Anda di halaman 1dari 2

SENI BUDAYA

KELAS X

BAB 3 : Seni Musik Tradisional

A. Pengertian Seni Musik tradisional


Seni musik tradisional adalah cabang seni yang menggunakan medium suara atau nada
untuk mengungkapkan ekspresi jiwa manusia yang di dalamnya memiliki aturan-aturan
ketat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat tertentu. Musik yang hidup didaerah
secara turun-temurun. Seni musik tadisional yang hidup dan berkembang di Nusantara
menggunakan tangga nada pentatonis dan diatonis untuk mengungkapkan ekspresi jiwa
yang tertuang dalam sebuah lagu.

B. Jenis musik tradisional


 Seni vocal : seni suara yang dihasilkan melalui mulut manusia
 Seni instrumen : seni suara yang dihasilkan oleh suara alat musik/media bunyi-
bunyian.
 Seni campuran : seni suara yang dihasilkan dari paduan seni suara vocal dan bunyi
instrument.
 Karawitan : kesenian daerah yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan bunyi.
 Karawitan sekar : seni suara atau vocal melalui suara mulut manusia yang
bersentuhan dengan nada, bunyi, instrument pendukung.
 Karawitan gending : suara seni yang diungkapkan melalui alat musik bunyian.

C. Jenis alat musik tradisional


 Idiofon : instrumen yang sumber bunyinya berasal dari badan benda itu sendiri
yang dipukul tanpa bantuan apapun. Penggunaan bahan sebagai sumber bunyi
berasal dari bambu, besi, perunggu dan kayu tanpa bantuan bahan yang lain.
Contoh : calung, gambang.
 Membranofon : instrumen yang bunyinya berasal dari selaput yang ditegangkan.
Nama, bentuk, dan teknik membunyikannya antara daerah yang satu dengan
lainnya sama,tetapi ada pula yang berbeda. Alat nya terbuat dari kulit, paper glass.
Contoh : kendang, rebana, bedug.
 Chordofon : instrumen yang bunyinya berasal dari bantuan dawai yang
direntangkan atau ditegangkan. Di beberapa daerah, instrumen ini memiliki nama,
bentuk, dan teknik pembunyian yang sama. Alat nya terbuat dari dawai,
kawat/senar. Contoh : Rebab, kecapi, siter.
 Aerofon : instrumen yang bunyinya berasal dari bantuan udara yang ditiupkan
kedalamnya. Dalam instrumen jenis aerofon, secara fisik dan teknik pembunyian
cenderung sama, yaitu ditiup (berasal dari udara). Contoh : serunai, seruling,
saluang, bangsi.
 Elektrofon (aliran listrik /elektronik).
D. Fungsi musik tradisional
 Pengisi suara dalam suatu adegan sendra tari (gending karisman)
 Sarana komunikasi
 Sarana petunjuk/hiburan yang bersifat sosial maupun komersial
 Sarana ekspresi diri dari kreasi
 Sarana ekonomi

E. Fungsi alat musik


 Alat musik Melodis : alat musik yang memiliki irama atau nada dan tidak dapat
memainkan kord secara sendirian. Alat musik melodis biasanya juga berfungsi
sebagai pengatur nada pada sebuah musik atau lagu.
 Alat musik Ritmis : kebalikan dari alat musik melodis. Pada alat musik ritmis, tidak
terdapat nada atau nadanya tidak tetap. Pemain dapat menciptakan nada sendiri
atau menyesuaikan nada dengan alat musik lain, alat musik ritmis berfungsi sebagai
alat musik penggiring dan pengatur tempo serta irama.
 Alat musik Harmonis : alat musik yang memiliki nada, tidak dapat dibentuk
melainkan digunakan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Ciri-ciri alat
musik harmonis adalah dapat memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan
dan tidak dapat memainkan kord secara sendirian.

Anda mungkin juga menyukai