Anda di halaman 1dari 9

JIWA GOTONG ROYONG DAN SEMANGAT KEKELUARGAAN SEBAGAI NILAI

POTENSIAL YANG ADA DI BUMI INDONESIA

Disusun oleh:

Karina Yuniar Putri (32318417)

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA


MADIUN
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
D3 FARMASI
TAHUN 2018/2019
ABSTRAK

Gotong royong merupakan salah satu cirri khas bangsa Indonesia yang telah melekat pada
budaya dan cara hidup masyarakat di Indonesia. Hal ini tentunya sesuai dengan natura manusia
yang merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya, yang saling
membutuhkan satu sama lain. Hakikat gotong royong juga sesuai dengan cikal bakal
didirikannya bangsa Indonesia, yang oleh Soekarno dirumuskan dalam Pancasila, dan dip eras
kembali menjadi Ekasila, yakni gotong royong.

Begitu pula dengan rasa kekeluargaannya. Masyarakat Indonesia adalah salah satu
masyarakat yang mudah tersentuh dengan rasa kekeluargaan. Hal tersebut dapat tercermin jelas
dari banyak peristiwa yang terjadi di Indonesia. Misalnya yang terjadi pada peristiwa – peristiwa
yang baru saja terjadi di Indonesia yang cukup menyita perhatian publik. Seperti bencana-
bencana yang terjadi di sebagian wlayah tanah air, gempa di lombok, di sulawesi,
penanganannya selain dari instansi pemerintah juga melibatkan masyarakat umum secara
langsung. Bantuan berdatangan dari berbagai kalangan dan dari hampir seluruh wilayah
indonesia. Penggalangan bantuan juga ada di mana – mana. Baik dari kalangan pelajar, LSM,
artis, bahkan pejabat dan menteri pun turut serta dalam penggalangan dana. Ini semua bisa
terwujud karna masyarakat merasa bahwa semua di sini adalah satu keluarga.

Selain bencana alam, peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air jt610 juga mencerminkan
budaya gotong royong dan jiwa kemanusian bangsa Indonesia. Evakuasi pesawat dan
penumpang melibatkan banyak pihak. Selain dari lembaga pemerintah dan BASARNAS, pun
melibatkan komunitas penyelam. Bahkan ada salah seorang penyelam yang tewas saat menyelam
dalam proses pencarian pesawat. Hal ini menunjukkan bahwa orang- orang hebat tersebut tidak
merasa bahwa para korban adalah keluarga, mereka tidak akan terpanggil untuk terlibat di
dalamnya.

Di sisi lain banyak pula kasus – kasus seperti kasus Prita, Baiq Nuril, dan kasus serupa
lainnya yang mengusik sisi kemanusiaan masyarakat Indonesia. Mereka melakukan langkah-
langkah untuk membantu Prita maupun Baiq Nuril karena merasa kelurga mereka diperlalukan
tidak adil. Kemudian banyak penggalangan dana untuk membantu meringankan hukuman dan
denda yang harus dibayarkan. Hal ini menunjukkan bahwa gotong royong dan semanagat
kekeluargaan telah mengakar pada jiwa masyarakat Indonesia. Dan ini merupakan modal yang
kuat bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu jiwa/ semangat alami yang
tertanam pada masyarakat Indonesia. Gotong royong juga merupakan budaya bangsa Indonesia
yang sampai saat ini masih terjaga dan menjadi salah satu kekuatan/ kelebihan bangsa Indonesia
disbanding dengan bangsa-bangsa lain.

Dewasa ini banyak yang berpendapat bahwa gotong royong dan kekeluargaan tidaklah lagi
menjadi jiwa masyarakt Indonesia. Banyak yang menganggap bahwa masyarakat kita sekarang
lebih bersifat individualisme, terutama yang terjadi pada kehoidupan bermasyarakat di
perkotaan.

Anggapan ini tidaklah sepenuhnya benar. Karena pada realitasnya yang terjadi di
masyarakat, budaya gotong royong dan kekeluargaan itu masih sangat kental. Di desa-desa, di
daerah- daerah masih banyak dan sering kita jumpai semangat gotong royong dan kekeluargan.
Selain itu, kita masih dapat melihat dengan jelas jiwa gootong royong dan kekeluargaan itu pada
peristiwa- peristiwa besar yang terjadi yang menjadi perhatian public

2. Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya tulisan ini adalah untuk lebih memahami pengertian dan makna
gotong royong serta semangat kekeluargaan bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu
juga untuk mengetahui bagaimana pencerminan jiwa gotong royong dan semangat kekeluargaan
yang ada pada bangsa Indonesia. Sehingga kita akan lebih mengerti dan bangga bahwa gotong
royong dan kekeluargaan merupakan modal yang utama dan potensial untuk membangun
kehidupan berbangs dan bernegara yang kokoh.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Gotong Royong dan Kekeluargaan

Manusia menurut pendapat Aristoteles adalah merupakan makhluk politik. Yang dimaksud
dengan makhluk politik di sini adalah bahwasannya manusia adalah makhluk yang memiliki
kecenderungan kodrati tinggal bersama yang lain, yang dapat menggagas hidupnya sedemikian
rupa dalam kebersamaa dengan yang lain. Hal ini mengarah pada jiwa gotong royong yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gotong royong berarti bekerja bersama-sama,
tolong- menolong, bantu- membantu. Dalam bernegara, gotong royong adalah filosofi hidup
yang mengakar lama dalam budaya Indonsia dan kemudian diusulkan menjadi dasar Negara.

Gotong royong dan kekeluargaan sendiri telah disampaikan oleh Soekarno pada pidato –
pidato nya saat proses pembentukan negara Indonesia. Bahkan setelah merumuskan Pancasila,
Soekarno mengajukan gagasan untuk memeras kembali Pancasila menjadi Trisila kemudian
Ekasila. Yang isi dari Ekasila tersebut adalah “Gotong Royong”. Hal tersebut terdapat pada
kutipan pidato Soekarno sebagai berikut :

“ Kita mendirikan negara Indonesia...semua untuk semu! Nukan Kristen buat Indonesia,
bukan Islam buat Indonesia,....tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!... Negara
yang kita disikan haruslah negaa gotong royong!”

Oleh sebab itu dalam pidato Soekarno selanjutnya, yakni tepatnya pada tanggal 21 Februari
1957, saat pembentukan kabinet, Soekarno membentuk kabinet gotong royong. Hal ini
menunjukkan betapa bangganya Soekarno terhadap nilai asli bangsa Indonesia, yakni gotong
royong.

Sedangkan arti kata Kekeluargaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah segala
sesuatu / perihal yang bersifat, berciri, berkaitan dengan keluarga.aeperti kita ketahui bersama,
bahwa Indonesia termasuk bangsa- bangsa di timur. Yang dalam kehidupan sehari- hari nya
banyak nilai- nilai yang masih dijunjung tinggi seperti halnya nilai agama dan nilai
kekeluargaan. Hal iini tentunya berbeda dengan Negara- Negara barat yang segala sesuatunya
dipandang secara logika yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.

2. Peristiwa – Peristiwa yang Mencerminkan Jiwa Gotong Royong dan Semangat


Kekeluargaan Bangsa Indonesia
Peristiwa di tanah air yang mencerminkan jiwa gotong royong dan semangat
kekeluuargaan bangsa Indonesia salah satu nya adalah ketika terjadi hencana alam yang
menimpa sebagian wilayah tanah air baru –baru ini,seperti gempa & tsunami yang terjadi di
Lombok barat dan sebagian wilayah Sulawesi.
Penanganan bencana dilakukan dengan cepat dan sigap, tidak hanya dari pihak pemerintah
daerah, pemerintah pusat dan BASARNAS. Nahkan dari berita- bdrita yang di rilis oleh media
online, banyak lembaga- lembaga swadaya masyarakat yang lebih cepat tanggap turun langsung
ke lokasi untuk membantu evakuasi dan mendistribusikan bantuan.
Penggalangan dana untuk donasi pun dilakukan secara serentak hamper di seluruh pelosok
nusantara, oleh berbagai pihak dan kalangan yang turut ambil bagian. Baik secara pribadi,
kelompok, lembaga pemerintah, artis , pejabat, bahkan para menteri pun turut ambil bagian
dalam acara penggalangan dana. Semua bahu- membahu meringankan beban dan penderitaan
saudara – saudara kita yang tertimpa musibah.
Contoh lain juga terlihat pada peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT610 pada tanggal 29
Oktober lalu. Evaskuasi dan pencarian para korban dan bangkai pesawat tidak hanya dilakukan
oleh pihak pemerintah, disitu ada keterlibatan komunitas penyelam yang turut serta dalam
pencarian korban dan bangkai pesawat. Bahkan diketahui ada salah seorang relawan yang harus
kehilangan nyawanya saat melakukan misi penyelaman.
Para relawan ini tentunya berani mengambil resiko bahaya dalam misi tersebut selain
karena rasa kemanusiaan yang tinggi, juga karena mereka merasakan bahwa korbn dari bencana-
bencana yang terjadi tersebut merupakan bagian dari bangsa Indonesia, ini berarti bahwa mereka
adalah keluarga kita.
Selain dalam kasus bencana alam, jiwa gotong royong dan semangat kekeluargaan bangsa
Indonesia juga Nampak pada kasus- kasus hokum seperti kasus Baiq Nuril. Kasusu hokum ini
cukup menyita perhatian public karena public merasakan ada ketidak adilan pada keputusan
hakim. Publik menilai, Baiq Nuril yang disini sebagai korban, justru di vonis bersalah kemudian
dijatuhi hukuman kurungan serta diharuskan membayar denda dengan nilai yang cukup besar.
Melihat realita ini, masyarakat pun tergugah melakukan berbagai upaya untuk membantu
meringankan beban Baiq Nuril, ada komunitas yang mengupayakan bantuan hukum, ada pula
yang mengadakan penggalangan dana untuk membantu membayar denda yang harus di
bayarkan.
Dari contoh – contoh kasus diatas, menunjukkan bahwa manusia Indonesia memiliki jiwa
gotong royong dan semangat kekeluargaan yang tinggi. Jika mereka tidak memeiliki jiwa gotong
royong dan semangat yang tinggi, mereka tidak akan tergugah untuk membantu saudara- saudara
kita yang sedang mengalami musibah/ kesusahan.
Kesimpulan

Jiwa gotong royong dan semangat kekeluargaan harus dikembangkan di Indonesia karena
dari berbagai peristiwa yang pernah terjadi di Indonesia, membuktikan bahwa selain dengan
modal persatuan dan rasa kemanusiaan, gotong royong dan semangat kekeluargaan merupakan
ppotensi yang kuat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang melanda bangsa ini.

Jiwa gotong royong dan semangat kekeluargaan harus ditanamkan pada diri putra- putri
Indonesia sedari dini, mulai dari lingkup keluarga, sekolah, serta lingkungan masyarakat. Karena
gotong royong juga merupakan alat pemersatu bangsa. Agar anak – anak negeri ini terus tumbuh
dalam nuansa gtong royong dan kekeluargaan yang menjadi modal kokoh bagi keberlangsungan
hidup berbangsa dan bernegara.
Daftar Pustaka

 Dewantara, Agustinus Wisnu. 2018. Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong


(Indonesia dalam Kacamata Soerkarno). Yogyakarta : Kanisius.
 Dewantara, Agustinus Wisnu. 2018. Diskusi Filsafat Pancasila Dewasa Ini. Yogyakarta :
Kanisius.
 BBC, 2018.Lion Air JT610 : Seorang Penyelam Meninggal saat Proses Evakuasi
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46081626. Diakses 27 november 2018
 DEWANTARA, A. W., Lasiyo, M. A., & Soeprapto, S. (2016). GOTONG-ROYONG
MENURUT SOEKARNO DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI MAX SCHELER, DAN
SUMBANGANNYA BAGI NASIONALISME INDONESIA(Doctoral dissertation,
Universitas Gadjah Mada).
 Dewantara, W. A. (2017). Filsafat Moral. Daerah Istimewa Yogyakarta: penerbit PT
Kanisius. ISSBN, 978-979.
 KKBI Daring
https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses 22 November 2018.
 Nathaniel, felix. 2018. Baiq Nuril, Korban Pelecehan Seksual yang Dipidana Gara- gara
UU ITE
https://tirto.id/baiq-nuril-korban-pelecehan-seksual-yang-dipidana-gara-gara-uu-ite-
c9QH. Diakses 2 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai