiliha, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, retur, pemusnaha, pencatatan dan
pelaporan, serta manajemen resiko diperlukan data-data yang akurat. Pengelolaan perbekalan
farmasi sebaiknya didukung oleh suatu sistem informasi manajemen rumah sakit dan berdasarkan
pada formularium yang telah ditetapkan oleh Tim Farmasi dan Terapi RSUD Minas. Apoteker
RSUD Minas dapat memberikan pelayanan farmasi klinik seperti pengkajian dan pelayanan resep,
penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO),
konseling, visite, Pemantauan Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO),
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), dispensing sediaan steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah (PKOD).
Berdasarkan uraian pekerjaan kefarmasian di atas, maka perlu ditetapkan suatu Pedoman
Pengelolaan Perbekalan Farmasi dan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menghasilkan Pelayanan
Kefarmasian yang professional dan menjamin pasien di RSUD Minas.
1.1.1 Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, saran dan
peralatan.
Bab II
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari
perencanaan sampai evaluasi yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Kegiatannya
mencakup pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, retur,
pemusnahan, pencatatan dan pelaporan serta penghapusan, serta manajemen resiko pengelolaan
perbekalan farmasi.
2.1 Pemilihan
a. Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis perbekalan farmasi sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan perbekalan farmasi ini berdasarkan :
1. Formularium dan standar pengobatan/ pedoman diagnosis dan terapi ;
2. Standar perbekalan farmasi yang telah ditetapkan ;
3. Pola penyakit
4. Efektifitas dan keamanan ;
5. Pengobatan berbasis bukti ;
6. Mutu ;
7. Harga ;
8. Ketersediaan di pasaran.
b. Formularium RSUD Minas disusun mengacu kepada Formularium Nasional.
Formularium RSUD Minas merupakan daftar obat yang disepakati staf medis, disusun
oleh Tim Farmasi dan Terapi yang telah ditetapkan oleh Direktur. Formularium tersebut
harus tersedia untuk semua penulis resep, pemberi obat, dan penyedia obat di Rumah
Sakit. Evaluasi terhadap Formularium RSUD Minas harus secara rutin dan dilakukan
revisi sesuai kebijakan dan kebutuhan rumah sakit. Penyusunan dan revisi Formularium
RSUD Minas ini dikembangkan berdasarkan pertimbangan terapeutik dan ekonomi dari
penggunaan obat agar dihasilkan Formularium Rumah Sakit yang selalu mutakhir dan
dapat memenuhi kebutuhan pengobatan yang rasional.
c. Tahapan proses penyusunan Formularium RSUD Minas
d.