Anda di halaman 1dari 1

SI PITUNG DARI BETAWI

sipitung adalah kisah pahlawan dari dki jakarata.di kisahkan pada zaman dahulu,ada tuan
tanah yan berkuasa bernama babah liem.ia dan anak buahnya sering merampas harta rakyat
dan menarik pajak tinggi.sebagian hasi rampasan itu diberikan pada pemerintahan
belanda ,yang pada saat itu menjajah indonesia . suatu hari,sipitung bertekad umtuk melawan
anak buah babah liem.ia lalu berguru pada haji naipin seorang ulama yang pandai bela diri
"PITUNG, gunakan ilmu yang kuberikan untuk membela orang-orang yang tertindas,
Pitung Jangan sekali-kali engkau gunakan ilmu ini untuk menindas orang lain," demikian
pesan Haji Naipin.Si Pitung pun mulai beraksi melawan anak buah Babah Liem. Ia berhasil
mengalahkan mereka. Sejak saat itu, dia mengabdikan diri untuk membela rakyat jelata dan
bertekad mengembalikan harta rakyat yang diambil Babah Liem.

Para tuan tanah dan pemerintah Belanda tak suka dengan Si Pitung dan berusaha
menangkapnya. Namun, Si Pitung amat cerdik dan berhasil lolos karena selalu berpindah
tempat.Pemerintah Belanda pun menggunakan cara licik, yakni menangkap ayah Pitung dan
Haji Naipin. Salah satu pejabat bernama Schout Heyne mengumumkan, jika Si Pitung tidak
menyerah, maka kedua orang itu akan dihukum.Mendengar kabar tersebut, Pitung lalu
menyerahkan diri. Ia pun diancam akan dihukum tembak karena dianggap meresahkan.

"Kau tidak keliru? Bukannya kau dan para tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak?
Aku tidak takut dengan ancamanmu," kata Pitung.

Schout Heyne lalu kesal dan marah. Ia pun memerintahkan anak buahnya untuk mengikat
Pitung. Jagoan ini benar-benar ditembak hingga tak bernyawa.

Hidup Si Pitung berakhir di ujung peluru, namun kisah kepahlawanannya tetap dikenang.
Pesan dari cerita ini, ”kita harus semangat untuk membantu yang lemah ya. Jangan menyerah,
tapi juga harus cerdik

Dan pesan dari saya”KALO LU ANAK BETAWI LU HARUS JADI KUAT,DAN


ENGGAK BOLEH SOMBONG”

Air beriak tanda tak dalam Air tenang seperti berlian,Izinkan saya ucapkan salam untuk para
hadirin sekalian

Anda mungkin juga menyukai