"JALAN LONGSOR"
Kelompok 3 :
2. Frisca Angelica
3. Marisa Sihombing
6. Beno Casugraha
7. Crystian Alansyah
9. Eki Setiawan
Guru pembimbing :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PENELITIAN MENGENAI PERMASALAHAN YANG
BERKAITAN DENGAN GEOGRAFI "TANAH LONGSOR" ini tepat pada waktunya.jalan sebagai bagian dari
sistem transportasi Nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung kegiatan dalam
bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan.
Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan
pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkokoh persatuan nasional untuk
menetapkan pertahanan dan keamanan, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan
sasaran pembangunan nasional.
Dalam mewujudkan prasara transportasi darat yang melalui jalan harus terbentuk wujud jalan yang
menyebabkan pelaku perjalanan. orang maupun barang selamat sampai di tujuan dan dalam
mendukung kegiatan perekonomian sosial, budaya dan lingkungan, perjalanan harus dapat dilakukan
secepat mungkin dengan biaya perjalanan yang adil sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan
masyarakat. disamping itu, adalah hal yang ideal untuk pelaku, selain dapat dilakukan dengan, cepat dan
murah, juga nyaman, sehingga perjalanan tidak melelahkan.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Guru pada bidang studi
Geografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Tanah longsor bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Melti Astuti S.PD selaku guru bidang studi Geografi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekun.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak zainal abidin selaku ketua
rt yang bersedia diwawancarai dan membagikan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.Saya menyadari, makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB1. PENDAHULUAN.........................................................................................................................
1.3.1.Tujuan...................................................................................................................................
1.3.2.Manfaat................................................................................................................................
1.3.3. Hipotesis...........................................................................................................................
1.2. Solusi...........................................................................................................................................
-DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. -
LAMPIRAN..........................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kerusakan konstruksi jalan yang diakibatkan oleh genangan air di badan jalan dapat berupa pelepasan
butiran (ravelling) menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun dan umur jalan menjadi lebih singkat.
Buruknya sistem drainase perkotaan yang menjadi penyebab masalah genangan dan limpasan air di
badan jalan. Saatmusim penghujan tiba, belasan hingga puluhan kilometer jalan-jalan yang ada
diberbagai kabupaten kota di Indonesia terendam oleh air akibat banjir khususnya pada daerah dengan
curah hujan tinggi.
Genangan air menyebabkan lapisan tanah dasar pada konstruksi jalan menjadi jenuh. Genangan air
yang disebabkan oleh banjir di atas lapisan perkerasan, mengakibatkan lapisan tersebut menjadi aus dan
rusak. Genangan ini memberikan kesempatan pada air untuk berinfiltrasi kedalam lapisan perkerasan
dan membuat lapisan aspal menjadi getas akibat tereduksi oleh air. Aspal yang telah getas ini
menyebabkan ikatan terhadap agregat menjadi lemah dan berkurang, sehingga agregat dapat terlepas
dari ikatan aspal dan menjadi mudah berlubang dan berkurang kekuatannya serta keawetannya
(Sukirman, 2003).
Lapisan AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) merupakan lapis antara yang menahan beban
maksimum pada lapis permukaan akibat lalu lintas sehingga diperlukan suatu campuran dengan
kekuatan stabilitas minimum 800 kg (Bina Marga, 2010). Campuran AC-BC menggunakan tipe gradasi
menerus (continuous graded) sehingga mempunyai tingkat kekakuan yang tinggi yaitu 200 kg/mm
berdasarkan nilai Marshall Quotient. Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas.
Jenis lapisan bawah, tipe lalu lintas,dan temperatur yang tinggi membuat lapisan ini rentan terhadap
kerusakan. Kerusakan umum yang dialami campuran AC-BC adalah retak dan/atau pelepasan butir, dvari
hasil penelitian disimpulkan bahwa campuran ini memerlukan perbaikan dalam kelenturan dan
keawetan (Puslitbang Prasarana Transportasi, 2002).
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2007), kerusakan jalan disebabkan oleh empat hal utama,
yaitu material penyusun, beban lalu lintas, iklim, da kimiawi senyawa air dan aspal tidak dapat saling
berikatan, sehingga dapat mempengaruhi adhesi antara agregat dan aspal sebagai material binder atau
pengikat pada konstruksi perkerasan jalan lentur. Air mempercepat terjadi oksidasi antara agregat dan
aspal, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan dini pada lapisan permukaan jalan.
Secara keseluruhan kondisi jalan rusak di Indonesia mencapai 3.800 kilometer atau 10% jika
dibandingkan dengan total panjang jalan nasional yang mencapai 38.500 kilometer dengan
pertumbuhan jalan 0,6% per tahun. Hampir setiap wilayah di Indonesia, tidak terlepas dari persoalan
jalan rusak. Tingkat kerusakan jalan terparah ada di Indonesia Timur. Sekitar 17,72 % dari total panjang
jalan di wilayah tersebut dinyatakan rusak. Tidak heran jika penduduk di Maluku, Maluku Utara,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi
Tengah, dan Gorontalo merasa kurang diperhatikan pemerintah. Indikatornya sangat sederhana, kondisi
jalan yang tidak layak. Pemerintah mengklaim kondisi jalan yang rusak ringan 0,8% dari keseluruhan
jalan nasional. Sedangkan kondisi jalan yang masuk kategori rusak berat sebesar 9,2% dari panjang jalan
nasional keseluruhan 38.500 kilometer.Pemandangan dan kondisi serupa juga terjadi di wilayah I
sepanjang Aceh hingga Lampung. Sekitar 11,84% dari total panjang jalan di wilayah ini, dinyatakan rusak.
Sedangkan wilayah II yang meliputi Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, tingkat kerusakannya
mencapai 7,97 % dari total panjang jalan yang ada di daerah tersebut.Kerusakan jalan tidak hanya
dinikmati warga di wilayah-wilayah tersebut. Warga di ibukota dan sekitarnya juga harus menerima
kondisi jalan yang tidak sesuai harapan. Dari total panjang jalan nasional di Jabodetabek yang mencapai
420 kilometer, 15 kilometer dinyatakan dalam kondis
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka mengkaji ulang akan pentingnya nilai durabilitas dan
karakteristik Marshall suatu perkerasan jalan menjadi menarik guna mengetahui aspek-aspek yang
mempengaruhi nilai durabilitas dan properties marshall. Untuk mengatahui lebih rinci bagaimana
pengaruh air tawar (hujan) terhadap kinerja lapis permukaan jalan maka dilakukan penelitian ini pada
jenis lapis ikat aspal beton (AC-BC).
1.2. Rumusan Masalah
1.3.1. Tujuan:
● Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jalan yang longsor serta
solusi yang tepat untuk dilaksanakan.
1.3.2. Manfaat:
● Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jalan yang longsor,
BAB 2
● Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Tanah yang
bergeser menyebabkan erosi tanah dan kemudian terjadi longsor. Erosi merupakan pengikisan
tanah yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang
menggerus lereng tanah. Air yang menggerus lereng-lereng ini akhirnya bertambah curam dan
menjadi penyebab longsor.
● Ada enam jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok,
runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Dari keenam jenis longsor tersebut,
kami melakukan penelitian dari salah satu jenis longsor tersebut. Jenis longsor yang kami amati
yaitu longsoran rotasi, karena pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang yang
berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi di dalam bidang cekung
tersebut.
3. Rusaknya infrastruktur,
● Jalanan yang berlubang bisa tersamar oleh genangan air, sehingga membuat pengendara tidak bisa
melihat lobang yang ada di jalan. Dampak yang diterima oleh pengendara adalah ketidaknyamanan
dalam perjalanan dan dapat menghambat perjalanan serta lecet pada kendaraan.
● Jalan yang longsor dapat menyebabkan terputusnya alur transportasi dari satu tempat ke tempat
lain.
Secara umum, kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor
pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan
faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab
utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-
faktor lainnya yang turut berpengaruh:
• Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang
menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam.
• Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
• Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada
massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
• Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
• Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
• Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Salah satu cara mengatasi bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:
4. Melestarikan Vegetasi.
● Cara untuk memperbaiki lubang di jalan sebenarnya adalah :dengan membongkar lapisan
permukaan, lalu diperbaiki kembali. Perbaikan lubang jalan dapat dengan perbaikan sementara.
● Perbaikan yang bersifat permanen (deep patch) yang dilakukan oleh kontraktor pengaspalan jalan.
1.3.3. Hipotesis
Jawab : Menurut kami, yang menyebabkan jalan menjadi longsor adalah air hujan yang
turun. Air hujan yang turun terutama dalam intensitas air yang banyak akan
Jawab : Jalan longsor tersebut berada di RT.05 RW.01, Gg. Matahari 4, Kota Bengkulu.
Jawab : Menurut kami, jalan tersebut longsor karena tergerus oleh air hujan.
Jawab : Menurut kami, yang bertanggung jawab atas jalan longsor tersebut adalah pemerintah
Jawab : Menurut kami, jalan tersebut menjadi longsor pada saat intensitas hujan besar dan
Jawab : Menurut kami, cara menanggulangi jalan longsor tersebut adalah dengan melakukan
perbaikan jalan.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
- Mengungkap masalah jalan longsor yang ada di RT.05 RW.01 Gg, Matahari 4, Kota Bengkulu. Yang
menyebabkan kecelakaan.
1.3.Teknik penelitian
Kami melakukan penelitian dengan menggunakan teknik wawancara. Orang yang kami wawancarai
adalah Pak RT.05 RW.01, Gg. Matahari 4, Kota Bengkulu.
Adapun langkah-langkah melakukan penelitian yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
6. Menarik kesimpulan.
BAB 4
ANALISIS DATA
1.2 Solusi
Solusi nya yaitu dengan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki jalan. Serta
melakukan penanganan sementara yaitu dengan memberikan tanda jalan berlobang agar tidak
terjadi kecelakaan sebelum pemerintah bertindak.
BAB 5
1.1. Kesimpulan
Tanah longsor dapat merusak stuktur tanah,merusak permukiman,sarana dan prasarana penduduk
serta berbagai bangunan lainnya. Dan akibat dari tanah yang terlalu menjorok ke bawah,dan tidak di
buat terasiring jadi dapat menyebabkan kelongsoran tanah
1.2. Saran
Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan sarana dan prasarana di gang gang kecil yang terletak
di wilayah bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA
• https://eprints.ums.ac.id
• https://www.rumah.com/panduan-properti/longsor-adalah-58432
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tanah_longsor
• https://ilmugeografi.com/bencana-alam/dampak-tanah-longsor
• https://www.tataruang.id/2022/03/16/salah-satu-cara-mengatasi-bencana-tanah-longsor-adalah/
• https://bpbd.bogorkab.go.id/penyebab-longsor-yang-patut-diwaspadai/
• https://tirto.id/apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-terjadinya-gaF3
LAMPIRAN