Anda di halaman 1dari 1

A.

IDENTIFIKASI KASUS
Banyak sekali kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia. Sebelum masuk ke kasus-kasus
disintegrasi yang terjadi di Indonesia, kita harus terlebih dahulu mengerti apa itu disintegrasi.
Disintegrasi adalah suatu keadaan di mana orang-orang di dalam masyarakat tidak dapat lagi menjalin
kerukunan dan kebersamaan, melainkan saling bertikai dan saling menghancurkan sehingga terjadi
perpecahan dalam kehidupan sosial. Jadi kasus yang akan diidentifikasi kali ini adalah kasus
dintegrasi yaitu kasus di mana masyarakat tidak menjalin kerukunan bersama dan saling bertikai
hingga menimbulkan konflik. Berikut ini beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia.
1. Gafatar, Gerakan Fajar Nusantara
2. Kerusuhan baru Tolikara, Papua, ibarat Perang Adat.
3. Kasus Singkil Aceh, Minoritas makin arogan dan kurang ajar.
4. Pengibaran bendera di Ambun pada HUT RMS
5. Amuk massa di Tanjung Balai, vihara dan kelenteng dibakar
6. Konflik Aceh Mengancam Integrasi Bangsa
7. OPM Mengancam Integrasi Bangsa
B. KASUS UTAMA
Kasus yang paling utama menurut saya adalah kasus OPM (Organisasi Papua Merdeka) yaitu gerakan
separatis yang dibentuk pada tahun 1965 dengan tujuan memisahkan diri dari kedaulatan NKRI pada
saat itu. Kasus ini dimulai oleh para warga daerah Papua yang merasa bahwa provinsi mereka, Papua,
tidak punya kaitan sejarah dengan Indonesia, mereka juga percaya bahwa Indonesia adalah daerah
yang otonom yang harus menjadi negara berdaulat dan mempunyai pemerintahan sendiri. Organisasi
ini sendiri dibentuk di Papua pada tahun 1965 seperti yang sudah disebutkan di atas. Alasan
organisasi ini dibuat karena warga Papua ingin memisahkan diri dari Indonesia karena mereka
percaya mereka tak punya kaitan apapun dengan Indonesia dan berhak menjadi negara berdaulat dan
punya pemerintahan sendiri. Alasan pembentukan organisasi ini juga karena para warga merasa
daerah mereka dicampakkan oleh negara Indonesia sendiri dan mereka merasa sumber daya alam
yang mereka punya di eksploitasi habis-habisan. OPM menunjukkan unjuk rasa dan protes mereka
dengan berbagai cara, contohnya mengibarkan bendera mereka sendiri di menara air di kota Biak atau
melancarkan berbagai serangan pada warga-warga sipil. Alasan mengapa kasus ini saya pilih menjadi
kasus utama adalah menurut saya kasus ini merupakan kasus besar dan menunjukkan betapa besarnya
konflik yang terjadi di negara kita ini hingga salah satu daerah ingin memisahkan diri dan ingin
merdeka, tidak lagi ingin menjadi bagian dari negara Indonesia. Pertikaian dan konflik dari kasus ini
juga memakan korban jiwa karena itulah saya mengangap kasus ini menjadi kasus yang paling
mengancam integrasi bangsa Indonesia.
C. ALTERNATIF ATAU SOLUSI
Dilihat dari kasus di atas, alternatif atau solusi yang bisa saya berikan adalah:
1. Pemerintah harus lebih memperhatikan daerah Papua karena salah satu motif atau alasan OPM
terbentuk adalah karena pemerintah Indonesia mengabaikan Papua. Pemerintah pusat mesti serius
mengatasi ini, bukan hanya dengan upaya pendekatan militer, akan lebih baik bila dikedepankan
upaya diplomatis dan pendekatan perhatian kesejahteraan para warga asli Papua yang masih
banyak yang belum tersentuh dari hiruk pikuknya pembangunan
2. Jangan terlalu mengeksploitasi sumber daya alam di Papua.
3. Meyakinkan Papua bahwa mereka adalah bagian dari NKRI
4. Mengatasi kesenjangan sosial yang terjadi di Papua

Anda mungkin juga menyukai