Anda di halaman 1dari 3

Script Demonstrasi Kontekstual

Segitiga Restitusi

1. Posisi control sebagai manager!


Kasus 1. (Siswa terlambat sekolah)
Ilustrasi : Alif dan nadira datang terlambat ke sekolah pukul 07.05
Di depan gerbang ada ibu arie dan ibu farida, menegur mereka

G: Alif, Nadira jam berapa ini? Kok baru datang?


M: Iya bu, maaf bu kami terlambat!
G: Harusnya masuk jam berapa nduk?
M: iya bu maaf. Harusya masuk jam 6.45 WIB. Kami terlambat 20 menit ini.
G: trus, Kenapa kamu terlambat?
M: Iya bu, ini gara gara Nadira yang bangun terlambat, jadinya saya juga ikut terlambat!
G: Nadira, kenapa kok bisa terlambat bangun?
M: Iya bu maaf, kemarin malam saya nonton piala dunia bu.
G: ooo….begitu masalahnya. ya setiap orang pastilah pernah melakukan
kesalahan,termasuk terlambat masuk sekolah. Bu arie juga pernah mengalami hal
itu. Tapi menurut kalian ini sesuai dengan keyakinan sekolah kita?
M: Tidak bu! Kami mengakui kalau kami salah.
G: Menurut kalian kira kira keyakinan kelas yang mana yang kalian langgar?
M: kedisiplinan bu.
G: Apakah kalian mau memperbaiki kesalahan kalian?
M: iya bu
G: Dengan cara bagaimana kalian memperbaikinya?
M: saya akan berusahan untuk bangun pagi dengan cara memasang alaram untuk tidak
terlambat bangun.
G: Kalau ternyata sudah memasang alarm masih belum bangun juga bagaiman?
M: gimana ya bu…?
G: dirumah ada siapa?
M: ada ibu, kakak dan nenek saya bu
G: ooo…bagaimana kalau kamu juga berpesan kepada mereka untuk
membangunkanmu. Jaga jaga kalo alamrm tidak bunyi.
M: iya bu, terimakasih sarannya.
G: Kalau Alif bagaimana lif?
M: iya bu, saya juga akan melakukan sama seperti yang dilakukan nadira
G: yo wes ndang masuk, sudah ditunggu pak Agus di Lapangan.
Kasus 2: (pembelajaran reading: Siswa tidak memperhatikan)

Ilustrasi : Pada saat pembelajaran Bahasa Inggris, peserta didik diminta untuk
mengerjakan quiz, tentang review text. Pada saat pembelajaran, semua siswa
mengerjakan quiz dengan sungguh – sungguh, namun Izza terlihat tidak
mengerjakan quiz. Dia malah terlihat sibuk sendiri. Ibu Arie sudah mengingatkan
Izza untuk lebih focus mengerjakan quiz. “Izza please pay attention to your quiz”
kata Ibu Arie. “Yes mom!” jawab Izza. Tetapi Izza masih tetap sibuk sendiri. Di
akhir pembelajaran, ibu arie meminta iza untuk datang ke kantor. “Izza, tolong
temui mom Arie di kantor saat istirahat nanti ya”, Kata Ibu Arie. “Iya mom”, Jawab
izza.
Di kantor:
Izza: Assalamualaikum mom
G : Waalaikum salam Izza, sini sini, duduk sini!
Izza: Terimakasih mom
G: Izzat tahu kenapa kamu dipanggil mom Arie ke kantor?
Izza: Iya mom. Mungkin karena saya tadi waktu mengerjakan quiz tidak
konsentrasi.
G: betul. Kenapa nduk?
Izza: ndak papa mom, Cuma saya tadi belum mengerjakan PR Matematika, jadi
saya bingung.
G: Kenapa sampean tidak mengerjakan PR matematika? Lupa?
Izza: Iya mom, saya lupa.
G: iya sih memang, kelas 12 ini pasti banyak tugas. Wajarlah kalo lupa.namanya
juga manusia ya. Tempatnya salah dan lupa
Izza: iya mom.
G: tapi menurut izza, perbuatan izza ini salah atau benar?
Izza: ya salah sih mom.
G: keyakinan kelas yang mana yang izza langar kalo mom arie boleh tau?
Izza: saya telah melanggar nilai tanggung jawab mom.
G: betul sekali. Kalo izza sudah mengakui salah, apakah izza mau
memperbaikinya?
Izza: iya mom, saya mau
G: caranya bagaimana izza?
Izza: ya nanti kalo saya Menyusun buku jadwal, saya akan mengecek buku saya,
ada pr atau tidak. Kalo ndak gitu ya kalo ada PR saya sesegera mungkin
mengerjakannya dan tidak menunda nundanya agar tidak lupa
G: baik kalo begitu… alhamdulillah kalo izza mau memperbaiki diri, mom arie
harap mulai sekarag Izza lebih bertanggung jawab atas semua tugas izza.
Izza: baik mom, terima kasih.
G: sama sama. Sudah waktunya Kembali ke kelas izza. Terimakasih ya.
Izza: iya mom sama sama.

Anda mungkin juga menyukai