Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dada saat ini produk kosmetik menjadi suatu kebutuhan yang wajib digunakan sehari-hari
oleh wanita maupun laki-laki, ini dilakukan agar seseorang memperoleh identitas diri atau
pengakuan atas dirinya dalam suatu komunitas atau lingkungan. Hal ini terlihat dari terus
meningkatnya penjualan produk kosmetik yang ada di Indonesia dari tahun ke tahun, baik produk
kosmetik dalam negri maupun luar negeri .

Berlimpahnya produk kecantikan atau skincare yang ada di Indonesia disebabkan oleh
antusias dari konsumen yang tinggi. Berdasarkan hasil penelusuran penelitian, cukup banyak
produk skincare yang ditawarkan dan menjadi referensi pilihan untuk konsumen. Hal ini
menunjukan bahwa kondisi persaingan skincare sangat ketat dengan tetap memberikan peluang
bisnis yang masih memiliki potensi tumbuh dan berkembang seiring dengan daya tarik industri
produk ini yang sangat besar

Dalam keadaan ini perusahaan dapat menimbulkan minat beli konsumen tersebut demi
mencapai tujuan dari perusahaan.Konsumen memiliki minat untuk membeli suatu produk
didasari oleh beberapa faktor-faktor, yaitu faktor promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

Perempuan dan kecantikan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bagi seorang wanita
kecantikan merupakan hal yang sangat diidamkan. Perilaku perempuan yang seperti inilah yang
manjadi alasan mengapa mereka menjadi pasar potensial bagi perusahaan – perusahaan
kosmetik. Menurut Peter & Olson, (2005) untuk membuat rencana pemasaran yang mampu
memenangkan persaingan, pemasar harus mampu memperkirakan perilaku pembelian
konsumen di masa yang akan datang, yang berkaitan dengan mengukur minat konsumen untuk
membeli sebelum melakukan pembelian.

Citra merek (brand image) menjadi hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan selaku pelaku pasar, karna melalui citra merekyangbaik akan menimbulkan nilai-nilai
emosional pada diri konsumen. Citra merek(brand image) merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalammemasarkanproduk serta memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi
minat beli konsumen (Saputra, 2018).

Peningkatan penjualan produk kosmetik meningkat secara terus menerus dari tahun ke tahun. Di
Indonesia sendiri terdapat sekitar 760 perusahaan kosmetik baik dalam skala kecil, sedang
maupun besar. Kosmetik menjadi bisnis yang besar dengan nilai pasar global mencapai US$ 500
miliar atau setara Rp 6.600 triliun. Research & Markets menyampaikan proyeksi pasar kosmetik
pada tahun 2020 yang akan bernilai US$ 675 miliar. Baik produk kosmetik yang berasal dari luar
negeri ataupun lokal, keduanya berhasil meningkatkan pasar industry di Indonesia. Data dari
Kementerian Perindustrian 2016 menunjukkan pertumbuhan pasar industri mencapai 9,67% per
tahun dalam enam tahun terakhir (2009-2015).

Minat beli merupakan bagian yang muncul dalam diri konsumen terhadap suatu produk sebagai
dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen atau individu tersebut
terhadap suatu produk.Sebagai penentuan dalam memilih suatu produk konsumen akan
menggambarkan dan merencanakan terlebih dahulu mengenai produk ataupun jasa yang akan
dia beli di masa yang akan datang. Simamora (2012) menjelaskan bahwa minat beli terhadap
suatu produk timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap suatu produk yang diiringi
dengan kemampuan untuk membeli produk. Minat beli juga dapat timbul apabila adanya
pengaruh dari orang lain ataupun apabila seorang konsumen merasa tertarik terhadap berbagai
informasi yang disampaikan seputar produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Maghfiroh,
2016) minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup besar
terhadap sikap perilaku

Produk dengan kualitas yang baik pasti akan menjadi sasaran bagi para konsumen dalam memilih
produk, produk berkualitas yang dapat diandalkan bagi kaum wanita

Anda mungkin juga menyukai