Anda di halaman 1dari 5

PENGETAHUAN BAHAN TEKSTIL

KD. 3.3 Menganalisis serat tekstil dari selulosa


KD. 4.3 Menyajikan hasil pemeriksaan serat selulosa

Tujuan pembelajaran

1. Peserta didik mampu menjelaskan Pengertian serat selulosa


2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian serat kapas
A. Pengertian Serat Selulosa

Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semi selulosa, dan
kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang dari selulosa adalah
mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran
menimbulkan bau dan arang seperti terbakar.

Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai
bahan pembuat kertas dan tekstil.

Serat selulosa dapat berasal dari :


Batang, seperti : serat flax (linen), henep, jute, kenaf, sunn, rami, dll
Daun, seperti : abaca (manilla), henequen, sisal, dll
Buah, seperti : serat serabut kelapa
Biji, seperti : serat kapas dan kapuk

Berikut adalah serat-serat yang berasal dari serat selulosa :

1. Serat Tumbuh-tumbuhan

a. Serat Kapas
1) Tanaman Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman jenis
gossypium. Ada 4 macam jenis gossypium yaitu :
Gossypium arboreum (berasal dari India)
Gossypium herbaceum
Gossypium barbadense (berasal dari peru)
Gossypium hirsuntum (berasal dari Mexico Selatan, Amerika Tengah dan kepulauan Hindia
Barat) Gossypium arboreum yang dikenal sebagai kapas desi hanya dalam jumlah yang sangat
kecil. Seratnya sangat kasar, hanya digunakan untuk keperluan khusus seperti campuran wol.
Gossypium barbadense di Amerika muncul sebagai tanaman yang menghasilkan kapas dengan
mutu tinggi, karena seratnya halus dan stapelnya panjang. Kapas ini dikenal sebagai “Sea
Island”. Gossypium yang berhasil
dikembangkan menjadi tanaman industri adalah gossypium hirsutum yang kemudian dikenal
sebagai kapas “Upland” atau kapas “Amerika”. Sebelum ditanam sebagai tanaman industri,
kapas merupakan tumbuhan semak daerah tropis yang berbentuk
piramida dengan tinggi sekitar 1-2 meter. Diameter batang sekitar 5-7,5 sentimeter sepanjang
cabang-cabangnya. Di perkebunan kapas ditanam dalam bentuk barisan-barisan yang berjarak
sekitar 1 meter dengan 2-6 tanaman setiap 30 sentimeter sepanjang barisan. Pertumbuhan kapas
banyak dipengaruhi oleh susunan, tanah, iklim, pemeliharaan dan sebagainya. Pertumbuhan
kapas memerlukan 6-7 bulan cuaca panas, sinar matahari yang banyak, dan udara yang lembab
dengan suhu antara 15-30o C. Pada umumnya biji kapas ditanam pada pertengahan April. Biji
tumbuh 15 hari setelah waktu tanam. Pada akhir Juni (umur 2,5 bulan) tanaman mulai berbunga
dan terus berbunga sampai akhir Agustus atau pertengahan September (selama 2-2,5 bulan).
Buah kapas mencapai besar maksimum 17-20 hari setelah berbunga dan akan
membuka 45-50 hari sesudahnya, yaitu pada pertengahan sampai akhir September.
Serat mulai tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel
tunggal dari epidermis. Sel ini membesar hingga berbentuk silinder dengan
diameter maksimum selama 17-25 hari setelah bunga kapas membuka. Pada saat ini serat
merupakan sel yang sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplasma dan inti.
Pada saat yang sama serat–serat yang pendek dan kasar yang disebut dengan “linter” juga
tumbuh. Pemetikan awal biasanya dilakukan dengan tangan, untuk selanjutnya pemetikan
dilakukakan dengan menggunakan mesin. Ada beberapa kerugian apabila pemetikan kapas
dilakukan dengan menggunakan mesin, diantaranya:
Pertumbuhan serat kapas yang tidak seragam. Pemetikan dengan menggunakan mesin
dilakukan serentak, sehingga menghasilkan kedewasaan serat yang tidak seragam;
Batang dan daun akan menodai serta apabila tanaman tertekan dalam proses pemetikan.
Batang, daun, dan kulit yang tercampur dengan kapas akan menurunkan mutu kapas.
Pemisahan serat kapas dari bijinya disebut “ginning”. Ginning meliputi proses pengeringan,
pembersihan kapas berbiji, pemisahan serat dari biji dan pembersihan serat.

2) Bentuk Serat Kapas

a) Bentuk memanjang

Dasar
Dasar mempunyai bentuk kerucut pendek yang selama pertumbuhan serat tetap tertanam di
antara sel-sel epidermis (selaput luar biji)
Badan
Badan merupakan bagian utama dari serat kapas, yaitu ¾ sampai 15/16 panjang serat. Bagian ini
mempunyai diameter yang sama, dinding yang tebal, dan lumen yang sempit.
Ujung
Ujung serat merupakan bagian yang lurus dan mulai mengecil dan panjangnya kurang dari ¼
bagian

b) Bentuk melintang
Kutikula
Kutikula merupakan lapisan terluar dari serat yang mengandung lilin, pektin dan protein.
Lapisan ini merupakan bagian dalam serat.
Dinding Primer
Dinding primer merupakan dinding sel yang asli dan tipis yang terdiri dari selulosa mengandung
pektin, protein, dan zat-zat yang mengandung lilin. Dinding ini tertutup oleh zat-zat yang
menyusun kutikula. Tebal dinding primer kurang dari 0,5μ. Selulosa dalam dinding primer
berbentuk benang-benang halus yang disebut fibril.
Lapisan Antara
Lapisan antara merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder. Bentuknya sedikit berbeda
dengan dinding sekunder dan dinding primer.
Dinding Sekuder
Dinding sekunder merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang merupakan bagian utama serat
kapas. Dinding sekunder juga merupakan fibril yang membentuk spiral dengan sudut 20° - 30°
Dinding Lumen
Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksipereaksi tertentu dibandingkan dengan dinding
sekunder.
Lumen
Lumen merupakan bagian kosong dalam serat. Bentuk dan ukurannya bervariasi dari serat ke
serat. Lumen berisi zat-zat padat yang sebagian besar terdiri dari nitrogen.

3) Komposisi Serat Kapas

a) Selulosa
Analis menunjukkan bahwa serat kapas tersusun atas selulosa. Selulosa ( C₆H₁₀O₅ )n merupakan
polimer linier yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul glukosa C₆H₁₂O₆. Derajat
polimerisasi selulosa pada kapas kirakira 10.000 dengan berat molekul kira-kira 1.500.000.

b) Pektat atau pektin


Pektin adalah zat yang penting di antara zat-zat bukan selulosa yang menyusun serat. Pektin
adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi dan struktur yang hampir sama dengan selulosa.
Perbedaanya yaitu selulosa pecah ke dalam glukosa, sedangkan pektin terurai menjadi
galaktosa, pentosa, asam poligalakturonat dan metil alkohol.

c) Protein
Diperkirakan bahwa zat-zat protein yang terdapat dalam kapas adalah sisa-sisa protoplasma
yang tertinggal dalam lumen setelah selnya mati pada saat buah membuka. Komposisi protein
dan sifat-sifatnya dalam serat tidak banyak diketahui.

d) Lilin
Lilin adalah zat-zat yang diekstraksi dari kapas dengan menggunakan pelarut-pelarut organik.
Lilin ini tersebar ke seluruh dinding primer sehingga merupakan lapisan pelindung yang tahan
air pada serat-serat kapas mentah. Adanya lilin dalam serat akan mempermudah pemintalan
karena bertindak sebagai pelumas, tetapi akan mengurangi geseran antara serat yang
menyebabkan kekuatan benangnya turun.

e) Debu
Debu berasal dari daun, kulit buah dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Analis
menunjukkan bahwa penyusun utama debu adalah magnesium, kalsium, kalium karbonat,
fosfat, sulfat, khlorida dan garamgaram karbonat. Pemasakan dan pengelantangan akan
mengurangi kadar debu di dalam kapas.
4) Sifat-sifat Serat Kapas

a) Warna

Warna kapas tidak sangat putih tetapi kecoklat-coklatan (krem). Kapas Mesir dan Pima
mempunyai serat yang lebih panjang dan warna yang lebih krem dari pada kapas Upland dan
Sea Island. Cuaca yang lama, debu dan kotoran dapat menimbulkan warna keabu-abuan.
Tumbuhnya jamur sebelum pemetikan menyebabkan warna putih kebiru-biruan yang tidak
dapat dihilangkan dengan pemutih.

b) Kekuatan

Kekuatan serat kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa di dalam serat. Serat kapas
dalam keadaan basah kekuatannya makin tinggi. Sebaliknya serat lain terutama serat buatan dan
serat binatang umumnya kekuatan akan berkurang dalam keadaan basah. Kekuatan serat kapas
per bundel rata-rata 96.700 pon/inchi dengan kekuatan minimun 70.000 dan maksimum 116.000
pon inchi kwadran.

c) Mulur

Mulur serat kapas saat putus tergolong tinggi di antara serat–serat selulosa lainnya. Serat alam
yang mulurnya lebih tinggi dari kapas adalah wol dan sutra. Mulur serat
kapas berkisar antara 4–13%, dengan rata-rata 7%.

d) Keliatan

Keliatan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menerima kerja.
Keliatan serat kapas relatif tinggi dibandingkan dengan serat alam lain, tetapi
relatif rendah jika dibandingkan dengan serat wol, sutra dan selulosa yang diregenerasi.

e) Kekakuan

Kekakuan serat dapat diartikan sebagai daya tahan serat terhadap perubahan bentuk. Kekakuan
serat tekstil dinyatakan sebagai perbandingan antara kekuatan saat putus dengan mulur saat
putus.

f) Moisture regain

Moisture regain serat kapas bervariasi dengan perubahan kelembaban relatif udara
sekelilingnya. Moisture regain serat kapas pada kondisi standar berkisar antara 7–8,5%.
g) Berat jenis

Berat jenis kapas berkisar antara 1,5–1,56%.

h) Indeks bias

Indeks bias serat kapas yang sejajar dengan sumbu serat adalah 1,58 dan yang melintang dengan
sumbu serat adalah 1,53.

i) Bentuk morfologi serat

5) Klasifikasi Serat Kapas

a) Serat kapas yang panjang, halus, kuat, dan berkilau dengan panjang stapel 1–1,5 inchi. Kapas
Mesir dan kapas Sea island termasuk dalam jenis ini, biasa digunakan untuk benang dan kain
yang sangat halus.
b) Serat kapas yang medium atau sedang, lebih kasar dan lebih pendek dari jenis di atas, dengan
panjang stapel ⅟₂- 1⅜ inchi. Kapas Amerika Upland termasuk dalam jenis
ini. Jenis ini merupakan jenis yang terpenting dalam
produksi kapas.
c) Serat kapas yang pendek, kasar, dan tidak berkilau dengan panjang stapel ⅜-1 inchi Kapas
India, Cina, dan sebagian kecil kapas Timur Tengah, Eropa Tenggara dan Afrika Selatan
termasuk jenis ini. Karena kualitasnya rendah, jenis ini biasa digunakan dalam pembuatan
benang-benang kasar untuk bahan kain, selimut, dan permadani, atau sebagai campuran serat-
serat lain.

NB. Catatlah materi di atas di buku tulis masing-masing, kemudian kumpulkan melalui
whatsapp Bu Nita. Minggu depan saya akan mengadakan post test mengenai serat protein
kemudian melanjutkan materi macam-macam serat selulosa.

Anda mungkin juga menyukai