Anda di halaman 1dari 3

3.5 Menganalisis serat tekstil buatan 4.

5 Menyajikan hasil pemeriksaan serat


buatan

SERAT BUATAN ORGANIK

f. Serat Poliamida
Nama lain dari poliamida adalah nilon. Berikut ini akan dibahas macam-macam
nilon diantaranya :

1) Nilon 66
a) Pembuatan nilon 66
(1) Garam Nilon
Bahan dasar pembentuk garam nilon ialah asam adipat dan heksametilena
diamina. Asam adipat dan heksametilena diamina bereaksi membentuk garam
nilon. Bentuk reaksinya sebagai berikut :
NH₂(CH₂)₆NH₂+HOOC(CH₂)₄COOH ₂N(CH₂)₆NH₂HOOC(CH₂)4COOH + H₂O

(2) Kepolimeran
Garam Nilon dilelehkan dalam atmosfir nitrogen dengan penambahan sedikit
asam asetat untuk mengatur berat molekul polimer. Dalam proses pemanasan
tidak boleh mengandung udara, untuk itu digunakan atmosfer nitrogen atau dalam
keadaan hampa. Jika dikehendaki nilon yang suran ditambahkan zat aditif yang
berupa TiO₂ kira –kira 0,3% dari berat polimer.

(3) Pemintalan
Pita nilon dipotong–potong menjadi serpih–serpih nilon yang kemudian dipintal
dengan cara pemintalan leleh. Pelelehan dilakukan pada suhu 288°C dalam
atmosfer nitrogen dengan kecepatan 1200 m/menit. Setelah melalui ruang
pendingin, nilon kemudian dilewatkan ke ruang hampa. Setelah itu filamen ditarik
empat kali panjang semula dalam keadaan dingin untuk menaikkan kekuatan dan
mengurangi mulur. Pada saat pelelehan selalu terjadi depolimerisasi yang sangat
dipengaruhi oleh kadar air yang ada.

b) Sifat Nilon 66
(1) Kekuatan dan Mulur
Nilon mempunyai kekuatan dan mulur berkisar dari 8,5 gram/denier dan 18%
sampai 4,3 gram/denier dan 45%. Kekuatan basahnya 80%-90% kekuatan kering.
(2) Tahan Gosok dan Tekukan
Nilon mempunyai daya tahan tekukan dan gosokan yang tinggi. Daya tahan
gosokan nilon kira–kira 4–5 kali daya tahan gosok wol.
(3) Keelastisan
Nilon mempunyai mulur tinggi 22% dan keelastisannya 91%.

(4) Berat Jenis


Nilon mempunyai berat jenis 1,14.
(5) Titik Leleh
Nilon 66 meleleh pada suhu 263°C. Oleh karena titik lelehnya tidak tinggi, maka
apabila suhu setrika terlalu tinggi, seratnya akan lengket. Serat nilon akan rusak
pada suhu di atas 230°C. Nilon dalam pemanasan di udara pada suhu 150°C
selama lima jam akan berubah kekuning-kuningan, tetapi masih lebih baik jika
dibandingkan dengan wol dan sutra. Apabila dibakar, nilon akan meleleh dan
tidak membentuk pembakaran.

(6) Sifat Kimia


Nilon tahan terhadap pelarut-pelarut dalam pencucian kering. Nilon tahan
terhadap asam encer, tetapi akan terurai menjadi asam adipat dan heksametilena
diamonium hidroksida. Jika dilarutkan dalam asam khlorida pekat mendidih
selama beberapa jam. Nilon sangat tahan terhadap basa. Pengerjaan dengan
larutan natrium hidroksida 10% pada suhu 85°C selama 10 jam hanya mengurangi
kekuatan nilon sebanyak 5%. Pelarut–pelarut yang biasa digunakan untuk
melarutkan nilon adalah asam formiat, kresol, dan fenol.

(7) Sifat Biologi


Nilon tahan terhadap serangan jamur, bakteri, dan serangga.

(8) Moisture Regain


Pada kondisi standar (kelembaban relatif 65% dan suhu 21°C) moisture regain
nilon 4,2%

(9) Morfologi
Bentuk memanjang serat nilon seperti silinder yang rata dan penampang
melintangnya hampir bulat .

(10) Kilau
Sebelum penarikan, nilon terlihat suram, tetapi setelah penarikan serat nilon
terlihat berkilau dan cerah. Apabila diinginkan serat yang agak suram, tambahkan
TiO₂ ke dalam campuran polimernya.
(11) Pengaruh Sinar
Nilon seperti serat tekstil lainnya akan terdegradasi oleh pengaruh sinar, tetapi
ketahannya masih jauh lebih baik dibandingkan dengan sutra. Dalam penyinaran
selama lebih dari 16 minggu, sutra berkurang kekuatannya 85%, nilon biasa
23%,nilon agak suram 50%, dan kapas hanya 18%.

(12) Sifat Listrik


Nilon merupakan isolator yang baik, sehingga dapat menimbulkan listrik statis.

(13) Penggunaan
Kekuatannya yang tinggi membuat nilon sangat baik untuk kain parasut, tali
temali yang memerlukan kekuatan tinggi, benang, ban, terpal, pita penarik (belt),
jala dan tekstil industri yang lain.

c) Nilon 610

(1) Pembuatan Nilon 610


Bahan baku nilon 610 ialah heksametilena diamina dengan asam sebasat.
NH₂ ( CH₂ )₆NH₂ + HOOC ( CH₂ )₈COOH

(2) Sifat Nilon 610


(a) Titik Leleh
Titik leleh nilon 610 lebih rendah dari nilon 66
yaitu 214°C.
(b) Moisture Regain
Moisture regain nilon 610 lebih rendah dari pada nilon 66, yaitu 1,6%
(c) Penggunaan Nilon 610
Karena moisture regainnya rendah, nilon 610 terutama digunakan untuk sikat
gigi.

Tugas.
Catatlah materi di atas di buku catatan masing-masing kemudian kirimkan ke Bu
Nita catattanya.
Pembelajran dari pukul 07.30 – 09.00

Anda mungkin juga menyukai