Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yolanda Artika Tari

Teknik Kimia / 05231093


Kelas Pancasila F

PORTOFOLIO TUGAS INDIVIDU

4 Masalah dan Tantangan Pasca Proklamasi


Kemerdekaan yang Dihadapi Indonesia

Masalah dan Tantangan Pasca Proklamasi Kemerdekaan


Berikut ini masalah dan tantangan pasca proklamasi
kemerdekaan yang harus dihadapi oleh Indonesia :
1. Bidang Ekonomi - Pasca proklamasi kemerdekaan,
perekonomian Indonesia mengalami penurunan yang cukup
besar akibat inflasi dan pemerintah tidak dapat mengontrol
mata uang yang beredar di Indonesia. Terutama mata uang
Jepang dan Belanda. Akibatnya, perbendaharaan dan bea cukai berada di negara bagian nol,
serta pajak.
2. Bidang Politik - Keadaan dunia politik bangsa Indonesia telah banyak mengalami perubahan dan
pembaharuan dalam segala aspek setelah proklamasi kemerdekaan. Kebanyakan adalah
memperbaiki pemerintahan yang sebelumnya diarahkan oleh Jepang setelah Belanda Namun,
banyaknya kendala dan kurangnya pengalaman dalam proses pembangunan membuat kegiatan
pemerintah mandek dan tidak semuanya berjalan sesuai rencana.
3. Bidang Sosial dan Budaya - Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, banyak terjadi perubahan
sosial budaya, terutama dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ini karena dalam kehidupan
bangsa Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan terjadi diskriminasi rasial untuk membagi kelas
sosial. Sebelum kemerdekaan, masyarakat Indonesia didominasi oleh orang Eropa dan Jepang,
sehingga penduduk asli hanyalah orang-orang sederhana yang kebanyakan menjadi budak para
bangsawan atau penguasa.
4. Bidang Pendidikan - Sejarah pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
merupakan proses yang sangat panjang. Belanda yang menduduki Indonesia dengan misi emas,
kehormatan dan Injil, mempengaruhi pemikiran dan ideologi dengan ajaran Barat.
TUGAS INDIVIDU !
1. Kemukakan macam-macam rumusan Pancasila sejak zaman Jepang sampai sekarang ini dan
dimana pertama kali rumusan Pancasila kita temui?
2. Kemukakan macam-macam rumusan Pancasila yang pernah diakui kedudukannya sebagai
dasar Negara, seperti masa berlakunya, dan mana di antara rumusan itu yang berlaku
sekarang?
3. Menurut anda, apakah yang menjadi kelebihan dan kelemahan dari bangsa yang multikultral
seperti negara kita Indonesia ?
4. Jelaskan kemajemukan bangsa Indonesia secara vertikal dan horizontal pada saat ini ! Dan
berikan contohnya !
5. Bagaimana fungsi Pancasila sebagai filter bagi warga negara Indonesia dalam menghadapi
era society 5.0 ?

Jawabann :

1. Usulan Dasar Negara Moh. Yamin (29 Mei 1945)


Moh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara tertulis pada ketua sidang dan secara lisan.
*Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat

*Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Usulan Dasar Negara Soepomo (31 Mei 1945)


Menurut Soepomo, negara Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan semua golongan dan
paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai lapisan rakyat. Selanjutnya, di bawah ini usulan
dasar negara menurut Soepomo.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan negara yang menyatukan dirinya dengan
golongan terbesar dalam masyarakat serta tidak menyatukan dirinya dengan golongan paling kuat (golongan politik
atau ekonomi yang paling kuat).

Usulan Dasar Negara Soekarno (1 Juni 1945)


Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka pada 1 Juni 1945. Ia memberikan
usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yaitu fundamen, filsafat, pikiran, jiwa,
hasrat yang sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang kekal abadi.
Soekarno menyatakan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Lalu, dengan anjuran para ahli bahasa,
rumusan dasar negara yang diusulkan Soekarno ini dinamakan Pancasila.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Pancasila Ditetapkan Sebagai Dasar Negara


Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945.
Pada sidang ini, PPKI mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada
alinea keempat Pembukaan UUD 1945.

2. Rumusan Pidato
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Rumusan Tertulis

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan II: Dr.Soepomo Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo pun menyampaikan rumusan dasar negaranya, namun
rumusan ini tidak disertai penyebutan nama dasar negara, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Rumusan III: Ir. Soekarno

Rumusan Pancasila

1. Kebangsaan Indonesia(nasionalisme)
2. Internasionalisme(peri-kemanusiaan)
3. Mufakat(demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila

1. Sosio-nasionalisme
2. Sosio-demokratis
3. ke-Tuhanan

Rumusan Ekasila : Gotong-Royong

Rumusan IV: Piagam Jakarta Usulan-usulan blue print Negara Indonesia telah dikemukakan anggota-anggota BPUPKI
pada sesi pertama yang berakhir tanggal 1 Juni 1945. Selama reses antara 2 Juni – 9 Juli 1945, 9 orang anggota BPUPKI
ditunjuk sebagai panitia kecil yang bertugas untuk menampung dan menyelaraskan usul-usul anggota BPUPKI yang telah
masuk. Pada 22 Juni 1945 panitia kecil tersebut mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI dalam rapat informal.
Rapat tersebut memutuskan membentuk suatu panitia kecil berbeda (kemudian dikenal dengan sebutan “Panitia Sembilan”)
yang bertugas untuk menyelaraskan mengenai hubungan Negara dan Agama.
3. *Kelebihan:
- keragaman budaya (multikultural) suku bangsa di Indonesia akan memberikan banyak alternatif pilihan sebagai
sumber wacana dalam penyusunan rencana dan kebijakan pembangunan nasional dan daerah dengan format
pembangunan yang mencerminkan kekayaan khasanah budaya bangsa.
- sebagai sumber ekonomi bagi pemerintah pusat dan daerah yang memiliki potensi besar di bidang pariwisata, hal
ini tentunya memerlukan pengelolaan yang serius dengan sistem pengelolaan yang transparan, bertanggung jawab
dan visioner.
- Dengan terdapatnya keanekaragaman budaya, suku, ras dan lainnya yang tidak sama membuat masyarakat dapat
lebih terbuka ketika menjalin hubungan sosial.

*Kelemahan
- Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sosial.
- Keberagaman dalam masyarakat dapat membuat masyarakat membentuk kelompok tertentu berdasarkan identitas
yang sama sehingga menghasilkan subkebudayaan berbeda satu dengan kelompok lain.
- Masyarakat yang beragam memiliki standar nilai dan norma berbeda yang diwujudkan melalui perilaku
masyarakat. Penyebabnya, karakteristik masyarakat yang berbeda kemudian disesuaikan dengan kondisi
lingkungan fisik dan sosial.

4. Secara horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan ras, bahasa daerah, adat istiadat, agama,
pakaian, makanan dan budaya lain. Dengan kata lain, konsep integrasi secara horizontal berupaya menjembatani
perbedaan antar kelompok dalam masyarakat sehingga rakyat masyarakat menyadari bahwa dirinya merupakan
bagian dari satu bangsa yang sama. Contoh : tawuran antar pelajar, kerusuhan Ambon 2011, kasus sampit di
Kalimantan Tengah.
Secara vertikal, dikelompokkan berdasarkan penghasilan, pendidikan, pemukiman, pekerjaan dan kedudukan
sosial politik. Mengacu pada upaya mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyatnya. Dapat disimpulkan
bahwa konsep ini menjembatani perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Perbedaan tersebut meliputi
perbedaan harapan, keinginan, hingga persepsi. Contoh: tragedy penembakkan mahasiswa Trisakti 1998, kasus
Gerakan Aceh Merdeka, kasus OPM (Operasi Papua Merdeka).

5. -Dapat membangun sistem dalam Masyarakat untuk menghdapai ancaman kekuatan yang dating dari luar sekaligus
menyeleksi hal-hal baik untuk diserap.
-Sebagain penyaring nilai-nilai baru & memperthankan nilai budaya asli.
-Menjadi pasar pandangan hidup bangsa Indonesia dalam menghadapi konflik di era society 5.0.

Anda mungkin juga menyukai