5 Konsep
1. Perbedaan Sholat Ied dengan Sholat lainnya adalah Niat berbeda setiap sholat, Sholat id
Rakaat pertama setelah takbirotul Ihrom Takbir lagi tuju kali, dan rokaat kedua setelah
takbir dari sujut, takbir lagi lima kali.
2. Sholat id bisa dikerjakan dengan berjamaah danjuga boleh dikerjakan dengan sendiri -
sendiri
3. Sholat id diawali dengan niat, niat bisa menggunakan Bahasa apaun tidak harus berbahasa
Arab
4. Di sholat id setelah takbirotul ihrom takbir lagi sebayak 7 kali, diselala takbir di sunnahkan
membaca Subhanallah walhamdilillah walaa ilaha illa Allah wa Allahu Akbar
5. Ketika rokaat ke dua setelah membaca takbir intiqol, membaca takbir lagi sebayak 5 kali dan
di sela- sela takbir di sunnahkan membaca Subhanallah walhamdilillah walaa ilaha illa Allah
wa Allahu Akbar
B. Lima Perbedaan Pelaksanaan Sholat id di Indonesia yaitu :
1. Cara menetukan Awal bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah
Manurut NU penetuan hilal atau awal bulan pada penglihatan dan pengamatan
bulan secara langsung metode ini dikenal dengan Ru’yatul hilal, jika hilal tidak terlihat maka
bulan itu digenapkan menjadi 30 hari. Pendapt NU ini di dasari dengan Hadist Nabi yang
artinya
Rosulallah SAW bersabda, Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu
karena melihat hilal, jika terhalang maka genapkanlah menjadi 30 hari ( HR Imam Bukhori )
Muhammadiyah Menggunakan Metode Hisab atau perhitungan Astronomi, metode
Muhammadiyah Bernama hisab haqiqi wujudul Hilal. Dalil yang di pakai adalah surat yasin
ayat 39-40
2. Tempat sholat Id
NU berpendapat, lebih mengutamakan di masjid Karena NU bermadzhab Syafi’I ,
imam syafi’I berfatwa bahwa jika masjid di suatu daerah mampu menampung jamaah maka
tidak perlu lagi sholat di tanah lapang karena masjid lebih utama uantuk sholat, sebaliknya
jika masjid tidak bisa menampung maka boleh sholat di tempat lain .
Muhammadiyah lebih mengutmakan sholat di tanah lapang karena hadist nabi
yang artinya: Rasulullah SAW. Biasa keluar menuju Musalla ( tanah lapang ) pada hari raya
idul fitri dan idul adha…. ( HR Bukhori,Muslim dan Nasai)