Anda di halaman 1dari 5

Shalom…,

Segala Puji syukur hanya bagi Tuhan.

Ijinkan kami, Pdt. Eddy Danukusumah, M. Th. bersama istri Pdt.


Lusyana Yosepha Winata, S.Pd.K, S.S., M.Th. sebagai penulis buku
JOYFUL JOURNEY, Spiritualitas Kristiani, dengan segala kerendahan
hati memohon kesediaan Bapak untuk memberikan sambutan atas
terbitnya buku tersebut yang direncanakan akan launching pada
tanggal 20 Desember 2022. Terlampir resensi singkat buku JOYFUL
JOURNEY sebagai garis besar pembahasan dalam buku tersebut.

Adapun kata sambutan tersebut nantinya akan dimuat dalam


lembaran bagian depan buku tersebut sebagai apresiasi atas
support dan doa dari Bapak. Kiranya buku JOYFUL JOURNEY juga
bisa memberkati banyak para hamba Tuhan dan semua orang yang
membacanya.

Terima kasih atas segala dukungan yang diberikan kepada kami.


Tuhan Yesus selalu memberkati.

Teriring salam dan doa,


Pdt. Eddy Danukusumah, M. Th.
Pdt. Lusyana Yosepha Winata, S.Pd.K, S.S., M.Th.

RESENSI BUKU
Berbagai segi pandangan dalam mengungkapkan pengalaman
perjalanan rohani, diantaranya, teosentris yakni yang pertama-
tama berbicara mengenai pribadi Allah kemudian membahas
pekerjaan Allah dalam penciptaan dan penciptaan kembali, dan
antroposentris yang menggarisbawahi manusia sebagai makhluk
Allah yang pembuat dosa, penerima keselamatan dan orang yang
disucikan.

Spiritualitas membutuhkan landasan dan pijakan yaitu pendidikan


teologi yang benar dan teologi membutuhkan spiritualitas sebagai
hasil akhir dari berteologi. Tujuan dari transformasi iman yang
bertumbuh pada kedewasaan adalah sempurna seperti Yesus
Kristus, sesuai kapasitas fundamental masing-masing manusia,
yang hakekatnya adalah pencarian makna, nilai, dan tujuan dari
hidup.

Untuk memahami kehidupan spiritual kristiani, setiap orang


percaya perlu menyelaraskan paradigmanya dengan kebenaran
firman Tuhan. Tatanan moral dan spiritual harus diusahakan agar
memenuhi standar yang ditetapkan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan manusia, agar selaras dengan tujuan konsep penciptaan
dan berlandaskan kesadaran penuh yang konsisten dalam
kehidupan spiritual.

Pembenaran memulihkan manusia agar dapat kembali kepada


kebaikan Tuhan, pemulihan hubungan manusia dengan Allah
membawa manusia kembali kepada gambar diri yang Allah
rancangkan. Dan pembenaran diperoleh melalui kelahiran baru
dalam iman kepada Yesus Kristus. Ketika seseorang bertobat dan
menjadi pengikut Kristus, ia membuat komitmen untuk mengikuti
Yesus dan hidup dalam ajaran-ajaran-Nya, hal ini termasuk belajar
untuk meningkatkan iman dengan bertindak berdasarkan
keyakinan kepada Tuhan. Semua orang yang bertobat dan
memperoleh kasih karunia patut menjaga kasih Allah dalam hatinya
sampai akhir dari seluruh perjalanan spiritualitas kekristenannya.
Anugerah atau kasih karunia merujuk kepada campur tangan ilahi
dalam kehidupan manusia. Konsistensi adalah konsep keselamatan
dari Allah yang selalu memberikan kesempatan kepada manusia
untuk kembali bertobat. Adalah inisiatif Allah yang berusaha
membawa manusia kembali kepada kebenaran.

Pertumbuhan spiritual adalah kombinasi dari nature and nurture


yaitu sifat alam dan lingkungan yang membentuknya. Seperti relasi
pada umumnya, hidup bersama dengan Allah perlu
ditumbuhkembangkan. Diawali dengan pertobatan, dibenarkan oleh
kasih karunia Allah, diubahkan oleh pembaharuan pengetahuan
akan firman Tuhan, bertumbuh iman ke arah kedewasaan rohani.
Semua hal tersebut dimanifestasikan sebagai perubahan dalam
pikiran, perasaan dan karakter yang menjadi nyata dalam perilaku
kehidupan yang mencerminkan pribadi Kristus.

Penting bagi setiap orang percaya untuk mengimplementasikan


buah Roh dalam penginjilan juga pelayanan. Setiap orang
dikaruniai anugerah untuk belajar melayani pekerjaan Tuhan dan
melayani sesama sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.
Seorang pelayan Tuhan haruslah konsisten dalam melakukan
pelayanannya. Harus diakui bahwa ukuran yang digunakan
bukanlah kekuasaan, karena untuk melayani dibutuhkan
pengorbanan. Kesempatan untuk melayani harus disyukuri dan
dipandang sebagai suatu kehormatan. Adapun 5 (lima) jawatan
pelayanan di Alkitab, yaitu rasul, nabi, penginjil, gembala dan
pengajar. Dimana semua jawatan harus bersinergi dalam
mengerjakan misi sebagai satu tubuh Kristus.

Pertumbuhan spiritual harus menggiring ke arah kedewasaan


rohani. Artinya sekalipun hidup seseorang sudah sesuai dengan
Firman Tuhan, proses tersebut akan terus berlanjut. Tuhan yang
akan membawa seseorang menuju kedewasan penuh, dan
kedewasaan rohani penuh harus melalui semua area yang sudah
proses oleh-Nya. Kedewasaan rohani merupakan suatu kondisi
seseorang dimana pola pikir dan tingkat kematangan yang disertai
perilaku, menunjukkan bahwa dirinya mampu bersikap sesuai
dengan pengetahuan yang dipelajari baik secara verbal maupun
non-verbal, serta mampu bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya, yang dalam konteks ini menyangkut kehidupan
spiritual seseorang.

Kedewasaan rohani merupakan goal dalam kehidupan spiritual


seseorang, selalu untuk diingat bahwa goal tersebut berjalan
seiring dengan pengenalan akan Dia, yang sangat sempurna
adanya untuk dipahami oleh pikiran manusia. Untuk dapat
memahaminya dibutuhkan sebuah proses yang melibatkan
hubungan pribadi yang mendalam dengan Tuhan melalui
pertobatan, lahir baru, beroleh anugerah keselamatan,
pertumbuhan iman dan kerinduan untuk melayani, yang didukung
oleh ketaatan serta perubahan perilaku menjadi serupa dengan Dia,
baik dalam pikiran, tindakan, sikap, kebiasaan juga karakter.
Bersamaan dengan pertumbuhan dalam pengetahuan tentang Allah
dan kebenaran-Nya, pengembangan diri pun harus ditingkatkan
baik dalam kapasitas maupun kompleksitas yang mematuhi Kristus
dalam segala hal. Dan segala pilihan dan keputusan yang diambil
pada akhirnya berpadanan dengan pengertian akan rencana besar
Tuhan dalam kehidupan spiritualitas kristiani.

Orang yang memberi diri dibentuk untuk sempurna dapat


menghayati kehadiran Allah setiap saat. Teologi yang benar
menuntut diperagakan dan pasti menyempurnakan karakter.

Perjalanan spiritualitas kristiani menghidupi pengalaman


demi pengalaman pribadi bersama Tuhan yang tak
tergantikan.

Sebuah proses kehidupan tanpa akhir, yang membawa,


melengkapi, mempersiapkan, membentuk bahkan
menjadikan seorang percaya secara konsisten
menyelaraskan kehidupannya dengan sang teladan guru
agung yaitu Yesus sendiri.

Kualitas kedewasaan rohani pasti akan nampak beriringan


dengan kualitas relasi seseorang dengan Allah.
Selamat menikmati the Joyful Journey with God !

Anda mungkin juga menyukai