Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I dilaksanakan di RSUD.

Nene Mallomo Kabupaten Sidrap pada tanggal 04 Januari sampai 30

Januari 2021. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana untuk

meningkatkan pengetahuan dan skill mahasiswa tentang Teknik

Radiografi.

Selama kurang lebih 4 minggu, penulis mengamati bahwa

terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan di RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap terutama pemeriksaan non kontras antara

lain Pemeriksaan Thorax, Ekstremitas Atas, Ekstremitas Bawah,

Pelvis, Lumbosacral, Skull, dan Abdomen.

Dari beberapa jenis pemeriksaan tersebut, terdapat pemeriksaan

yang penulis dapatkan diantaranya Pemeriksaan Shoulder Joint.

Pemeriksaan Shoulder Joint banyak dilakukan di Instalasi Radiologi

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap dengan berbagai kasus

salah satunya kasus pada Fraktur Caput Humeri Dextra.

Pada pemeriksaan Shoulder Joint yang sering terjadi adalah

kasus Fraktur. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya

kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh trauma

atau tenaga fisik.


Pemeriksaan Radiologi merupakan pemeriksaan yang dapat

digunakan untuk melihat patologis maupun kelainan yang dapat

membantu dokter untuk menemukan diagnosis.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengangkat

kasus “Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint Pada Kasus Fraktur Caput

Humeri Dextra.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint pada kasus

Fraktur Caput Humeri Dextra di Instalasi Radiologi RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap?

2. Bagaimana Hasil Radiografi dari Pemeriksaan Shoulder Joint

dengan kasus Fraktur Caput Humeri Dextra di Instalasi Radiologi

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap?

C. Tujuan Penulisan

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I di Instalasi Radiologi

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap ini disusun dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint dengan

kasus Fraktur Caput Humeri Dextra di Instalasi Radiologi RSUD.

Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.

2. Untuk mengetahui Hasil Radiografi dari Pemeriksaan Shoulder

Joint dengan kasus Fraktur Caput Humeri Dextra di Instalasi

Radiologi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.


D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

Dapat mengetahui Teknik Pemeriksaan Radiografi Shoulder

Joint dan mengetahui hasil Radiografi Shoulder Joint pada kasus

Fraktur Caput Humeri Dextra.

2. Manfaat Ilmiah

Dapat memperluas ilmu pengetahuan serta menambah

kepustakaan dan pertimbangan referensi tentang tata laksana

dibidang Radiologi mengenai Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint

di RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.

3. Manfaat Institusi

Agar mendapatkan informasi tentang segala kegiatan

mahasiswa dan mampu mengsinkronkan kegiatan Radiologi yang

ada di Rumah Sakit dengan teori – teori kuliah di kampus.

4. Manfaat Masyarakat

Dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatan melalui penegakan diagnosis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL

1. Gambaran Umum tentang RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap

Gambar 2.1 Tampak Depan Rumah Sakit


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap adalah salah satu

Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II

Sidenreng Rappang yang berlokasi dikota Pangkajene RSUD.

Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang yang memiliki

bangunan sejak tahun 1985 dan mulai dioperasikan sejak 1990

yang berdasarkam surat keputusan Bupati Kepala daerah Tingkat II

Sidrap No. 01/I/1990 tanggal 03 januari 1990.

Berdasarkan surat keputusan DPRD DATI II SIDRAP No.

51/III/1994 tanggal 25 maret 1994 Rumah Sakit Umum Daerah

Tingkat II Sidrap berubah nama menjadi “ RSUD. Nene Mallomo ”


dan diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Tingkat 1 Sulawesi

Selatan pada tanggal 7 april 1994, dengan status rumah sakit tipe

”C”.

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap tersebut memiliki

visi, misi, moto, serta falsafah, sebagai berikut:

Visi : Terwujudnya Rumah Sakit sebagai pusat layanan

kesehatan terbaik, aman, bermutu tinggi dan inovatif.

Misi :

a) Mewujudkan pelayanan prima yang berorientasi pada

kepuasan pelanggan.

b) Mengupayakan pelayanan kesehatan yang aman dan

inovatif.

c) Meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

d) Melengkapi berbagai jenis pelayanan spesialis.

Moto : Layananku adalah perbuatan baikku

Falsafah : Memberikan Pelayanan yang Berkualitas Berlandaskan

Etika dan Kaidah Profesi dengan Pendekatan Hubungan

Kemanusiaan

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap terletak dijalan

Wolter Mongisidi Pangkajene. Luas tanah yang dimiliki oleh RSUD.

Nene Mallomo Kabupaten Sidrap berdasarkan pengukuran adalah

30,405 m. Memiliki bangsal perawatan yaitu :

a. Ruang Perawatan Temulawak terbagi atas kamar I, II dan III


b. Ruang Perawatan mengkudu terbagi atas I, II dan III, serta

kamar VIP

c. Ruang Perawatan Sambiloto terbagi atas kamar I, II, III dan

kamar VIP

d. Ruang perawatan Mahkota Dewa terbagi atas kamar I, II, III

dan kamar VIP

e. Ruang Perawatan Brotowali terbagi atas kamar I, II, III dan

kamar VIP

f. Ruang Perawatan Kemuning

g. Ruang KIA

h. Ruang ICU

2. Gambaran Umum Tentang Unit Radiologi

a. Lokasi Unit Radiologi

Bangunan UPF radiologi merupakan bangunan yang

terpisah dari bangunan utama namun letaknya cukup strategis

dari ruang-ruang perawatan dan poliklinik sehingga mudah

dijangkau oleh pasien khususnya pasien rawat inap untuk

mendapatkan pelayanan. Letak bangunan Radiologi berada di

pertengahan diseluruh bangunan yang ada di RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap tersebut. Sebelah barat dari

bangunan Radiologi ini terdapat bangunan atau ruang

perawatan Sambiloto yang bersebelahan untuk arah Utara


terdapat ruang UTDRS, dan arah Selatan terdapat Perawatan

mengkudu.

Gedung radiologi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten

Sidrap memiliki sejumlah ruangan diantaranya yaitu ruang

tunggu pasien, ruang dokter radiologi, ruangan kepala instalasi

radiologi, ruang petugas radiologi, ruang administrasi, ruang

USG, ruang pemeriksaan dan kamar gelap.

b. Tabel Pemeriksaan Radiologi

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Radiologi di

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Periode 04 Januari –

30 Januari 2021

No. Jenis Pemeriksaan Target Realisasi %

1 Ekstremitas Atas 20 3 15%

2 Ekstremitas Bawah 20 1 5%

3 Thorax 20 20 100%

4 Skull 2 1 50%

5 Lumbo Sacral 2 2 100%

6 Pelvis 2 1 50%

7 Abdomen 2 1 50%
(Data Primer, 2021)

c. Sarana dan prasarana di Instalasi Radiologi RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada table berikut ini :


Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Instalasi Radiologi

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap

JUMLAH
NO SARAN KET.
BAIK RUSAK
1 Pesawat Sinar-X 1 0 1

2 USG 1 0 1

3 Panoramik 1 0 1

4 CR 1 0 1

5 Automatic Processing 0 1 1
Total 4 1 5
(Data Sekunder, 2021)

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologis

1. Anatomi (Anonime, 2014)

Humerus adalah tulang lengan atas tunggal yang panjang.

Ujung atas terdiri dari bola-bola yang pas dengan soket dari tulang

belikat untuk membentuk sendi bahu. Ujung bawah humerus

membentuk bola kecil yang cocok dengan soket engsel sendi

radius dan ulna di siku.

Humerus atau tulang pangkal lengan ada sepasang dan

berbentuk tulang panjang dan terletak pada brachium. Humerus

berartikulasi dengan scapula di proksimal dan dengan radius ulna

di distal. Humerus dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proksimal

humeri, shaft humeri dan distal humeri.


a. Proksimal

Pada proksimal humeri, terdapat caput humeri yang

setengah bulat dan dilapisi oleh tulang rawan. Caput humeri

merupakan bagian humerus yang berartikulasi dengan cavitas

glenoidalis yang merupakan bagian scapula. Arah caput

humeri serong mediosuperior dan sedikit posterior. Caput

humeri dipisahkan dengan struktur di bawahnya oleh collum

anatomicum.

b. Shaft / Medial

Shaft humeri memiliki penampang melintang berbentuk

segitiga. Permukaan shaft humeri dapat dibagi menjadi facies

anterior medialis, facies anterior lateralis dan facies posterior.

Pertemuan facies anterior medialis dengan facies posterior

membentuk margo medialis. Margo medialis ke arah distal

makin menonjol dan tajam sebagai crista supracondilaris

medialis. Pertemuan facies anterior lateralis dengan facies

posterior membentuk margo lateralis. Margo lateralis ini juga

ke arah distal makin menonjol dan tajam sebagai crista

supracondilaris lateralis. Dipertengahan sedikit proksimal

facies anterior lateralis didapatkan tuberositas deltoidea. Di

posterior dari tuberositas deltoidea dan di facies posterior

humeri didapatkan sulcus nervi radialis (sulcus spiralis) yang

berjalan.
c. Distal

Ujung bawah Humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian

paling bawah terdapat permukaan sendi yang dibentuk

bersama tulang lengan bawah. Troklea yang terletak disisi

sebelah dalam berbentuk gelendong benang tempat

persendian dengan Ulna, dan disebelah luar terdapat

capitulum yang bersendi dengan Radius.

Gambar 2.2 Anatomi Os Humerus


(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 94)

2. Fisiologi (Anonime, 2014)

a. Memberi kekuatan pada kerangka tubuh.

b. Tempat melekatnya otot.


c. Melindungi organ penting.

d. Tempat pembuatan sel darah.

e. Tempat penyimpanan garam mineral.

3. Patologi (Anonime, 2011)

a. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang umumnya

disebabkan radupaksa. Fraktur berarti deformasi atau

diskontinuitas dari tulang oleh tenaga yang melebihi kekuatan

tulang.

1) Jenis-jenis Fraktur

a) Fraktur Tertutup disebut juga fraktur simple oleh

karena tulang yang patah tidak tampak dari luar.

b) Fraktur Terbuka disebut juga fraktur majemuk yaitu

tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah

menembus kulit atau kulit mengalami robekan.

2) Menurut Bentuk Fraktur

a) Fraktur Komplit yaitu patah tulang yang luas sehingga

tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya

menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai

seluruh korteks.

b) Fraktur Inkomplit yaitu patah dengan garis patah tidak

menyeberang sehingga tidak mengenai korteks.


c) Fraktur Kominutif atau Cominuted yaitu fraktur yang

mengakibatkan tulang terbagi menjadi beberapa

bagian, tetapi masih berada dalam otot.

d) Fraktur Greenstick yaitu fraktur yang tidak

memisahkan tulang menjadi dua bagian.

b. Fisura adalah retak pada tulang, dapat diperbaiki karena

periosteum akan membentuk kalus (sambungan).

c. Dislokasi adalah sendi bergeser dari kedudukan semula.

d. Artritis adalah peradangan pada satu atau beberapa sendi

dan kadang-kadang posisi tulang mengalami perubahan.

e. Osteoartriris yaitu suatu penyakit kemunduran, sendi

tulang rawan menipis dan mengalami degenerasi.

f. Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi

karena kekurangan hormon sehingga tulang mudah patah dan

rapuh.

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan Radiografi

Untuk mengetahui struktur Shoulder Joint dengan proyeksi

tertentu beserta kelainan yang mungkin ada pada daerah tersebut.

(Aditya Radiografer, 2013).

Prosedur Pemeriksaan :

1. Mengidentifikasi klinis / indikasi pemeriksaan

2. Memilih teknik radiografi yang tepat

3. Memberikan instruksi kepada pasien


4. Melepas benda-benda yang dapat mengganggu pemeriksaan

Adapun Teknik Pemeriksaan Rutin Shoulder Joint ialah sebagai

berikut :

1. Proyeksi Antero-Posterior (AP) Eksorotasi

1 Posisi Pasien (PP) : Posisikan Pasien Berdiri (Erect)

atau Tiduran (Supine) dengan

tangan dalam posisi Antero-

Posterior (AP).

2 Posisi Objek (PO) : Posisikan Tangan supinasi dan

Eksorotasikan seluruh lengan

pasien sehingga epicondylus

sejajar dalam bidang kaset.

3 Central Ray (CR) : Tegak Lurus Horizontal

4 Central Point (CP) : Diantara Glenoid Fossa dan

Caput Humerus (Scapulo humeral

joint).

5 Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

6 Kriteria Radiograf :

Tampak gambaran Clavicula, Scapula, Caput Humeri,

Tuberculum mayor tergambar pada aspek lateral humerus.

Scapulo Humeral joint tampak tervisualisasi sedikit overlaping

dari caput humeri pada cavitas glenoidalis. Garis luar dari

tuberculum minor diantara caput humeri dan tuberculum mayor.


Gambar 2.3 Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint Proyeksi AP Eksorotasi
(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 171)

Gambar 2.4 Proyeksi AP Eksorotasi


(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 170)

Gambar 2.5 Hasil Radiograf Proyeksi AP Eksorotasi


(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 170)
2. Proyeksi Antero-Posterior (AP) Endorotasi

a. Posisi Pasien (PP) : Pasien Berdiri (erect) atau Tiduran

(Supine) dengan memfleksikan

Elbow dan tangan di pinggang

sehingga membentuk sudut atau

merotasikan punggung tangan ke

dalam dan menempel ke paha.

b. Posisi Objek (PO) : Elbow Fleksi kira-kira 80 derajat

atau punggung tangan menempel

pada paha kemudian atur lengan

pasien sehingga epicondylus

tegak lurus bidang kaset.

c. Central Ray (CR) : Tegak Lurus Horizontal

d. Central Point (CP) : Antara Caput Humerus dan

Glenoid Fossa (Scapulo Humeral

Joint)

e. Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

f. Kriteria Gambaran :

Tuberculum minor tampak pada gambaran dan pada ujung

medial. Garis luar dari tuberculum mayor superposisi dengan

caput humeri (Scapulo Humeral Joint). Humerus yang overlap

dengan cavitas glenoidalis lebih besar dari pada pada posisi

eksorotasi.
Gambar 2.6 Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint Proyeksi AP Endorotasi
(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 171)

Gambar 2.7 Proyeksi AP Endorotasi


(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 170)

Gambar 2.8 Hasil Radiograf Proyeksi AP Endorotasi


(Merril’s Atlas Of Radiographic Positions Volume One, 2003 : 170)
D. Jadwal Dan Waktu PKL

Praktek kerja lapangan (PKL) I dilaksanakan selama 4 minggu

dari tanggal 04 Januari – 30 Januari 2021 di RSUD. Nene Mallomo

Kabupaten Sidrap.

E. Alur Pelaksanaan Program PKL

PENDAFTARAN

KELENGKAPAN
TIDAK
BERKAS

PENGANTARAN KE LOKASI
YA

PENENTUAN LOKASI PKL


OLEH TIM PANITIA KEGIATAN PKL

PEMBEKALAN OLEH
PANITIA PENYUSUNAN LAPORAN

UJIAN KOMPETENSI CI
LAHAN
SEMINAR MAHASISWA PKL

MONITORING DAN
EVALUASI UJIAN
KOMPREHENSIF OELH TIM PERBAIKAN LAPORAN
SUPERVISI AKHIR

PENYERAHAN NILAI
KEBAGIAN AKADEMIK PENARIKAN
MAHASISWA
Gambar 2.9 Alur Pelaksanaan Program PKL Mahasiswa Prodi Radiologi
POLTEKKES Muhammadiyah Makassar
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap)
BAB III

METODE PEMERIKSAAN RADIOGRAFI

A. Tempat dan Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan pada hari

selasa tanggal 19 Januari 2021 Pukul 10:54:35 WITA.

B. Kronologi Riwayat Penyakit Pasien

Pada hari selasa tepat pada tanggal 19 Januari 2021 seorang

pasien perempuan masuk ke ruang instalasi radiologi di damping oleh

keluarganya dengan keadaan wajah sedikit pucat dan seperti

menahan kesakitan akibat jatuh dari tangga. Akibatnya tulang lengan

atas pasien mengalami Fraktur. Surat pengantar foto dari dokter

menunjukkan permintaan foto Shoulder Joint Dextra Antero-Posterior

(AP) Eksorotasi dan Antero-Posterior (AP) Endorotasi dengan klinis

Dislokasi dan Fraktur Shoulder Joint Dextra.

C. Persiapan Pasien

Dalam Pemeriksaan ini tidak terdapat persiapan khusus, pasien

hanya di minta untuk menanggalkan semua bahan metal atau logam

yang ada pada sekitar obyek pemeriksaan seperti perhiasan, dan

pasien diberitahukan pemeriksaan yang akan dilakukan agar hasil

gambar sesuai yang dinginkan radiografi.


D. Prosedur Kerja

1. Pasien diregistrasi di bagian loket administrasi

2. Pasien dipanggil masuk ke ruangan instalasi radiologi

3. Pasien dipersilahkan masuk ke ruang pemeriksaan

4. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

5. Pasien diberi arahan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan

6. Memulai teknik pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien

7. Processing film dengan menggunakan Computer Radiografi (CR)

8. Hasil foto di antar di ruangan dokter dan dibacakan oleh dokter

radiologi

9. Ambil hasil dan di buatkan sampul foto


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus

1. Data Pasien

a. Nama : Ny. A

b. Umur : 60 th

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Pangkajene

e. Tanggal Foto : 19 / 01 / 2021

f. Pemeriksaan : Shoulder Joint

g. Klinis : Dislokasi Dan Fraktur Shoulder Joint Dextra

h. No. RM : 04.51.81

2. Persiapan Alat dan Bahan Yang Digunakan

1) Pesawat Sinar X Konvensional

a. Merk : Toshiba

b. Serial Number : R10-T080

c. Type : E7239X

d. Nomor seri : 11E606

e. Tegangan Maksimum : 125 kV

f. Focal Spot : 2,0 / 1,0


Gambar 2.10 Pesawat X-Ray Konvensional
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

2) Processing Film menggunakan

Computer Radiografi (CR)

Gambar 2.11 Image Reader


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
Gambar 2.12 Image Consol
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Gambar 2.13 Imager ( Dry Printer )


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
3) Panel Kontrol

Gambar 2.14 Panel Control


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

4) Kaset CR (Computer Radiography)

Ukuran : 24 X 30 cm

Gambar 2.15 Kaset X-Ray CR (Computer Radiography)


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
5) Film CR (Computer Radiography)

Merk : Agfa Film

Gambar 2.16 X-Ray Film CR (Computer Radiography)


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

3. Teknik Pemeriksaan :

1 Pengertian

Teknik pemeriksaan Shoulder Joint adalah teknik

pemeriksaan radiografi untuk melihat Os Humerus, Os

Clavicula, dan Os Scapula. Pemeriksaan Shoulder Joint

merupakan salah satu Pemeriksaan Radiologi tanpa

menggunakan Media Kontras dan tanpa persiapan khusus.

Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan Shoulder Joint

di RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap yaitu AP (Antero-

Posterior) Eksorotasi dan AP (Antero-Posterior) Endorotasi.


2 Tujuan Pemeriksaan

1) Untuk mengetahui proyeksi yang digunakan dalam

permeriksaan Shoulder Joint dengan indikasi Fraktur

Caput Humeri Dextra.

2) Untuk mengetahui apakah ada indikasi lain yang terjadi

pada Shoulder Joint.

3 Proyeksi

1) Proyeksi AP (Antero-Posterior) Eksorotasi :

1. Posisi Pasien (PP) : Pasien Erect

2. Posisi Obyek (PO) : Posisi tangan pasien

supinasi dan eksorotarsi

seluruh lengan pasien

sehingga epicondylus

sejajar dengan kaset.

3. Central Ray (CR) : Tegak lurus horizontal

4. Central Point (CP) : Diantara Glenoid Fossa

dan Caput Humerus

(Scapulo Humeral Joint).

5. Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

6. Kolimasi :

a. Batas Atas : Cervical 4

b. Batas Bawah : Costa 6


7. Pengaturan Faktor Eksposi :

Kv : 49

mA : 200

mAs : 8,0

8. Pengolahan Film Yang Digunakan :

Menggunakan CR (Computer Radiography).

Gambar 2.17 Posisi Pasien Proyeksi AP Eksorotasi


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

2) Proyeksi AP (Antero-Posterior) Endorotasi :

1. Posisi Pasien (PP) : Pasien Erect

2. Posisi Obyek (PO) : Posisi tangan pasien

pronasi dan endorotarsi

seluruh lengan pasien


sehingga epicondylus

sejajar dengan kaset.

3. Central Ray (CR) : Tegak lurus horizontal

4. Central Point (CP) : Diantara Glenoid Fossa

dan Caput Humerus

(Scapulo Humeral Joint)

5. Focus Film Distance (FFD) : 100 cm

6. Kolimasi :

a. Batas Atas : Cervical 4

b. Batas Bawah : Costa 6

7. Pengaturan Faktor Eksposi :

Kv : 49

mA : 200

mAs : 8,0

8. Pengolahan Film Yang Digunakan :

Menggunakan CR (Computer Radiography).


Gambar 2.18 Posisi Pasien Proyeksi AP Endorotasi
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

4. Analisis Radiografi

a) Hasil radiografi

Gambar 2.19 Gambar 2.20


Proyeksi AP Eksorotasi Proyeksi AP Endorotasi
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
b) Kriteria

Gambar

1) Proyeksi Antero-Posterior (AP) Eksorotasi

Tampak Clavicula, Scapula, Coracoid Process,

Scapulo Humeral joint (Caput Humerus dan Glenoid

Fossa) dan Distal Humerus.

2) Proyeksi Antero-Posterior (AP) Endorotasi

Tampak Clavicula, Scapula, Coracoid Process,

Akromion, dan Sendi Scapulo Humeral joint (Caput

Humerus dan Glenoid Fossa).

c) Hasil Interpretasi Dokter

a. Fraktur caput humeri dextra

b. Callus (+)

c. Celah sendi menyempit

d. Mineralisasi tulang kurang

e. Jaringan lunak baik

d) Kelebihan dan kekurangan hasil foto

a. Kelebihan :

Ketajaman Gambar baik.

b. Kekurangan :

Kolimasinya terlalu luas dan Focus Film Distance

(FFD) terlalu jauh.


B. Pembahasan Laporan Kasus

Prosedur kerja dalam teknik pemeriksaan Shoulder Joint

pertama-tama pasien datang ke Instalasi Radiologi dengan mambawa

surat pengantar dokter dengan klinis dislokasi dan fraktur shoulder

joint dextra kemudian bagian administrasi meregistrasi surat

pengantar tersebut. Setelah itu pasien dipanggil masuk ke ruang

pemeriksaan untuk diambil foto.

Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint tidak ada persiapan secara

khusus cukup dengan memberikan informasi kepada pasien tentang

pelaksanaan yang akan dilakukan, sehingga pasien paham tindakan

apa yang akan dilakukan selama pemeriksaan. Selain itu melepaskan

benda-benda logam seperti anting, kalung, dll yang dapat

mengganggu hasil radiograf.

Pada Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint di Instalasi Radiologi

RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap menggunakan proyeksi

Antero-Posterior (AP) Eksorotasi dan Antero-Posterior (AP)

Endorotasi dengan Central Point di Glenoid Fossa dan Caput

Humerus dan faktor eksposi kV 49, mA 200, mAs 8,0 serta

menggunakan kaset 35cm x 43cm pada Focus Film Distance (FFD)

100 cm.

Processing film yang digunakan di Instalasi Radiologi RSUD.

Nene Mallomo Kabupaten Sidrap yaitu Computer Radiography (CR).


Adapun proses awal yang dilakukan yakni Radiografer menginput data

pasien di alat CR (Computer Radiography), setelah itu radiographer

mengatur faktor eksposi dan memposisikan pesawat sinar-x,

kemudian pasien dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan untuk

dilakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan selesai, pasien

diberitahukan untuk menunggu hasil di luar ruangan pemeriksaan.

Kemudian kaset dimasukkan ke Image Reader dan diolah dari gambar

laten menjadi gambar digital atau data digital. Edit Image seperti

densitas, peletakkan marker dan mengubah ukuran film. Apabila telah

selesai di edit, radiographer dapat melepaskan kaset dari Image

Reader dan terakhir diprint. Lalu hasil radiograf tersebut diberikan di

ruang dokter.

Dari Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint Pada Kasus Fraktur

Caput Humeri Dextra, hasil baca dokter menyimpulkan bahwa pasien

tersebut mengalami Fraktur Caput Humeri Dextra, Callus (+), Celah

sendi menyempit dan Mineralisasi tulang kurang.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari laporan di atas yang berjudul ”Teknik Pemeriksaan Shoulder

Joint Pada Kasus Fraktur Caput Humeri Dextra” di Instalasi

Radiologi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap dapat diambil

kesimpulan bahwa Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint di

Instalasi Radiologi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap

menggunakan proyeksi Antero-Posterior (AP) Eksorotasi dan

proyeksi Antero-Posterior (AP) Endorotasi dengan faktor eksposi

kV 49, mA 200, mAs 8,0 serta menggunakan kaset ukuran 35cm

x 43cm pada Focus Film Distance (FFD) 100 cm.

2. Hasil Radiografi dari Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint dengan

proyeksi Antero-Posterior (AP) Eksorotasi dan proyeksi Antero-

Posterior (AP) Endorotasi di Instalasi Radiologi RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap dalam kasus ini diketahui bahwa

pasien mengalami Fraktur Caput Humeri Dextra.

B. Saran

1. Diharapkan pasien yang hendak melakukan pemeriksaan di

Instalasi Radiologi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap

terlebih dahulu melakukan test SWAB atau Rapid.


2. Perlunya penjelasan tentang persiapan pemeriksaan kepada

pasien agar pasien paham maksud dan tujuan dari pemeriksaan

yang akan dilakukan.

3. Sebaiknya Radiografer di Instalasi Radiologi RSUD. Nene

Mallomo Kabupaten Sidrap lebih memperhatikan Focus Film

Distance (FFD) serta membatasi luas lapangan penyinaran

sesuai dengan luas obyek yang akan difoto.

4. Keluarga pasien maupun perawat yang mengantar dilarang

memasuki ruang pemeriksaan, kecuali sangat dibutuhkan

apabila tidak koperatif.


DAFTAR PUSTAKA

1 Anonime. 2010. RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap.

https://rsnenemallomo.com/. Diakses 20 Januari 2021 pukul 20:10.

(Halaman 4).

2 Anonime. 2014. Anatomi dan Fisiologi tulang Humerus.

https://www.scribd.com/doc/217210517/Anatomi-Fisiologi-Tulang-

Humerus-Cakaran. Diakses 20 Januari 2021 pukul 20:30. (Halaman

8).

3 Anonime. 2011. Patologi Humerus.

https://www.scribd.com/document/367956599/Patologi-Shoulder-Joint-

Dan-Humerus. Diakses 20 Januari 2021 pukul 21:05. (Halaman 11).

4 Aditya Radiografer. 2013. Teknik Pemeriksaan Shoulder Joint.

http://adityawarm.blogspot.com/2013/03/proyeksi-pemeriksaan-

shoulder-joint.html. Diakses 20 Januari 2021 pukul 21:49. (Halaman

12).

5 Frank Long Smith. 2003. Merril’s Atlas Of Radiographic Positioning &

Procedurues. Twelfth Edition, Volume One. Diakses 20 Januari 2021

pukul 22:25. (Halaman 10, 14, 16).


LAMPIRAN 1

FORMAT BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : NIZMA OVLI ABDULLAH


PANGGILAN : NIZMA
NIM / SEMESTER : P119029 / III
KELAS :A
TTL : KAB. GORONTALO, 10 MEI 2001
ASAL DAERAH : GORONTALO
ASAL SMA : SMA NEGERI 1 LIMBOTO
ALAMAT : JL. KASMAT LAHAY, KEC. LIMBOTO
BARAT KAB. GORONTALO
HOBBY : MENONTON
CONTACT PERSON
HP : 082293387744
WA : 082293387744
E-MAIL : nizmaovliabd@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI :
1. ANGGOTA HIMPUNAN PELAJAR
MAHASISWA INDONESIA GORONTALO ( HPMIG ) CABANG
MAKASSAR
JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DI BUAT :
1. PKL 1 : TEKNIK PEMERIKSAAN SHOULDER JOINT PADA
KASUS FRAKTUR CAPUT HUMERI DEXTRA
LAMPIRAN 2

FORMAT FOTOCOPY SURAT PENGANTAR FOTO

Surat Pengantar Foto


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
LAMPIRAN 3

FORMAT FOTOCOPY HASIL BACA FOTO

Hasil Baca Foto Laporan Kasus


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
LAMPIRAN 4

FORMAT STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI

DIREKTUR
drg. Hj. Hasnani Rapi, M.Kes

KEPALA BIDANG PELAYANAN


MEDIS DAN PERAWATAN
Novita Burhan, S.Farm,Apt

KEPALA SEKSI KEPERAWATAN


DAN PENUNJANG MEDIS
K.S.Karmisah, S.Kep.,Ns

KEPALA RUANGAN
PENANGGUNG JAWAB
INSTALASI RADIOLOGI
MEDIS
Sumarni, Amd.Rad
dr. Anugerah
Esawati,Sp.Rad.M.Kes

RADIOGRAFER
PPR (PETUGAS PROTEKSI RADIOGRAFER ADMINISTRASI
RADIASI) Hj. Nur Alang
Sumarni, Amd.Rad
Muh. Yamin H. Amd.Rad.SKM

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


RUANGAN KEBUTUHAN LOGISTIK RUANGAN
PEMERIKSAAN / USG - Hj. Indriani, PROCESSING
- Murtini Amd.Rad Amd.Rad.SKM - Hj. Sudahang,
- Muh. Yamin H. - Rina Sahriawaty, Amd.Rad
Amd.Rad.SKM Amd.Rad - Iqrar Asina, Amd.Rad
- Dewi Ayu Lestari,
Amd.Rad
Struktur Organisasi Radiologi
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap)
LAMPIRAN 5

FORMAT DENAH RUANGAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

H I J K
M

F
E
A B C

D
RUANG TUNGGU

Denah Ruangan Pemeriksaan Radiologi


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap)

KETERANGAN :
A. Ruang Administrasi
B. Ruang Istirahat Radiografer
C. Ruang USG
D. Ruang Pemeriksaan 1
E. Ruang Pemeriksaan 2
F. Kamar Ganti Pasien
G. Toilet Pasien di Ruang Pemeriksaan
H. Ruang Pemeriksaan 3
I. Ruang Processing Film
J. Ruang Baca Foto
K. Ruang Dokter
L. Dapur
M. Toilet Umum
LAMPIRAN 6

FORMAT DENAH RUANGAN PENGOLAHAN FILM RADIOLOGI

3 4 5
8

9
2 1
Ruang processing

Denah Ruangan Pengolahan Film Radiologi


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap)

Keterangan :
1. Cairan Developer
2. Cairan Fixer
3. Image Reader
4. Image Console
5. Imager (Dry Printer)
6. Kursi
7. Light Box
8. Kamar Gelap
9. Ruang Baca Foto
LAMPIRAN 7

FORMAT DOKUMENTASI KEGIATAN MAHASISWA PKL 1

Foto Rumah Sakit Tampak Depan


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Foto Instalasi Radiologi Tampak Depan


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
Aktivitas Saat Tindakan Pemeriksaan
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Aktifitas Saat Tindakan Pengolahan Film


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
Aktifitas Saat Tindakan Pengolahan Film
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Aktifitas Saat Kegiatan Administrasi / Loket


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
Aktivitas Mahasiswa Saat Kegiatan Seminar Laporan
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Aktivitas Mahasiswa Saat Kegiatan Seminar Laporan


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)
Foto Setelah Supervisi
(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Foto bersama Dokter Radiologi dan Staf Radiologi


(Dokumentasi RSUD. Nene Mallomo Kabupaten Sidrap, 2021)

Anda mungkin juga menyukai