Anda di halaman 1dari 2

NAMA: DINDA ROHMATIN

NPM: 227030818
KELAS: A
PRODI: TEKNIK ELEKTRO

GERAKAN SEPARATIS OPM DAN ANCAMAN


DISINTEGRASI

Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan gerakan separatis yang dibentuk


pada tahun 1965 dengan tujuan memisahkan diri dari kedaulatan NKRI pada saat
itu. Organisasi ini terbentuk akibat perasaan bahwa Papua sama sekali tidak
memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia. Gerakan ini mengklaim bahwa
Papua adalah wilayah otonom yang seharusnya menjadi sebuah negara berdaulat
dengan pemerintahan sendiri.

Dalam tinta emas sejarah Indonesia, pembebasan Irian Barat yang kemudian
menjadi wilayah kedaulatan NKRI pada tahun 1963 merupakan otentifikasi
kerasnya perjuangan bangsa Indonesia atas kemerdekaan. Namun ironisnya, dua
tahun berselang, gerakan separatis Papua muncul dan ini mengancam integrasi
wilayah NKRI.Selain perihal perasaan tidak adanya hubungan historis dengan
NKRI, kasus-kasus pelanggaran HAM oleh TNI/ABRI di Papua, kesenjangan
sosial, diskriminasi ekonomi dan politik, serta perampasan alam mereka oleh
Freeport Sulphur menjadi variabel pendorong sehingga Free West Papua
Campaign ini semakin responsif ingin memisahkan diri.

Sebenarnya pemerintah bisa bersikap lebih tegas, karena OPM kini tidak saja
sebagai organisasi yang menuntut pemisahan diri Papua Barat dari NKRI, tapi juga
melakukan aksi-aksi kekerasan bersenjata, yang mengganggu stabilitas pertahanan
dan keamanan nasional di bumi Papua. Padahal dengan sekedar melabeli status
teroris dan kriminal kepada OPM, pemerintah otomatis memiliki keterbatasan
dalam mereaksi, setidaknya hanya memiliki wewenang layaknya menumpas teroris
di tempat-tempat lain di Indonesia.

Padahal, dengan aksi-aksi OPM yang semakin menjadi-jadi belakangan ini,


Pemerintah justru dibuat terkesan gagal menghadirkan negara di sektor pertahanan
dan keamanan di Papua, yang membuat legitimasi dan reputasi Indonesia semakin
buruk di sana. Pemerintah yang telah menetapkan status “pemberontak” kepada
pihak yang dituduh mengacau  justru gagal melucuti kemampuan pemberontakan
mereka.  Jadi jangan disalahkan jika ada saja pihak yang mengenduskan tuduhan
bahwa instabilitas di Papua sengaja dibiarkan seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai