perubahan sosial. Yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan dari
konsep barat.
Dalam tahap pelaksanaannya, teori modernisasi ini masuk ke negara dunia ketiga
dengan berbagai jalur, salah satunya dan paling mudah adalah lewat jalur akademik.
“maju” layaknya negara barat. Untuk menjadi “maju” sesuai negara barat, maka
landasan teori-teori modernisasi ciptaan negara barat yang dikenalkan lewat bidang
akademik.
pemerataan”. Pertumbuhan & pemerataan dapat diartikan dalam suatu definisi, yaitu
modern yang didominasi oleh industrialisasi dengan neraca keuangan yang “positif”
dan hal tersebut terjadi “rata” di berbagai negara di belahan dunia. Tentu, gagasan
tersebut membuat beberapa negara dunia ketiga terpikat, dan dengan segera
Namun pada penerapannya, teori-teori modernisasi tadi tidak berjalan seperti apa
yang diinginkan. Banyak sekali kegagalan yang terjadi akibat teori-teori tersebut, dan
Berikut adalah sedikit identifikasi dari saya yang berupa kritik terhadap beberapa
teori modernisasi.
Pertama adalah teori pertumbuhan ekonomi milik W.W.Rostow. Teori ini terkenal
dengan lima tahap pertumbuhan ekonomi atau yang dikenal dengan nama five-stage
dikarenakan untuk mendapatkan modal yang besar tentu suatu negara “diharuskan”
dengan upah layak bagi masyarakat di daerah sekitar lokasi perusahaan tersebut.
memang memberikan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, namun di balik semua itu,
ada perusahaan yang mengeksploitasi dan memberi upah yang tidak layak bagi
para pekerja yang berasal dari dalam negara tersebut. Sehingga bukannya
negara tersebut. Di sisi lain, hal ini memunculkan suatu bentuk kapitalis, yaitu adalah
pemerintah negara yang mendapatkan keuntungan dari hasil kerja sama dengan
investor asing tadi, mereka akan tetap membangun dan menganggap permasalahan
pembangunan yang berasaskan teori dari Rostow ini. Lalu menggantinya dengan
landasan teori-teori lainnya yang lebih relevan dan memungkinkan lagi untuk
Yang kedua adalah teori penciptaan tenaga kerja. Teori ini berasumsi bahwa
berarti, hal ini akan menimbulkan kesenjangan, antara para pekerja di sektor formal
pendapatannya jauh di atas para pekerja sektor informal. Tentu, hal ini akan
Pastinya ini bukan sesuatu yang baik, karena dapat memicu konflik dalam tubuh
masyarakat sendiri. Sehingga teori penciptaan tenaga kerja menurut saya masih
kurang relevan jika diterapkan secara murni, walaupun nantinya dapt menyerap
tenaga kerja dengan baik, namun belum dapat menyelesaikan masalah kesenjangan
Yang ketiga, sekaligus terakhir adalah teori Motif Prestasi (N’Ach) dan Pertumbuhan
Ekonomi milik McClelland. Inti dari teori ini adalah pertumbuhan ekonomi terjadi
bukan karena faktor “eksternal” melainkan faktor “internal”. Jadi, seseorang memiliki
dari dalam dirinya sendiri. Dorongan untuk sukses, bekerja secara baik, bekerja
demi kepuasaan batin tersebut dinamakan dengan the need for achievement
(N’ach). Sehingga, seseorang yang memiliki (N’ach) tinggi akan mampu meraih
Teori McClelland tentang N’ach dapat dimentahkan oleh psikologi sosial milik
George Herbert Mead. Dimana bagi McClelland yang lebih menekankan bahwa
perilaku (dalam konteks ini adalah N’ach) terbentuk karena motivasi dari dalam atau
internal, namun bagi Mead, perilaku terbentuk karena pengaruh dari eksternal atau
Menurut saya, saya lebih setuju pada psikologi sosial milik Mead ketimbang
McClelland. Dalam realitas yang saya temui, sebagian besar sifat-sifat individu
menurut saya, N’ach itupun terjadi atau terbentuk juga karena pengaruh dari luar.
Bahwa seseorang memotivasi dirinya sendiri atau orang lain karena dia mengetahui
dan ingin menjadi orang yang sukses sama seperti yang di lihat di waktu
sebelumnya, dan bukan murni berasal dari dirinya sendiri. Bahkan penulis
ini benar-benar terjadi, teori tentang pembentukan perilaku N’ach yang berasal faktor
Kritik pembahasan mengenai teori modernisasi dinyatakan oleh seorang ahli yang
bernama Daniel Lerner. Menurut Daniel, teori modernisasi telah melalaikan sejarah
yang terjadi pada negara-negara berkembang saat ini, setelah terjadinya Perang
Dunia II. Oleh sebab itu, pandangan modernisasi hanya berlaku pada negara maju
Negara berkembang saat ini, dahulu mengalami masa penjajahan yang relatif
panjang akibat bangsa Eropa, sehingga pada akhirnya negara tersebut mengalami
ketertinggalan. Oleh sebab itu, dalam teori ini dijelaskan bahwa agar tercapainya
modernisasi pada negara maju sebelumnya. Dengan kata lain, negara berkembang
dengan memakan waktu panjang dan lama. Dengan demikian teori modernisasi
tidak bisa disesuaikan dengan kondisi sekarang yang terjadi pada negara
berkembang. Hal ini menjadi kewajaran, sebab tidak mungkin negara berkembang
akan dapat mengejar ketertinggalan dalam waktu relatif singkat. Sama halnya